Pesawat tanpa awak USA " Predator " |
TRIPOLI-(IDB) : Pemerintah Libya mengatakan keputusan Amerika Serikat untuk mengerahkan pesawat tak berawak Predator sebagai bagian dari operasi NATO di Libya akan semakin banyak menimbulkan korban jiwa rakyat sipil.
Wakil Menteri Luar Negeri Libya, Khaled Kaim mengatakan peningkatan serangan udara akan merusak klaim bahwa Amerika Serikat dan NATO mendukung demokrasi di Libya. Salah satu pendukung campur tangan militer Amerika, mantan calon presiden Senator John McCain, tiba di kota Benghazi yang diduduki pihak oposisi untuk melakukan pembicaraan dengan pemimpin Gerakan Perlawanan. McCain menggambarkan para Gerakan Perlawanan sebagai pahlawan.
Sementara itu Gerakan Perlawanan Libya menyambut keputusan untuk mengerahkan pesawat tak berawak Predator dengan mengatakan pesawat itu akan membantu mengakhiri penyerangan pasukan Moammar Khaddafi di Misrata. "Kami sangat senang," kata juru bicara kelompok Gerakan Perlawanan Mustafa Gheriani kepada kantor berita AFP. "Kami harap langkah itu akan membantu mengurangi beban rakyat di Misrata," kata Mustafa. "Pesawat itu jauh lebih akurat dibandingkan pesawat-pesawat lain yang terbang pada ketinggian 30.000 kaki," tambahnya.
Presiden Barack Obama menyepakati pengerahan pesawat tak berawak Predator yang membawa peluru kendali ke Libya karena "situasi kemanusiaan," kata Menteri Pertahanan Robert Gates.
Digunakan di Afghanistan.
Pesawat pembunuh tanpa awak Amerika selama ini digunakan di Afghanistan dan di Pakistan. Serangkaian pemboman dan penyerangan yang telah mereka lakukan membuat pemerintah Pakistan belakangan melakukan protes dan menuding bahwa Amerika telah mengorbankan warga sipil di negeri itu dan menargetkan sejumlah bangunan yang diyakini milik warga sipil Pakistan.
Pesawat yang diturunkan di Libya adalah pesawat berjenis General Atomics MQ-1 Predator. Predator yang mampu terbang dengan kecepatan 135 mil per jam ini adalah pesawat pengintai tanpa awak yang dilengkapi dengan persenjataan tempur. Predator mampu terbang hingga ketinggian 25,000 kaki dan menempuh jarak 450 mil. Predator dilengkapi dengan dua rudal AGM-114 Hellfire berpemandu laser. Pesawat ini merupakan pesawat terbang tanpa awak pertama yang dapat menghancurkan terget-terget di darat. Predator pertama kali dipergunakan dalam operasi militer Amerika di Afghanistan.
Hari ini Jumat (22/04) ratusan penduduk Multan, Pakistan memprotes aksi penyerangan oleh pesawat tanpa awak AS di Pakistan yang menewaskan 20 orang setelah menembakkan empat rudal ke sebuah rumah.
Sumber: Seruu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar