JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bangga atas keberhasilan Satuan Tugas Merah Putih dan Duta Samudra I/2011 dalam membebaskan kapal niaga MV Sinar Kudus dari tangan perompak Somalia.
"Atas nama negara, atas nama pemerintah dan atas nama pribadi saya ucapkan terima kasih dan penghargaan pada para prajurit, baik perwira, bintara maupun tamtama yang telah berhasil mengemban tugas negara yang penuh risiko dan ketidapastian," katanya, saat menerima satgas tersebut di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, dirinya telah melihat video proses pembebasan yang dilakukan Satgas Merah Putih dan Satgas Duta Samudra I/2011 yang memperlihatkan proses pembebasan memiliki tingkat risiko yang tinggi, baik karena faktor cuaca dan medan operasi.
"Saya juga menyaksikan melalui video, bagaimana seorang kolonel atau letkol terjun langsung menggunakan `sea riders` untuk mendukung proses pembebasan kapal Sinar Kudus, yang seharusnya cukup dilakukan oleh seorang sersan," kata Presiden bangga, sambil meminta perwira dimaksud untuk memperlihatkan diri.
Presiden mengungkapkan, sejak kali pertama mendengar kabar MV Sinar Kudus dibajak, dirinya langsung melakukan langkah-langkah penyelamatan. "Tidak kurang dari lima kali rapat kabinet membahas beberapa opsi yang dapat dilakukan untuk pembebasan kapal dan 20 ABK dengan selamat," katanya.
Presiden mengemukakan, untuk membebaskan kapal Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia selama hampir 46 hari, Pemerintah menetapkan tiga opsi yakni menyelematkan 20 ABK, pembebasan kapal dan setelah ABK serta kapal berhasil diselamatkan maka dilakukan penindakan terhadap para perompak.
"Tugas pokok Satgsa adalah menyelamatkan 20 ABK, karena ada banyak kejadian dalam upaya pembebasan ada korban jiwa seperti yang dialami warga Amerika Serikat yang tewas dalam upaya pembebasan. kedua, bebaskan dan bawa pulang kapal Sinar Kudus, karena banyak kapal yang disandera dan puluhan kapal masih nongkrong disandera perompak," tutur Yudhoyono.
Ketiga, lanjut Presiden, setelah ABK dan kapal berhasil dibebaskan maka lakukan operasi militer yakni penindakan dan pengejaran terhadap para perompak. "Jika perlu lakukan pengejaran hingga ke garis pantai Somalia, karena itu dimungkinkan dalam hukum internasional," ujar Presiden, menegaskan.
"Semua proses itu saya saksikan melalui video. Jadikan semua itu pelajaran, baik dari segi operasi logistik, proyeksi kekuatan, operasi intelijen, diplomasi dan pola satuan tugas. Sekali lagi saya bangga," tutur Presiden Yudhoyono.
"Atas nama negara, atas nama pemerintah dan atas nama pribadi saya ucapkan terima kasih dan penghargaan pada para prajurit, baik perwira, bintara maupun tamtama yang telah berhasil mengemban tugas negara yang penuh risiko dan ketidapastian," katanya, saat menerima satgas tersebut di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, dirinya telah melihat video proses pembebasan yang dilakukan Satgas Merah Putih dan Satgas Duta Samudra I/2011 yang memperlihatkan proses pembebasan memiliki tingkat risiko yang tinggi, baik karena faktor cuaca dan medan operasi.
"Saya juga menyaksikan melalui video, bagaimana seorang kolonel atau letkol terjun langsung menggunakan `sea riders` untuk mendukung proses pembebasan kapal Sinar Kudus, yang seharusnya cukup dilakukan oleh seorang sersan," kata Presiden bangga, sambil meminta perwira dimaksud untuk memperlihatkan diri.
Presiden mengungkapkan, sejak kali pertama mendengar kabar MV Sinar Kudus dibajak, dirinya langsung melakukan langkah-langkah penyelamatan. "Tidak kurang dari lima kali rapat kabinet membahas beberapa opsi yang dapat dilakukan untuk pembebasan kapal dan 20 ABK dengan selamat," katanya.
Presiden mengemukakan, untuk membebaskan kapal Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia selama hampir 46 hari, Pemerintah menetapkan tiga opsi yakni menyelematkan 20 ABK, pembebasan kapal dan setelah ABK serta kapal berhasil diselamatkan maka dilakukan penindakan terhadap para perompak.
"Tugas pokok Satgsa adalah menyelamatkan 20 ABK, karena ada banyak kejadian dalam upaya pembebasan ada korban jiwa seperti yang dialami warga Amerika Serikat yang tewas dalam upaya pembebasan. kedua, bebaskan dan bawa pulang kapal Sinar Kudus, karena banyak kapal yang disandera dan puluhan kapal masih nongkrong disandera perompak," tutur Yudhoyono.
Ketiga, lanjut Presiden, setelah ABK dan kapal berhasil dibebaskan maka lakukan operasi militer yakni penindakan dan pengejaran terhadap para perompak. "Jika perlu lakukan pengejaran hingga ke garis pantai Somalia, karena itu dimungkinkan dalam hukum internasional," ujar Presiden, menegaskan.
"Semua proses itu saya saksikan melalui video. Jadikan semua itu pelajaran, baik dari segi operasi logistik, proyeksi kekuatan, operasi intelijen, diplomasi dan pola satuan tugas. Sekali lagi saya bangga," tutur Presiden Yudhoyono.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar