Kapal Republik Indonesia (KRI) Oswald Siahaan-354 (jenis kapal perusak kawal kelas Fregat Vanspijk) menembakkan peluru kendali (rudal) Yakhont dengan sasaran eks KRI Teluk Bayur-502 yang berjarak sekitar 250 kilometer di perairan Samudra Hindia, Rabu (20/4) lalu.
JAKARTA-(IDB) : Uji coba rudal Yakhont, Rabu (20/4), berhasil menghantam sasaran Kapal Republik Indonesia Teluk Bayur di Samudra Hindia dari jarak sekitar 250 kilometer. Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, dalam jumpa pers di KRI Surabaya-591 mengatakan, uji penembakan rudal Yakhont itu berhasil mengenai sasaran.
”Selanjutnya sasaran dihantam misil Exocet dan diakhiri dengan torpedo Sut dari kapal selam KRI Cakra,” ujar Iskandar. Peluncuran rudal Yakhont berlangsung pukul 09.30 dari KRI Oswald Siahaan-354 di sebelah selatan Selat Sunda di perairan Samudra Hindia. Kapal komando latihan adalah KRI Surabaya.
Cuaca saat uji tembak berlangsung sempat buruk hingga pukul 09.00. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan pejabat lain terpaksa membatalkan penerbangan helikopter dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, karena cuaca sangat buruk. Di atas kapal terlihat awan gelap menggantung rendah di jalur penerbangan para pejabat itu. Uji tembak akhirnya dilangsungkan tanpa kehadiran mereka.
Iskandar menyatakan, uji tembak rudal Yakhont bertujuan melatih profesionalisme prajurit TNI dan juga memiliki efek tangkal (deterrent) terhadap negara tetangga yang ingin mengganggu integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. ”Ini juga mendorong saling percaya dan kerja sama yang lebih kuat di antara negara ASEAN,” kata dia lagi.
Rudal Yakhont berjangkauan jelajah (cruising range) hingga 300 kilometer dengan kecepatan maksimum 2,5 mach (kecepatan suara). Rudal Yakhont dibeli dengan harga 12 juta dollar AS per unit atau sekitar Rp 100 miliar per unit.
Ditanya tentang penggelaran rudal Yakhont buatan Rusia di wilayah Indonesia, Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda Soleman Banjar Nahor menjelaskan, saat ini KRI yang bisa digunakan sebagai platform penembakan adalah KRI di Armada Timur. ”Kita juga akan melengkapi kapal di Armada Barat dengan kemampuan teknis untuk menembakkan rudal Yakhont,” kata Soleman. Uji coba penembakan diikuti dengan simulasi perang laut.
”Selanjutnya sasaran dihantam misil Exocet dan diakhiri dengan torpedo Sut dari kapal selam KRI Cakra,” ujar Iskandar. Peluncuran rudal Yakhont berlangsung pukul 09.30 dari KRI Oswald Siahaan-354 di sebelah selatan Selat Sunda di perairan Samudra Hindia. Kapal komando latihan adalah KRI Surabaya.
Cuaca saat uji tembak berlangsung sempat buruk hingga pukul 09.00. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan pejabat lain terpaksa membatalkan penerbangan helikopter dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, karena cuaca sangat buruk. Di atas kapal terlihat awan gelap menggantung rendah di jalur penerbangan para pejabat itu. Uji tembak akhirnya dilangsungkan tanpa kehadiran mereka.
Iskandar menyatakan, uji tembak rudal Yakhont bertujuan melatih profesionalisme prajurit TNI dan juga memiliki efek tangkal (deterrent) terhadap negara tetangga yang ingin mengganggu integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. ”Ini juga mendorong saling percaya dan kerja sama yang lebih kuat di antara negara ASEAN,” kata dia lagi.
Rudal Yakhont berjangkauan jelajah (cruising range) hingga 300 kilometer dengan kecepatan maksimum 2,5 mach (kecepatan suara). Rudal Yakhont dibeli dengan harga 12 juta dollar AS per unit atau sekitar Rp 100 miliar per unit.
Ditanya tentang penggelaran rudal Yakhont buatan Rusia di wilayah Indonesia, Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda Soleman Banjar Nahor menjelaskan, saat ini KRI yang bisa digunakan sebagai platform penembakan adalah KRI di Armada Timur. ”Kita juga akan melengkapi kapal di Armada Barat dengan kemampuan teknis untuk menembakkan rudal Yakhont,” kata Soleman. Uji coba penembakan diikuti dengan simulasi perang laut.
Sumber: Kompas