Pages

Sabtu, April 23, 2011

Rudal Yakhont Buatan Rusia Pun Menghantam KRI Teluk Bayur...

Kapal Republik Indonesia (KRI) Oswald Siahaan-354 (jenis kapal perusak kawal kelas Fregat Vanspijk) menembakkan peluru kendali (rudal) Yakhont dengan sasaran eks KRI Teluk Bayur-502 yang berjarak sekitar 250 kilometer di perairan Samudra Hindia, Rabu (20/4) lalu.

JAKARTA-(IDB) : Uji coba rudal Yakhont, Rabu (20/4), berhasil menghantam sasaran Kapal Republik Indonesia Teluk Bayur di Samudra Hindia dari jarak sekitar 250 kilometer. Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, dalam jumpa pers di KRI Surabaya-591 mengatakan, uji penembakan rudal Yakhont itu berhasil mengenai sasaran.

”Selanjutnya sasaran dihantam misil Exocet dan diakhiri dengan torpedo Sut dari kapal selam KRI Cakra,” ujar Iskandar. Peluncuran rudal Yakhont berlangsung pukul 09.30 dari KRI Oswald Siahaan-354 di sebelah selatan Selat Sunda di perairan Samudra Hindia. Kapal komando latihan adalah KRI Surabaya.

Cuaca saat uji tembak berlangsung sempat buruk hingga pukul 09.00. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan pejabat lain terpaksa membatalkan penerbangan helikopter dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, karena cuaca sangat buruk. Di atas kapal terlihat awan gelap menggantung rendah di jalur penerbangan para pejabat itu. Uji tembak akhirnya dilangsungkan tanpa kehadiran mereka.

Iskandar menyatakan, uji tembak rudal Yakhont bertujuan melatih profesionalisme prajurit TNI dan juga memiliki efek tangkal (deterrent) terhadap negara tetangga yang ingin mengganggu integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. ”Ini juga mendorong saling percaya dan kerja sama yang lebih kuat di antara negara ASEAN,” kata dia lagi.

Rudal Yakhont berjangkauan jelajah (cruising range) hingga 300 kilometer dengan kecepatan maksimum 2,5 mach (kecepatan suara). Rudal Yakhont dibeli dengan harga 12 juta dollar AS per unit atau sekitar Rp 100 miliar per unit.

Ditanya tentang penggelaran rudal Yakhont buatan Rusia di wilayah Indonesia, Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda Soleman Banjar Nahor menjelaskan, saat ini KRI yang bisa digunakan sebagai platform penembakan adalah KRI di Armada Timur. ”Kita juga akan melengkapi kapal di Armada Barat dengan kemampuan teknis untuk menembakkan rudal Yakhont,” kata Soleman. Uji coba penembakan diikuti dengan simulasi perang laut.

Sumber: Kompas

Latihan Tempur Laut Operasi Jala Perkasa Berjalan Sukses


BANTEN-(IDB) : Sejumlah ABK KRI Oswald Siahaan-354 melambaikan tangan ke arah KRI Sultan Hasanudin-366, usai melakukan latihan Peran Perbekalan, di Laut Jawa, Jumat (22/4). Peran Perbekalan yang dilakukan antar kapal perang tersebut, dalam rangka latihan tempur laut Operasi Jala Perkasa. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/pras/11)


Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Oswald Siahaan-354, Mayor laut (P) Daymond Iwan (2 kiri), memeriksa persiapan amunisi meriam kaliber 76 mm Otomelara buatan Laspezia Italia, di ruang kontrol penembakan KRI Oswald Siahaan-354. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/pras/11)

Seorang ABK berada di samping anjungan, saat penembakan meriam kaliber 76 mm Otomelara buatan Laspezia Italia, oleh KRI Oswald Siahaan-354.

Sumber: Antara

Transparasi dan Akuntabilitas Menjadi Pedoman Mengelola Anggaran Militer

JAKARTA-(IDB) : Dalam era keterbukaan sekarang, berkaitan dengan manajemen keuangan negara maka yang menjadi pedoman pemerintah didalam mengelola anggaran negara khususnya anggaran pertahanan adalah transparasi dan akuntabilitas.  Hal ini menjadi wajib hukumnya bagi penyelenggaran negara di bidang pertahanan negara.
 
Demikian dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat membuka Rapat Pembahasan Koreksi Laporan Keuangan Kemhan / TNI Tahun Anggaran 2010, Rabu (20/4) di kantor Ditjen Perencanaan Pertahanan (Renhan) Kemhan, Jakarta.

Lebih lanjut Wamenhan mengatakan, pada tahun 2010 anggaran pertahanan negara masuk pada peringkat yang ketiga dalam posisi peringkat pengeluaran negara di bidang anggaran. Oleh karena itu, Kemhan diminta untuk merealisasikan laporan keuangan yang terdiri dari sejauh mana realisasi anggaran, neraca dan cacatan atas laporan keuangan.

Wamenhan menjelaskan,  kewajiban kementerian negara termasuk Kemhan dan TNI untuk menyusun dan menyampaikan laporan keuangan merupakan amanat Undang Undang yaitu  UU Nomor 17 Tahun 2003  tentang Keuangan Negara. Sedangkan tata cara untuk menyusun laporan keuangan telah diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 tentang Sistem Akutansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

Oleh karena itu,  hendaknya seluruh jajaran Kemhan dan TNI sebagai bagian atau objek penyelenggara dan pengelola keuangan negara dapat memahami dan menjadikan Permenkeu tersebut  sebagai patokan. ”Ini hendaknya menjadi suatu pemahaman, pedoman  dan tentunya sebagai patokan dan pijakan didalam mengelola anggaran pertahanan”, tambah Wamenhan.

Lebih lanjut Wamenhan berharap,  melalui rapat pembahanan Koreksi Laporan Keuangan Kemhan / TNI Tahun Anggaran 2010 ini,  akan dapat berguna sebagai perbaikan atas laporan keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI, sehingga dapat menjadi kredit point bagi posisi dan status Kemhan dan TNI dalam pengelolaan anggaran pertahanan yang dilaksanakan secara audited.

Dengan adanya koreksi atas laporan keuangan Kemhan dan TNI tahun 2010 oleh Tim BPK ini,  Wamenhan menekankan agar seluruh jajaran Kemhan dan TNI segera memperbaiki laporan keuangan Tahun Anggaran 2010. Hal ini ditujukan agar tercapai manajamen yang lebih baik, handal dan bersih serta transparan seperti makna dari pada era keterbukaan saat ini.

Oleh karena itu, lebih lanjut menurut Wamenhan diperlukan pula peran penting dari para pejabat di lingkungan Unit Organisasi baik di lingkungan Kemhan maupun TNI yang secara moral bertanggungjawab untuk menyatakan bahwa anggaran yang besar diturunkan oleh pemerintah dari tahun ketahun itu dikelola secara audited dan dapat dipertanggungjawabkan kepada negara.

Hadir mendampingi Wamenhan dalam kesempatan tersebut Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP, MA, dan Auditor Utama Keuangan I BPK RI Gatot Supiartono selaku penanggungjawab Tim dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).  Sedangkan rapat pembahasan dihadiri oleh sejumlah pejabat eselon I dan II serta pejabat yang membidangi perencanaan, keuangan dan logistik di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes Angkatan. Selain itu,  hadir pula Tim Konsulidasi dari BPK RI.

Sumber: DMC

Pesawat Antariksa Rusia Akan Ditenggelamkan di Pasifik

MOSKOW-(IDB) : Pesawat barang antariksa milik Rusia, Progress M-09M akan berpisah dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada Jumat dan ditenggelamkan di Pasifik setelah melakukan program ilmiah selama lima hari, kata juru bicara Kendali Misi.

Pemisahan tersebut dijadwalkan pada Jumat pukul 15.41 waktu Moskwa, kata juru bicara.

Pesawat itu akan tetap berada di orbit yang jauh dari stasiun guna melakukan beberapa percobaan ilmiah sebelum dikeluarkan dari orbit pada 26 April.


Selama penerbangannya, para ilmuwan akan melanjutkan percobaan Radar-Progress yang bertujuan untuk menentukan ketebalan, ukuran dan daya pantul lingkungan ionosfer di sekitar pesawat yang disebabkan oleh pengoperasian mesin berbahan bakar cair milik pesawat.

Pesawat akan terbakar di atmosfer bumi segera setelah percobaan berakhir dan beberapa potongan pesawat akan jatuh di kawasan terpencil di Samudera Pasifik.

Serangkaian pesawat barang antariksa Progress telah menjadi penyokong armada pemuat barang antariksa Rusia.



 Sebagai tambahan atas misi utamanya menjadi pesawat barang antariksa, mereka juga pernah digunakan untuk menyesuaikan orbit ISS dan melakukan sejumlah percobaan.

Pesawat barang antariksa Progress selanjutnya akan diluncurkan dari Pusat Antariksa Baikonur di Kazakhstan dan berlabuh kepada ISS pada 27 April



Sumber: Antara

Pemerintah Libya Kecam Pengiriman Pesawat Tak Berawak AS

Pesawat tanpa awak USA " Predator "
TRIPOLI-(IDB) : Pemerintah Libya mengatakan keputusan Amerika Serikat untuk mengerahkan pesawat tak berawak Predator sebagai bagian dari operasi NATO di Libya akan semakin banyak menimbulkan korban jiwa rakyat sipil. 

Wakil Menteri Luar Negeri Libya, Khaled Kaim mengatakan peningkatan serangan udara akan merusak klaim bahwa Amerika Serikat dan NATO mendukung demokrasi di Libya. Salah satu pendukung campur tangan militer Amerika, mantan calon presiden Senator John McCain, tiba di kota Benghazi yang diduduki pihak oposisi untuk melakukan pembicaraan dengan pemimpin Gerakan Perlawanan. McCain menggambarkan para Gerakan Perlawanan sebagai pahlawan.

Sementara itu Gerakan Perlawanan Libya menyambut keputusan untuk mengerahkan pesawat tak berawak Predator dengan mengatakan pesawat itu akan membantu mengakhiri penyerangan pasukan Moammar Khaddafi di Misrata. "Kami sangat senang," kata juru bicara kelompok Gerakan Perlawanan Mustafa Gheriani kepada kantor berita AFP. "Kami harap langkah itu akan membantu mengurangi beban rakyat di Misrata," kata Mustafa. "Pesawat itu jauh lebih akurat dibandingkan pesawat-pesawat lain yang terbang pada ketinggian 30.000 kaki," tambahnya.

Presiden Barack Obama menyepakati pengerahan pesawat tak berawak Predator yang membawa peluru kendali ke Libya karena "situasi kemanusiaan," kata Menteri Pertahanan Robert Gates.

Digunakan di Afghanistan.

Pesawat pembunuh tanpa awak Amerika selama ini digunakan di Afghanistan dan di Pakistan. Serangkaian pemboman dan penyerangan yang telah mereka lakukan membuat pemerintah Pakistan belakangan melakukan protes dan menuding bahwa Amerika telah mengorbankan warga sipil di negeri itu dan menargetkan sejumlah bangunan yang diyakini milik warga sipil Pakistan.

Pesawat yang diturunkan di Libya adalah pesawat berjenis General Atomics MQ-1 Predator. Predator yang mampu terbang dengan kecepatan 135 mil per jam ini adalah pesawat pengintai tanpa awak yang dilengkapi dengan persenjataan tempur. Predator mampu terbang hingga ketinggian 25,000 kaki dan menempuh jarak 450 mil. Predator dilengkapi dengan dua rudal AGM-114 Hellfire berpemandu laser. Pesawat ini merupakan pesawat terbang tanpa awak pertama yang dapat menghancurkan terget-terget di darat. Predator pertama kali dipergunakan dalam operasi militer Amerika di Afghanistan.

Hari ini Jumat (22/04) ratusan penduduk Multan, Pakistan memprotes aksi penyerangan oleh pesawat tanpa awak AS di Pakistan yang menewaskan 20 orang setelah menembakkan empat rudal ke sebuah rumah.
Sumber: Seruu

Rusia Peringatkan Operasi Darat di Libya

MOSKOW-(IDB) : Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa operasi darat di Libya sangat berisiko dan bisa memiliki konsekuensi tak terduga.
 
"Kami tidak senang terhadap perkembangan terbaru di Libya, yang menarik masyarakat internasional ke dalam konflik di darat. Ini mungkin memiliki konsekuensi yang tak terduga," ujar Lavrov seperti dilansir Press TV pada hari Jumat (22/4).
Perancis, salah satu negara Barat yang melakukan serangan udara di Libya, telah memutuskan untuk mengirim hingga 10 penasihat militer ke negara Afrika Utara itu. Pemerintah Paris juga berjanji untuk mengintensifkan serangan udara yang dipimpin NATO guna melemahkan gempuran pasukan loyalis Muammar Gaddafi.
Inggris juga mengatakan akan mengirim perwira militer untuk memberi masukan kepada pasukan revolusioner Libya.
"Kita ingat bagaimana instruktur pertama kali dikirim ke beberapa negara lain, dan kemudian tentara dikirim ke sana dan ratusan orang tewas di kedua belah pihak," kata Lavrov dalam konferensi pers.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan pada hari Kamis bahwa Presiden Barak Obama telah menyetujui penggunaan pesawat predator bersenjata di Libya untuk menargetkan pasukan Gaddafi.
Ribuan warga sipil tewas sejak pesawat tempur Barat memulai serangan udara terhadap Libya bulan lalu di bawah mandat zona larangan terbang PBB.
Oposisi pemerintah Tripoli, yang terinspirasi oleh revolusi di negara tetangganya, Tunisia dan Mesir, tengah berjuang untuk menggulingkan Gaddafi, yang telah memerintah Libya selama lebih dari 41 tahun.
Sumber: Irib

Nasib Perundingan Damai Palestina-Israel

IRIB-(IDB) : Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas baru-baru ini dalam statemennya menentang intifadha Palestina melawan rezim Zionis Israel. Bahkan, Abbas tetap menolak dilanjutkannya intifadha anti-Zionis, meski upaya Otorita Ramallah untuk berdamai dengan rezim Zionis menuai kegagalan.

Ironisnya, pernyataan pemimpin otorita Ramallah ini mengemuka di saat berlanjutnya perundingan damai dengan Israel tidak membuahkan hasil apapun, kecuali mempertebal arogansi rezim Zionis dalam melanjutkan aksi brutal terhadap bangsa Palestina. 

Sejatinya, rezim Zionis tidak menghendaki terwujudnya perdamaian di Timur Tengah. Israel hanya memperalat perundingan damai untuk mewujudkan ambisinya menjarah Palestina.

Israel dengan berbagai cara berupaya meningkatkan ekspansi di wilayah Palestina. Untuk itu, Tel Aviv berupaya memanfaatkan perundingan damai guna memaksa warga Palestina menerima eksistensi ilegal Israel. Hal ini menunjukkan bahwa proses perundingan damai hanya dijadiakan alat oleh Tel Aviv untuk menutupi realitas kejahatan rezim Zionis.

Eskalasi serangan rezim Zionis ke wilayah Palestina dan penangkapan besar-besaran pejuang Palestina yang dibarengi pembantaian serta pengusiran mereka dari tanah airnya sendiri menunjukkan brutalitas Israel.

Meski mengetahui dampak buruk perundingan damai dengan Israel bagi Palestina, Otorita Ramallah yang berada dalam tekanan Washington tetap menegaskan berlanjutnya perundingan damai dengan rezim Zionis. Padahal strategi muqawama melawan rezim Zionis yang juga merupakan tuntutan mayoritas bangsa Palestina telah mempersembahkan berbagai keberhasilan besar bagi bangsa Palestina. Mundurnya rezim Zionis dari wilayah Gaza pada tahun 2005 lalu, dan kekalahan Israel dalam serangan 22 hari di tahun 2009 merupakan buah hasil perjuangan muqawama Palestina.

Resistensi bangsa Palestina menghadapi rezim Zionis bukan hanya berhasil menghalangi ekspansi rezim Zionis di kawasan, terutama di wilayah Palestina. Lebih dari itu, sebagai sarana untuk memaksa rezim Zionis mundur dari wilayah Palestina.

Di saat muqawama rakyat Palestina berhasil mencapai berbagai keberhasilan signifikan, proses perundingan damai dengan rezim Zionis tidak membuahkan hasil apapun bagi bangsa Palestina, selain meningkatkan brutalitas rezim Zionis. Dalam kondisi demikian, rakyat Palestina sudah tidak bisa lagi berharap kepada Otorita Ramallah yang tidak mau menghentikan perundingan dengan rezim Zionis.

Sejatinya, mayoritas bangsa Palestina menghendaki Otorita Ramallah meninjau kembali kebijakan melanjutkan perundingan perdamaian dengan rezim Zionis, dan mereka menyerukan bergabungnya Otorita Ramallah di barisan muqawama rakyat melawan rezim Zionis.


Sumber: Irib