Pages

Jumat, September 23, 2011

Fraksi PDI-P Ancam Tolak Hibah Pesawat F16 Amerika

JAKARTA-(IDB) : Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengancam akan menolak tawaran hibah pesawat F18 (grounded) dari Amerika Serikat, jika dua syarat yang diajukan partai berlambang banteng moncong putih itu tak dipenuhi Kementerian Pertahanan.

Dua syarat itu adalah pesawat hibah harus bisa diperbarui menjadi F16 sesuai renstra awal minimum essential force (MEF) dan bisa di-upgrade di Indonesia sesuai dengan program nasional dalam rangka mewujudkan kemandirian sistem pertahanan sesuai Undang-undang INSTRA.

“Kalau syarat-syarat itu tidak dipenuhi, maka Fraksi PDI Perjuangan akan tetap konsisten mempertimbangkan menolak hibah,” kata Tjahjo Kumolo, anggota Fraksi PDI Perjuangan, Jumat, 23 September 2011.

Sebelumnya, di depan Komisi I Bidang Pertahanan DPR, pemerintah mengaku mendapat tawaran hibah 24 pesawat F18 dari Amerika Serikat. Hal itu bisa dilihat untuk menambah jumlah pesawat tempur yang ada. Di sisi lain, Menteri Pertahanan juga memprogram pembelian pesawat F16 bloc 52 sebanyak enam buah dengan alokasi dana sebesar US$ 430 juta. Tujuannya agar pesawat tersebut memberi efek getar dan daya tangkal yang cukup untuk menggantikan pesawat F16 yang sudah dimiliki sebelumnya.

Menurut Tjahjo, fraksinya lebih mendorong pemerintah melakukan pembelian pesawat baru atau membeli pesawat tempur jenis lain. Ia meraba-raba perbandingan harga belanja pesawat tersebut. Jika membeli pesawat tempur Sukhoi 1 skuadron (16 pesawat) dari Rusia, harganya sekitar US$ 800 juta. Indonesia, kata dia, masih memiliki plafon pinjaman State Credit dari Rusia sebesar US$ 1,1 miliar. Artinya, pesawat langsung bisa dibeli.

Sementara jika membeli pesawat tempur F16 bloc 52 dari Amerika Serikat, pemerintah Indonesia masih memiliki alokasi anggaran 2012-2014 sebesar US$ 1 miliar.  

Sumber: Tempo

Rusia Sedang Bangun Helikopter Tempur Kecepatan Tinggi

Helikopter tempur Rusia KA-52 Alligator
MOSKOW-(IDB) : Negara-negara maju semakin memamerkan teknologi tinggi yang diaplikasikan dalam peralatan perang. Kali ini, Rusia sedang mengembangkan helikopter tempur berkecepatan tinggi. Pembuatan helikopter itu bukan hanya sekadar inovasi, tapi modernisasi teknis dan dirancang dalam industri penerbangan.

Wakil dari perusahaan Rusia Rostechnologii Alexandr Tatushkin mengatakan, helikopter baru yang sedang dirancang akan mampu mencapai kecepatan hingga 450-500 kilometer per jam. Tanpa menyebut nama negara, Alexandr menambahakan, Rusia ingin mengalahkan helikopter tercepat dunia saat ini dengan kecepatan 320 km per jam.

Demi membangun helikopter berkecepatan tinggi itu, Rusia rela menggelontorkan US$ 33 triliun. Proyek itu direncanakan akan dikembangkan dalam waktu 2011 hingga 2020.

Sumber: SCTV

Pemerintah Harus Lebih Serius Bangun Postur Kekuatan Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I DPR RI Syahfan Badri Sampurno mengatakan pemerintah harus lebih serius menjalankan komitmen untuk membangun postur kekuatan utama pertahanan negara.

"Meski kemampuan anggaran kita terbatas, namun komitmen tetap harus dilaksanakan," kata Syahfan di Jakarta, Jumat.

Untuk itu, Menhan juga harus meningkatkan efisiensi anggaran dengan memperbesar porsi pemenuhan kebutuhan anggaran minimal (minimum essential force/MEF) Alutsista, dibandingkan dengan belanja operasional dan barang-barang lainnya, kata Syahfandi.

Dikatakannya bahwa kenaikan pengajuan anggaran Kementerian Pertahanan/TNI hingga 29,5 persen dari tahun sebelumnya dianggap masih belum optimal.

Hal ini dikarenakan penganggaran yang direncanakan belum memenuhi target percepatan pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) sesuai dengan MEF Komponen Utama yang direncanakan pada 2012.

Berdasarkan laporan Menhan dalam pengajuan anggaran dan Rencana Awal Kerja Pemerintah Tahun 2012, Kemhan dan TNI mendapat alokasi anggaran Rp61,5 triliun atau naik sekitar 29,5 persen dari sebelumnya Rp47,5 triliun.

Namun dari kenaikan tersebut, ujarnya, sebagian besar digunakan untuk belanja operasional seperti gaji pegawai dan belanja barang operasional. Sedangkan program Pemenuhan Alutsista MEF Tahun 2012 baru dianggarkan Rp6 trilyun

"Sesuai Rencana Strategis Pembangunan TNI, Pemenuhan Alat Utama MEF Tahun 2012 seharusnya bisa mencapai Rp12 triliun, namun dari laporan Menteri Pertahanan ternyata baru dianggarkan Rp6 triliun. Ini masih jauh dari optimal," ujarnya.

Karena itu, politisi PKS ini ini mendukung peningkatan anggaran pemenuhan Alutsista MEF untuk komponen utama dan memperkecil porsi belanja operasional dan barang.

Syahfan juga menyoroti permasalah yang sering muncul di Kemhan dalam hal pengadaan Alutsista.

Dalam pengamatan Syahfan, pengadaan Alustsista biasanya memakan waktu cukup lama, minimal 6 bulan, apalagi jika diimpor bisa 18-24 bulan.

Lamanya waktu pemesanan juga menjadikan proses ini rentan melanggaran peraturan perundang-undangan dan system manajemen penganggaran negara, karena akan melawati tahun anggaran yang berjalan.

Pemerintah harus memberikan kebijaksanaan untuk mengakomodir pengadaan Alutsista agar bisa dilaksanakan secara lintas tahun anggaran.

Payung hukumnya bisa dibuat dengan memasukkan klausul di Undang-Undang atau dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), ujarnya.

Sumber: Antara

Kasum TNI Kunjungi Markas Marinir Di Surabaya

SURABAYA-(IDB) : Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI J Suryo Prabowo mengunjungi sarang prajurit petarung di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Kamis.

Dalam kunjungan itu, Kasum yang didampingi sejumlah pejabat teras TNI itu diterima Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin beserta pejabat teras Korps Marinir.

Kedatangan Kasum TNI disuguhi simulasi pendaratan pantai oleh 3.000 prajurit Marinir yang diawali dengan ledakan "bungalore torpedo" oleh tim Zeni-1 Marinir untuk menandai lokasi pendaratan sudah aman.

Selanjutnya, pendaratan pasukan pendarat yang dipimpin Komandan Brigif-1 Mar Kolonel Mar Amir Faisol dengan mengendarai Tank BMP- 3F (tank terbaru yang dipunyai Koprs Marinir saat ini) itu diikuti Tank PT 76, Ranfib, kendaraan pengangkut perahu karet, kapal pengangkut Howitzer, dan Roket RM 70 Grad.

Pendaratan juga diikuti personel Infanteri cadangan pendaratan serta pasukan pendukung Organisasi Logistik Pantai atau juga disebut gelombang atas panggilan yang didemonstrasikan di lapangan apel Bhumi Marinir Karangpilang.

Setelah itu, Kasum TNI melakukan pemeriksaan pasukan dengan memeriksa kesenjataan Korps Marinir dari mulai kesenjataan perorangan yang dibawa personel pendarat hingga melihat pelaksanaan naik-turun Howitzer ke Kapa, dan pelaksanaan penembakan Howitzer.

Kasum TNI juga sempat melakukan inspeksi ke tenda kesehatan yang diterima oleh Danyon Kes-1 Mar Mayor Laut (K) dr Aryo Sakso B.

Di sela-sela pemeriksaan dan inspeksi itu, Kasum memerintahkan Dan Brigrat untuk menyanyikan lagu Mars Korps Marinir bersama seluruh prajurit sehingga menggetarkan Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya.

"Saya sudah melihat ketrampilan rekan-rekan kalian, saya melihat gelar pendaratan satu Brigrat dan kesehatan lapangan, saya percaya kalian bisa diandalkan untuk menjaga kedaulatan NKRI," kata Kasum TNI dalam amanatnya.

Namun, katanya, semua kemampuan itu hanya untuk melaksanakan tugas negara, hanya untuk bertempur melawan musuh yang menggangu kedaulatan NKRI dan bukan untuk berkelahi antar-prajurit, apalagi dengan polisi.

"Semua kemampuan kalian hanya untuk menegakkan kedaulatan negara," katanya, didampingi Dankormar juga melaksanakan 'tour facility' ke lapangan tembak Jusman Puger Karangpilang Surabaya yang sedang dibangun Koprs Marinir dengan menaiki BMP 3F.

Sumber: Antara

Indonesia atau Melayu Bahasa Resmi ASEAN...???

JAKARTA-(IDB) : Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Golkar, Priyo Budi Santoso, menegaskan bahwa  Bahasa Indonesia bisa digunakan sebagai bahasa komunikasi diantara negara-negara ASEAN. Dalam pertemuan parlemen negara-negara ASEAN, delegasi Indonesia telah mengusulkan hal tersebut.

"Delegasi RI dengan penuh pendirian mengusulkan Bahasa Indonesia bisa digunakan sebagai bahasa resmi ASEAN, disamping juga Bahasa Inggris yang telah menjadi bahasa komunikasi kita," ujar Priyo di DPR RI, Jakarta, Jumat 23 September 2011.

Meskipun belum semua parlemen negara anggota ASEAN menyetujui, lanjut Priyo, usulan tersebut akan terus diperjuangkan. "Kita akan yakinkan nanti, khususnya untuk Filipina dan Singapura, mudah-mudahan dalam waktu tidak lama mereka mau setuju gagasan ini," kata Priyo.

Menurut Priyo, hal ini penting karena  Bahasa Indonesia digunakan oleh banyak orang yang merupakan penduduk di negara ASEAN. "Selain Indonesia, kita ketahui di Malaysia, mereka gunakan Bahasa Melayu (akar Bahasa Indonesia) separuh penduduknya. Filipina yang keberatan juga ada kurang lebih 5 persen penduduknya di Moro dan sekitarnya yang mengunakan Bahasa Indonesia," kata Priyo.

Selain itu, lanjut Priyo, di Kamboja ada daerah tertentu juga yang penduduknya menggunakan Bahasa Indonesia.

"Dalam pertemuan parlemen se-ASEAN yang akan dilaksanakan Oktober tahun depan, di Yogyakarta atau Lombok, mudah-mudahan usulan ini akan disetujui dan lolos secara aklamasi," kata Priyo.

Sebelumnya, usulan berbeda diutarakan Menteri Penerangan, Komunikasi dan Budaya Malaysia Rais Yatim. Ia mengusulkan Bahasa Melayu sebagai Bahasa ASEAN. "Baik sekali kalau ada usaha kita untuk menyandingkan bahasa  Melayu dengan Bahasa Jerman, Bahasa Perancis, Bahasa Arab, agar dia menjadi suatu lingua franca (bahasa pengantar)," kata Rais Yatim di Aula Gubernur Sumbar, di Jalan Sudirman, Padang, Jumat 23 September 2011.

Bahasa Melayu mana yang akan diusulkan "Yang penting kita tegasnya, Bahasa Indonesia-Bahasa Melayu adalah bahasa serumpun," ungkapnya. Ia  berpendapat, untuk saat ini yang penting dilakukan  adalah dengan membangun konteks persamaan dibanding  mencari perbedaan.

Untuk diketahui, seperti halnya Indonesia, Malaysia menyebut bahasa resminya adalah Bahasa Malaysia. Meski berakar dari Bahasa Melayu.

Sumber: Vivanews

Komandan UNIFIL Kunjungi Kompi Alpha Indobatt

LEBANON-(IDB) : Komandan UNIFIL Major General Alberto Asarta Cuevas, meninjau area Pos Observasi B 78 yang dijaga prajurit Kompi Alpha Indobatt. Area operasi Indobatt ini merupakan sensitive area blue line, yaitu perbatasan Israel-Lebanon yang berada di daerah El Addaisse, Lebanon Selatan.

