Pages

Jumat, Juli 15, 2011

DI Diminta DPR Membuat Pesawat Baru Pengganti Hercules

Pengembangan CN-235 yang digadang bisa gantikan Hercules C-130
JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (DI) diminta untuk membuat pesawat baru pengganti Hercules. "Tapi dalam pesawat harus ada nama PT DI," kata anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar Enggartiasto Lukito saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan BUMN Industri Pertahanan yakni PT DI, PT Pal, PT LEN dan PT Pindad, di ruang Komisi I, Jumat (15/07).

Permintaan Enggartiasto sejalan dengan upaya Komisi I yang meminta agar alutsista (alat utama sistem pertahanan) harus memakai produk lokal (local content). Upaya tersebut salah satunya dengan melakukan revitalisasi BUMN Industri Pertahanan  dan BUMN Industri Strategis.

Terungkap pula dalam RDP bahwa beberapa komponen alutsista belum semuanya menggunakan produk dalam negeri. Masih ada komponen yang harus diimpor dari Jerman, Prancis dan Korea. Namun, untuk desain bisa dibuat di dalam negeri.

Sementara itu Presiden Direktur PT DI Budi Santoso di tempat terpisah sempat menyatakan, untuk kembali membangkitkan industri kedirgantaraan, PT DI membutuhkan dana Rp 2 triliun. "Dengan Rp 2 trilun itu, kami akan merestrukturisasi industri penerbangan. Industri penerbangan itu enggak mungkin seperti PT DI sekarang. Banyak yang mengatakan perlu sales 1 miliar dolar per tahunnya," ujarnya.

Dana tersebut hanya untuk kepentingan masa depan PT DI, belum termasuk kepentingan utang sebesar Rp 3,9 triliun yang kini masih dimiliki PT DI. Tentang utang, Budi mengatakan tetap menjadi prioritas untuk diselesaikan karena, jika tidak, akan membebani nantinya sehingga membuat perusahaan sulit berkembang.

Sumber: Jurnamen

Update : PT DI Siap Kerjakan 21 Pesawat untuk TNI AD

Helikopter serbu Bell 412 EP
BANDUNG-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menyatakan siap membuat 21 pesawat untuk kebutuhan TNI AD yang terdiri dari 16 unit heli serbu bell 412 EP dan 5 unit heli serang bolco 105. Untuk 16 unit heli serbu dibutuhkan anggaran 170 Juta US Dollar, sementara untuk 5 unit heli serang dibutuhkan anggaran 65 Juta US Dollar.

"Pengadaan 16 heli serbu ini masuk dalam rencana 2010-2014. Untuk yang heli serang itu sisa dari tahun 2009," ujar Asisten Dirut PT DI sebelum kunjungan Wakasad di GPM PT DI, Jalan Pajajaran, Kamis (14/7/2011).

Dari total anggaran 16 unit heli serang sebesar 170 juta US Dollar, tahun ini disebut Irzal telah disiapkan 85 juta US Dollar.

Helikopter serang Bolco 105
Ia mengatakan dari sisi infrastruktur PT DI siap membuat pesawat untuk kebutuhan TNI AU.

"Dari segi infrastruktur kami siap untuk membuat pesawat untuk AD," katanya.

Kesiapan pembuatan pesawat tersebut akan dibahas dalam kunjungan Wakasad hari ini. PT DI pun akan menawarkan 3 airframe NC 212-200 Miltrans dari 6 airfram yang sudah ada. Tiga airframe lainnya akan ditawarkan pada TNI AL.

"Pesawat ini bisa jadi military transport," katanya.

Dengaan harga 5.792.995 US Dollar per pesawat. Diharapkan bisa pembelian peswat tersebut bisa diprogrogramkan pada tahun 2012.

umber: Detik

TNI Kirim 3 Perwira Mengikuti Pendidikan Lemhanas Di China

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan mengirimkan tiga perwira untuk mengenyam pendidikan pertahanan di China tahun ini.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementrian Pertahanan Brigjen Hartind Asrin mengatakan, China saat ini dikenal memiliki fasilitas pendidikan mumpuni yang lengkap dengan penggunaan 4 bahasa.

"Bicara masalah kebijakan ekonomi ada ahli ekonomi. Juga tentang pertahanan. Fasilitas mereka lengkap. Dosen dari profesor seluruh dunia," kata Hartind, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (15/7).

Menurut dia, pendidikan Lemhanas di China itu akan diikuti 127 negara. Ditambahkannya, sejak lima tahun terakhir Indonesia hanya mengajukan 1 orang untuk pendidikan di sana.

"Tahun ini saya mengajukan 3 orang untuk pendidikan Lemhanas di sana," pungkas Kapuskom, yang saat menjalani pendidikan Lemhanas di China mendapatkan peringkat pertama.

Sumber: Detik

Iran Akan Produksi Kapal Perang Dan Senjata Baru

Kapal perusak Iran
TEHRAN-(IDB) : Menteri Pertahanan Iran Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan, Iran telah mengambil langkah besar ke arah pembangunan kapal baru, termasuk kapal frigat dan berencana memproduksi senjata baru.
 
Iran juga telah meluncurkan pembangunan berbagai sistem navigasi dan kontrol dan bagian yang belum rampung akan diproduksi dalam waktu dekat, ujar Vahidi seperti dikutip IRNA pada hari Jumat (15/7).

Seraya memuji partisipasi internasional pertama kapal selam Iran, Yunes, Jenderal Vahidi menuturkan, langkah ini adalah kebijakan yang sangat signifikan dalam menampilkan kekuatan Angkatan Laut Iran.

"Langkah tersebut mencerminkan bahwa Iran sedang membuat kemajuan besar dalam pencapaian tujuan di bidang maritim," tambahnya. 

Kapal selam baru Iran dari kelas Yunis
Pada awal Juli, kapal selam Yunes berlayar bersama kapal perang dari Armada 14 Angkatan Laut Iran, dan kembali ke pangkalan setelah melakukan misi hampir dua bulan di Laut Merah dan Teluk Aden.

Pada bulan Februari, dua kapal Angkatan Laut Iran, Khark dan Alvand, melintasi Terusan Suez, sebuah rute pelayaran internasional strategis di Mesir, untuk pertama kalinya sejak kemenangan Revolusi Islam di Iran pada tahun 1979.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada peralatan dan sistem militer penting.

Sumber: Irib

Senat Amerika Tolak Permintaan Pentagon Untuk Belanja Pesawat Tempur

WASHINTON-(IDB) : Anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat Amerika Serikat John McCain mengaku akan menolak permintaan Pentagon untuk menggunakan uang dari anggaran pertahanan lain untuk menutupi biaya belanja pesawat tempur.

Pentagon tengah meminta Kongres AS untuk menyetujui dana sebesar US$264 juta (sekitar Rp2,3 triliun) untuk membeli pesawat tempur F-35 Joint Stiker Fighter produks Lockheed Martin. Pentagon juga mengatakan mereka membutuhkan dana tambahan sebesar US$496 juta (sekitar Rp4,2 triliun). 

Biaya keseluruhan untuk membeli 2.400 pesawat tempur yang diperuntukan bagi Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Marinir AS melonjak dari US$233 miliar (sekitar Rp2 kuadriliun) menjadi US$385 miliar (sekitar Rp3,3 kuadriliun).

McCain menyebut hal itu tidak bisa diterima. McCain mengaku dirinya dan anggota komite Senat lainnya Carl Levin telah mengirim surat kepada Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mempertanyakan bagaimana Pentagon akan menjamin warga AS tidak harus membayar sepeser pun untuk biaya tersebut.

Sikorsky X2 Technology Demonstrator Makes Final Flight

SHEPHARD-(IDB) : Sikorsky Aircraft Corp.'s X2 Technology(TM) demonstrator has flown for the last time, the company announced today. Sikorsky is a subsidiary of United Technologies Corp.

In an early morning demonstration flight conducted from the company's new Sikorsky Innovations Center within its Development Flight Center, the X2 Technology demonstrator gave invited guests one last look at its technology in flight before officially being retired and transitioning to its first application, the S-97 Raider(TM) helicopter.

It was the 23rd test flight of the award-winning X2(TM) aircraft, which flew approximately 22 total hours and achieved a maximum cruise speed of 253 knots in level flight at its peak point in the program. That milestone, an unofficial speed record for a conventional helicopter, was achieved on Sept. 15, 2010.

"This flight is the culmination of a five-year, internally funded program to expand the operational envelope of helicopters," said Sikorsky President Jeffrey Pino. "The results of this program speak to the success of a rapid prototyping environment, where a small empowered team was able to meet a specific number of very challenging goals. We met these within a small budget and a compressed schedule.

"The X2 program also has helped to develop the next generation of Sikorsky engineers, including some who are now in key positions on the S-97 Raider(TM) program and the Firefly(TM) electric helicopter program. Today, the entire Sikorsky workforce stands proud of this accomplishment and what it means for the future of rotorcraft aviation," Pino said.

The S-97 Raider helicopter program is the follow-on program to the X2 Technology demonstrator initiative. Sikorsky Vice President of Research & Engineering Mark Miller said the S-97 Raider program will design, build and fly two prototype light tactical helicopters to enable the U.S. military to evaluate the viability of a fast and maneuverable next-generation rotorcraft for a variety of combat missions. A number of Sikorsky's military and commercial customers were on hand to observe today's final X2 Technology(TM) demonstrator flight.

"This program will produce two prototype assault/attack aircraft with six-passenger cabins and the ability to carry armament," Miller said. "In addition to the superior speed and maneuverability of X2 Technology, these aircraft are designed to be capable of 10,000-foot hover out of ground effect on a 95-degree day. The future awaits this technology, and today we can say that we see it on the horizon."

The X2 Technology program began in 2005 when Sikorsky first committed resources and full funding, ultimately $50 million, for the program's development. Earlier this year, the X2 Technology(TM) demonstrator team won the 2010 Robert J. Collier Trophy, awarded annually to recognize the greatest achievements in aeronautics or astronautics in America.

In addition to winning the 2010 Collier Trophy, over the past two years the X2 Technology demonstrator received numerous accolades including the 2010 Hughes Award from the American Helicopter Society and Aviation Week's "One of the Top 10 Technologies to Watch" for 2010. In 2009, it won a Popular Mechanics Breakthrough Innovator Award, and a Popular Science "Best of What's New" award. It also was named "One of 2009's Best Inventions" by Time.

Like the X2 Technology demonstrator, the S-97 Raider helicopter will be designed to feature twin coaxial counter-rotating main rotors and a pusher propeller that enables an X2-designed helicopter to cruise at 220 knots. Other innovative technologies include fly-by-wire flight controls, hub drag reduction, active vibration control, and an integrated auxiliary propulsion system.

The X2 design is scalable, opening up a variety of potential mission uses including joint-multi-role such as combat search and rescue, armed aerial scout, medical evacuation (MEDEVAC), attack, VIP transport, and offshore oil.

The X2 Technology demonstrator combines an integrated suite of technologies intended to advance the state-of-the-art, counter-rotating coaxial rotor helicopter. It is designed to demonstrate a helicopter can cruise comfortably at 250 knots while retaining such desirable attributes as excellent low speed handling, efficient hovering, and a seamless and simple transition to high speed.

Among the innovative technologies the X2 Technology demonstrator employs are:

    --  Fly-by-wire flight controls
    --  Counter-rotating rigid rotor blades
    --  Hub drag reduction
    --  Active vibration control
    --  Integrated auxiliary propulsion system

Sumber: Shephard

First Apache Joint Tactical Radio delivered to US Army

AMERIKA-(IDB) : Lockheed Martin has delivered the first secure, Joint Tactical Radio to the U.S. Army's AH-64D Apache Avionics Integration Lab. The Airborne, Maritime/Fixed Station Joint Tactical Radio System (AMF JTRS) delivery included the Engineering Development Model (EDM) of the Joint Tactical Radio-Small Airborne two channel radio running the Link-16 waveform and 200w Link-16 power amplifier. The radio was delivered June 27, 2011 to Boeing's Apache facility in Mesa, Arizona.

AMF JTRS is designed to allow Airmen, Sailors, Marines and Soldiers to seamlessly share secure (NSA Type 1) voice, data, and video communications, in real-time.

"This delivery represents a significant step in building the DoD communication network and dramatically enhances the situational awareness that tactical warfighters will have in the cockpit," said Colonel Raymond Jones, Assistant Joint Program Executive Officer (AJPEO) JTRS.

Once completely fielded, AMF JTRS will link more than 100 platforms, providing connectivity to areas where no communications infrastructure previously existed. Airmen and Sailors will be able to synchronize with the Soldiers in the foxhole, providing near instantaneous awareness of the combat environment.

"This milestone is testament to the maturity of the AMF JTRS networking system," said Mark Norris, Vice President for Joint Tactical Network Solutions with Lockheed Martin's IS&GS-Defense. "AMF JTRS will provide net-enabled communications that are secure, move more information faster, are easy to use and maintain, and interoperate with new Joint Tactical Radio systems as well as older legacy radios."

The delivery of this radio - which incorporates control software and essential Link 16 functions - allows the Apache integration team to begin integrating the Joint Tactical Radio command and control functions onto their platform architecture.  The Apache Avionics Integration Lab will use the EDM unit for software integration and testing for incorporation into the AH-64D Block III upgrade.

"With the planned integration of the AMF JTRS into the AH-64D Apache Block III helicopter, we recognize the value in adding new technologies and keeping Apache ready and relevant for decades to come," said David Koopersmith, Boeing Vice President, Attack Helicopter programs.

Lockheed Martin's AMF JTRS team includes BAE Systems, General Dynamics, Northrop Grumman and Raytheon.

Sumber: Shephard

Komandan Unifil Kunjungi Markas Indobatt

LEBANON-(IDB) : Unifil Force Commander (Komandan Unifil), Major General Alberto Asarta Cuevaz, melakukan kunjungan kerja ke Markas Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/Unifil atau Indonesia Battalion (Indobatt) UN Posn 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan, Kamis (14/7/2011). 

Kunjungan kerja tersebut dalam rangka mengecek kesiapan operasional maupun kelengkapan akomodasi para prajurit Indobatt.

Komandan Unifil tiba bersama stafnya, Letkol Inf Bambang Trisnohadi, Major Descalzo dan ADC Second Lieutenant Manuel Del Hojo pada pukul 10.45 waktu setempat, menggunakan Helikopter jenis Bell dengan nomor registrasi UN 289.

Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Komandan Kontingen  Indonesia, Kolonel Pnb Yulianta bersama dengan Komandan Indobatt, Letkol Inf Hendy Antariksa dan didampingi oleh Wadan Letkol Mar Harnoko.

Setelah menerima  jajar kehormatan prajurit Indobatt, selanjutnya Komandan Unifil diperkenalkan oleh Komandan Indobatt kepada para Komandan Kompi dan para perwira staf.

Pada kunjungan kali ini, Komandan Unifil dijamu dengan unjuk kebolehan kreatifitas Wanita TNI yang mempersembahkan kesenian tradisional Indonesia berupa Tari Srikandi. Komandan Unifil sangat kagum dengan penampilan tari tersebut dan meminta kepada para penari untuk berfoto bersama serta mengucapkan rasa terima kasih secara langsung kepada para Srikandi Wanita TNI yang tampil.

Setelah menyaksikan penampilan Tari Srikandi, Komandan Unifil menerima paparan dari Komandan Indobatt tentang kekuatan personel, penempatan pasukan serta kondisi terkini yang sedang berlangsung di area operasi Indobatt, dan selanjutnya dirangkai dengan tour of compound UN Posn 7-1.  Pada kegiatan tour of compound 7-1, Komandan Unifil mengecek Corimek (tempat tinggal prajurit) dan menyatakan rasa puasnya atas kebersihan dan kerapihan, serta cara pemeliharaan properti Unifil yang dilakukan dengan baik oleh prajurit Indobatt.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Komandan Unifil menyempatkan diri melakukan pembicaraan dengan  para Mayor (Kepala Pemerintahan) wilayah AOR Indobatt (Area Of Responsibility) yang hadir yaitu, Mr. Yahya Saber (Mayor Wilayah Bany Hayyan) dan Mr. Husein Awala (Mayor Wilayah Tulin). Major General Alberto Asarta Cuevaz meminta kepada para Mayor agar terus memelihara kerjasama yang sudah terjalin dengan baik bersama Indobatt.

Komandan Unifil juga menilai bahwa proyek Unifil yang telah disalurkan oleh Indobatt Cimic (Civilian Military Coordination) kepada wilayah-wilayah di sekitar AOR Indobatt dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

”Terima kasih anda telah mampu menguasai dan berbuat sesuatu yang sangat baik terhadap AOR anda, sehingga tercipta situasi yang sangat kondusif dan aman”, ungkap Major General Alberto Asarta Cuevaz kepada Komandan Indobatt.

Sumber: Seruu

Liga Arab Resmi Serukan Kemerdekaan Palestina ke PBB


LA-(IDB) : Liga Arab berjanji akan menyerukan PBB supaya menerima keanggotaan penuh Palestina di organisasi dunia ini.
 
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Nabil al-Arabi mengatakan komite the Arab Peace Initiative (API) akan mengajukan permintaan keanggotaan penuh negara Palestina di Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB bulan September mendatang.

Pernyataan itu ditegaskan Nabil al-Arabi pada hari Kamis (14/7/2011) setelah Liga Arab melakukan pertemuan di Qatar. Demikian dilaporkan Kantor Berita AFP.

Pernyataan Liga Arab itu tentunya membesarkan hati bangsa Palestina yang meminta PBB untuk mengakui negara Palestina pada bulan September.

Sebelumnya, Liga Arab menjelang peringatan Hari Nakbah (Prahara Palestina), 63 tahun pendudukan Palestina, menegaskan pembentukan negara Palestina dengan ibukota al-Quds. Liga Arab dalam pernyataannya meminta masyarakat internasional mengakui negara Palestina sebagai langkah awal pembentukan negara merdeka Palestina.

Royal Navy Commissions Fourth Type 45 Destroyer

DT-(IDB) : Following commissioning in May this year, HMS Diamond, one of the Royal Navy's new Type 45 advanced air defence destroyers, has entered service following extensive sea trials, the MOD announced today.

The vessel's capability is based around the sophisticated Sea Viper missile defence system, which is capable of tracking and defending against multiple supersonic targets simultaneously, backed by long and short range radar and missile systems that can operate over distances in excess of 400km.

She can embark 60 troops and their equipment, supported by a modern medical facility that can deliver a surgical capability. She could also carry up to 700 people to support a civilian evacuation.

Minister for Defence Equipment, Support and Technology, Peter Luff, said:

"I'm delighted to welcome the latest in this superb class of warship into the fleet, in what is another significant milestone in this hugely important project.

"These highly capable Type 45 destroyers will form an integral part of Future Force 2020 and will allow the Royal Navy to meet the demands placed on them."

The 7,000-tonne warship, launched on the Clyde in 2007, is one of six new Type 45 destroyers being built, the largest and most powerful ships of their kind ever ordered for the Royal Navy.

Commander Ian Clarke, HMS Diamond's Commanding Officer, said:

"This marks HMS Diamond's formal transition to operations just nine months since leaving the builder's yard.

"The ship's company is rightly pleased to have reached this milestone and is now focused firmly on the forthcoming period of intense combat training in preparation for our first deployment.

"Itching to get onto a more operational footing, HMS Diamond will soon be at immediate notice to respond to world events and bring influence wherever it is needed."

With HMS Daring and HMS Dauntless already in service, and the other ships at various stages of completion, the handover of HMS Diamond represents the halfway point in this key naval equipment programme.

The ship will now undertake training in preparation for her first operational deployment in a few months' time.

All the Type 45s will be based in Portsmouth. The first, HMS Daring, was commissioned in July 2009, followed by HMS Dauntless in June last year.

The fourth, Dragon, is due to arrive in Portsmouth for the first time in September 2011. All six are scheduled to be in service by the middle of the decade.

Source: Defencetalk

Panglima TNI Tutup Latihan Bersama Indonesia-Singapura

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menutup latihan Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Bersenjata Singapura (Singapore Armed Forces/SAF) dalam penanggulangan bencana alam dan pemberian bantuan kemanusiaan "ASEAN Humanitarian Assistance Disaster Relief Exercise" 2011 sejak Selasa (12/7).

"Mudah-mudahan kegiatan yang digagas secara bersama secara bilateral ini akan berdampak strategis pada penerapan yang lebih luas, yakni di tingkat Asean dan tataran kawasan lainnya," kata Panglima TNI dalam sambutannya pada upacara penutupan latihan bersama itu, di Markas Komando Divisi Infanteri-1/Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Kamis.

Menurut dia, perlu disadari saat ini dunia telah mengalami perubahan alam yang diakibatkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim yang menyebabkan terjadinya bencana alam.

Dalam penanggulangan bencana itu, unsur militer merupakan aparatur yang senantiasa siap dalam melaksanakan penanggulangan yang cepat, akurat dan massive karena memiliki personil yang siap tanggap beroperasi didukung oleh ketersediaan perlengkapan yang relatif memadai. Tetapi, hal itu tidak terlepas dari partisipasi masyarakat.

































"Bencana tidak melihat besar atau kecilnya wilayah negara. Oleh karena itu , TNI dan SAF melakukan latihan bersama yang akan dijadikan model bagi negara-negara lain di kawasan ASEAN," katanya.

Setelah latihan bersama yang berjalan dengan baik dan lancar, kata Agus, TNI juga akan melakukan latihan bersama dengan negara di kawasan ASEAN pada tahun berikutnya.

Ia menilai setiap negara memiliki karakteristik dan cara operasional serta ketentuan sendiri, namun dalam pelaksanaan "ASEAN Humanitarian Assistance Disaster Relief Exercise" yang dilaksanakan di Singapura dan Indonesia, negara ASEAN sepakat untuk menyelaraskan peningkatan kerja sama militernya dalam menanggulangi bencana alam serta menguji dan mengembangkan prosedur tetap (SOP).

"Oleh karena itu, latihan bersama telah dilaksanakan tahapan persiapan berupa "Initial Planning Conference (IPC)" dan "Final Planning Conference"," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono didampingi langsung Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Jenderal Neo Kian Hong beserta jajarannya. Hadir pula dalam acara penutupan itu, kepala staf di setiap angkatan dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo.

Sumber: Dephan

Panglima TNI : Sistem Pertahanan Perlu Diselaraskan Perkembangan

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan bahwa sistem pertahanan negara yang ada perlu diselaraskan dengan perkembangan sistem pola pertahanan masa kini.

"Presiden selaku Panglima Tertinggi mengarahkan kita semua (TNI) untuk menyelaraskan doktrin TNI dengan perkembangan saat ini," kata Agus usai upacara penutupan latihan Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Bersenjata Singapura (Singapore Armed Forces/SAF) dalam penanggulangan bencana alam dan pemberian bantuan kemanusiaan "ASEAN Humanitarian Assistance Disaster Relief Exercise" 2011 di Markas Komando Divisi Infanteri-1/Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Kamis.

Menurut dia, kebijakan strategi pertahanan dan kebijakan umum pertahanan di setiap angkatan, baik Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut perlu diselaraskan karena strategi dan sistem pertahanan perlu mengikuti perkembangan di masa kini.

"Sistem pertahanan yang ada sudah berubah, sehingga yang lama perlu direvisi," kata Agus menanggapi arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar TNI menyesuaikan diri dengan perkembangan sistem pola pertahanan yang ada saat ini.

Presiden SBY sebelumnya mengajak jajaran TNI untuk terus menyesuaikan diri dengan perkembangan sistem pola pertahanan sehingga selalu siap menghadapi ancaman terhadap kedaulatan RI.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam pembekalan kepada perwira tinggi TNI dan perwira menengah setingkat kolonel di Gedung Abdul Haris Nasution, Kompleks Akademi Militer Magelang, Rabu (13/7).

"Doktrin TNI dan pelaksanaan di jajaran Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Darat meski terus dikembangkan, namun dengan perkembangan di masa kini, keseluruhan perangkat doktrin perlu dimutakhirkan, agar bisa ikuti perkembangan jaman, sehingga TNI siap jawab dan hadapi ancaman," tegas Presiden.

Kepala Negara yang didampingi oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan perlunya pembahasan bersama tentang doktrin pertahanan termasuk juga implementasinya di lapangan seperti pemahaman anggota TNI, pola latihan dan juga alutsista yang tersedia.

"Mutakhirkan dan rumuskan kembali doktrin dari sisi "how to defend" dan "how to fight". Implementasi harus kita pikirkan bersma-sama," katanya.

Ia menambahkan,"jadikan rujukan dalam pengembangan organisasi, gelar kekuatan, modernisasi alutsista, pendidikan dan pelatihan serta kesiagaan."

Kepala Negara menilai pentingnya doktrin karena kaitannya dengan strategi militer khususnya dalam mempertahankan dan mengamankan kedaulatan negara.

"Doktrin TNI dan angkatan semua penting karena masih menjadi rujukan dalam "military campaign" dan "military operation"," kata Presiden Yudhoyono.

Presiden menambahkan,"apa yang saya lihat, rasakan, ketahui, hampir tujuh tahun menjalankan program pemerintahan, pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista yang kita lakukan sering tidak terkoordinasi dengan baik dan kurang mengalir dari strategi pertahanan dan doktrin yang dianut, ini yang saya harapkan kita bisa perbaiki bersama."

Sumber: Antara

Militer Taiwan Siaga Menyusul Ancaman dari Kapal Induk Pertama Cina

Parade tentara Taiwan
TAIWAN-(IDB) : Militer Taiwan disiagakan untuk menghadapi ancaman dari kapal induk pertama Cina. Situs Taiwan Security hari ini (14/7) melaporkan mengutip Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan, "Taiwan telah memperhatikan masalah ini sejak tahun 2008."
 
Militer Taiwan telah menggelar berbagai manuver militer sejak 2008 dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi ancaman yang datang dari kapal induk pertama Cina. Menurut rencana, militer Taiwan akan menggelar manuver militer lagi Senin (18/7) yang skenarionya telah disimulasikan dalam komputer. 

Kepala Staf Gabungan Militer Cina, Chen Bingde, beberapa waktu lalu menyatakan bahwa kapal induk pertama Cina akan segera siap tampil dalam manuver militer. 

Kapal induk China
Namun para pemerhati menyatakan pesimis jika kapal induk Cina tersebut dapat dioperasikan sebelum Oktober tahun depan. 

Para pejabat Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan memiliki mekanisme khusus untuk menghadapi ancaman terbaru dari Cina. Adapun manuver militer yang berdasarkan simulasi komputer oleh militer Taiwan itu akan berlangsung pada 18 hingga 22 Juli mendatang.

Sumber: Irib

Jerman Akan Gelar Manuver Militer Bersama dengan Israel

TEL AVIV-(IDB) : Militer Jerman dan rezm Zionis Israel untuk pertama kalinya akan menggelar manuver bersama. 
 
IRNA melaporkan, kesepakatan itu diambil dalam kunjungan Menteri Pertahanan Jerman, Thomas de Maizière, ke Palestina pendudukan, kemarin (13/7). 

Dalam kunjungan perdananya ke Palestina pendudukan sejak tiga tahun terakhir, de Maizière terbang ke atas wilayah perbatasan Jalur Gaza dengan menggunakan helikopter. 

Namun de Maizière tidak menyebutkan tanggal pasti pelaksanaan manuver bersama itu dan hanya menyinggung bahwa manuver itu akan digelar segera. 

De Maizière tidak memberikan komentar apapun tentang masalah penjualan kapal selam tipe Dolphin dari Jerman ke Israel dan hanya menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan keterangan tentang hal ini kepada publik. 

Jerman hingga kini telah menjual lima kapal selam tipe Dolphin kepada Israel dan kali ini, Israel mengincar kapal selam keenam. Namun Tel Aviv meminta pemerintah Berlin untuk menanggung sebagian dana pembelian kapal selam tersebut. 

Pada saat yang sama, media massa Zionis menyebutkan, Jerman dan Israel juga sepakat untuk bersama-sama memproduksi sebuah rudal baru tipe dari udara ke darat bernama PILUM yang akan ditangani oleh perusahaan Diehl dari Jerman dan perusahaan Rafael dari Israel.

Basis sistem rudal tersebut berasal dari rudal Spice milik perusahaan Rafael, mampu membidik target dari jarak 100 kilometer. 

Rudal baru itu hanya dapat dipasang di jet tempur Eurofighter. Jet tempur itu saat ini dimiliki oleh Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, Austria, dan Arab Saudi. Namun, hingga kini tidak jelas apakah Israel menyetujui penjualan rudal PILUM kepada Arab Saudi. 

Rudal PILUM dilengkapi dengan sistem GPS yang memungkinkan pilot mengikuti gerakannya dari jarak 100 kilometer. Diehl dan Rafael menyatakan akan menyesuaikan rudal PILUM agar dapat dipasang di pesawat tempur F-15 dan F-16.

Rudal tersebut dapat digunakan untuk berbagai target termasuk, kapal, radar, dan anti-udara. 

Jerman merupakan salah satu penyuplai senjata ke Israel dan pemerintahan Kanselir Angela Merkel, memasukkan keamanan Israel dalam prioritas doktrin keamanan dalam negeri Jerman. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Jerman mendapat berbagai kritikan menyusul ekspor massif senjatanya ke Israel. Lembaga-lembaga internasional dan para pakar hukum menilai langkah pemerintah Jerman itu bertentangan dengan klaim Berlin soal upayanya mereduksi tensi di kawasan. 

Hingga kini tidak ada data statistik resmi soal penjualan senjata Jerman ke Israel. Namun berdasarkan berbagai pemberitaan yang ada, antara tahun 1998 hingga 2001, Jerman telah mengekspor senjata ke Israel senilai 900 juta dolar AS.

Sumber: Irib

Update Presiden : TNI Harus Siap Hadapi Perubahan Jaman

YOGYAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus terus menyesuaikan dengan perkembangan tantangan dalam pertahanan negara disesuaikan dengan perubahan jaman.

"Saat ini dan ke depan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara akan menghadapi tantangan yang kompleks," kata Presiden dalam sambutannya pada pelantikan perwira remaja TNI angkatan 2011 di lapangan Angkasa Akademi Angkatan Udara, Maguwo, Yogyakarta, Kamis siang.

Salah satu tantangan adalah konstelasi kekuatan di kawasan yang juga perpengaruh terhadap adanya ketegangan di kawasan antar negara-negara tertentu.

"Di kawasan regional tidak lepas ketegangan di negara tertentu, belanja militer di negara setempat berdampak pada perubahan konstelasi kekuatan," katanya.

Pada bagian lain sambutannya, Presiden mengatakan tantangan di dalam negeri juga semakin beragam oleh ancaman aktor-aktor non negara seperti terorisme.

"Dalam atasi berbagai tantangan itu, pemerintah beri perhatian besar pada pembangunan TNI. Pada 2014 akan diarahkan menuju kekuatan pokok minimal," katanya.

Presiden menambahkan,"ketiga matra kita kembangkan secara optimal sehingga bisa lakukan operasi gabungan. Fondasi untuk efek penggetar dan pencegah."

Kepala Negara menyatakan perbatasan dan pulau terdepan juga di gelar pertahanan.

"Penting juga disinergikan dengan pendayagunaan industri strategis nasional. Ke depan kita gunakan alutsista yang diproduksi oleh industri strategis. Dari perkembangan lingkungan strategis, kita harus senantiasa siap menjaga kedaulatan negara dan keutuhan lautan," paparnya.

Presiden melantik 635 perwira remaja TNI masing-masing Taruna Akmil yang dilantik berjumlah 295 orang, Karbol Akademi Angkatan Udara yang dilantik berjumlah 124 orang dan kadet angkatan laut yang dilantik berjumlah 216 orang.

Lulusan terbaik dari masing-masing matra yang berhak menerima Adhi Makayasa adalah dari Akmil Hendric Pardamean Hutagalung, dari AAL Rian Risky Putrantio dan AAU Yanifa Eska Siswiyanto.

Presiden bertolak menuju Jakarta dari Pangkalan Udara Adi Sutjipto ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusma sekitar pukul 12:30 WIB dan tiba sekitar pukul 13:30 WIB.

Kepala Negara dijadwalkan menyampaikan keterangan pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Sejumlah menteri dan pejabat negara hadir dalam acara pelantikan tersebut termasuk Panglima TNI, Kepala Staf dari tiga angkatan, Kapolri dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu II.

Sumber: Antara

20 Tahun ke Depan, TNI AD Targetkan Miliki 200 Helikopter

BANDUNG-(IDB) : Sebanyak 200 helikopter ditargetkan bisa dimiliki TNI AD dalam 20 tahun ke depan. Pengadaan helikopter untuk pembangunan kekuatan pertahanan TNI AD tersebut akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia.

Hal itu diungkapkan Wakasad TNI AD Letjen Budiman usai melakukan kujungan dan pertemuan tertutup dengan direksi PT DI di Gedung GPM PT DI, Jalan Pajajaran, Kamis (14/7/2011).

"Untuk pengadaan heli, kami sedang menghitung kebutuhan yang long term hingga tahun 2024. Nanti dari perencanaan, baru PT DI pasti bisa memberi harga. Makin banyak pesanannya, cost production lebih murah. Pembangunan kekuatan heli untuk keperluan angkutan, serbu dan serang bisa kisarannya bisa melebihi 200 heli dalam 20 tahun," ujar Budiman.

Ia mengatakan realisasi pengadaan pesawat tersebut akan lebih cepat terealisasi jika kondisi negara Indonesia baik dan kondusif.

"Kalau pertumbuhan ekonomi terus naik 5 persen. Masalah bisa diatasi terus dengan mudah, mudah-mudahan semakin cepat, 2024 bisa lah," katanya.

Namun untuk kebutuhan jangka menengah yaitu hingga tahun 2014, ia mengaku belum bisa memastikan berapa banyak unit peswat yang akan dibeli TNI AD.

"2014 belum ada angka yang pasti, tapi yang jelas kebijakan politis negara sudah sangat mendukung," tutur Budiman. Ia menuturkan, penggunaan sistem alutsista dari dalam negeri sendiri akan meningkatkan nilai ekonomi bangsa.

"Dibandingkan dengan produksi luar juga jauh lebih murah. Selain itu dari sisi ekonomi akan banyak masyarakat yang terkena dampaknya. Kami mendukung industri pertahanan dalam negeri agar bisa dimanfaatkan secara optimal," katanya.

Sumber: Detik

PT. DI Siap Bangun Pesawat Untuk TNI AD

BANDUNG-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan presentasi dan melaporkan progres kesiapan pembuatan unit pesawat untuk TNI AD pada Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen Budiman dalam kunjungannya ke PT DI, Kamis (14/7/2011).

Dituturkan Asisten Dirut PT DI Irzal Rinaldi Zailani mengatakan, Wakasad memang rutin melakukan kunjungan pada BUMN Industri Pertahanan.

"Sesuai dengan arahan presiden bahwa seluruh alat utama yang bisa dipenuhi dari dalam negeri akan dioptimalkan pengadaannya dari dalam negeri," ujar Irzal saat ditemui sebelum menerima Wakasad, di Gedung SPM PT DI, Jalan Pajajaran

Ia menuturkan, untuk mendukung pengadaan alat utama TNI AD, PT DI akan mempresentasikan produk dan kesiapan untuk memenuhi pengadaan pesawat.

"Progres pembuatan pesawat akan dilaporkan, termasuk rencana pelaksanaan pembuatan pesawatnya," katanya.

Selain presentasi dan laporan progres, Wakasad juga direncanakan akan melakukan peninjauan ke hanggar Aerostructure dan hanggar Aircraft

Sumber: Detik

Pembangunan Kekuatan Alutsista Dibutuhkan Koordinasi Yang Baik Dan Terencana

MAGELANG-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui  pembangunan kekuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) tidak terkoordinasi dengan baik. Pengembangan sistem itu  masih kurang mengalir dari strategi  pertahanan dan doktrin TNI yang dianut.

"Apa yang saya rasa kan dan ketahui, pembangunan kekuatan alutsista tidak terkoordinasi dengan baik,"ujar SBY saat memberikan pengarah kepada perwira tinggi dan menengah TNI, di Akademi Militer TNI Magelang, Rabu (13/7).

Dalam pertemuan itu hadir sejumlah menteri dan petinggi negara,  di antaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, Panglima TNI Laksamanan Agus Suhartono serta Kapolri Jenderal Timur Prapodo

Menurut SBY , pemerintah maupun TNI perlu mengevaluasi tantangan yang dihadapi saat ini, dan membenahi dan menyusun kebijakan strategi pertahanan dalam negeri. Ia mengatakan upaya meningkatkan anggaran pertahanan terus dilakukan secara bertahap. Namun semua itu tidak lah cukup tanpa upaya sinkronisasi dengan doktrin TNI dan angkatan. Doktri tersebut mesti jadi rujukan sebagai dasar operasi militer, pengadaan alutsista dan logistic, serta pembinaan, pendidikan dan pelatihan anggota.

"Meskipun saya tahu terus dimutakhirkan tetapi nampaknya dengan perkembangan cepat dunia, terutama dinamika awal abad 21, keseluruhan doktrin itu pelu dimutakhirkan sesuai perkembangan zaman. Untuk  mengantisipasi ancaman terhadap negara kita," paparnya.

Sumber: Republika

Sang Eksportir Kini Menjadi Importir Alutsista

GORKI-(IDB) : Presiden Dmitry Medvedev, Selasa (12/7) mendesak militer Rusia untuk membeli senjata dari luar negeri karena kian memburuknya industri pertahanan di dalam negeri.

Rusia merupakan eksportir senjata militer terbesar kedua di dunia. Tetapi kini, akibat korupsi dan kurangnya sumber pendanaan membuat terganjalnya revitalisasi industri pertahanan Rusia.

"Anda tidak harus membeli sampah," kata Medvedev kepada Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov dan Deputi Perdana Menteri Sergei Ivanov, dua pejabat yang mengawasi sektor pertahanan, ketika bertemu di kediaman Presiden yang berada di luar Moskow.

"Jika mereka (industri senjata dalam negeri) menawarkan peralatan yang sangat tidak memuaskan Anda, pindahkan saja pesanan Anda ke perusahaan lain, atau impor saja," kata Medvedev.

Rusia telah meneken perjanjian pembelian kapal jenis mistral untuk pengangkut helikopter dari Prancis, bulan lalu. Itu menjadi pembelian pertama dari luar negeri sepanjang dua dekade sejak runtuhnya Uni Soviet.

Pemerintah Bertekad Meningkatkan Kekuatan Alutsista TNI

YOGYAKARTA-(IDB) : Kestabilan sosial politik kawasan regional berpotensi terancam. Ini tidak terlepas dari kepentingan, persaingan dan ketegangan antara negara-negara tertentu di kawasan. "Belanja militer negara-negara di kawasan yang cenderung meningkat, berdampak pada konstelasi kekuatan dan kemampuan militer yang mencolok, sekaligus memunculkan terjadinya pergeseran kekuatan regional," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pelantikan 635 perwira remaja TNI di Akademi Angkatan Udara, Maguwo, Yogyakarta, Kamis (14/7).

Menurutnya, banyak negara tetangga yang telah memiliki armada tempur udara dengan kemampuan daya jelajah mencapai hampir seluruh wilayah Indonesia. Begitupun dengan kemampuan armada laut yang juga meningkat, dari kapasitas armada laut lepas ke armada samudra. "Kita juga patut mencermati ancaman dan gangguan terhadap keamanan nasional, yang dilancarkan oleh aktor-aktor bukan negara, baik berupa ancaman terorisme maupun pemberontakan bersenjata," kata Presiden.

Atas dasar itu, tegasnya, pemerintah bakal memberikan perhatian besar pada pembangunan TNI hingga mencapai kekuatan pokok minimum (minimum essential force) hingga 2014. "Kekuatan dan kemampuan matra darat, laut dan udara TNI terus kita mantapkan secara optimal dan terpadu agar mampu melaksankan operasi gabungan dan memiliki kemampuan serbu yang tinggi," katanya.

Sumber: Jurnas