Pages

Senin, Mei 09, 2011

Indonesia Intensifikasi dan Diversifikasi Kerjasama Militer RI Dengan Negara Sahabat


JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR RI tengah melakukan intensifikasi dan diversifikasi kerja sama militer RI dengan berbagai Negara-negara sahabat, diantaranya Perancis dan Italia.
Hal itu merupakan upaya Komisi I DPR RI dalam mendukung sekaligus mendorong realisasi visi pembangunan kekuatan pertahanan nasional yang didukung oleh profesionalisme prajurit TNI, modernisasi Alutsista, serta kemandirian Alutsista melalui pemanfaatan dan pemberdayaan industri strategis nasional untuk pertahanan.
Kunjungan Komisi I DPR RI ke Negara Perancis dan Italia, dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan Komisi I DPR RI terhadap  pelaksanaan tugas Perwakilan RI, termasuk mengetahui sejauhmana ketentuan perundang-undangan dan program pemerintah, serta pelaksanaan tugas perlindungan dan pelayanan terhadap Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di luar negeri telah dilaksanakan. 
Di Negara Perancis 14 – 17 April 2011, Delegasi mengadakan pertemuan dengan Kalangan Industri Pertahanan Perancis yaitu DGA  (Delegation  Generale pour I’Armement = Direktorat Persenjataan Kemhan Perancis), DCNS (Direction des Constructions Navales Systemes & Services = Direktorat Galangan Kapal Sista&Jasa), DCI (Defense Conseil International = Konsultan Pertahanan Internasional), EADS (European Aeronautic Defence and Space Company = Perusahaan Aeronautika, Pertahanan, dan Luar Angkasa Eropa), CNIM (Constructions Industrielles de la Mediterranee = Konstruksi Industri Mediterania), Thales Raytheon Systems.
Saat melakukan kunjungan ke Perusahaan Thales, Delegasi juga bertemu dengan perwira-perwira TNI AU yang sedang melakukan pendidikan dan latihan dalam pengoperasionalan Radar, khususnya Radar yang ditempatkan pada wilayah perbatasan RI. Delegasi juga menjelaskan, bahwa akan dilakukan penjajakan kerja sama antara Industri Strategis Pertahanan Perancis dengan Industri Strategis Pertahanan Indonesia.
Dalam Pertemuan itu, Delegasi mendapatkan masukan mengenai program Industri Strategis Pertahanan Perancis, baik untuk matra darat, matra laut, maupun matra udara.
Perancis saat ini tengah meningkatkan program pertahanan, melalui peningkatan program persenjataan, pesawat militer, maupun sarana dan infrastruktur pertahanan. 
Beberapa kerja sama Industri Strategis Pertahanan Perancis dengan Indonesia yang telah dilaksanakan, diharapkan dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.
Dalam hubungan ini, Komisi I DPR RI menekankan pada peningkatan program pendidikan dan latihan serta transfer of technology. 
Dalam kesempatan pertemuan dengan Duta Besar RI di Paris merangkap Kepangeran Andora, diperoleh informasi bahwa  secara umum pelaksanaan tugas dan fungsi perwakilan RI di Paris telah berjalan dengan baik.
KBRI Paris terdukung oleh 20 (dua puluh) orang home staff dan 38 (tiga puluh delapan) orang local staff, termasuk staf pribadi Dubes dan pengemudi KBRI.
KBRI Paris saat ini memiliki 7 (tujuh) buah aset tidak bergerak, yang terdiri dari 2 (dua) gedung kantor, Wisma duta, dan wisma DCM, serta 3 (tiga) apartemen untuk staf. Harga seluruh aset milik KBRI Paris bernilai €32.823.480. Secara umum, dukungan fasilitas yang dimiliki KBRI Paris sudah baik, namun terdapat beberapa kendala permasalahan dan tantangan yang dihadapi KBRI Paris dalam pelaksanaan tugas.
Dalam konteks perlindungan WNI, KBRI tidak memiliki fasilitas penampungan untuk WNI bermasalah dan terlantar, serta mahasiswa Indonesia memerlukan penampungan sementara untuk transit.
Sedangkan rangka pelayanan delegasi dan tamu, KBRI menghadapi kendala terbatasnya jumlah kendaraan dan pengemudi. Dalam satu tahun terakhir ini telah dilakukan penghapusan 6 kendaraan dinas yang sudah tidak layak pakai, tetapi baru akan mendapat penggantian dari pusat pada tahun 2012.

Strategi Pertahanan Italia
Di Negara Italia, Komisi I mendapatkan penjelasan dari Kementerian Pertahanan Italia terkait dalam proses pengadaan peralatan pertahanan. Industri pertahanan Italia tidak berada di bawah Kementerian Pertahanan. Industri Pertahanan harus mendapatkan ijin untuk menjual produk pertahanannya, untuk menghindari tri-angle, dan agar dapat dikontrol penggunaan industrinya.
Pemerintah Italia memberikan dukungan bagi pengembangan produk industri pertahanannya, dan Pemerintah tidak ada keharusan membeli produk dari industri pertahanannya.
Pengadaan peralatan pertahanan dilakukan secara langsung dan melalui tender terbuka, kecuali jika kebutuhan mereka untuk kepentingan security yang tidak dapat diumumkan. Dalam proses pengadaan, tidak ada pihak ketiga atau dapat dilakukan melalui proses Government to Government.
Komisi Pertahanan Parlemen Indonesia berkesempatan bertemu dangan Komisi Pertahanan Parlemen Italia. Dalam pertemuan itu,  dijelaskan bahwa Indonesia dan Italia telah memiliki payung kerja sama dalam bidang militer, yaitu Persetujuan RI – Italia mengenai kerja sama pertahanan yang ditandatangani di Roma pada bulan Oktober 2007.
Indonesia dan Italia juga telah memiliki Persetujuan Kerja Sama Pengembangan Corvette yang ditandatangani di Roma pada bulan April 2007 oleh Menhan RI dengan Menhan Italia. Namun demikian, kedua Negara belum dapat merealisasikan persetujuan kerja sama tersebut.
Pada tahun 2004 Kemhan Italia dan Kemhan Indonesia telah menandatangani MoU between the Ministry of Defense of the Italian Republic and the Department of Defense and Security of the Republic of Indonesia concerning Cooperation in the Field of Defense Equipment, Logistics, and Industry. Pihak Italia telah melakukan proses ratifikasi, namun Indonesia belum melakukan ratifikasi. 

Pihak Parlemen Italia meminta agar Indonesia dapat segera meratifikasi perjanjian yang telah ditandatangani kedua belah pihak. Menanggapi hal tersebut, Delegasi akan menindaklanjuti kepada Pemerintah RI dan Parlemen untuk segera meratifikasi perjanjian yang telah ditandatangani.
Duta Besar RI untuk Republik Italia merangkap Republik Malta, Republik Cyprus, FAO, IFAD, WFP, dan UNIDROIT, memberikan penjelaskan secara umum pelaksanaan tugas KBRI Roma telah berjalan dengan baik dan lancar.
Saat ini jumlah aset RI yang ada di Roma meliputi Gedung KBRI dan Wisma Duta dengan anggaran pemeliharaan terdukung dalam Anggaran KBRI Roma. Saat ini jumlah WNI di Italia menurut catatan KBRI Roma per Maret 2011 adalah 1322 orang.
Permasalahan WNI di Italia pada umumnya dilatarbelakangi karena ijin tinggal yang melebihi batas dan berselisih dengan majikan. Selain itu, terdapat ABK Indonesia yang bekerja di kapal berbendera Italia/Malta yang mengalami masalah berupa sakit, ditipu, telatnya pembayaran gaji, atau musibah lainnya. Sedangkan WNI di Cyprus umumnya bermasalah dengan statusnya yang illegal.
Dari hasil kunjungan Komisi I di Negara Perancis dan Italia dipimpin Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin (F-PDIP) dilaksanakan pada tanggal 14 – 20 April 2011, dengan diikuti 15 anggota lainnya Yahya Sacawiria (F-PDIP), Roy Suryo Notodiprojo, (F-PD) Mirwan Amir, (F-PD), Ramadhan Pohan (F-PD), Edhie Baskoro Yudhoyono (F-PD), Jeffrey Geovanie (F-PG), Fayakhun Andriadi (F-PG), Ir. Neil Iskandar Daulay (F-PG), Paskalis Kossay (F-PG) Theodorus J. Koekerits (F-PDIP), Sumaryoto (F-PDIP), Syahfan Badri Sampurno (F-PKS), Muhammad Nadjib (F-PAN).
Komisi I mengharapkan dapat ditingkatkan hubungan dan kerja sama antara kedua Negara di masa yang akan datang.


Sumber: DPR

”CRM” Untuk Menuju ” The First Class Air Force”


LANUD ISWAHJUDI (9/5),-   Hari Ini Harus Lebih Baik Dari Hari Kemarin.   Itulah motto yang dicanangkan Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, untuk menuju The First Class Air Force.   Salah satu jalan untuk mewujudkannya, Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Ismono Wijayanto, membuka pelatihan Crew Resources Management (CRM) di ruang rapat Malanud Iswahjudi, Senin (9/5).

Pelatihan yang direncanakan selama lima hari tersebut, diharapkan agar peserta latihan CRM memiliki pengetahuan tentang manajemen safety dalam pengelolaan kegiatan penerbangan dan keterampilan dalam berkoordinasi, kerja sama tim serta pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, dalam menghadapi dinamika situasi selama melaksanakan kegiatan penerbangan.  

Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Ismono Wijayanto, dalam sambutannya mengatakan bahwa sasaran yang ingin dicapai dalam pelatihan CRM ini adalan terbentuknya awak pesawat yang memiliki kemampuan pengetahuan tentang manajemen safety, sehingga dalam melaksanakan latihan penerbangan, sehingga Zero Accident dapat terwujud.  

Pelatihan CRM diikuti 19 peserta yang terdiri para penerbang dan ground crew yang berasal dari Lanud Hasanuddin sebanyak enam (6) orang, dari Lanud Abd. Saleh tujuh (7) orang, sedangkan dari Lanud Iswahjudi sendiri enam (6) orang, dengan materi pelajaran meliputi Smaall Organized Group, Team Work, Leadership dan Pengembangan diri.   Sementara untuk materi pokok antara lain, Situational Awarenss, pengambilan keputusan, persepsi dan ilusi, motivasi, teori peran, kultur, personalit dan stress, komunikasi antar pribadi, konflik, gaya kerja awak pesawat, serta Ambisi Kemauan Usaha

Sumber: TNI

Satrol Koarmatim Gelar Latihan Tempur Hadapi Perompak

ARMATIM-(IDB) : Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmatim menggelar latihan tempur Visit Boarding Search And Seizure (VBSS) untuk menghadapi bahaya perompakan yang terjadi di laut. Latihan ini, bekerjasama dengan Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim, Senin (9/5). Gladi tempur itu diikuti oleh 28 personel dari unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang berada dijajaran Satrolkoarmatim.

Latihan tempur yang dikenal dengan VBSS ini dibuka oleh Komandan Satrol Koarmatim Kolonel Laut (P) Dadi Hartanto, bertempat lapangan apel Staf Satrol Koarmatim, Ujung, Surabaya. Hari ini Senin (09/05). Yang dihadiri oleh para Komandan KRI dan peserta gladi tempur tersebut. Rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari mulai tanggal 9 Mei sampai dengan 13 Mei 2011 dengan kegiatan latihan teori dan praktek secara perorangan maupun tim. Dengan menggunakan senjata organik jenis AK-47 dan SS-1.

Materi gladi tempur yang dilaksanakan meliputi penguasaan senjata dan menembak, pertempuran jarak dekat Close Quarter Batle (CQB), pergerakan didalam kapal Ship Movement serta penyergapan dan penghancuran musuh Full Mission Planing (FMP).

Semua materi latihan yang dilaksanakan saat ini merupakan rangkaian dari VBSS yang memadukan operasi tempur laut dengan taktik dan strategi bergerak mendekati sasaran, menyusup naik keatas kapal (infiltrasi), bergerak menuju obyek-obyek fital dan melumpuhkan musuh serta membebaskan sandera yang ditawan oleh gerombolan perompak.

Tujuan digelarnya gladi tempur itu adalah untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan VBSS bagi unsur-unsur Satrol Koarmatim guna mendukung kesiapan operasional kapal dalam menghadapi berbagai tidak kejahatan dan aksi terorisme di laut serta segala kemungkinan kontinjensi yang terjadi dengan sasaran terbentuknya tim pemeriksa yang ada di kapal yang mampu melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan dengan benar sesuai prosedur, mampu menguasai teknik dan taktik dasar infiltrasi keatas kapal serta pertempuran jarak dekat dan memahami tindakan pengamanan terhadap tawanan atau musuh yang telah berhasil ditangkap.

Pertempuran laut yang diadopsi dengan tatik penanggulangan anti terror dalam VBSS merupakan salah satu strategi yang jitu guna menghadapi kawanan perompak, yang beraksi membajak kapal-kapal yang sedang melintas di perairan jalur perdagangan internasional.

Macam latihan VBSS kali ini meliputi latihan teknis dan taktis untuk perorangan maupun tim dengan mengerahkan empat tim pemeriksa dari KRI yang berjumlah 28 orang personel yang didukung dengan dua buah perahu karet.




Sumber: TNI

Taiwan Persenjatai Kapal Perang Dengan Rudal Supersonik

TAIPEI-(IDB) : Taiwan telah menempatkan rudal supersonik Hsiung Feng III di kapal perang sebagai respon pengembangan kekuatan angkatan laut Cina, ucap Lin Yu-fang anggota parlemen mengutip pernyataan Vice Admiral Lee Hao, Minggu (8/5).

Sejumlah kapal perang telah dipersenjatai rudal Hsiung Feng III, termasuk 8 frigate kelas Perry dan 7 kapal patroli. Nilai proyek pembelian rudal 413 juta dolar, tetapi tidak disebutkan jumlah rudal yang telah diproduksi.

Para analis militer mengatakan Hsiung Feng III, dirancang mampu mencapai kecepatan maksimal 2 atau 3 march.

Taiwan juga merencanakan membangun kapal patroli siluman dan dipersenjatai rudal tahun depan.

Sumber: Antara

KRI Frans Kaisiepo-368 Dalam Boarding Exercise

BEIRUT-(IDB) : Tim Observer dari KRI Frans Kaisiepo-368 diberi kesempatan melihat langsung prosedur Tim Boarding Exercise BNS Madhumati P911 pada latihan bersama antara unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL.
Kedua perwira KRI Frans Kaisiepo-368 yang diberi kesempatan sebagai Tim Observer tersebut adalah Lettu Laut (P) Ikhlas Makmur yang sehari-hari menjabat sebagai Kadiv PIT dan Lettu Laut (KH) Septo Harmoko yang sehari-sehari menjabat sebagai Dantim I Kopaska.
Komandan Maritime Task Force/UNIFIL Rear Admiral Luiz Henrique Caroli  sebelumnya memberikan apresiasi positif kepada Tim Boarding Exercise KRI Frans Kaisiepo-368 yang telah melaksanakan latihan bersama dengan FGS Hyane P6130 pada tanggal 27 April 2011 dengan sukses, aman dan lancar. 

Latihan Boarding Exercise yang dilaksanakan oleh KRI Frans Kaisiepo-368 yang dilaksanakan sebelumnya merupakan yang  pertama kali dilaksanakan oleh unsur Maritime Task Force/UNIFIL pada periode ini. Selanjutnya beliau  menyarankan kepada unsur Maritime Task Force/UNIFIL lainya untuk melasanakan latihan Boarding Exercise guna meningkatkan profesionlisme Tim Boarding Exercise tiap-tiap unsur.
Latihan Boarding Exercise kali ini yang dilaksanakan di Zone 1 Center pada pukul 14.00-15.00 LT tersebut melibatkan tiga unsur Maritme Task Force/UNIFIL yaitu KRI Frans Kaisiepo-368 (Indonesia) sebagai Replying Unit/MIO Commander, BNS Madhumati P911 (Bangladesh) dan FGS Mosel A512 (Jerman).
Pada Boarding Exercise kali ini, BNS Madhumati P911 sebagai Unit MTF melaksanakan MIO/hailing terhadap motor vessel yang diperankan oleh FGS Mosel A512. Selanjutnya data kapal yang diperoleh hasil hailing, dilaporkan kepada MIO Commander (KRI Frans Kaisiepo-368), selanjutnya dilaporkan ke Naval Operation Center (NOC)/Maritime Task Force/UNIFIL yang kemudian berkoordinasi dengan LAF-Navy. Atas dasar persetujuan dan permintaan LAF-Navy, agar dilaksanakan pemeriksaan oleh Tim Boarding. 

Selanjutnya MIO Commander (KRI Frans Kaisiepo-368) menginstruksikan Unit MTF (BNS Madhumati P911) melaksanakan pemeriksaan terhadap motor vessel tersebut (FGS Mosel A512) dengan didampingi oleh LLO dari LAF-Navy ESN Hassan Djafar.
Setelah selesai melaksanakan latihan Tim Observer dari KRI Frans Kaisiepo-368, BNS Madhumati P911, dan FGS Mosel A512 melakukan koordinasi serta menarik beberapa kesimpulan sebagai  koreksi  dan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan Boarding Exercise kali ini serta pelaksanaan Boarding Exercise berikutnya.


Sumber: TNI AL

Prinsip Dasar Pertahanan Iran

TEHRAN-(IDB) : Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Ahmad Vahidi mengumumkan bahwa produksi sebagian rudal anti-pesawat oleh para pakar pertahanan Iran hampir membuahkan hasil.
 
Sebagaimana dilaporkan IRNA, Senin (9/5), Vahidi mengatakan, "Berita gembira mengenai hal itu akan segera kami umumkan." Berbicara tentang kemampuan militer Iran, Vahidi menandaskan, kemampuan militer Iran hanya bertujuan untuk membela diri dan kepentingan-kepentingannya di kawasan. Ia juga mengkritik negara-negara yang mengangggap kemajuan militer Iran sebagai ancaman.

"Kita perlu mempertanyakan mereka yang berupaya memaksakan penjualan senjata kepada negara-negara regional dalam jumlah besar. Mereka yang memaksakan penjualan senjata, tidak dapat mengklaim bahwa dua-tiga miliar dolar anggaran militer Iran sebagai ancaman bagi negara-negara tersebut," tegasnya.

