Pengembangan CN-235 yang digadang bisa gantikan Hercules C-130 |
JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (DI) diminta untuk membuat pesawat baru pengganti Hercules. "Tapi dalam pesawat harus ada nama PT DI," kata anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar Enggartiasto Lukito saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan BUMN Industri Pertahanan yakni PT DI, PT Pal, PT LEN dan PT Pindad, di ruang Komisi I, Jumat (15/07).
Permintaan Enggartiasto sejalan dengan upaya Komisi I yang meminta agar alutsista (alat utama sistem pertahanan) harus memakai produk lokal (local content). Upaya tersebut salah satunya dengan melakukan revitalisasi BUMN Industri Pertahanan dan BUMN Industri Strategis.
Terungkap pula dalam RDP bahwa beberapa komponen alutsista belum semuanya menggunakan produk dalam negeri. Masih ada komponen yang harus diimpor dari Jerman, Prancis dan Korea. Namun, untuk desain bisa dibuat di dalam negeri.
Sementara itu Presiden Direktur PT DI Budi Santoso di tempat terpisah sempat menyatakan, untuk kembali membangkitkan industri kedirgantaraan, PT DI membutuhkan dana Rp 2 triliun. "Dengan Rp 2 trilun itu, kami akan merestrukturisasi industri penerbangan. Industri penerbangan itu enggak mungkin seperti PT DI sekarang. Banyak yang mengatakan perlu sales 1 miliar dolar per tahunnya," ujarnya.
Dana tersebut hanya untuk kepentingan masa depan PT DI, belum termasuk kepentingan utang sebesar Rp 3,9 triliun yang kini masih dimiliki PT DI. Tentang utang, Budi mengatakan tetap menjadi prioritas untuk diselesaikan karena, jika tidak, akan membebani nantinya sehingga membuat perusahaan sulit berkembang.
Sumber: Jurnamen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar