Pages

Senin, April 25, 2011

Menhan Resmikan KRI Clurit Buatan Palindo

BATAM-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan kapal Clurit yang memiliki panjang 40 meter, buatan putera-puteri Indonesia yang akan menambah armada mengamankan perairan Indonesia bagian barat.

"Dengan ini saya resmikan KRI Celurit," kata Menteri dalam upacara persemian KRI Clurit di Pelabuhan Kargo Batu Ampar Batam, Senin.

Menteri mengatakan KRI Clurit jenis kapal rudal cepat merupakan kebanggaan karena dirancang dan dibangun anak bangsa yang bekerja di PT Palindo Marine, Batam.


"Dengan ini, NKRI memiliki kemampuan menjaga laut, tidak ada lagi sumbangan-sumbangan," kata Menteri.

Peluncuran KRI Clurit-40, kata dia, merupakan jawaban atas rasa tanggungjawab menjaga laut NKRI yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang tinggi.

Apalagi, kata dia, selain memiliki kandungan SDA yang tinggi banyak alur perairan NKRI menjadi alur perdagangan internasional.

"Ini sebagai mile stone menuju kemandirian indusri pertahanan," kata Menteri.
 

Ia mengatakan produksi alutsista tidak akan berhenti pada KRC. Pemerintah akan terus melengkapi persenjataan TNI dengan beberapa kapal lain. Selanjutnya, akan dibuat kapal perusak dan kapal selam.

TNI AL, kata Menteri membutuhkan kapal yang kuat hingga mampu hadir dan mengamankan perairan di laut jauh.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan TNI AL memesan dua KCR-40, dan berencana memesan 20 lagi kapal dengan jenis yang berbeda.

KCR-40 akan beroperasi di Indonesia bagian barat, disesuaikan dengan kondisi geografis yang dikelilingi pulau-pulau dan selat.

Kapal pertama yang diproduksi PT Palindo Marine dinamakan KRI Clurit, mengambil filosofi senjata tradisional Madura.

Dari bentuknya yang menyerupai tanda tanya, memiliki arti orang Madura tidak pernah puas akan fenomena yang ada dan ulet juga semangat dalam mempertahankan harga diri. DIharapkan awak KRI Clurit memiliki jiwa yang sama dengan arti clurit dari bentuknya.

Awak KRI Clurit juga diharapkan bijaksana dalam menggunakan senjata, sesuai dengan filosofi clurit yang tajam di bagian tengah, yang artinya penggunaannya merupakan jalan terakhir dari persoalan mempertahankan harga diri dan agama.

Filosopi ini yang ditanam dalam KRI Celurit, dengan harapan semanga tempur membela harga diri akan tetap teranam.

Sumber: Antara

Bank Mandiri Danai Pembuatan KCR Indonesia

JAKARTA-(IDB) : PT Bank Mandiri Tbk membiayai pembangunan kapal perang jenis kapal cepat rudal buatan Indonesia. Pembiayaan diberikan melalui PT Palindo Marine Industry senilai Rp 65,97 miliar untuk dua unit kapal cepat rudal tipe 40   

Satu unit kapal cepat rudal KRI Clurit dengan nomor lambung 641 telah selesai dibangun dan diresmikan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro di Dermaga Batu Ampar, Batam, yang akan memperkuat armada TNI Angkatan Laut.  

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, perseroan akan terus ambil bagian dalam pengembangan teknologi alat utama sistem persenjataan (alutsista).  

"Kami bangga dapat turut serta membangun kapal cepat rudal berteknologi tinggi yang murni dibuat oleh bangsa Indonesia," katanya dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Senin (25/4/2011).  

Bank Mandiri telah mendukung pembiayaan alutsista sejak 2007 sambil menunggu ketentuan prinsip di regulasi perbankan. Pembiayaan alutsista ini bersifat peminjaman dalam negeri sehingga memiliki sifat yang berbeda dengan kredit lainnya.  

Selama ini, pengadaan slutsista TNI menggunakan skema kredit ekspor (KE). Skema ini kemudian diubah menjadi pinjaman dalam negeri menggunakan mata uang rupiah. Tujuannya, untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam pembiayaan pengadaan alutsista TNI.  

Menurut Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso, hingga kini bank pelat merah itu telah menyalurkan pembiayaan alutsista mencapai Rp 388,78 miliar yang digunakan untuk pengembangan sistem persenjataan, radar dan lainnya.  

KCR KRI 40 Celurit pabrikan Palindo Batam
Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Clurit–641 dibangun oleh Palindo, Tanjunguncang. Kapal yang memiliki panjang 44 meter ini mampu melaju hingga kecepatan 30 knot yang sepenuhnya dikerjakan putra-putri Indonesia.  

Sebagian besar material kapal perang tersebut pun di produksi di dalam negeri. Sehingga, peluncuran kapal KCR-40 berbahan baja-alumunium ini ikut menandai sejarah baru industri perkapalan di Indonesia.

KCR 40 semakin istimewa karena telah dilengkapi Rudal C-705 buatan China
KRI Clurit dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), diantaranya meriam kaliber 30mm enam laras sebagai sistem pertempuran jarak dekat (CIWS) dan peluru kendali 2 set Rudal C-705.  

Bagian lambung KCR 40 terbuat dari baja khusus yang bernama High Tensile Steel. Baja ini diperoleh dari PT Krakatau Steel Tbk. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senapan mesin caliber 20 mm di anjungan kapal.
Sumber: Detik

Antisipasi Serangan Korut, Korsel Tempatkan Roket di Pulau Perbatasan

SEOUL-(IDB) : Korea Selatan telah menempatkan roket di dua pulau dekat perbatasan Laut Kuning yang tegang dengan Korea Utara untuk menjaga terhadap kemungkinan serangan dari negara tetangganya, Korea Utara, sebuah laporan mengatakan Senin (25/04).

Surat kabar Chosun Ilbo, mengutip sumber pemerintah, mengatakan lebih dari 10 -130 milimeter peluncur roket Kuryong telah ditempatkan pada  pulau Yeonpyeong dan Baengnyeong.
 
Korea Utara menyerang pulau Yeonpyeong dengan artileri dan roket November lalu, menewaskan empat orang termasuk dua warga sipil dan merusak puluhan bangunan. Sementara pulau Baengnyeong adalah pulau lain yang paling dekat dengan garis pantai Utara.
 
Sekitar 36 peluncur roket ditempatkan di kedua pulau tersebut. Setiap peluncur roket memiliki daya jangkau hingga 23-36 kilometer (14-22 mil), tulis surat kabar Chosun. "Ini adalah pertama kalinya bagi kami secara permanen untuk menggunakan peluncur roket ke pulau-pulau barat laut," kata seorang pejabat Seoul.
 
Kantor berita Yonhap memuat laporan serupa, tetapi tidak menyebutkan jumlah peluncur roket.
Ketegangan di perbatasan dua negara bersaudara tersebut telah meninggi sejak serangan torpedo Utara pada kapal perang Seoul yang menewaskan 46 pelaut di Laut Kuning pada Maret 2010. Pyongyang telah membantah dan menolak disalahkan atas tenggelamnya kapal perang.
 
Sejak serangan terhadap pulau perbatasan, Korea Selatan telah memperkuat jumlah pasukan dan senjata di garis depan di lima pulau dekat perbatasan yang disengketakan.
Sumber: Seruu

NATO Bombardir Kantor Khaddafi

TRIPOLI-(IDB) : Kantor pemimpin Libya Muamar Khaddafi di kompleks kediamannya yang luas di Tripoli hancur dalam satu serangan udara NATO, Senin (25/04) pagi, kata seorang wartawan AFP.Seorang pejabat Libya yang menyertai wartawan ke lokasi kejadian mengatakan 45 orang cedera, 15 luka parah, dalam pemboman tersebut.

Ia menambahkan ia tidak mengetahui apakah ada korban di bawah puing atau tidak . "Itu adalah upaya untuk membunuh Kolonel Khaddafi," katanya.

Satu ruang pertemuan yang menghadap ke kantor Khaddafi rusak parah dalam ledakan tersebut.

Petugas pemadam masih berusaha memadamkan kobaran api di satu bagian bangunan yang ambruk itu, ketika wartawan diajak meninjau lokasi tersebut, beberapa jam setelah tiga ledakan keras mengguncang bagian tengah Tripoli.

Setelah ledakan tersebut, tiga stasiun televisi Libya sempat tak mengudara.
Pejabat yang mendampingi wartawan mengatakan Khaddafi menggunakan bangunan yang hancur itu untuk pertemuan dengan menterinya dan pertemuan lain.

Beberapa pesawat udara NATO, Jumat larut malam (22/4), sudah mengincar Kabupaten Bab Al-Aziziya --tempat kompleks kepresidenan berada.

Sumber: Seruu

Sudah 12 Orang Tewas Akibat Pertempuran Thailand - Kamboja

BANGKOK-(IDB) : Pertempuran antara Thailand dan Kamboja di perbatasan  yang telah berlangusng selama tiga hari , kini telah menewaskan 12 orang.

Korban tewas itu adalah tujuh dari tentara  Kamboja dan lima dari tentara Thailand  yang tewas dalam saling serang artileri dan tembakan senjata kecil di perbatasan hutan kedua negara ini.

"Seorang militer Thailand tewas pada Minggu (24/4/2011)  malam," kata seorang juru bicara militer Thailand di daerah perbatasan, Kolonel Prawit Hookaew kepada AFP, Senin (25/4/2011).

Sementara seorang tentara Kamboja lebih banyak juga tewas pada Minggu malam. Demikian seperti diungkapkan komandan militer  Kamboja Suos Sothea.

"Salah satu tentara kita ditembak mati oleh seorang sniper Thailand tadi malam ketika  patroli," tambah Suos Sothea

Suos Sothea juga  menambahkan bahwa seorang tentara Kamboja telah hilang sejak Jumat silam. "kita belum menemukannya."

Thailand dan tentara Kamboja terlibat ketegangan di perbatasan pada hari Senin (25/4/2011), tetapi pertempuran tampaknya telah mereda setelah tiga hari berlangsung aksi saling penembakan yang dimulai pada hari Jumat silam.

Bentrok ini merupakan ketegangan yang paling serius  sejak Februari  lalu saat 10 orang tewas dalam bentrokan dekat sengketa Candi Preah yang berusia 900 tahun di   kuil Preah.

Bentrok tersebut mendorong Dewan Keamanan PBB mendesak agar kedua belah pihak melakukan  gencatan senjata.  Sementara pertempuran terbaru telah terjadi dekat berbagai kelompok candi sekitar 150 kilometer (90 mil) dari kuil Preah.

Negara Asia Tenggara yang bertetangga ini telah terlibat  serangkaian bentrokan yang  mematikan dalam beberapa tahun terakhir di hutan dekat kuil-kuil kuno di sepanjang perbatasan. Perbatasn kedua negara ini sendir   tidak pernah sepenuhnya dibatasi, sebagian karena dipenuhi dengan ranjau darat.

Sebelumnya Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva mengatakan bersedia untuk mengadakan pembicaraan bilateral dan menuduh Kamboja mencoba melakukan "internasionalisasi" konflik.

Phnom Penh telah meminta mediasi luar untuk membantu mengakhiri kebuntuan itu, tapi Thailand menentang intervensi pihak ketiga. 

Kedua negara sepakat pada akhir Februari untuk memungkinkan pengamat Indonesia di daerah dekat Preah Vihear, namun militer Thailand menolak.

Indonesia, yang memegang kepemimpinan bergilir Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), telah menyerukan segera mengakhiri kekerasan.

Hubungan antara para tetangga telah tegang sejak Preah Vihear - salah satu kuil yang paling terkenal peninggalan arsitektur Khmer kuno di luar Angkor Wat- diberi status Warisan Dunia PBB pada bulan Juli 2008.

Pengadilan Dunia tahun 1962 memutuskan bahwa kuil itu milik Kamboja, namun kedua negara mengajukan klaim kepemilikan dari satu kilometer persegi 4,6 (1,8 mil persegi) daerah sekitarnya.

Sumber: Seruu

Danlanud Tanjungpinang Diserahterimakan

TANJUNGPINANG-(IDB) : Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkkopsau) I, Marsekal Muda TNI Dede Rusamsi memimpin serah terima jabatan Komandan Lanud Tanjungpinang dari Letkol Pnb. AM Amran Rasjid kepada Letkol Pnb. M Jusuf Hanafie. Dalam rilis yang diterima Jurnal Nasional Senin (25/4) serah terima jabatan tersebut berlangsung dalam sebuah upacara militer di Lapangan Upacara Lanud Tanjungpinang, Kamis (21/4), minggu lalu.

Letkol Pnb M. Jusuf Hanafie sebelumnya menjabat sebagai Kepala Indonesian Liaision Butter Worth di Malaysia. Sedangkan Letkol AM Amran Rasjid akan menjabat sebagai Pamen DP di Koopsau I Jakarta.

Marsda TNI Dede Rusamsi mengatakan serah serima jabatan merupakan peristiwa biasa dan sekaligus mencerminkan kehidupan organisasi yang sehat dan dinamis. Ia berharap Komandan Lanud Tanjungpinan yang baru dilantik dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas satuan.

Pangkoopsau I juga menyampaikan posisi Lanud Tanjungpinang berada di jalur penerbangan dan pelayaran Internasional yang berbatasan langsung dengan wilayah negara tetangga sehingga memiliki arti strategis bagi pertahanan negara.

Menurutnya, selain sebagai salah satu ujung tombak pelaksanaan operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan di udara, Lanud Tanjungpinang juga digunakan sebagai pangkalan operasi kerjasama bilateral khususnya pengamanan selat Malaka yang dikenal dengan operasi Eyes in The Sky (EIS) yang keberhasilannya menjadi perhatian dunia.

“Oleh karena itu, pergantian komandan merupakan salah satu penataan menuju keberhasilan tersebut,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara yang diterima Jurnal Nasional.

Pangkoopsau I juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah dan instansi terkait karena telah mendukung Lanud Tanjungpinang sehingga dapat berperan dalam mewujudkan rasa aman kepada masyarakat.

Sebelum upacara sertijab dimulai, Pangkoopsau I Marsda Dede Rusamsi beserta rombongan terlebih dahulu meninjau Lapangan Tembak Lanud Tanjungpinang yang baru diresmikan pada HUT ke-65 TNI AU beberapa waktu lalu.

Seusai acara Sertijab Danlanud Tanjungpinang, dilanjutkan dengan Acara Pengangkatan Ny. Jusuf Hanafie sebagai Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 13/D I disaksikan oleh Ketua PIA Ardhya Garini Daerah I Koopsau I Ny. Dede Rusamsi.

Sumber: Jurnas

Perompak Somalia Terus Beraksi

MOGADISHU-(IDB) : Akhirnya perompak Somalia melepaskan kapal berbendera Siprus milik warga Yunani yang dibajak  sejak Januari 2011 setelah pembajak menerima tebusan 6 juta dolar AS atau sekitar Rp 51 miliar.

Para perompak menyatakan, mereka melepaskan kapal kargo MV Eagle berbobot mati 52.163 ton dan 24 kru dari Filipina. Kapal itu dibajak pada awal tahun ini sekitar 500 mil barat daya Oman, dalam perjalanan menuju India dari Yordania.

"Kami telah menerima 6 juta kami...Kapal baru saja mulai berlayar jauh dari zona kami," seorang bajak laut yang mengaku bernama Kalif, kepada Reuters hari Sabtu (23/4/2011) dari kota pesisir El-Dhanane.

Jumlah tersebut tidak dapat diverifikasi, namun Ecoterra, kelompok advokasi pemonitor pembajakan di Samudra Hindia, menegaskan uang tebusan telah dibayar.

"Setelah menerima uang tebusan yang besar, bajak laut Somalia melepas kru dan kapal MV Eagle. Kapal menuju ke perairan yang aman," katanya dalam sebuah pernyataan. Perang saudara dua dekade di Somalia menyebabkan bajak laut tumbuh subur di lepas pantai negara tanpa hukum itu. Para perompak biasanya tidak membunuh kru yang disandera dengan harapan menerima tebusan untuk melepaskan kapal.

Geng perompak membukukan puluhan juta dolar uang tebusan. Dan meskipun sukses memadamkan serangan bajak laut di Teluk Aden, angkatan laut internasional masih berjuang keras membendung pembajakan di Samudra Hindia karena melibatkan kawasan yang luas.

Biaya ekonomi pembajakan diperkirakan sebesar $ 7 miliar sampai $ 12 miliar per tahun, perusahaan jasa pengapalan menghadapi biaya asuransi yang meroket yang berakibat pada kenaikan harga komoditas.

Sejumlah pelaut Indonesia pernah menjadi korban bajak laut Somalia. Terakhir MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia Tbk yang membawa bijih nikel senilai Rp 1,5 triliun, bersama 20 ABK masih disandera perompak. 

Sumber: Seruu

Kontak Senjata Thailand - Kamboja Semakin Sengit

PRASAT-(IDB) :  Tentara Kamboja dan Thailand saling tembak dengan menggunakan senjata berat ada hari Minggu (24/04) memasuki hari ketiga sengketa lahan kuil yang berlangsung di perbatasan kedua negara. Pejabat dari kedua negara mengatakan, 10 tentara tewas dalam dua hari bentrokan sebelumnya.

Dentuman senjata berat menggelegar dan terdengar hingga 20 km (12 mil) dari pertempuran di sisi Kamboja Minggu pagi, menurut seorang fotografer AFP. Sementara seluruh warga dua negara yang berada di wilayah masing-masing terpaksa mengungsi dan sebagian lagi di evakuasi. Mereka berlindung di sekolah-sekolah dan kuil-kuil jauh dari bentrokan itu.
Enam tentara Kamboja dan empat tentara Thailand telah tewas sejak pertempuran dimulai kembali pada hari Jumat.

Kedua negara telah menuduh saling memicu kekerasan, yang merupakan penyebab utama dari pertempuran sejak Februari, ketika 10 orang tewas dalam bentrokan di dekat candi Hindu 900 tahun Preah Vihear.

Bentrokan terbaru terjadi di lokasi yang berbeda yaitu dekat candi yang berjarak lebih dari 100 kilometer jauhnya dari Preah Vihear.
Sebuah pernyataan dari kementerian pertahanan Kamboja menuduh pasukan Thailand menembakkan ratusan senjata berat ke daerah-daerah sipil dan mencoba untuk menempati kuil Ta Moeung di daerah tersebut.
Para pejabat militer Thailand memberikan dalam siaran televisi khusus hari Minggu membantah klaim-klaim dan berpendapat bahwa Kambojalah yang menembakkan senjata pertama setelah mencoba untuk "merebut" kuil di tersebut.

"Kami telah menanggapi dengan senapan mesin dan artileri, bukan gas atau invasi dari wilayah udara Kamboja," kata juru bicara militer Thailand Sunsern Kaewkumnerd, menanggapi klaim sebelumnya Kamboja bahwa Thailand digunakan "gas beracun" dan pesawat terbang "jauh ke dalam wilayah udara Kamboja".

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva mengatakan bersedia untuk mengadakan pembicaraan bilateral dan menuduh Kamboja mencoba melakukan "internasionalisasi" konflik.

Phnom Penh telah meminta mediasi luar untuk membantu mengakhiri kebuntuan itu, tapi Thailand menentang intervensi pihak ketiga.
Kedua negara sepakat pada akhir Februari untuk memungkinkan pengamat Indonesia di daerah dekat Preah Vihear, namun militer Thailand menolak.
Indonesia, yang memegang kepemimpinan bergilir Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), telah menyerukan segera mengakhiri kekerasan.

Hubungan antara para tetangga telah tegang sejak Preah Vihear - salah satu kuil yang paling terkenal peninggalan arsitektur Khmer kuno di luar Angkor Wat- diberi status Warisan Dunia PBB pada bulan Juli 2008.

Pengadilan Dunia tahun 1962 memutuskan bahwa kuil itu milik Kamboja, namun kedua negara mengajukan klaim kepemilikan dari satu kilometer persegi 4,6 (1,8 mil persegi) daerah sekitarnya.

Sumber: Seruu

PBB Desak Gencatan Senjata Kamboja - Thailand

NEW YORK-(IDB) : Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak dua negara Asia Tenggara yang terlibat bentrok yakni  Kamboja dan Thailand  untuk segera melakukan  gencatan senjata setelah bentrokan di perbatasan kedua negara bertetanggan ini yang  menyebabkan 10 orang tewas.

"PBB menyerukan dan mengharapkan kepada kedua belah pihak  untuk menahan diri dan untuk mengambil tindakan  maksimu dengan melakukan gencatan senjata dengan segera  yang efektif dan bisa dipercaya," ujar juru bicara PBB Martin Nesirky kepada AFP, Sabtu (23/4/2011).

"Ban Ki-moon juga berpendapat bahwa perselisihan tidak dapat diselesaikan dengan cara militer dan mendesak Kamboja dan Thailand untuk terlibat dalam dialog serius untuk menemukan solusiyang tepat," tambah juru bicara tersebut.

Pertempuran kedua negara ini  memaksa ribuan orang melarikan diri. Tiga tentara Kamboja dan satu tentara Thailand tewas,  sehari setelah tiga tentara tewas di setiap sisi. Selain itu, ribuan penduduk desa dari kedua belah pihak telah dievakuasi dari daerah yang terlibat bentrok.

Sejak bentrok terjadi Februari lalu, didekat kuil Preah Vihear yang sudah berumur 900 tahun, sebenarnya sudah dicapai kesepakatan gencatan senjata meskipun tidak resmi.

Dua pihak saling menyalahkan akibat meletusnya bentrokan bersenjata Jumat lalu di dua lokasi lain dekat kuil yang menyebabkan enam tentara, masing-masing tiga dari dua pihak, meninggal dunia.

Indonesia, yang sudah mencoba menjadi penengah untuk mendapat kesepakatan damai permanen antara dua negara bertetangga ini, juga telah menyerukan agar segera dicapai gencatan senjata.

Bagian dari batas wilayah Thai-Kamboja tidak pernah secara resmi ditandai, sehingga kerap menyulut ketegangan antar dua negara itu.

Sebuah pengadilan internasional memberikan hak atas wilayah dimana kuil Preah Vihear berada kepada Kamboja tahun 1962, namun dua pihak juga mengklaim sebagai pemilik sah dari wilayah sekitar kuil itu.

Sumber: Seruu

Thailand Tolak Kehadiran TNI

BANGKOK-(IDB) : Pemerintah Thailand menolak kehadiran komunitas internasional di wilayah perbatasan mereka saat terjadinya konflik perebutan daerah suci dengan Kamboja di wilayah Surin. Militer kedua negara akhirnya terlibat pertempuran yang pecah Jumat (22/4). Akibatnya, sebanyak delapan tentara kedua negara meregang nyawa selama pertempuran.

Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya terkait kehadiran militer dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertindak sebagai pemantau di perbatasan kedua negara. “Kami menolak kehadiran setiap pemantau asing dalam konflik ini,” katanya, Sabtu (23/4).

Padahal, dalam pertemuan yang digelar di Jakarta 22 Februari lalu, kedua negara sepakat untuk menjadikan Indonesia sebagai penengah konflik wilayah perbatasan yang mereka hadapi. Mereka memilih Indonesia dengan alasan posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN.

Selain itu, sejak awal Indonesia sudah bersuara keras agar kedua negara menahan diri dan memilih gencatan senjata untuk menyudahi konflik. Indonesia pun, dengan persetujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menerjunkan personel militernya untuk memantau gencatan senjata di perbatasan.

Sikap serupa juga ditunjukkan militer Thailand yang menuding kehadiran asing di perbatasan justru memperparah keadaan. “Lihat saja, banyak korban berjatuhan dari pihak kami karena mereka membiarkan militer kami ditembaki,” kata Menteri Pertahanan Thailand, Jenderal Prawit Wongsuwon.

Jenderal Prawit bahkan menyalahkan Kamboja yang membawa masalah ini ke ranah internasional dan meminta agar Thailand dan Kamboja segera kembali ke meja perundingan. “Kami minta mereka untuk segera kembali ke meja perundingan,” katanya.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa meminta kedua negara untuk segera menghentikan pertempuran dan menahan diri. “Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia menyerukan dihentikannya pertikaian dan mengedepankan upaya-upaya damai untuk mengatasi perselisihan,” kata Marty dalam siaran persnya, Jumat (22/4). 
Sumber: Jurnas

Dua Komandan Kopassus Dimutasi

JAKARTA-(IDB) : Jabatan dua komandan grup Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) diserahterimakan di Jakarta, Sabtu (24/04).Dua jabatan komandan yang diserahterimakan itu adalah Komandan Grup 2 Kopassus dan Komandan Grup 3 Kopassus, dilaksanakan dalam upacara militer yang dipimpin Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus.

Jabatan Komandan Grup-2 Kopassus diserahterimakan dari Kolonel Inf Benny Sulistiyono kepada Kolonel Inf Teguh Arif Indratmoko yang semula menjabat Asisten Logistik Danjen Kopassus.

Sedangkan Komandan Grup-3 Kopassus diserahkan dari Kolonel Inf Hendy Geniardi kepada penggantinya Letnan Kolonel Inf Izak Pangemanan, yang sebelumnya menjabat Wakil Komandan Grup-3 Kopassus.

Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodewijk mengatakan, mutasi jabatan dan alih tugas dalam suatu organisasi militer, merupakan hal wajar dan lazim dilakukan, sebagai bagian dari "tour of duty" dan "tour of area", yang menjadi bagian dinamika kehidupan organisasi.

"Hakekatnya, ditujukan untuk perkembangan dan peningkatan kinerja organisasi," kata Danjen Kopassus. 

Sumber: Seruu

Panser Anoa Pindad Banyak Diminati Banyak Negara

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengklaim industri pertahanan dalam negeri lebih kompetitif dibandingkan dengan luar negeri. Salah satu contohnya adalah panser Anoa buatan PT Pindad.

Purnomo mengatakan, banyak negara yang berminat membeli panser tersebut. Dia menyebutkan seperti Malaysia, Brunei dan Timor Leste.

Menurutnya, jika sebelumya harganya per unitnya berkisar Rp 100 miliar maka sekarang lebih murah yakni berkisar Rp 80 miliar. "Kami dulu membuat dengan mesin Renault, kini sedang bicara dengan beberapa pabrikan seperti Mercy nantinya bisa lebih murah," paparnya akhir pekan lalu.

Purnomo menyebutkan, Pindad telah mengirimkan dua Anoa untuk diuji coba di Brunei. "Mereka sedang coba dulu. Make sure dulu bahwa produk itu sesuai dengan mereka," katanya.

Selain Anoa, juga telah dikirimkan senjata serbu SS2. Purnomo menambahkan selain kedua produk itu tengah menawarkan pesawat CN 235 pabrikan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). "Juli mendatang kami akan memanfaatkan ajang Brunei Industrial Defend Expo di Brunei untuk memamerkan produk alutsista," jelasnya.
Sumber: Kontan

Iran Terus Eksis di Perairan Internasional

TEHRAN-(IDB) : Angkatan Laut Republik Islam Iran akan mempertahankan eksistensi strategisnya di perairan internasional guna menunjukkan kekuatan dan melindungi kepentingan Republik Islam.
 
IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan hari ini (24/4) oleh Panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari.

"Angkatan Laut Republik Islam Iran berusaha eksis secara aktif dan strategis di perairan internasional guna menunjukkan kekuatan dan demi menjaga kekayaan dan kepentingan negara".

"Ini merupakan hak kami untuk eksis di perairan internasional, dan kami akan menunjukkannya di mana pun guna melindungi kepentingan negara termasuk memerangi bajak laut di Teluk Aden, Somalia," tambahnya.

Kapal fregat Alvand milik Angkatan Laut Iran
Menyusul peningkatan aksi perompakan laut di Teluk Aden, Iran mengirimkan armada baru ke kawasan itu guna melindungi kapal-kapal dagang dan tanker minyak Iran dari serangan perompak laut Somalia.

Sejalan dengan upaya masyarakat internasional memerangi perompakan laut di perairan Somalia, Angkatan Laut Iran melakukan patroli rutin di Teluk Aden sejak November 2008.

Menurutnya, angkatan laut yang strategis harus memiliki kemampuan untuk eksis di perairan internasional.

Kapal AL Iran Kharg
Lebih lanjut Laksamana Sayyari menjelaskan, bahwa kehadiran Angkatan Laut Iran di perairan internasional bertujuan "melindungi kepentingan yang jelas, menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan persahabatan, serta untuk menunjukkan kekuatan dan kemampuan Iran di laut.

Pada Februari lalu, dua kapal Angkatan Laut Iran, Khark dan Alvand, melewati Terusan Suez, jalur pelayaran strategis internasional di Mesir, untuk pertama kalinya sejak kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran meraih prestasi besar di bidang pertahanan dan telah mencapai swasembada dalam memproduksi persenjataan dan sistem militer penting.
 
Sumber: Irib

AS Tak Bisa Buat Pangkalan Militer di Afghanistan

Menteri Dalam Negeri Afghanistan Bismillah Mohammadi
IRIB-(IDB) : Menteri Dalam Negeri Afghanistan Bismillah Mohammadi menyatakan bahwa Presiden Hamid Karzai menentang pembangunan pangkalan militer permanen oleh Amerika Serikat (AS) di negara ini.
 
Dalam rapat Komisi Keamanan Dalam Negeri di parlemen Afghanistan Ahad (24/4) Bismillah Mohammadi mengatakan, pembangunan pangkalan militer permanen AS di Afghanistan telah ditolak oleh Presiden Karzai.

Seraya menjelaskan bahwa tidak ada pembahasan soal rencana pembangunan pangkalan militer permanen oleh AS untuk saat ini, Menteri Dalam Negeri Afghanistan menambahkan, tema yang dibicarakan sekarang adalah kerjasama strategis antara Kabul dan Washington yang memerlukan pembahasan berlanjut. 

Menurutnya, tidak ada orang di Afghanistan yang setuju dengan pembangunan pangkalan militer AS.
Sumber: Irib

Mesir Sudah Berani Katakan ‘No’ Kepada Israel

MESIR-(IDB) : Pemerintah Mesir menyatakan menolak permintaan rezim Zionis Israel untuk melakukan pertemuan membahas mekanisme mencegah pengiriman senjata ke Jalur Gaza.
 
Situs mingguan al-Manar Palestina melaporkan, sejumlah sumber terpercaya hari Ahad mengungkapkan bahwa Dewan Tinggi Militer Mesir secara resmi menolak permintaan Israel untuk menggelar pertemuan keamanan untuk membicarakan operasi pencegahan di wilayah perbatasan Mesir dan Palestina pendudukan demi menghindari pengiriman senjata ke Gaza lewat terowongan.
Sumber ini menambahkan, Dewan Tinggi Militer Mesir menegaskan bahwa kondisi saat ini tidak sesuai untuk menggelar pertemuan itu. Dikatakan bahwa Dewan Tinggi Militer Mesir tengah mempelajari aturan keamanan baru di perbatasan dan kawasan Sinai. Lembaga dan dinas keamanan sedang melakukan kajian dan tidak perlu untuk membicarakan masalah ini dengan pihak AS maupun Israel. 

Sumber: Irib

AS dan NATO Hanya Incar Minyak Libya

Juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Islam Iran Ramin Mehmanparast
TEHRAN-(IDB) : Juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Islam Iran Ramin Mehmanparast mengatakan, Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) hanya berpikir untuk menguasai sumur-sumur minyak dan kepentingannya di negara-negara lain.
 
Mehmanparast seperti dikutip reporter IRIB Ahad (24/4) mengatakan, negara-negara Barat dan lembaga-lembaga internasional di Barat memanfaatkan isu hak asasi manusia untuk kepentingan sendiri. 

"Untuk bisa terlibat, pertama-tama AS dan NATO mengaku membela rakyat Libya. Tapi sekarang, terbukti bahwa mereka sama sekali tidak memikirkan pembelaan itu," ujarnya.

Juru bicara Deplu Iran menyinggung berlarutnya proses penggulingan diktator Libya, Yaman dan Bahrain seraya menandaskan, "Di sejumlah negara yang bergolak dengan adanya kebangkitan Islam rakyat di sana, perlawanan rezim-rezim penguasa setempat dengan berbagai cara termasuk dengan kekerasan telah menunda kejatuhan mereka."

Ditambahkannya, negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) harus memandang diri sebagai pihak yang harus bertanggung jawab di hadapan opini umum dunia, baik mereka yang punya pengaruh di tingkat internasional maupun yang banyak berbicara dalam hal masalah ini.

"OKI diharap bisa bergerak serius dan mengambil langkah-langkah yang efisien dalam masalah ini," ungkapnya. 
Sumber: Irib

130 Negara Akui Negara Palestina Merdeka

PALESTINA-(IDB) : Kepala Otorita Palestina (Ramallah) Mahmoud Abbas mengatakan, sampai saat ini 130 negara di dunia telah menyatakan mengakui berdirinya negara Palestina Merdeka.
 
Dikatakannya bahwa dari 130 negara itu sebagian sudah menyatakan sikap mendukung kemerdekaan Palestina sejak tahun 1988 sementara sebagian lagi baru mengumumkan sikapnya belum lama ini.

Abbas menambahkan, saat ini 10 negara di kawasan Amerika Latin telah menyatakan mendukung kemerdekaan Palestina dan sekitar 20 negara lainnya akan segera mengumumkan sikap mereka.

Kepala Otorita Ramallah mengungkapkan September mendatang, berdirinya negara Palestina merdeka dengan batas wilayah tahun 1967 mungkin akan diakui secara resmi pada sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

"Kami menghendaki dimulainya lagi perundingan untuk mewujudkan pengakuan akan berdirinya negara Palestina di tingkat internasional," ujarnya.
Sumber: Irib

Radar LIPI Siap Diproduksi Massal

ISRA Radar Pengawas Pantai Buatan LIPI
JAKARTA-(IDB) : Teknologi radar buatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) siap untuk diproduksi massal. Hasil Uji coba menunjukkan radar pantai yang sulit disusupi musuh ini memiliki kemampuan setara buatan luar negeri.

Kepala peneliti Radar LIPI, Masyuri Wahab mengatakan pengujian perangkat bernama Indonesia Sea Radar (ISRA) dilakukan sejak tahun 2010 di kawasan Selat Sunda. Pada pengujian tersebut, tiga unit radar dipasang di tempat terpisah untuk memantau lalu lintas laut. "Hasilnya cukup baik," ujar Masyuri, Kamis lalu.
Meski telah bekerja baik, LIPI terus mengembangkan kemampuan radar ini dengan beberapa penyempurnaan. Perangkat lunak ISRA akan dimodifikasi sehingga mampu menampilkan data secara lebih efisien. Sementara dari segi perangkat keras, radar compact ini telah menunjukkan penampilan terbaiknya.

Sejak 2006, Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI telah mengembangkan ISRA. Pengembangan radar dimasukkan sebagai salah satu penelitian unggulan LIPI yang diharapkan bisa membantu sistem pertahanan nasional. Radar buatan dalam negeri ini dapat digunakan untuk memantau lalu lintas laut dan mengawasi garis pantai dan perbatasan laut.

Pengembang merancang ISRA sebagai alat yang compact. Seluruh peralatan elektronik radar dimuat ke dalam antena kecil berukuran 160x60x50 centimeter. Pengendalian radar dilakukan menggunakan komputer pribadi dibantu oleh perangkat lunak pengolah sinyal yang dikembangkan secara khusus. "Rancangannya ringkas, berbeda dibandingkan radar buatan luar negeri," kata Masyuri.

Saat beroperasi, ISRA berputar 40 kali dalam satu menit ke segala arah dengan daya pancar rendah sebesar 1 watt. Jangkauan maksimal perangkat ini mencapai 64 kilometer. Namun radar ini bekerja optimal pada jarak 22 kilometer saat ditinggikan pada menara 40 meter. Radar sendiri mampu mengenali objek berukuran 6 meter yang berada pada jarak 3 kilometer.

Keunggulan lainnya, ISRA termasuk sebagai "quiet radar" sehingga sulit disusupi musuh. Radar ini juga sulit dideteksi oleh pemindai dan tak mengganggu sistem radar lain. Kemampuan doppler yang ditanamkan pada perangkat bisa digunakan untuk mengukur arah gerak kapal laut.

Penelitian Masyuri selama lima tahun itu menelan biaya Rp 4 miliar. Pada tahun keenam, LIPI menyatakan siap memasarkan produk yang seluruh bagiannya dirancang dan dirakit di Indonesia. Dengan keunggulan rancangan dan daya jangkau yang lebih baik di bandingkan produk buatan luar negeri, ia berharap militer dan Kementerian Perhubungan melirik ISRA. "Harganya mampu bersaing dengan buatan luar negeri," katanya.

Saat ini LIPI telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT INTI yang akan memproduksi massal radar ini. Pembelian unit radar oleh pemerintah, kata Masyuri, merupakan bentuk apresiasi terhadap jerih bangsa sendiri. Selain itu, keuntungan yang didapatkan dari penjualan radar akan dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan peralatan radar yang lebih canggih sehingga bisa saja diekspor ke luar negeri.

Sebelumnya, Menteri Negara Riset dan Teknologi Suharna Surapranata mengungkapkan kebutuhan radar pantai mencapai 800 unit. Selama ini Indonesia terus bergantung pada teknologi radar luar negeri, padahal peneliti Indonesia mampu membuat radar.

