Pages

Senin, Mei 23, 2011

Indonesia Mampu Buat Robot Penjinak Bom

BATAM-(IDB) : Politeknik Negeri Batam, Provinsi Kepulauan Riau bekerja sama dengan Kepolisian daerah setempat mengembangkan robot penjinak bom.

"Politeknik bersama Kepolisian Daerah (Polda) sedang mencari material yang pas untuk robot yang kami kembangkan," kata Direktur Politeknik Negeri Batam Priyono Eko Sanyoto di Batam, Minggu.

Saat ini, tim robot Politeknik Batam sedang mengembangkan desain yang tepat untuk robot penjinak bom.

Pengembangan robot penjinak bom menggunakan material khusus agar tidak mudah meledak dan berbeda dengan robot-robot lain yang pernah dibuat mahasiswa Poltek Negeri Batam sebelumnya.
"Kami mengupayakan bahan yang sebaik mungkin, agar robot tidak hancur saat ada bom yang meledak," lanjutnya.

Priyono mengatakan harapan pengembangan robot cepat selesai untuk membantu polisi menanggulangi ancaman bom terutama di wilayah hukum Polda Kepulauan Riau.

Selain bekerja sama dengan Polda Kepri, Politeknik Negeri Batam juga terus berupaya mengembangkan robot-robot untuk keperluan industri.

Menurut Priyono, Batam adalah kota industri yang memanfaatkan teknologi tinggi.

Politeknik berharap, pengembangan robot yang dilakukan akan dilirik oleh perusahaan-perusahaan di Batam.

"Kami akan berupaya mengembangkan robot industri tepat guna," kata Priyono.

Politeknik Negeri Batam berulang kali mengukir prestasi pembuatan robot.

Politeknik Negeri Batam selalu menjadi juara umum Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) wilayah Sumatera dalam dua tahun terakhir.

"Untuk tingkat internasional kami pernah menjadi juara ketiga kontes robot cerdas di tahun 2007," kata Priyono.

Sumber: Antara

Kapal Perang Inggris Merapat Di Jakarta

JAKARTA-(IDB) : Kapal Perang Inggris Jenis Frigate HMS Richmond-F239 tiba di dermaga Pelabuhan JITC (Jakarta International Terminal Container) II Tanjung Priok, Jakarta, kemarin (Minggu, 23/5).

Dari keterangan Kepala Bagian Penerangan Pangkalan Utama TNI AL III, Mayor Laut Agus Susilo Kaeri, Kapal Frigate ini akan berada di Jakarta selama tiga hari dalam rangka kunjungan untuk lebih memperat jalinan persahabatan antara AL Inggris (Royal Navy) dengan TNI AL yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

Kapal perang HMS Richmond yang dikomondani Capt. Mike Walliker ini mempunyai panjang 133 Meter dengan lebar 16,1 meter merupakan kapal untuk peperangan anti kapal selam (Anti Submarine warfare). Kapal yang bermarkas di Portmouth ini selain memiliki senjata torpedo untuk melawan kapal selam juga dilengkapi dengan beberapa buah meriam dengan berbagai kaliber serta senjata harpoon.

Kapal ini telah dipergunakan dalam operasi-operasi pemeberantasan obat-obatan terlarang di wilayah Amerika, Atlantik Selatan, Teluk Arab dan Karibia juga untuk operasi bantuan bencana alam di kepulauan Turks, Caicos, Grenada dan Grand Cayman
.
Selama singgah di Indonesia prajurit Royal Navy ini akan melaksanakan kegiatan antara lain kunjungan kehormatan ke pejabat TNI AL, melaksanakan kegiatan diskusi dengan prajurit Koarmabar membahas masalah piracy dan melaksanakan kegiatan sosial ke pesantren Yayasan Nurul Zahro di daerah Koja Jakarta Utara serta olahraga sepak bola bersama dengan para selebritas.

Sumber: Ramol

Indonesia Belum Akan Kawal Kapal Dagang

JAKARTA-(IDB) :  Pemerintah RI belum akan melakukan pengawalan kapal dagang di perairan Somalia.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengungkapkan pemerintah masih akan melakukan pertimbangan untuk melakukan perlindungan kapal dagang yang melintas di perairan Somalia. Ia menyatakan Indonesia sudah menunjukkan perhatian dengan melakukan upaya pembebasan kapal MV Sinar Kudus.

"Bayangkan saja, memproyeksikan kekuatan yang sedemikian besar, jauh dari negara kita. Bukan persoalan yang mudah perencanaan logistiknya," ujarnya usai melakukan penyambutan Satgas Merah Putih yang baru saja merapat di Dermaga Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (22/5).

Ia mengakui selama ini tidak banyak negara yang memberikan perhatian atas permasalahan perompakan di perairan Somalia. Padahal banyak kepentingan internasional di perairan tersebut.

Pembebasan yang dilakukan oleh Indonesia dapat menjadi referensi. Namun untuk melakukan pengawalan lebih lanjut masih perlu pembicaraan lebih serius.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui perairan Somalia menjadi perhatian negara-negara Internasional. Aksi pembebasan yang dilakukan ini bisa dibilang nekat.

"Nekadnya Indonesia mengirim kekuatan ini menjadi penglihatan sendiri negara maju terutama yang memiliki kepentingan," jelasnya.

Dana Satgas Merah Putih Sekitar Rp.50 Milyar

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar. "Tidak besar. Tidak sampai Rp 50 miliar," kata Purnomo seusai acara penyambutan pasukan Satuan Tugas Merah Putih di Markas Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok, Jakarta, Ahad, 22 Mei 2011. Detail pengeluaran dana operasi belum bisa diumumkan. Purnomo beralasan dana itu masih dalam proses audit.

Dibanding operasi perburuan Usamah bin Ladin, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menilai biaya operasi penyelamatan sandera ini masih jauh lebih kecil. "Yang penting semua awak kapal dan kapal dapat diselamatkan," katanya.

Menurut Djoko, sebagian anggaran diambil dari dana kontingensi Tentara Nasional Indonesia. Alokasi dana ini bisa dipakai untuk operasional tanpa menunggu persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Namun, Menteri Pertahanan mengkomunikasikan dana itu dengan Dewan.

Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta sejumlah menteri dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyambut kedatangan Satuan Tugas Duta Samudra di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Jakarta. Duta Samudra terdiri atas tiga kapal, yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma, KRI Yos Sudarso, dan KRI Banjarmasin. Satuan tugas ini merupakan bagian dari Satuan Tugas Merah Putih.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan tiga pasukan khusus dikirim ke perairan Somalia pada Maret dan April lalu. Pasukan itu terdiri atas 480 personel satuan tugas, 488 personel pasukan kekuatan, 15 personel dari satuan tugas intelijen gabungan Badan Intelijen Negara dan TNI, serta 16 pasukan penerbang.

Presiden Yudhoyono mengaku lega bisa membeberkan pengiriman Satuan Tugas Merah Putih. Alasannya, ia sudah sekian lama harus bungkam soal misi tersebut. "Tidak mungkin saya bilang sudah dikirim seminggu lalu, posisinya di sini, sama saja dengan setor nyawa," dia menuturkan.

Atas keberhasilan memimpin Satuan Tugas Duta Samudra, Komandan Gugus Tempur Laut Armada Barat Kolonel Laut (P) Ahmad Taufiqoerachman naik pangkat menjadi laksamana pertama.  

Sumber: Tempo

Wakasal Tinjau KRI Melaksanakan dok di PT. DKB

JAKARTA-(IDB) : Sebagai wujud optimalisasi sinergi BUMN Industri Strategis, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)  ikut aktif berperan serta dalam Pertahanan Negara salah satunya telah  melakukan pembuatan, perawatan, perbaikan dan  repowering kapal-kapal TNI AL serta pengembangan alutsista TNI AL. Dalam kaitan tersebut Mabes TNI AL melakukan kunjungan kerja ke Galangan PT. DKB. Wakil Kepala Staf Angkatan Laut ( Wakasal ) Laksamana Madya TNI Marsetio, M.M. beserta beberapa pejabat Mabes TNI AL meninjau salah satu unsur KRI yang sedang melaksanakan docking di Galangan I PT. DKB, pada Kamis 24 Maret 2011 sebagai wujud realisasi sinergi BUMN dengan TNI AL.


Dalam kunjungan tersebut, Wakasal didampingi oleh Asisten Logistik Kasal (Aslog Kasal) Laksamana TNI Drs. Didik Suhari, Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Hari Bowo, M.Sc. Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, MPA., MBA. dan Kadismatal Laksamana Pertama TNI Sugiyanto Suwardi. Rombongan Wakasal diterima langsung oleh pejabat di jajaran PT. DKB yaitu Ir. Nyoman Sudiana (Dir. PKB), Ir. Bambang Wibisono (GM Galangan I) dan beberapa pejabat di lingkungan PT. DKB. Galangan I.
LST 117 M rancangan PT.DKB yang akan dipesan TNI AL


Selama kunjungan tersebut  Wakasal dan rombongan secara langsung meninjau fasilitas galangan  serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT. DKB Galangan I dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan, pemeliharaan dan perawatan kapal dan beliau menyatakan sangat puas dan yakin bahwa proyek BCM (Tanker 6300 DWT) dan LST 117 M  dapat dibangun di Galangan I dimana DKB telah berhasil membangun dan melaksanakan repowering kapal-kapal milik TNI-AL. Selain itu meninjau pelaksanaan kegiatan doking salah satu alutsista dari Koarmabar yaitu KRI Teluk Celukan Bawang-532 yang sedang menjalani pelaksanaan repowering di PT. DKB. Galangan I dan merupakan kapal repowering milik TNI-AL yang ke 31.


Usai peninjauan rombongan Wakasal dan pejabat TNI AL lainnya menerima penjelasan tentang kemampuan dan kesiapan yang dimiliki PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Galangan I oleh Direktur Pembangunan Kapal Baru Ir. Nyoman Sudiana didampingi General Manager, Deputi General Manager, Manager Produksi  dan pejabat Galangan I lainnya di kantor produksi PT. DKB Galangan I.


Sebelumnya pada tanggal 09 Maret 2011 Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal (Wa.Asrena Kasal) Laksamana Pertama TNI Agung Pramono beserta staf didampingi Direktur Pembangunan Kapal Baru Ir.  Nyoman Sudiana melakukan kunjungan ke Kantor Pusat, Galangan II dan Galangan I. Di Galangan I  kunjungan dilakukan pada proyek Bangunan Baru Tanker 6300 DWT.

Sumber: DKB

Kerjasama Pertahanan Disesuaikan Kebutuhan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan tawaran kerjasama industri pertahanan dari Malaysia akan disesuaikan dengan kebutuhan pertahanan dalam negeri. "Kalau mereka menawarkan tetapi kita tidak butuh kan tidak bisa (kerjasama)," katanya usai acara penyambutan pasukan satuan tugas (satgas) Merah Putih di Markas Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok Jakarta, Minggu 22 Mei 2011. 

Pertemuan tingkat Menteri Pertahanan ASEAN pekan lalu menyepakati kerjasama industri pertahanan di antara negara ASEAN. Paper konsep kerjasama ini disusun oleh Malaysia dan sudah disepakati untuk diadopsi menjadi resolusi. Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi mengatakan kerjasama bisa dimulai oleh Indonesia dan Malaysia. Pemerintahnya menawari Indonesia terllibat dalam produksi senapan M4.

Purnomo mengatakan di dalam ASEAN memang terdapat empat negara yang dianggap masuk dalam TIER-1 industri pertahanan. Mereka dianggap memungkinkan memimpin pengembangan industri pertahanan. Negara ini adalah Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.

Rencana kerjasama ini didasari oleh fakta besarnya pengeluaran negara-negara ASEAN untuk alat utama sistem persenjataan. Rata-rata setiap tahun pengeluaran ASEAN untuk alutsista mencapai Rp 25 miliar. "Kalau ini untuk membeli ke luar kan sayang. Lebih baik dimanfaatkan untuk dan dari ASEAN," kata Purnomo.

Kerjasama yang dirancang bisa berbentuk bilateral atau multilateral. Meski belum diputuskan seperti apa model kerjasama ini. Salah satu yang dipertimbangkan adalah produksi alat persenjataan bersama, di mana masing-masing negara mengambil bagian dengan memproduksi komponen. Lagi-lagi ini pun akan menyesuaikan dengan kebutuhan pertahanan masing-masing negara.

Tentang tawaran Malaysia untuk memproduksi senapan M4, menurut Purnomo Indonesia belum memiliki rencana kerjasama dengan Malaysia di bidang pertahanan. "Belum ada itu. Yang ada malah kerjasama kita dengan Korea," ujarnya.

Sumber: Tempo

TNI Kirim 999 Personil Serbu Perompak

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan pasukan yang dinamai Satuan Tugas (satgas) Merah Putih ini terbagi dalam tiga kelompok komando yaitu Satgas, Pasukan Pendukung dan Pasukan Intelijen Gabungan.

"Satgas Merah Putih terdiri dari 480 personel," kata Agus Suhartono  usai acara penyambutan pasukan satuan tugas (satgas) Merah Putih di Markas Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok Jakarta, Minggu 22 Mei 2011. Pasukan ini terdiri dari anak buah kapal, personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) Angkatan Laut, Detasemen Jalan Mangkara, Sandi Yudha Komando Pasukan Khusus (Kopasus) Angkatan Darat, dan Unit Ton Tai Pur Kostrad.

Pasukan pertama dipimpin Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Barat Laksamana Pertama Ahmad Taufikurrahman. Pasukan ini diangkut oleh dua kapal perang jenis fregat yaitu KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdanakusumah. Kedua KRI juga dilengkapi dengan 1 helikopter dan boat C-Rider.

Pasukan pertama juga didukung dengan TNI Angkatan Udara yang mengirim pesawat jenis Boeing 737-400 yang berawak 16 personel. Pasukan ini dipimpin Letnan Kolonel Penerbang Ronald Siregar. Sedangkan pasukan kedua adalah satgas pasukan kekuatan pendukung yang dipimpin oleh Mayor Jenderal (Mar) Alfan Baharudin. Pasukan ini menyusul dengan kapal jenis LPD, KRI Banjarmasin.

Kapal diawaki oleh 488 personel terdiri dari Kopaska Angkatan Laut, Pasukan Intai Amphibi Marinir, Kopasus Angkatan darat, pasukan Ray Hoowitzer, Satuan Tugas 81 Kopasus dan Unit Ton Tai Pur Kostrad. KRI Banjarmasin juga dipersenjatai dengan 1 heli NP412, 7 boat C-Rider, 5 tank BMP3F, 4 unit Howitzer dan 18 perahu karet.

Pasukan pendukung terakhir adalah satgas intel gabungan yang terdiri dari 15 personel intelijen TNI dan personel BadanIntelijen Negara (BIN). Total pasukan 999 personel. Panglima mengatakan operasi ini direncanakan dalam waktu yang sangat singkat dengan beberapa kendala, seperti tujuan operasi yang jauh dan posisi pangkalan terdekat berada di negara lain. 

Sumber: Tempo

Pemerintah Indonesia Tawarkan SS-2 ke Laos Dan Kamboja

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah terus menawarkan persenjataan buatan dalam negeri ke negara-negara ASEAN. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan salah satu jenis senjata yang saat ini ditawarkan adalah SS2 atau Senapan Serbu 2 yang diproduksi oleh PT. Pindad. "Tapi belum ada keputusan jadi beli atau tidak," katanya di Jakarta, Minggu 22 Mei 2011. Beberapa negara yang tertarik untuk membeli adalah Laos dan Kamboja. 


Selain itu pemerintah juga menawarkan senjata ini kepada Brunei Darussalam, meski negara di pulau Borneo itu belum menyampaikan minatnya. Jenis senjata lain yang ditawarkan adalah pelempar granat dengan fitur night vision.

Senjata SS2 mulai diproduksi oleh PT. Pindad pada 2006 menggantikan seri sebelumnya SS1. Senjata yang memiliki kaliber 5,56x45 milimeter ini memiliki panjang 930 milimeter dan panjang laras 460 milimeter. 

SS2 mampu menembakkan 700 butir peluru per menit dengan kecepatan 710 meter per detik. Salah satu pasukan TNI yang menggunakan senjata ini adalah Komando Pasukan Katak, Angkatan Laut.

Sumber: Tempo

Menhan: Belum Ada Kerja Sama Produksi "M4"

Senjata M4 Amerika
JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahahan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, hingga kini belum ada tawaran kerja sama pertahanan dengan Malaysia untuk memproduksi senapan jenis Karabin M4.

"Belum ada itu, kerja sama pertahanan dengan Malaysia," katanya, usai menghadiri upacara penyambutan satuan tugas pembebasan kapal MV Sinar Kudus oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Minggu.

Senapan karabin M4 dirancang perusahaan Amerika untuk menggantikan senapan lama jenis M16 sejak 2010 lalu. Menteri Pertahanan Malaysia, Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi, sebelumnya menyatakan akan menggandeng Indonesia dan Thailand untuk memproduksi bersama senjata tersebut.

"Malaysia sendiri sudah mencanangkan penggantian M16 ke M4," kata Ahmad Zahid Hamidi di Jakarta, Jumat 20 Mei 2011. Salah satu perusahaan Malaysia telah mendapatkan lisensi untuk memproduksi M4 dari Colt, produsen senapan asal Amerika tersebut.

Hamidi mengatakan produksi pertama senapan M4 sudah dimulai dan diharapkan tahun ini bisa dihasilkan sebanyak 20 ribu laras senapan M4 untuk Malaysia saja.

Tawaran kerja sama ini disampaikan sebagai langkah awal kerja sama industri pertahanan negara-negara ASEAN. Jika kerja sama ini bisa dikembangkan untuk mengisi pasar ASEAN, potensi produksinya akan lebih besar.

Kebutuhan akan senapan tersebut di Malaysia, misalnya, mencapai 100.000 unit. Sementara di Thailand mencapai sekitar 300 ribu unit. Indonesia diperkirakan butuh lebih besar. Total kebutuhan senapan M4 untuk menggantikan M16 di seluruh ASEAN diperkirakan bisa mencapai satu juta unit.

Malaysia menawarkan Indonesia dan Thailand kerja sama dalam bentuk lain, yakni memproduksi komponen senjata itu untuk dirakit di Malaysia. Bahkan salah satu komponen, yakni alat picu senapan akan diproduksi oleh Indonesia.

Senapan M4 Karabin memiliki panjang laras 37 centimeter dan dirancang untuk digunakan dalam operasi infanteri, pasukan khusus maupun pasukan komando. Meski tak jauh berbeda dengan versi pendahulu M16, Karabin M4 memiliki bobot lebih ringan dan lebih fleksibel digunakan oleh pasukan dengan tinggi badan yang beragam.