Komandan Indobatt Letkol inf Hendy Antariksa didampingi Kasiops Mayor Inf Hendriawan Senjaya dan Komandan Kompi Alpha Kapten Inf Sigit Purwoko menyambut kedatangan Komandan UNIFIL ini. Saat kunjungan tersebut, dia menerima paparan singkat Komandan Kompi Alpha Kapten Inf Sigit Purwoko tentang perkembangan situasi perbatasan Israel-Lebanon yang berada dalam pengawasan prajurit Kompi Alpha yang berjaga di Pos Observasi B 78.

Menurut Dansatgas Indobatt Konga XXIII-E/UNIFIL, Letkol Inf Hendy Antariksa dalam siaran pers yang diterima Jurnal Nasional pagi ini, kunjungan Komandan UNIFIL itu bertujuan untuk melihat secara langsung kinerja pasukan Indobatt yang sedang melaksanakan observasi dan penjagaan serta memastikan perkembangan situasi di sekitar area Pos Observasi B 78.

Jenderal berbintang dua asal Spanyol itu berpesan kepada seluruh prajurit Indobatt agar tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi segala kemungkinan ketegangan diantara kedua belah pihak yang bisa saja terjadi setiap saat.

Sensitive area blue line yang berada dalam pengawasan Pos Observasi B 78 tersebut merupakan salah satu

hotspot yang rawan akan peningkatan ketegangan diantara kedua belah pihak.

Sumber: Jurnas

Komisi I DPR Sahkan APBN-P Kemhan / Mabes TNI 2011

JAKARTA-(IDB) : Setelah melalui beberapa rapat kerja yang dilaksanakan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan RI dengan Anggota Komisi I DPR, akhirnya agenda pembahasan alokasi APBN-P Tahun Anggaran 2011 di setujui dan disahkan oleh seluruh fraksi yang ada di Komisi I DPR. 

Pengesahan ini merupakan hasil rapat kerja terakhir Kemhan dan Komisi I DPR dengan agenda APBN-P Kemhan TA. 2011 yang dibacakan Wakil Ketua Komisi I DPR, TB. Hasanudin, selaku pimpinan rapat kerja, Kamis (23/9) di Gedung DPR, Jakarta. Rapat Kerja Kemhan dengan Komisi I DPR yang khusus membahas APBN-P Kemhan dan TNI 2011 tersebut di hadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin dan beberapa pejabat dari lingkungan Kemhan dan Mabes TNI.

Dalam penjelasannya, TB Hasanudin mengatakan alokasi APBN-P TA 2011 menjadi sebesar Rp. 2,050 T dialokasikan kedalam kegiatan percepatan Minimum Esential Force (MEF) dan Non MEF. 

Sementara itu kegiatan percepatan MEF dialokasikan kepada anggaran pembiayaan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP)  sebesar Rp. 1.283.530.326.055, dan mendapat tambahan Rp. 30 Milyar yang dialokasikan untuk menambah kemampuan BUMNIP LEN sehingga totalnya adalah Rp. 1.313.530.326.055, sedangkan untuk untuk non BUMNIP sebesar Rp. 716.469.673.965. salah satunya digunakan untuk pengadaan suku cadang Pesawat Hercules dan pembelian amunisi untuk Tank Scorpio. 

Sementara itu untuk kegiatan Non MEF digunakan untuk alat kesehatan rumah sakit TNI dan RS KRI dr. Soeharso sebesar 50 M sesuai program dan rencana awal. 

Sumber: DMC

Sertijab Komandan Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma

SUBANG-(IDB) : Komandan Lanud Suryadarma, Kolonel Pnb. Heraldhy Dumex Dharma (Han) memimpin acara serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Skadron Udara (Danskadron) 7 Lanud Suryadarma dari Letkol Pnb. Daan Sulfi kepada Mayor Pnb Sapuan di Apron Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma, Rabu (21/9).

Pejabat lama selanjutnya akan menjabat sebagai Perwira Pembantu Madya (Pabandya) pada Staf Perencanaan dan Anggaran Markas Besar TNI Angkatan Udara, Jakarta. Sedangkan pejabat baru sebelumnya menjabat Kepala Dinas Personel Lanud Suryadarma.