Seraya mengapresiasi kebijakan pemerintah dan parlemen karena menambah jumlah anggaran pertahanan Iran, Vahidi menuturkan, perhatian pemerintah dan parlemen akan menyebabkan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan prajurit.

Menurutnya, jumlah anggaran pertahanan Iran berada pada level terendah jika dibandingkan dengan negara-negara regional. Ditambahkannya, prinsip pertahanan Republik Islam Iran berlandaskan pada semangat mati syahid.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah menorehkan prestasi besar di bidang pertahanan dan mencapai swasembada peralatan penting militer. Sejak kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, negara ini telah memulai kampanye untuk kemandirian dalam industri pertahanan dan meluncurkan proyek-proyek militer.

Iran menegaskan bahwa kekuatan militernya bukan ancaman bagi negara lain dan doktrin pertahanan negara didasarkan pada pertahanan.

Sumber: Irib

Pejabat Israel Ribut Soal Serangan ke Iran

TEL AVIV-(IDB) : Para pejabat rezim Zionis Israel mengkritik mantan Direktur Mossad Meir Dagan, yang menyebut kemungkinan serangan terhadap Republik Islam Iran sebagai ide yang bodoh. Mereka mengatakan, Dagan tidak harus berbagi pandangan pribadinya dengan orang lain.
 
Dagan dalam konferensi di Hebrew University di Baitul Maqdis, mengatakan bahwa serangan udara terhadap reaktor nuklir Iran merupakan hal yang konyol. Ditambahkannya, "Mereka yang menyerang Iran harus menyadari bahwa mereka akan menyulut perang regional, dimana rudal akan ditembakkan oleh Iran dan juga oleh Hizbullah dari Lebanon."

"Setiap serangan terhadap Iran akan merugikan Tel Aviv," tegasnya. 

Pada hari Ahad (8/5), Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan, pernyataan Dagan tidak benar, dan ia seharusnya tidak berbagi pandangan pribadinya dengan semua orang, Ynetnews melaporkan.

Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz juga mengatakan bahwa seharusnya Dagan menyimpan pandangan itu untuk dirinya sendiri. "Ini adalah memalukan bahwa ia membuat pernyataan yang tidak perlu," kata Steinitz.

Sebelumnya, Dani Yatom yang juga mantan kepala Mossad menyatakan bahwa dirinya secara pribadi tidak akan mengesampingkan opsi militer terhadap Iran, jika semua langkah tidak berhasil.

Pada awal Mei, jet-jet tempur Israel dilaporkan melakukan latihan di sebuah pangkalan militer di Irak untuk menyerang sasaran di wilayah Iran. Sejumlah besar pesawat tempur Israel terlihat di pangkalan al-Asad di Irak, ujar sumber yang dekat dengan Muqtada Sadr.

Jet tempur Israel yang dilibatkan dalam latihan terdiri dari F-15, F-16, F-18, F-22, dan KC-10. Pesawat-pesawat tersebut melakukan latihan sepanjang pekan pada malam hari, tambah sumber yang sama.

Latihan itu bertujuan mempersiapkan diri untuk menyerang sistem pertahanan udara Iran, mengganggu sistem radar dan menyerang sasaran yang jauh di dalam wilayah Iran.

Sumber: Irib

Israel: Serangan ke Iran Pasti Jika Opsi Lain Gagal

Danny Yatom
TEL AVIV-(IDB) : Setelah mantan kepala Mossad Israelmenyebut serangan ke Iran sebagai "ide bodoh," seorang pejabat keamanan Israel menyatakan bahwa tidak ada solusi lain kecuali menyerang Tehran jika opsi-opsi lain gagal.
 
Mantan kepala Dinas Intelejen Israel (Mossad) Meir Dagan, dalam konferensi anggota staf pengajar senior di Hebrew University di Baitul Maqdis, Jumat (6/5) mengatakan bahwa serangan udara terhadap reaktor nuklir Iran merupakan hal yang konyol.

Dikatakannya, "Mereka yang menyerang Iran harus menyadari bahwa mereka akan menyulut perang regional, di mana rudal akan ditembakkan oleh Iran dan juga oleh Hizbullah dari Lebanon."

Mereaksi komentar Dagan itu, Dani Yatom yang juga mantan kepala Mossad kemarin (Ahad, 8/5) menyatakan bahwa dirinya secara pribadi tidak akan mengesampingkan opsi militer terhadap Iran jika semua langkah tidak berhasil.

Di lain pihak, Menteri Keuangan Israel, Yuval Steinitz, juga mengkritik pernyataan Dagan yang dinilainya "tidak layak," seraya menekankan bahwa pernyataan seperti itu tidak akan menggeser opsi lain tentang Iran dari atas meja.

Di tengah kebuntuan mengenai program nuklir Iran, baik Tel Aviv dan Washington telah berulang kali mengancam akan menggulirkan opsi militer, didasarkan pada dugaan bahwa aktivitas nuklir Iran digunakan untuk menutup-nutupi program militer rahasia.

Awal bulan Mei, sebuah sumber yang dekat dengan ulama perjuangan Irak, Muqtada ulama al-Sadr, mengkonfirmasikan bahwa jet tempur Israel telah melakukan latihan di sebuah pangkalan militer di Irak untuk menyerang sasaran di dalam Iran.

Sejumlah jet tempur Israel yang dilibatkan dalam latihan itu antara lain F-15, F-16, F-18, F-22, dan KC-10. Pesawat-pesawat tersebut melakukan latihan sepanjang pekan pada malam hari di pangkalan al-Asad. 

Berdasarkan laporan tersebut, para pejabat Irak tidak diberi informasi tentang latihan yang dilakukan kerjasama militer AS.

Di lain pihak, Republik Islam Iran juga telah berulangkali menyatakan bahwa program nuklirnya sepenuhnya bersifat damai dan dalam kerangka Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT). 

Namun para pejabat Iran juga telah memperingatkan bahwa setiap agresi oleh AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran akan dibalas dan aksi tersebut dapat menyulut perang yang akan menyebar hingga ke luar kawasan Timur Tengah.

Sumber: Irib

Iran: Osama Sudah Lama Meninggal, AS Bohong

Heidar Moslehi
TEHRAN-(IDB) : Menteri Intelijen Iran, Heidar Moslehi menyatakan, Iran memiliki sumber informasi yang dapat dipercaya bahwa pemimpin jaringan teroris AlQaeda, Osama bin Laden, telah lama meninggal karena penyakit yang dideritanya.
 
Menurut laporan Press TV, hal itu dikemukakannya kemarin (8/5) di sela-sela sidang kabinet. Moslehi menyoal klaim Washington bahwa bin Laden tewas dalam serangan pasukan Amerika ke kompleks persembunyian bin Laden di Pakistan pada tanggal 1 Mei lalu.

Ditambahkannya, "Jika militer AS dan aparat intelijen benar-benar telah menangkap atau membunuh bin Laden, mengapa mereka tidak menunjukkan jenazahnya dan mengapa mereka membuangnya ke laut?".

"Ketika kami menangkap [mantan pemimpin kelompok teroris Jundallah Abdul Malik] Rigi, kami menunjukkannya dan juga menayangkan wawancarany," ungkap Moslehi.

Dengan merilis berita palsu seperti itu, Moslehi berpendapat bahwa Gedung Putih berusaha mempengaruhi gelombang kebangkitan rakyat di kawasan. 

Moslehi mengatakan para pejabat AS sengaja menebar kampanye pemberitaan bombastis bohong tersebut untuk mengalihkan perhatian rakyat AS dari masalah dalam negeri serta kerapuhan kondisi ekonomi negara mereka.

Presiden AS Barack Obama, menyatakan bahwa Osama bin Laden tewas dalam serangan pasukan AS ke kompleks persembunyiannya di Pakistan pada 1 Mei.

Seorang pejabat AS kemudian menyatakan bahwa jenazah bin Laden dikubur mendadak di laut. Diklaimnya bahwa cara penguburan seperti itu sesuai dengan ajaran Islam yang juga mensyaratkan penguburan harus dilakukan dalam 24 jam setelah kematian. 

Namun, cara pemakaman di laut tidak ada dalam Islam dan bahkan tidak ditentunkan tenggat waktu untuk penguburan jenazah. 

Para pejabat AS juga mengklaim bahwa keputusan untuk mengubur jenazah bin Laden di laut adalah karena tidak ada negara yang akan bersedia menerima jenazah bin Laden. Namun Washington tidak memberikan keterangan soal negara mana yang telah dihubungi sekaitan masalah ini.

Sumber: Irib

Meriam Howitzer 105mm KH-178 Di Uji Coba Di Lumajang

LUMAJANG-(IDB) :  Batalyon Artileri Medan 9/ Kostrad (Yonarmed 9) 19 April lalu melakukan uji penembakan meriam Howitzer 105 mm terbaru dari Korea jenis KH-178 di lapangan tembak ASR (Air Shooting Range) TNI AU Pandan Wangi Lumajang Jawa Timur. Pembelian meriam ini merupakan lanjutan dari Kontrak Eksport (KE) pembelian alutsista TNI AD dari Korea.

Pengujian melibatkan beberapa personel dari Pusdikarmed Pussenarmed Kodiklat TNI AD maupun personel dari Yonarmed 9/ Kostrad. Kegiatan penembakan ini telah melalui beberapa rangkaian meliputi : pelatihan operator meriam yang telah dilaksanakan di Yonarmed 9/ Kostrad pada tanggal 16-23 Maret 2011 dan Uji Fungsi meriam KH 178 yang telah selesai dilaksanakan di lapangan tembak Batujajar, Bandung pada 5 April 2011.

Pengujian ini di hadiri oleh para pejabat Staf Umum Angkatan Darat, Kementrian Pertahanan RI, Dislitbangad, Ditpalad serta dari pihak pabrikan Hanwa Corporation Korea.

Tujuan penembakan ini adalah untuk mencari Spesifikasi Standart Penerimaan (SSP)dari Yon Armed sebagai pengguna yang nantinya akan memperkuat Alutsista kesenjataan Armed, ini sesuai dengan rencana pembangunan postur TNI AD tahun 2004-2024 yang dijabarkan dalam rencana strategis periode II 2010 – 2014. Meriam 105 mm KH 178 tersebut akan ditempatkan di beberapa Satuan Armed antara lain : Yonarmed 9/ Kostrad, Yonarmed 8/ Kostrad dan Yonarmed 15 Dam II/ Sriwijaya.


Sumber: TNI AD

CN-235 Indonesia Jauh lebih Baik Daripada Xian MA-60 China

Pesawat Xian MA-60 China Merpati yang jatuh di Papua.
JAKARTA-(IDB) : Kecelakaan pesawat Merpati jenis MA-60 bernomor penerbangan MZ-8968 tujuan Sorong-Kaimana-Biak, Sabtu (7/5/2011), yang jatuh dan hancur di laut menewaskan 27 orang penumpang berikut awak pesawat. Menurut informasi yang dihimpun Kompas, rencana pembelian pesawat buatan China itu pernah batal karena ditolak oleh Wakil Presiden (2004-2009) Muhammad Jusuf Kalla. Ketika dikonfirmasi semalam, Kalla membenarkan hal itu.

”Oh iya, betul. Waktu itu rencana pembelian pesawat tersebut memang saya tolak,” katanya.
Alasan penolakan Kalla ketika itu karena jenis pesawat tersebut belum memiliki sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA) sehingga bisa dianggap sebagai produk percobaan. ”Masa kita mau membeli pesawat yang belum memiliki sertifikat FAA. Itu kan berarti masih produk percobaan. Berbahaya sekali,” katanya.

Pesawat Merpati dari jenis CN-235 produksi PT.DI Indonesia
Waktu itu, kata Kalla, disetujui jika pesawat itu menggunakan sistem sewa (leasing) sehingga tanggung jawab teknis ada pada pihak China. Merpati berencana menerbangkan 15 pesawat MA-60.

”Sertifikasi dari FAA pada dasarnya tak harus diambil. Namun, apabila MA-60 lolos dari sertifikasi FAA, keselamatan penerbangannya lebih terjamin,” kata pengamat penerbangan Dudi Sudibyo.

Dudi mengatakan, pesawat buatan Indonesia, yakni CN-235, masih lebih bagus karena telah lolos sertifikasi FAA. CN-235 bahkan dioperasikan oleh US Coast Guard, South Korean Air Force, French Air Force, dan Merpati.

Menurut Dudi, harus diselidiki apakah jatuhnya pesawat terkait persoalan teknis. ”Masyarakat butuh kebenaran dan butuh kepastian tentang keamanan pesawat itu. Komite Nasional Keselamatan Transportasi harus bekerja keras,” ujarnya.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR pada Juni 2009, Direktur Utama Merpati Bambang Bhakti mengungkapkan, pihaknya pernah menghentikan pengoperasian (grounded) MA-60 buatan Xian Aircraft asal China karena keretakan di rudder (sayap bagian belakang pesawat).

”Sebenarnya pesawat ini telah disertifikasi oleh China dan Pemerintah Indonesia. Jadi tidak ada masalah terbang di sini,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti saat jumpa pers pada Sabtu malam.

Sumber: Kompas

SI Pertimbangkan Pengawal Bersenjata

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Samudera Indonesia selaku pemilik kapal MV Sinar Kudus yang pernah perompak Somalia akan memperketat pengamanan kapalnya yang berlayar. 

Direktur Utama PT Samudera Indonesia David Batubara mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan untuk menempatkan pengawal bersenjata di atas kapal. Perlu tidaknya pengawal bersenjata tersebut, katanya, akan disesuaikan dengan rute perjalanan kapal. 
"Tergantung rute apakah kita nanti akan menambah pengawal bersenjata atau tidak, akan kami bahas, belum ada keputusan untuk itu," kata David ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (8/5/2011).
Menurut David, selama ini pengamanan di atas kapal tidak menggunakan persenjataan. Seperti halnya pada kapal MV Sinar Kudus. Kapal tersebut bersifat kapal kargo, sehingga tidak ada awak kapal Sinar Kudus yang membawa senjata. "Karena bukan kapal militer jadi memang tidak bersenjata," katanya. 

Selain itu, kata David, PT Samudera Indonesia akan memeriksa kembali rute perjalanan kapal-kapal yang dimiliki MV Sinar Kudus untuk memastikan bahwa rute yang akan ditempuh kapal relatif aman dari para perompak. "Kita akan me-review rutenya," katanya. 

"Kemudian prosedur perjalanan kapal yang diperlukan akan ditambah, nanti akan kami bahas," ujar David. 

Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia dibajak perompak Somalia saat menuju ke Rotterdam, Belanda pada 16 Maret 2011. Para anak buah kapal serta kapal berikut muatan bijih nikel lalu dibebaskan setelah pihak PT Samudera Indonesia membayar sejumlah uang tebusan pada 2 Mei lalu. 

Sebanyak 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus yang dibebaskan tersebut sudah pulang ke rumah masing-masing dengan dijemput pihak keluarga setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu

Sumber: Kompas

Demi Kemajuan ASEAN Diharapkan Peran Serta Kaum Muda Dan Masyarakat Madani

JAKARTA-(IDB) : Kesepuluh pemimpin ASEAN sepakat dengan semangat Joint Statement Kaum Muda ASEAN yang berfoukus pada tiga hal, yaitu pendidikan, kepemimpinan, kan Kewirausahaan. 

Dengan memperhatikan tiga hal tersebut, kaum muda ASEAN akan bisa lebih banyak berkontribusi terhadap kemajuan ASEAN. Dua orang perwakilan Kaum Muda ASEAN, Sherly Yuliana Molle dari Indonesia dan Leon German Flores III dari Filipina mengatakan hal ini, seusai bertemu para pemimpin ASEAN, di Jakarta Convention Center, Sabtu (7/5) sore.

Menurut Leon German Flores, dalam pertemuan tadi para pemimpin ASEAN sangat antusias menerima Joint Statement tersebut. "Setelah kami mempresentasikan pernyataan tersebut, banyak kepala negara dan pemerintahan yang turut bicara dan berpendapat, dan itu sangat memberi semangat," ujar Leon.

Isi dari Joint Statement tersebut berfokus pada 3 hal, yaitu pendidikan, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Tiga hal ini akan membuat kaum muda ASEAN bisa lebih banyak berkontribusi terhadap kemajuan kawasan. "Saya sangat senang dan merasa terhormat bisa bersama para delegasi diterima dan berdiskusi dengan para pemimpin ASEAN," Shirley menambahkan.

Seluruh pemimpin ASEAN bertemu dengan perwakilan dari Civil Society Organization (CSO) yang ada di kawasan Asia Tenggara. Pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini membahas pentingnya peran masyarakat madani guna mewujudkan Komunitas ASEAN yang berkerakyatan atau people-centered community.  Perwakilan dari CSO Malaysia Daniel Lo Soo Jeng dan Dirjen ASEAN Johari Oratmangun menyampaikan hal ini dalam keterangan persnya usai pertemuan, di Ruang Press Conference, Media Center, Jakarta Convention Center, Sabtu (7/5) sore.

Daniel mengatakan adalah hal yang mustahil mewujudkan ASEAN yang berkerakyatan tanpa adanya dialog dengan kalangan masyarakat. Hal ini didukung oleh seluruh pemimpin ASEAN, terutama Presiden SBY yang dengan seksama mendengarkan pemaparan 3 orang perwakilan CSO yang ada di ASEAN.

"Bagaimana ASEAN bisa bekerja tanpa mengetahui masalah kritis yang dihadapi masyarakat di wilayah masing-masing," kata Daniel. 

Para pemimpin ASEAN sepakat, dialog untuk mencapai ASEAN yang berkerakyatan harus terus dilanjutkan, tidak hanya dalam waktu cepat tapi juga dalam situasi yang saling respek. "Kemauan politik dan merespon semua masalah yang ada di wilayah masing-masing sangat dibutuhkan untuk dapat mencapainya," Daniel menambahkan.

Selain itu, para delegasi CSO ini berharap agar ke depannya KTT ASEAN tidak hanya mempersoalkan tentang bagaimana caranya untuk dapat meraih posisi puncak di dunia, tapi juga dapat meraih kesuksesan dengan menjadikan masyarakat ASEAN yang berkerakyatan.

Sumber: Seruu