Sumber: Antara

Presiden Yudhoyono Bangga Atas Satgas Merah Putih

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bangga atas keberhasilan Satuan Tugas Merah Putih dan Duta Samudra I/2011 dalam membebaskan kapal niaga MV Sinar Kudus dari tangan perompak Somalia.

"Atas nama negara, atas nama pemerintah dan atas nama pribadi saya ucapkan terima kasih dan penghargaan pada para prajurit, baik perwira, bintara maupun tamtama yang telah berhasil mengemban tugas negara yang penuh risiko dan ketidapastian," katanya, saat menerima satgas tersebut di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, dirinya telah melihat video proses pembebasan yang dilakukan Satgas Merah Putih dan Satgas Duta Samudra I/2011 yang memperlihatkan proses pembebasan memiliki tingkat risiko yang tinggi, baik karena faktor cuaca dan medan operasi.

"Saya juga menyaksikan melalui video, bagaimana seorang kolonel atau letkol terjun langsung menggunakan `sea riders` untuk mendukung proses pembebasan kapal Sinar Kudus, yang seharusnya cukup dilakukan oleh seorang sersan," kata Presiden bangga, sambil meminta perwira dimaksud untuk memperlihatkan diri.

Presiden mengungkapkan, sejak kali pertama mendengar kabar MV Sinar Kudus dibajak, dirinya langsung melakukan langkah-langkah penyelamatan. "Tidak kurang dari lima kali rapat kabinet membahas beberapa opsi yang dapat dilakukan untuk pembebasan kapal dan 20 ABK dengan selamat," katanya.

Presiden mengemukakan, untuk membebaskan kapal Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia selama hampir 46 hari, Pemerintah menetapkan tiga opsi yakni menyelematkan 20 ABK, pembebasan kapal dan setelah ABK serta kapal berhasil diselamatkan maka dilakukan penindakan terhadap para perompak.

"Tugas pokok Satgsa adalah menyelamatkan 20 ABK, karena ada banyak kejadian dalam upaya pembebasan ada korban jiwa seperti yang dialami warga Amerika Serikat yang tewas dalam upaya pembebasan. kedua, bebaskan dan bawa pulang kapal Sinar Kudus, karena banyak kapal yang disandera dan puluhan kapal masih nongkrong disandera perompak," tutur Yudhoyono.

Ketiga, lanjut Presiden, setelah ABK dan kapal berhasil dibebaskan maka lakukan operasi militer yakni penindakan dan pengejaran terhadap para perompak. "Jika perlu lakukan pengejaran hingga ke garis pantai Somalia, karena itu dimungkinkan dalam hukum internasional," ujar Presiden, menegaskan.

"Semua proses itu saya saksikan melalui video. Jadikan semua itu pelajaran, baik dari segi operasi logistik, proyeksi kekuatan, operasi intelijen, diplomasi dan pola satuan tugas. Sekali lagi saya bangga," tutur Presiden Yudhoyono. 

Sumber: Antara

Pembajak "MT Gemini" Belum Sampaikan Tuntutan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengemukakan, hingga kini pihak perompak Somalia yang membajak kapal niaga berbendera Singapura MT Gemini, belum menyampaikan tuntutan apapun untuk pembebasan kapal yang juga membawa 13 warga negara Indonesia (WNI) tersebut.

"Informasi dari pemilik kapal yang disampaikan kepada Pemerintah Singapura, pembajak kapal belum menyampaikan tuntutan apapun," katanya, saat dikonfirmasi ANTARA usai menghadiri upacara penyambutan satgas pembebasan kapal MV Sinar Kudus oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Minggu.

Yang jelas, lanjut Marty, berdasar kontak terakhir pembajak dengan pemilik kapal pada Kamis (19/5), kondisi seluruh ABK termasuk 13 warga negara Indonesia adalah baik.