Danlanud Suryadarma seperti dilansir dalam siaran pers Kapentak Lanud Suryadarma, Mayor Sus D. Agusprio Susilo, menyampaikan ucapan selamat kepada kedua pejabat yang mendapat promosi dan kepercayaan dari pimpinan TNI AU untuk menduduki jabatan barunya.

Menurutnya, Sertijab Danskadron 7 di satu sisi dimaksudkan untuk penyegaran organisasi dan di sisi lain sebagai salah satu bentuk reward bagi personel yang bersangkutan agar kepemimpinannya teruji dalam memimpin sebuah skadron udara. Pergantian komandan skadron udara 7 merupakan sesuatu yang wajar dalam organisasi, namun sebelumnya telah melalui penentuan dan penilaian yang ketat.

Menurutnya, skadron Udara 7 sebagai satuan pelaksana Lanud Suryadarma dengan pengawakan dua tipe Pesawat Helikopter Bell 47 G Solooy dan EC 120 Colibri bertugas untuk menyiapkan dan melaksanakan pembinaan serta pengoperasian unsur-unsur udara beserta fungsinya. Selain itu mendapatkan juga tugas tambahan menyelenggarakan pendidikan Sekolah Penerbang Helikopter TNI.

“Oleh karena itu, Danskadron yang baru harus dapat melanjutkan tugas-tugas tersebut agar tidak memotong mata rantai prosedur yang telah berjalan selama ini,” katanya.

Mayor Sapuan sebagai Danskadron udara 7 merupakan alumni Akademi Angkatan Udara tahun 1995 adalah penerbang dan instruktur Pesawat Helikopter TNI AU di Skadron Udara 7. Ayah dari dua anak kelahiran Kudus, Jawa Tengah ini merupakan lulusan terbaik AAU tahun 1995. Ia mengawali karir sebagai Penerbang Helikopter di Skadron Udara 7 Kalijati sejak pangkatnya Letnan Dua tahun 1997. Saat ini ia menjadi Danskadron Udara 7 ke-21 sebagai puncak karirnya di Skadron Udara 7 setelah sekitar 16 tahun bertugas.

Skadron Udara 7, Lanud Suryadarma selain bertugas memberikan dukungan operasi udara bagi satuan TNI lain juga merupakan markas bagi pendidikan penerbang helikopter TNI.

Sumber: Jurnas

Pangdam VII Wirabuana Berjanji Tingkatkan Profesionalisme

MAKASSAR-(IDB) : Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen TNI Muhammad Nizam berjanji akan meningkatkan profesionalisme anggotanya selama dirinya menjabat sebagai Pangdam.

"Yang pastinya saya akan melanjutkan apa yang telah dikerjakan oleh panglima sebelumnya. Tetapi yang jelas, profesionalisme anggota harus lebih ditingkatkan lagi," ujarnya usai menggelar malam lepas sambut di Balai Kemanunggalan ABRI Makassar, Kamis.

Ia mengatakan, tindakan profesionalisme yang dimaksudnya yakni dengan menindak tegas kepada siapa saja anggotanya yang telah melakukan pelanggaran sesuai dengan kesalahan yang diperbuatnya.

Selain itu, setiap anggota yang bertugas dalam setiap wilayah tidak boleh terlibat secara aktif untuk memihak kepada salah satu calon kandidat pengambil kebijakan pemerintahan apalagi di wilayah Sulawesi Barat ini tidak lama lagi akan menggelar Pemilihan Umum Kepala Daerah.

"Anggota TNI harus selalu mementingkan kepentingan negara diatas kepentingan prbadi, apalagi sekarang ini kita akan menghadapi musim pilkada jadi saya meminta kepada semua anggota untuk bisa meningkatkan profesionalismenya," katanya.

Sebelumnya, Mayjen TNI Amril Amir menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh rakyat Sulawesi Selatan karena telah membantu menciptakan suasana kondusif selama dirinya menjabat.

"Selama satu tahun saya menjabat sebagai Pangdam VII/Wirabuana dan delapan bulan saya menjabat Kasdam saya senang berada di Sulsel karena masyarakatnya sangat ramah," ujarnya.

Ucapan terima kasih juga dialamatkan kepada seluruh jajaran Pemerintah Sulsel dan muspida lainnya yang telah bekerja sama dengan baik dalam menjaga keamanan dan ketertiban sehingga tercipta suasana kondusif di Sulsel.

Dia bersyukur selama menjabat sebagai Pangdam tidak ada peristiwa menonjol dan mengancam keamanan masyarakat.

Sumber: Antara

Berita Foto : Marinir Gelar Pasukan Pendarat Amfibi

SURABAYA-(IDB) : Sejumlah prajurit Marinir dari Pasmar-1, melakukan parameter tempur di sekitar material tempur, dalam Gelar Kesiapan Pasukan Brigade Pendarat dan Material Tempur Pasmar-1 di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Kamis (22/9). Gelar kesiapan yang juga dikunjungi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI J Suryo Prabowo tersebut, bertujuan untuk mengukur kesiapan Brigade Pendarat dan material tempur Pasmar-1 dalam menjaga keutuhan NKRI.




Sejumlah material tempur yang dimiliki Pasmar-1, siap melakukan manuver tempur dalam Gelar Kesiapan Pasukan Brigade Pendarat dan Material Tempur Pasmar-1 di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya.
Sumber: Antara

Kopaska Dan US Navy Seal Gelar Gladi Pengamanan VIP

SURABAYA-(IDB) : Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dan "US Navy Seal" menggelar Latihan Bersama (Latma) Flash Iron 11-02 JCET berupa Gladi Pengamanan "very important person" (VIP) atau "personnel security detail" (PSD).

Keterangan pers dari Dinas Penerangan Koarmatim yang diterima ANTARA di Surabaya, Jumat menyebutkan, materi latihan di Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda Surabaya itu meliputi dua tahap.

Kedua tahap yang dimaksud yaitu pengamanan VIP saat hendak masuk sebuah gedung dan praktik pengawalan saat keluar-masuk kendaraan.

Simulasi latihan tersebut yaitu, tim Kopaska dan Navy Seal sedang melakukan pengawalan terhadap VIP melalui jalur darat. Iring-iringan kendaraan melintasi jalan perkotaan menuju sebuah tempat rapat koferensi.

Ketika rombongan melintas terjadi kontak bersenjata oleh sekelompok musuh. Tim pengawal yang terdiri dari personel Kopaska dan Navy Seal langsung membalas tembakan ke arah datangnya kontak bersenjata.

Kendaraan VIP yang menjadi target musuh mengalami kerusakan parah sehingga tim pengawal terpaksa harus mengevakuasi pejabat penting tersebut ke kendaraan lain.

Tim Kopaska dan Navy Seal berhasil mengevakuasi pejabat tersebut hingga selamat menuju tempat Konferensi para pejabat dari berbagai negara itu, namun tantangan dari tim pengawal tidak berhenti sampai disitu.
 
Tiba di halaman gedung konferensi para pendemo sudah menyambut setiap pejabat penting yang akan hadir dengan orasi-orasi dan yang hampir menimbulkan tindakan anarki.

Selain itu para awak media berusaha untuk konfirmasi tentang tujuan rapat konfrensi itu.

Tim pengaman berusaha menghalau kerumunan massa dan berusaha mengantisipasi ancaman dari penembak jitu (Sniper) yang setiap saat beraksi dari tempat-tempat tersembunyi.

Drama pertempuran itu diakhiri dengan baku tembak antara tim Kopaska dan Navy Seal dengan para pengacau di Bandara Juanda lama. Meskipun terjadi kontak tembak yang sengit, namun tim pengawal dapat melindungi keselamatan VIP hingga keluar dari area berbahaya itu.

Gladi pengamanan dan VIP itu merupakan bagian dari kemampuan tempur "perang kota" Urban Warfare, Markmanship sebagai dasar menembak dan Personel Security Detail (PSD).

Kemampuan tempur Personal Security Detail sangat perlu dikuasi setiap personel Pasukan Katak meskipun pada saat damai.