 
Sumber: Tempo

Rudal Rusia, Rudal China, dan Pertahanan Perbatasan

PERSENJATAAN TNI

Rudal Rusia, Rudal China, dan Pertahanan Perbatasan

Peluru kendali (rudal) Yakhont meluncur ke udara setelah ditembakkan dari Kapal Republik Indonesia Oswald Siahaan-354 (jenis kapal perusak kawal kelas Fregat Vanspeijk) di perairan Samudra Hindia, Rabu
KOMPAS-(IDB) : Selangkah demi selangkah upaya membangun pertahanan Republik Indonesia dibangun sejak krisis Timor Timur tahun 2000. Embargo senjata dari Amerika Serikat membuat Indonesia beralih kepada dua negara yang sempat menjadi sahabat erat pada era Soekarno, yakni Rusia dan China.

Salah satu jenis persenjataan dari Rusia dan China yang memperkuat pertahanan Indonesia adalah peluru kendali. Peluru kendali paling canggih yang dimiliki adalah jenis Yakhont buatan Rusia dengan jarak jelajah (cruising range) 300 kilometer. ”Ini merupakan rudal dengan jangkauan terjauh yang saat ini kita miliki,” ujar Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur Laksamana Pertama Soleman Banjar Nahor, dalam latihan penembakan rudal Yakhont di perairan Samudra Hindia, Rabu (20/4) pekan lalu.

Keberadaan Yakhont memang strategis bagi pertahanan Indonesia. Jangkauan 300 kilometer yang dimiliki Yakhont seandainya ditempatkan di pesisir timur dan utara Sumatera dapat menjangkau Semenanjung Malaya, Thailand Selatan, serta Kepulauan Nicobar dan Andaman. Seandainya digelar di Kepulauan Natuna-Anambas, rudal tersebut dapat mencapai sasaran di sekitar Kepulauan Spratly dan Paracel, yang menurut pengamat Barat dapat menjadi potensi konflik pada masa depan karena pertentangan China-Amerika Serikat (AS) yang tentu saja akan berdampak pada ASEAN.

Seandainya digelar di wilayah timur Indonesia, di kawasan Sulawesi Utara, Maluku Utara, atau Papua, rudal Yakhont dapat menjangkau sasaran di Filipina selatan hingga Guam, yang menjadi salah satu basis militer terdepan AS. Adapun di wilayah selatan, di sekitar Kupang dan perairan Timor, rudal tersebut dapat menjangkau sasaran di Darwin dan sebagian kawasan Northern Territory Australia.

Soleman menambahkan, saat ini platform penembakan rudal Yakhont baru dimiliki kapal Armada RI Kawasan Timur yang relatif lebih besar dibandingkan dengan kapal milik Armada RI Kawasan Barat. ”Ke depan Armabar juga akan mampu mengoperasikan Yakhont,” tutur dia.

Seorang perwira muda di Komando Lintas Laut Militer mengatakan, Yakhont dapat ditembakkan dari beragam platform, seperti silo-penyimpanan rudal-di darat, kendaraan tempur, hingga pesawat tempur pengebom seperti Sukhoi. Penembakan melalui pesawat tempur pengebom tentu menambah jauh jangkauan serangan rudal Yakhont!

Rudal dengan hulu ledak (warhead) 300 kilogram bahan peledak itu memiliki dimensi panjang 8,9 meter, diameter 72 sentimeter, dan memiliki kecepatan maksimum hingga 2,5 mach (kecepatan suara). Dalam uji tembak di Samudra Hindia di selatan Selat Sunda, rudal Yakhont menjangkau sasaran di lautan sebelah selatan Pulau Enggano yang berjarak 250 kilometer dalam enam menit saja.

Kepala Pusat Penerangan Umum Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, keberadaan rudal Yakhont dalam persenjataan TNI lebih ditujukan sebagai detterent (penangkal) terhadap upaya agresi ataupun tindakan tidak bersahabat dari negara tetangga. ”Tentu saja kita mengutamakan perdamaian ASEAN. Apalagi Indonesia adalah negara yang menjadi teladan di ASEAN,” ungkapnya lagi.

Rudal China

Selain persenjataan Rusia, rudal buatan China juga memperkuat persenjataan TNI. Soleman menceritakan adanya rudal buatan China tipe C-802A dan C-705. Rudal itu merupakan jenis ”Exocet” buatan China.

”Sejumlah kapal perang kita diperlengkapi rudal itu. Sejenis dengan rudal-rudal yang memperkuat kapal perang Kerajaan Thailand yang juga dibuat China,” kata Soleman.

Beberapa tahun lalu, Kompas sempat mengunjungi HTMS Taksin yang sempat singgah di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal latih Angkatan Laut Kerajaan Thailand tersebut dibuat galangan kapal di Shanghai dan memiliki rudal buatan China. Pekan lalu HTMS Taksin kembali singgah di Indonesia, tepatnya di Pelabuhan Benoa, Bali.

Rudal China dengan jangkauan sekitar 70 kilometer hingga 90 kilometer itu turut memperkuat persenjataan Republik Indonesia. Tentu saja di samping persoalan embargo, produk persenjataan buatan Rusia dan China lebih murah jika dibandingkan produk sejenis buatan AS.

Sebuah kapal perang baru, yang akan diluncurkan di Batam, Kepulauan Riau, Senin (25/4), juga diperkuat dengan persenjataan China, termasuk rudal C-802A. Seperti pada tahun 1960-an, persenjataan untuk menjaga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang waktu itu disegani di belahan bumi selatan, kembali diperkuat arsenal produksi Blok Timur: Rusia dan China.


Sumber: Kompas