Seperti diberitakan sebelumnya, otoritas maritim di Pelabuhan Singapura pada Sabtu (30/4) malam menerima laporan bahwa perompak telah membajak kapal tangki kimia berbendera Singapura MT Gemini di lepas pantai Kenya.

Di dalam kapal tersebut, terdapat 25 anak buah kapal yang terdiri dari 13 warga negara Indonesia, empat warga Korea Selatan, tiga warga Myanmar, dan lima warga China.

Saat kejadian berlangsung, kapal tangki tersebut berada sejauh 192 kilometer laut dari Dar es Salam, Tanzania.

Otoritas juga mengatakan, kapal tangki itu sedang dalam perjalanan menuju Mumbasa, Kenya, dari Kuala Tanjung, Indonesia.

Menlu Marty mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Singapura untuk memantau setiap perkembangan yang terjadi, sekaligus guna menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan bersama untukk membebaskan kapal tersebut.

Sumber: Antara

Presiden Terpaksa "Tahan Bicara" Terkait Sinar Kudus

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku terpaksa "tahan bicara" selama dua bulan, untuk mendukung keberhasilan operasi pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia selama hampir 46 hari.

"Saya lega, akhirnya bisa menjelaskan secara utuh dan terbuka kepada rakyat Indonesia. Saya terpaksa menahan diri selama dua bulan untuk tidak memberikan penjelasan yang tidak perlu karena saya tidak ingin prajurit-prajurit yang sedang mengemban tugas jiwa dan raganya terkorbankan," katanya di Jakarta, Minggu.

Berbicara saat menerima Satuan Tugas Merah Putih dan Duta Samudra I/2011, Presiden mengatakan, oleh karena itu meski banyak komentar, banyak kritik, banyak ulasan dirinya memilih diam.

"Sekali lagi, operasi khusus seperti itu memerlukan kerahasiaan, memerlukan keamanan, pelaksanaanya memerlukan kecepatan, dan juga pendadakan. Oleh karena itu, kalau kita obral apa yang akan, sedang kita lakukan maka sama saja kita memberi tahu musuh, lawan, untuk setiap saat bisa menggagalkan operasi kita dan bisa menghancurkan satuan kita sendiri," katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden menuturkan secara terbuka seluruh proses pembahasan yang dilakukan Pemerintah dalam upaya membebaskan kapal Sinar Kudus berikut 20 ABK dengan selamat.

"Saya persilakan perwira ajajaran TN terutama mengemban tugas menjelasan dan menceritakan kebenaran karena kebenaran itu abadi setelah diceritakan serahkan kepada Tuhan, dan sesungguhnya dengan menceritakan semuanya, kalian telah melaksanakan tugas pokok yang diberikan," katanya.

Sejak hari pertama Sinar Kudus dibajak, Yudhoyono mengaku telah dilapori para menterinya. Presiden lantas langsung menggelar lima rapat terbatas berturut-turut untuk menyiapkan pemberangkatan Satuan Tugas untuk pembebasan dari perompak Somalia.

Bahkan, Satuan Tugas pun dibekali dengan persenjataan lengkap untuk melangsungkan operasi militer. Hanya, takdir menggariskan lain. Pemilik kapal memilih membayar tebusan.

"Kenapa kita kirimkan kekuatan lebih dari satu batalion, karena kita sudah siapkan segalanya. Operasi dirancang untuk melakukan sesuatu yang lebih dari yang ditakdirkan Tuhan," tuturnya.

Presiden menegaskan, seluruh langkah-langkah cepat yang disiapkan Pemerintah tentu saja tidak diketahui publik termasuk dalam waktu yang singkat memproyeksikan kekuatan yang ada.

"Dilihat dari jarak yang begitu jauh, dengan jumlah kekuatan yang dikerahkan, jelas ini bukan operasi biasa. Dan di dunia mana pun tidak ada operasi militer yang dibocorkan ke publik, karena itu sama saja dengan setor nyawa," ujar Yudhoyono.

Sumber: Antara