Sumber: Antara

Indonesia Terpilih Sebagai Anggota Dewan Gubernur IAEA Wilayah Asia Tenggara Dan Pasifik

LONDON-(IDB) : Indonesia terpilih secara aklamasi sebagai Anggota Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) periode 2011-2013, mewakili kawasan Asia Tenggara dan Pasifik dan mengesahkan Duta Besar I Gusti Agung Wesaka Puja, Utusan Tetap Indonesia untuk IAEA, sebagai Gubernur Indonesia di IAEA pada periode tersebut.

Keputusan tersebut diambil oleh Konferensi Umum ke- 55 Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada pertemuannya di Wina, 22 September 2011, demikian Sekretaris I KBRI/PTRI Wina Kedutaan Besar/Perwakilan Tetap RI Wina, Austria, Dr. Lalu M. Iqbal kepada Antara London, Kamis.

Terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Dewan Gubernur IAEA melalui aklamasi menunjukkan kepercayaan yang besar komunitas internasional, dari berbagai kelompok kawasan, terhadap peran dan leadership Indonesia dalam isu-isu pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai dan keamanan intenasional.

Indonesia terakhir menjadi Anggota Dewan Gubernur IAEA pada periode 2005-2007. Pada periode tersebut Indonesia telah menunjukkan sikap obyektif dan mengedepankan prinsip bebas aktifnya dalam mengambil berbagai keputusan politik penting yang terkait dengan isu-isu nuklir.

Selain Indonesia, negara lainnya yang juga terpilih sebagai Anggota Dewan Gubernur IAEA pada periode ini adalah Kuba, Meksiko, Italia, Swedia, Bulgaria, Hungaria, Saudi Arabia, Korea Selatan dan Tanzania.

Sementara itu, Mesir terpilih sebagai Anggota Dewan Gubernur IAEA dari kawasan Afrika pada periode yang sama melalui proses pemungutan suara.

Sebagai Anggota Dewan Gubernur, Indonesia akan ikut dalam pembahasan intensif berbagai isu internasional yang terkait dengan nuklir, mulai pada Sidang Dewan Gubernur hari Senen 26 September ini.

Dalam kapasitasnya sebagai Anggota Dewan Gubernur, Indonesia juga akan menentukan proses pengambilan keputusan-keputusan strategis dalam isu-isu tersebut. Dewan Gubernur IAEA sendiri melakukan pertemuan 5 kali setiap tahunnya, ditambah 3 kali pertemuan Komite.

Dewan Gubernur juga melakukan pertemuan luar biasa untuk isu-isu yang sangat penting dan mendesak. Pertemuan Dewan Gubernur IAEA luar biasa terakhir dilakukan pada bulan Juni 2011, guna memberikan arahan bagi langkah-langkah darurat tambahan yang perlu diambil IAEA terkait dengan kecelakaan nuklir di Fukushima.

Indonesia adalah salah satu dari 23 negara pertama yang menjadi Anggota IAEA pada tahun 1957 dan sekaligus menjadi salah satu dari Anggota Dewan Gubernur IAEA pertama.

Sejak awal Indonesia secara aktif memberikan kontribusi positifnya terhadap perkembangan IAEA dan terhadap upaya mempromosikan pemanfaatan tenaga nuklir untuk maksud-maksud damai.

Indonesia diakui sebagai negara paling maju di kawasannya dalam riset dan aplikasi teknologi nuklir untuk berbagai aspek pembangunan berkelanjutan.

Indonesia juga merupakan negara di kawasan yang memiliki paling banyak aktivitas dan fasilitas penelitian dan pengembangan nuklir. Berbagai fasilitas nuklir yang dimiliki Indonesia antara lain 3 reaktor riset, dimana salah satunya (Reaktor Kartini di Yogyakarta) adalah sepenuhnya hasil karya putera-puteri Indonesia.

Di bawah payung IAEA, Indonesia secara aktif memberikan kesempatan pelatihan, di fasilitas nuklir Indonesia dan oleh para pakar Indonesia, bagi para pakar nuklir dari negara-negara berkembang lain.

Dalam skala yang lebih luas, Indonesia adalah salah satu negara yang selalu berada di garda terdepan di dunia internasional dalam memperjuangkan pemusnahan senjata nuklir. Hingga saat ini, Indonesia selalu menjadi Koordinator Perlucutan Senjata bagi Gerakan Non-Blok (GNB).

Sumber: Antara