Pages

Senin, Juni 20, 2011

KSAL Terima Kunjungan Atase Marinir AS

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno menerima kunjungan Atase Marinir AS untuk Indonesia Letkol Ronald Anthony Domingue, JR di Gedung Utama Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (20/6).

Kunjungan Atase Marinir Letkol Ronald Anthony Dominique, JR yang pernah menjabat Komandan Pesawat KC-130 dan pernah juga menduduki jabatan sebagai Perwira Jajaran Keamanan TRADOC di US Army itu dalam rangka pamitan berkaitan dengan menjelang akhir tugasnya sebagai Atase Marinir AS di Indonesia. Pada kesempatan itu Ronald sekaligus memperkenalkan calon penggantinya Letkol Miguel A. Avila, perwira Marinir yang juga seorang sarjana lulusan Distribusi Industri Sekolah Teknik di Texas A&M University.

Menurut siaran pers yang diterima Jurnal Nasional, pertemuan tersebut juga membicarakan perkembangan rencana latihan kedepan antara dua negara, antara lain Carat, Marex,dan Rimpac 2012 yang dijadwalkan akan berlangsung di Hawai.

Pada kesempatan tersebut, Letkol Ronald Anthony Domingue, JR selaku Atase Marinir AS yang akan mengakhiri masa dinasnya di Indonesia menyatakan sangat senang selama tinggal di Indonesia. "Saya sangat senang tinggal di Indonesia, selain banyak kenal para prajurit Marinir TNI AL yang ramah, juga saya dapat menikmati panorama alam yang sangat indah dan dapat mengetahui budaya Indonesia yang beranekaragam. Dan, yang paling penting bahwa Marinir USA sangat senang bisa latihan dengan Marinir Indonesia, khususnya dalam Jungle Warfare (peperangan hutan),"katanya.

Sementara itu Letkol Miguel A. Avila selaku calon Atase Marinir AS untuk Indonesia yang baru, juga mengucapkan terimakasih kepada KSAL atas sambutannya, seraya berjanji bahwa kedepan akan meningkatkan kerjasama yang telah terjalin dengan baik antara kedua Angkatan Laut selama ini serta akan melanjutkan kinerja Atase yang akan digantikannya. "Jika sewaktu-waktu TNI AL membutuhkan koordinasi silahkan langsung hubungi saya, jangan ragu-ragu menghubungi saya,"ujar Miguel.

Pada kesempatan tersebut KSAL mengucapkan selamat datang kepada calon Atase Marinir yang baru sekaligus menyampaikan ucapan terimakasih kepada Letkol Ronald Anthony Domingue, JR atas kerjasama sangat baik yang telah dilakukannya dengan TNI AL. Hal itu diantaranya telah ditunjukkan dengan banyaknya kegiatan latihan bersama antar kedua Marinir selama ini. "Apabila ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan bisa langsung kepada Komandan Korps Marinir TNI AL,"kata KSAL.

Sumber: Jurnas

Taruna Akmil Kunjungi Markas Marinir Cilandak

JAKARTA-(IDB) : Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin menerima kunjungan Taruna Akademi TNI dan Polri di Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (19/7).

Kunjungan 813 taruna Akademi TNI dan Polri yang dipimpin Komandan Jenderal Akademi TNI Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono terdiri dari 249 Taruna Akademi Militer, 107 Taruna Akademi Angkatan Laut, 110 taruna Akademi Angkatan Udara dan 327 Taruna Akademi Kepolisian yang terdiri dari 287 Taruna dan 40 Taruni tersebut dalam rangka latihan Bhinneka Eka Bhakti (BEB) Taruna Akademi TNI dan Polri tingkat I tahun pelajaran 2009/2010.


Dalam sambutannya Dankormar menjelaskan tentang organisasi, Kesatuan-kesatuan, serta kiprah Korps Marinir dalam penugasan operasi tempur maupun operasi keamanan dalam negeri dan tugas internasional dibawah bendera PBB serta tugas pengamanan pulau terluar wilayah NKRI.


Sementara itu, Komandan Jenderal Akademi TNI mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan bekal kepada para taruna/taruni agar mengetahui peranan dan tugas satuan-satuan dijajaran TNI/Polri secara langsung sehingga mendapat wawasan tentang kematraan.


Usia menerima pengarahan dan tukar menukar cindermata, para taruna/taruni menyaksikan demontrasi serbuan kilat oleh satuan anti teror Korps Marinir, kolone senapan, serbuan amphibi dan melihat dari dekat gelar material baik senjata perorangan, senjata bantuan maupun kendaraan tempur yang dimiliki Korps Marinir.


Selanjutnya para taruna akademi TNI dan Polri berkesempatan foto bersama dengan Danjen Akademi TNI, Dankormar beserta jajarannya serta para pengasuh Taruna/taruni di monumen Yasa Wira Perkasa.


Rangkaian kegiatan kunjungan diakhiri dengan jamuan makan bersama dan hiburan di Balai Prajurit Pangkalan Marinir Jakarta


Sumber: Kormar

Badan Antiteror Gelar Pelatihan Awas Senjata Kimia

DEN PASAR-(IDB) : Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar latihan tanggap serangan teroris bagi sejumlah instansi di Provinsi Bali, Senin, 20 Juni 2011. Latihan terutama untuk mengantisipasi modus baru seperti serangan dengan senjata kimia dan biologi.

Direktur Pembinaan BNPT Rudy Sufahriadi menyatakan pelatihan meliputi kemampuan mendeteksi dengan menggunakan berbagai peralatan. Ada juga materi tentang pemberian pertolongan dan cara mengurangi korban. “Kami memberi perhatian khusus karena ke depan arahnya memang ke serangan jenis itu,” ujarnya di Sanur, Denpasar. Kesimpulan itu diambil juga dari hasil kunjungan BNPT ke Pakistan.

Dari segi dana dan efek yang ditimbulkan, serangan bisa lebih efisien. “Jadi, kita harus siap untuk mencegah maupun menanggulanginya,” ujarnya. Selain dari BNPT, materi juga disampaikan oleh pakar dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Kementerian Kesehatan, PB Pemadam Kebakaran, Puslabfor Polri, dan Paskhas TNI AU.

Sementara peserta berasal dari Kodam IX Udayana, Kepolisian Daerah Bali, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Adpel Pelabuhan Benoa, Bandara Ngurah Rai, dan Linmas Provinsi Bali.

Pelatihan berlangsung atas dukungan Pemerintah Kanada. “Ini wujud dari komitmen mengatasi terorisme di wilayah ini,” kata Irene Wiiliam, Kepala Bidang Politik Kedubes Kanada.

Bali merupakan provinsi yang pertama mendapat pelatihan karena posisinya yang strategis. Sebelumnya, sudah ada 15 pelatihan diberikan kepada instansi-instansi di tingkat nasional.

Sumber: Tempo

Pesawat Hipersonik Airbus Akan Mengudara 40 Tahun Lagi

JAKARTA-(IDB) : Hanya membutuhkan dua jam untuk terbang dari London ke Tokyo, pesawat ini hampir bebas polusi dan tidak lebih bising dari pesawat modern saat ini. Pesawat ini baru akan hadir 40 tahun lagi sebelum penerbangan komersial berlangsung.

Rencana jet penumpang hipersonik pertama ini diluncurkan kemarin. Pesawat ini akan menggunakan tiga set mesin untuk mencapai kecepatan 3.125 mph, lebih dari empat kali kecepatan suara, yang dikenal sebagai Mach 4.

Dipuji sebagai pewaris Concorde, pesawat ini akan didorong oleh campuran hidrogen dan oksigen, yang berarti emisinya berupa air.

Proyek yang dikembangkan oleh perusahaan induk Airbus, EADS, ini diresmikan sebelum pembukaan resmi Paris Air Show.

Membawa hingga 100 penumpang, satu set mesin jet konvensional akan membantu peluncuran pesawat dari landasan pacu bandara normal. Hal ini berarti pesawat tidak akan menghasilkan kebisingan serupa Concorde.

Setelah di ketinggian yang pas, pilot akan melibatkan sepasang mesin roket yang akan mendorong pesawat untuk kecepatan jauh lebih tinggi dan melayang di atas atmosfer. Kondisi itu memungkinkan satu set akhir mesin yang dikenal sebagai ramjets untuk dimanfaatkan.

Setelah berada pada kecepatan jelajah, pesawat yang dijuluki ZEHST atau Zero Emission Hypersonic Transportation itu bisa terbang dari London ke Malaga di Spanyol selatan hanya dalam 20 menit. Sebuah penerbangan London-Istanbul hanya akan membutuhkan waktu 30 menit dan pesawat bisa mencapai pantai timur AS dari London sekitar satu jam.

Ini akan memangkas sekitar sembilan jam waktu terbang ke Tokyo dari London, sedangkan perjalanan London-Sydney akan memakan waktu sekitar tiga setengah jam. Setelah turun meluncur, mesin konvensional akan dinyalakan kembali untuk mengaktifkan pendaratan.

"Ini bukan Concorde, tapi tampak seperti Concorde, yang menunjukkan bahwa aerodinamis dari tahun 1960-an sudah sangat cerdas," ujar Jean Botti, Direktur Inovasi dan Teknologi di EADS.

Sumber: Tempo

Lanud Abdulrachman Saleh Mengalami Kerusakan Alat Navigasi

Very High Frequency (VOR)
MALANG-(IDB) : Pangkalan Udara TNI AU Abdulrachman Saleh memastikan kerusakan pada alat navigasi sebagai penunjuk lokasi landasan tak mempengaruhi penerbangan militer. Karena sistem navigasi bandara memiliki alat navigasi lain berupa Automatic Direction Finding (ADF).

Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara TNI AU Abdulrachman Saleh Kolonel (pnb) Novyanto Widadi mengungkapkan, kerusakan pada alat navigasi yang terjadi ada Very High Frequency (VOR) yang diketahui setelah dilakukan perawatan rutin oleh pihaknya. Alat itu berfungsi untuk menunjukkan lokasi bandara melalui gelombang radio.

"VOR yang mengalami trobel, namun kami masih dilengkapi dengan ADF yang bisa memberikan informasi kepada pesawat untuk mengetahui lokasi landasan. Karena itu tak pengaruh pada penerbangan militer," tegasnya saat menghubungi detiksurabaya.com, Senin (20/6/2011).

Dia menambahkan, telah menyampaikan kelengkapan fasilitas ADF ini ke maskapai Garuda Indonesia yang telah melakukan penghentian sementara rute penerbangan menuju Bandara Abdulrachman Saleh sejak hari ini.

"Kita sudah sampaikan kepada Garuda tentang kepemilikkan alat itu, mereka tengah pelajari," imbuhnya.

Automatic Direction Finding (ADF)
Ditanya mengapa kerusakan VOR hanya berpengaruh kepada Garuda Indonesia, Novyanto menjelaskan, Garuda Indonesia telah memiliki sistem komunikasi menggunakan VOR pada pesawat terbangnya. Apabila terjadi gangguan, mereka memutuskan untuk menghentikan penerbangan.

"Garuda menggunakan alat itu untuk navigasi, makanya ada informasi kerusakan mereka melakukan untuk menghentikan penerbangan," jelasnya.

Dia mengaku kerusakan pada VOR tak pernah dapat diprediksi sebelumnya. Alat itu diketahui bermasalah ketika dilakukan perawatan. Keberadaan alat itu sendiri dari Kementrian Perhubungan dan pihaknya telah melaporkan kerusakan ini kepada Dirjen Navigasi Kementrian Perhubungan.

"Pengadaan dilakukan kementrian untuk alat buatan Amerika itu, dan kami sudah laporkan. Karena itu tak bisa memastikan kapan bisa diganti," bebernya.

Dia berani memastikan jika pengganti VOR yang baru telah ada, maka akan segera dilakukan pemasangan. "Kalau ada alatnya, kami bisa segera ganti," tuturnya.

Sebelumnya, Garuda Indonesia berharap segera ada perbaikan dari kerusakan alat navigasi tersebut. Karena secara teknis proses perbaikan dilakukan oleh pengelola bandara.

"Kami menunggu ini, karena alat itu mempunyai kewenangan bandara," ujar Branch Manager Garuda Indonesia Dharmawan Y Hendrata dihubungi terpisah.

Seperti diberitakan, Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menghentikan rute penerbangan Malang-Jakarta dan sebaliknya. Penghentian ini karena ada gangguan pada alat bantu navigasi di Bandara Abdulrachman Saleh.

Sumber: Detik

Berita Foto : TNI AU-USAF Gelar Latihan Bersama Di Halim

C-130 Hercules milik USAF dari 36th Airlift Squadron, Lanud Yokota, Jepang tiba dengan selamat di Lanud Halim Perdanakusumah guna mengikuti Latma Cope West 2011
JAKARTA-(IDB) : TNI AU dan USAF mengelar latihan bersama bersandi Cope West 2011 pada 20-24 Juni di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusumah, Jakarta.

USAF menyertakan tiga pesawat angkut C-130 Hercules dan 77 personil dari 374th Airlift Wing berpangkalan di Yokota, Jepang dan TNI AU menurunkan satu C-130.

Latma Cope West merupakan latihan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat dalam latihan angkut taktis. Latihan dirancang meningkatkan interoperability antara TNI AU dan USAF. Kedua angkatan udara saling bertukar teknik angkutan udara, pengiriman lewat udara serta meningkatkan stabilitas regional melalui kerja sama dan kebersamaan tujuan.

Wakil KSAU Marsdya TNI Dede Rusamsi (kedua kanan) bersama Commander 13th Air Force USAF Lt. Gen. Stanley T. Kresge (kanan) usai membuka latihan bersama TNI AU dengan Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (20/6). Latihan dengan sandi Cope West 2011 itu untuk meningkatkan kerjasama militer kedua angkatan udara tersebut.

Dua Jump Master memeriksa perlengkapan beberapa prajurit Paskhas TNI AU yang akan melaksanakan terjun statik dengan pesawat militer angkut C-130 Herkules milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF), pada latihan bersama TNI AU dengan USAF di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (20/6). Latihan dengan sandi Cope West 2011 itu untuk meningkatkan kerjasama militer kedua angkatan udara tersebut.

Beberapa prajurit Paskhas TNI AU berjalan menuju pesawat militer angkut C-130 Herkules milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF), sebelum penerjunan statik pada latihan bersama TNI AU dengan USAF di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Beberapa prajurit Paskhas TNI AU melakukan senam sebelum penerjunan statik.


Seorang anggota TNI AU mengatur C-130 Hercules USAF parkir di lanud Halim Perdanakusumah sesaat setelah mendarat.





Sumber: Antara

Dibutuhkan Infrastruktur Yang Memadai Di Daerah Perbatasan

KUPANG-(IDB) :  Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Kolonel Inf Edison Napitupulu, mengatakan TNI akan terus membenahi infrastruktur pendukung personel yang bertugas di wilayah perbatasan. 

"Infrastruktur pendukung yang sangat dibutuhkan prajurit di wilayah perbatasan di Nusa Tenggara Timur saat ini adalah komunikasi dan air bersih," kata Edison Napitupulu, Senin.

Dia mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan seputar perhatian TNI terhadap infrastruktur bagi personel yang bertugas di wilayah perbatasan antara Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste pada acara silahturahmi dengan wartawan di Kupang.

Para prajurit yang bertugas di wilayah-wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste umumnya masih menghadapi berbagai persoalan hidup. Selain tempat tinggal, masalah utama mereka adalah air bersih dan tidak bisa akses komunikasi dengan dunia luar.

Danrem mengatakan, di pos perbatasan Haumeni Ana misalnya tidak ada air bersih, sehingga para prajurut harus mencari air ke pulau seberang dengan menggunakan perahu karet. Selain itu, di pos Maliana punya persoalan lain lagi. Di daerah ini tidak ada sinyal telepon sehingga para prajurit tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga atau mengirim informasi cepat jika ada kejadian luar bisa di perbatasan.

"Khusus masalah komunikasi kami telah mengajak petugas dari Telkomsel untuk melakukan survei ke lokasi tetapi kemungkinan baru bisa dibangun BTS pada November mendatang," katanya. Menurut dia, masih banyak kekurangan yang dihadapi para prajurit, tetapi secara perlahan akan terus benahi.

Dia berharap ke depan nanti mereka yang bertugas di wilayah perbatasan bisa dengan mudah mendapat akses air bersih maupun komunikasi dengan dunia luar.

Sumber: Republika