Pages

Jumat, Maret 25, 2011

Spanyol Luncurkan Kapal Perang Baru

Kapal Perang Spanyol Tornado P-44 dari kelas BAM
MADRID-(IDB):Galangan kapal Navantia meluncurkan Buques de Accion Maritima (BAM) Tornado P-44 untuk Angkatan Laut Spanyol, Senin (21/3) pukul 16:33 waktu setempat. Kapal dibaptis oleh Menteri Inovasi dan Teknologi Spanyol Cristina Garmendia, dihadiri juga Menteri Pertahanan Carmen Chacón, Ketua SEPI Enrique Martínez Robles, KASAL Admiral Manuel Rebollo García serta pimpinan Navantia Rebollo García.

Tornado P-44 kapal keempat dari jenis BAM, kapal sebelumnya Meteoro P-41, Rayo P-42 dan Relámpago P-43. Keempat kapal akan gantikan kapal patroli ringan AL Spanyol. Navantia mendapatkan kontrak dari pemerintah Spanyol pada 31 Juli 2006 dan diikuti pembuatan kapal batch kedua terdiri dari lima kapal . Tiga kapal sama dengan versi batch pertama, satu unit berkonfigurasi Search-and-Rescue (SAR) serta kapal kelima berkonfigurasi untuk riset oceanographi. Pembangunan versi baru dimulai akhir 2011, direncanakan selesai hingga 2017.

Panjang keseluruhan kapal 93,90 meter dan lebar maksimal 14,20 meter, bobot penuh 2575 ton dengan kecepatan maksimal 20,5 knot dengan jumlah awak 35 orang.


Kapal mampu mengemban misi perlindungan dan pengawalan kapal, kontrol lalu lintas laut, kontrol dan netralisir aksi teroris serta perompak, operasi melawan perdagangan obat bius serta perdagangan manusia, operasi penyelamatan laut, bantuan operasi kemanusian, kontrol pencurian ikan serta kontrol lingkungan dan anti polusi.
Kapal Perang Spanyol, Tornado P-44 sandar dermaga.

Kasau Terima Kasau Brazil

Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., menyambut kedatangan Kasau Brazil Marshal Juniti Saito di Mabesau Cilangkap
JAKARTA-(IDB):Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., menerima kunjungan kehormatan Kasau Brazil Marshal Juniti Saito, di Mabesau Cilangkap, Jumat (25/3).

Pada kesempatan itu Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat S.IP didampingi Koorsahli Kasau Marsda TNI Pandji Utama, Aspam Kasau Marsda TNI Gunpanadi, Asrena Kasau Marsda TNI Erry Biatmoko, Asops Kasau Marsda TNI Ignatius Basuki, Aspers Kasau Marsda TNI Rodi Suprasodjo, Aslog Kasau Marsda TNI Bambang Purwadi Priyono dan Kadispenau Marsma TNI Bambang Samoedro.

Sedangkan Air Chief Marshal Juniti Saito didampingi Dubes Brazil untuk Indonesia Manuel Innoceneio.
Kasau Brazil Marshal Juniti Saito di dampingi Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat S.IP. menerima jajar kehormatan di Mabes AU Cilangkap Jakarta


Sumber: TNI AU

AL Filipina Membangun System Komunikasi Terpadu

Kapal Perang AL Filipina
Angkatan Laut Filipina telah bermitra dengan perusahaan telekomunikasi terbesar di negara itu untuk mendirikan sebuah sistem komunikasi terpadu yang akan link pasukan angkatan laut negara itu.
Angkatan Laut Filipina sekarang menggunakan Filipina Jarak Jauh Perusahaan Internet Protocol - Virtual Private Network (IP VPN) tulang punggung untuk konferensi video, data dan transmisi suara dari enam kelompok angkatan laut ditempatkan di berbagai bagian nusantara.
VPN IP dikirimkan menggunakan PLDT's infrastruktur jaringan IP untuk menyediakan jaringan yang aman yang lebih hemat dibandingkan dengan solusi tradisional.
"Kami berharap menjadi salah satu Angkatan Laut dengan satu jaringan, untuk layanan yang lebih baik untuk negara kita," kata Letnan-Komandan Marcos Y. Imperio, Komandan Angkatan Laut Elektronik Komunikasi dan Sistem Informasi Pusat.
 Ia menambahkan bahwa dengan sistem ini, angkatan laut akan dapat mengirimkan informasi real-time dari Petugas Bendera pada Command ke Angkatan Laut Angkatan Komandan dan pasukan.
Bertindak juru bicara Angkatan Laut Letnan Salvador Sambalilo mengatakan FutureGov Asia Pasifik Magazine bahwa itu adalah kebutuhan dasar bagi Angkatan Laut Filipina untuk interkoneksi semua angkatan laut di seluruh negeri.
Ia menambahkan pasukan laut harus mampu berkomunikasi di seluruh 7.107 pulau-pulau negara.

"Masalah dengan sistem lama adalah bahwa ia hanya memiliki bandwidth terbatas dan dengan masalah lalu lintas meningkat dalam komunikasi, kita harus mencari solusi," katanya.

 
Sumber: Futuregov

TNI Kirim Pasukan Bantuan ke Haiti

Kontingen Garuda Peringati Setahun Bencana Haiti
JAKARTA-(IDB):Tentara Nasional Indonesia akan mengirim pasukan ke Haiti untuk membantu proses rekonstruksi di negara tersebut. "(Kami) akan kirim satu kompi zeni," ujar Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono seusai Jakarta International Defense Dialogue di Balai Sidang Jakarta, Jumat 25 Maret 2011.
Haiti dilanda gempa 7 skala Richter pada 12 Januari 2010 lalu. Pemerintah Haiti menghitung gempa itu menyebabkan 316 ribu orang tewas, 300 ribu orang terluka, dan sekitar sejuta orang kehilangan tempat tinggal.
Namun, ia belum tahu pasti kapan kompi tersebut bakal diberangkatkan dan berapa lama mereka akan bertugas. "Menyesuaikan kebutuhan mereka dan kemampuan TNI," katanya.

Ia mengatakan kini Indonesia adalah negara yang duduk di peringkat ke-17 penyumbang personil terbanyak bagi misi perdamaian. Jumlah personil yang telah dikirim Indonesia tak kurang dari 1.618 orang. "(Itu) menunjukkan kepercayaan internasional terhadap kemampuan dan reputasi TNI," ucapnya.

Dengan prinsip saling menghormati dan saling percaya, Indonesia terlibat aktif dalam sejumlah misi perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa, antara lain di Kongo, Liberia, Sudan, Nepal, dan Libanon. Partisipasi dalam misi PBB, kata Agus, adalah perwujudan pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang menyebutkan bangsa Indonesia melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menambahkan, Indonesia berniat membuat pusat pemeliharaan perdamaian atau Peacekeeping Center di Sentul, Bogor. "Kompleks ini nantinya besar karena di dalamnya ada pelatihan antiteror, disaster relief (penanganan bencana), standby forces (pasukan siaga), dan peacekeeping," tuturnya.

Sumber: Tempo

RDP Komisi IV Dengan PT.Pindad dan PT.PAL

PKR-105 produksi bersama PT.PAL dengan DAMEN Belanda
Dirut PT PAL Harsusanto:
Terimakasih, saya mengucapkan terimakasih atas dibentuknya panja PMN, kami harapkan bisa betul-betul menolong kami. PMN yang kami minta Rp 3,099 miliar, kami sudah berkonsultasi dengan menkeu dan meneg BUMN. Menkeu mengatakan jangan separo-separo, dilihat sepenuhnya kebutuhan PT PAL. Yang melatarbelakangi permintaan kami adalah bleeding selama 6 tahun terkahir. Ada banyak kendala yang kami alami, pembangunan kapal tidak bisa memberikan kontribusi kepada kami, kami hanya bisa menghidupi diri kami dari pemeliharaan dan perawatan.

Selalu terjadi akumulasi utang kepada pihak ketiga. Fasilitas yang kami miliki sudah tua. Kalau kapal selesai, kami masih menanggung rugi. Kami jug atidak mampu melankutkan perawatan karena tidak ada dana sama sekali. Kaderisasi kami terhambat karena kami belum bisa menerima pegawai baru, pegawai kami rata-rata berusia di atas 45 tahun. Setelah fase restrukturisasi, kami akan memulai fase profitisasi dengan menggandeng mitra strategis. PMN cashyang kami perlukan adalah sebesar 2,159 trilyun dengan perincian seperti yang telah kami sampaikan. Proyeksi laba rugi telah kami sampaikan, kita akan mulai untung pada tahun 2014.

Anoa buatan PT.Pindad memperkuat pasukan PBB
Dirut PT Pindad Adik Avianto Sudarsono:
Terima kasih. PT Pindad kondisinya cukup baik, tetapi kami masih ada kesulitan untuk memproduksi produk-produk yang diimpor. Kita masih mengalami hambatan untuk memproduksi produk-produk baru karena masalah pendanaan. Kami memproduksi senjata ringan dan senjata kelompok. Amunisi juga kami produksi. Senjata kami produksi di Bandung, sementara amunisi di Malang.

Dari tahun ke tahun kita terus berkembang dengna memproduksi varian dan turunan senjata yang lisensinya kit abeli dari belgia. Pada tahun 2005 kami bisa memproduksi senjata sendiri yaitu SS2. Untuk senjata genggam, kami sudah berhasil membuat senjata genggam sejak tahun 2005. Kami telah mengekspor SS1, kalau SS baru digunakan oleh Kopassus.

Sejak 2008 kami telah memproduksi panser saat ini telah mencari pembiayaan untuk suplai ke Afrika. Dari Sudan, permintaan ditolak deplu karena mendukung gerilya. Ada beberapa kontrak dari luar negeri yang dibatalkan oleh kemlu. Pengadaan alusista memang terkait dengan kondisi konflik. Saat ini kami sedang pameran di balai sidang hingga besok, dibuka oleh presiden hari Rabu kemarin.

Kami sudah diinstruksikan oleh pemerintah untuk menyiapkan tank Canon untuk tahun 2014. Dari segi keuangan kami untung, tetapi akumulasi rugi kami akibat restrukturisasi tahun 1998 masih terjadi. Pemesanan senjata marginnya paling besar. Kendala yang kami hadapi adalah mesin-mesin yang cukup tua, yang paling tua adalah mesin tahun 1938 buatan belanda. Kita investasi mesin terkahir tahun 1993, dampaknya kita hanya bisa berproduksi menggunakan mesin-mesin yang ada.

Thailand Tolak Intervensi Indonesia

Pasukan Thailang bersiaga di perbatasan Kamboja
VIVANEWS-(IDB):Usaha Indonesia sebagai penengah dalam konflik antara Kamboja dan Thailand mendapat penolakan dari Menteri Pertahanan Thailand, Prawit Wongsuwan. Dia menolak intervensi Indonesia dengan mengirimkan pemantau di perbatasan kedua negara.
Seperti dimuat dalam Bangkok Post, Rabu, 23 Maret 2011, pernyataan Wongsuwan ini disampaikan oleh panglima tinggi militer, Prayuth Chan-ocha. Dia mengatakan bahwa menhan dan semua petinggi angkatan bersenjata Thailand menolak campur tangan pihak ketiga, apalagi sampai mengirimkan pemantaunya di perbatasan.
Prayuth mengatakan bahwa militer Thailand ingin agar konflik kedua negara diselesaikan melalui dialog bilateral, tanpa perlu adanya penengah dari pihak luar.
"Thailand dan Kamboja dapat mencapai kesepakatan melalui negosiasi, terutama di antara para tentara," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa pihak militer Thailand telah menyampaikan proposal kepada pemerintah Kamboja melalui Kementerian Luar Negerinya untuk membuat sebuah pos pemeriksaan bersama di wilayah konflik. Pengawasan teknis pos ini nantinya akan dilakukan oleh sebuah badan pengawas khusus. 
Badan pengawas ini, ujar Prayuth, haruslah terdiri dari tentara Kamboja dan Thailand saja. Tidak perlu adanya pemantau dari Indonesia.
Jika Kamboja bersikeras perlunya campur tangan pemantau Indonesia, maka pemantau ini harus melakukan tugasnya di luar wilayah konflik.
"Kenapa mereka mau memasuki wilayah konflik? tempat itu tidak aman. Pertanyaannya adalah, jika pemantau Indonesia datang, apakah mereka dapat memerintahkan tentara Kamboja untuk tidak melanggar Nota Kesepahaman yang telah dibuat?"
Pernyataan Prayuth ini bertentangan dengan kesepakatan yang diambil oleh menteri luar negeri kedua negara di Jakarta pada 22 Februari lalu. Pada pertemuan yang juga dihadiri oleh perwakilan negara-negara ASEAN tersebut, kedua negara sepakat meminta Indonesia mengirimkan tim pemantaunya ke perbatasan, untuk mengawasi gencatan senjata berjalan dengan baik.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, mengatakan bahwa mereka akan mengirimkan 30 orang yang dibagi dua, ditempatkan di masing-masing perbatasan. Natalegawa menjelaskan bahwa proposal teknis mengenai jalannya pemantauan telah dikirimkan kepada Kamboja dan Thailand. Kamboja dilaporkan telah menyetujui proposal tersebut, namun Thailand belum menyetujui beberapa bagian dari proposal.
Sampai saat ini, pemantau tidak bisa dikirim karena masalah tersebut.
Selain menolak adanya pemantau dari Indonesia, Prayuth juga mengatakan bahwa para petinggi militer tidak akan menghadiri pertemuan General Border Committee (GBC) yang rencananya akan diadakan di Indonesia pada 7-8 April.
"GRC ke 8 awalnya akan diadakan di Kamboja. Jika Kamboja tidak dapat menjadi tuan rumah pertemuan itu, maka kami menawarkan diri. Kami sudah menghubungi Menteri Pertahanan Kamboja, Gen Tea Banh, mengenai masalah ini," ujar Prayuth.
Jika memang pihak Kamboja menolak pertemuan itu diadakan di kedua negara, "Maka pertemuan tidak diadakan," ujar Prayuth.

Sumber: Vivanews

Telkom Siapkan Satelite Baru

KOMPAS-(IDB):Satelit Telkom-3 senilai total sekitar 200 juta dollar AS sedang disiapkan di pabrik satelit ISS-Reshetnev, Rusia. Selain untuk keperluan komersial, satelit ini juga dimaksudkan meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur ICT, serta mendukung sistem pertahanan dan keamanan (militer) pemerintah. ”Telkom-3 akan memperkuat jaringan kami untuk mengatasi kebutuhan saluran yang belum terjangkau jaringan teresterial serat optik,” kata Eddy Kurnia, Head of Corporate Communication Telkom pada sharing session Satelit Telkom 3 dengan para pengguna layanan Satelit Telkom di Jakarta, Kamis (24/3). Satelit yang akan diluncurkan dengan roket Proton M-breeze itu menggunakan subsistem komunikasi buatan Thales Aleniaspace Perancis. Menurut rencana, Telkom-3 akan diluncurkan akhir tahun 2011. Adapun kapasitasnya setara 42 transponder (setara 49 transponder @36MHz), terdiri atas 24 transponder @36MHz standar C-band, 8 transponder @54 MHz ext C-band, dan 4 transponder @36 MHz + 6 transponder @54 MHz Ku-Band. Cakupan geografis untuk standar C-band Indonesia dan ASEAN, ext C-band Indonesia dan Malaysia, sedangkan Ku-Band Indonesia. Sekitar 40-45 persen kapasitasnya (sekitar 20 transponder) akan dikomersialkan, sedangkan sisanya menambah kapasitas seluruh layanan Grup Telkom. Sebelumnya, Telkom mengoperasikan Telkom-2 yang diluncurkan 12 November 2005 dengan roket Ariane-5 milik perusahaan Ariane Space di Kouroue, Guyana, Perancis. Sebelumnya, Indosat meluncurkan satelit Palapa D menggantikan Palapa-C2. Kapasitas satelit Palapa-D sebanyak 40 transponder, terdiri atas 24 standar C-band, 11 extended C-Band, dan 5 Ku-band dengan jangkauan Indonesia, negara ASEAN, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Australia.

Sumber: Kompas

Panglima TNI Terima Petinggi PBB New York

JAKARTA-(IDB):Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. menerima kunjungan kehormatan Mr. Alain Le Roy, Under Secretary General For United Nations Departement of Peace Keeping Operations (USG UN DPKO) atau Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Misi Perdamaian, didampingi oleh Letjen Sabacar Gaye Asisten Sekjen PBB untuk Urusan Militer (Assistant-Secretary General for Military Affairs) dan Letkol Chb Iroth Sonny Edhie (Asisten Penasehat Militer RI New York), di Hotel Sultan,Jakarta.
Kunjungan petinggi PBB ini bertujuan untuk bertukar pikiran dan mendapatkan masukan dari negara-negara utama penyumbang misi perdamaian PBB (Troop Contributing Countries) guna mendukung operasi misi perdamaian PBB di seluruh dunia. Merupakan suatu kebanggan bagi Indonesia, karena tidak semua negara mendapatkan kunjungan kehormatan ini. Indonesia dipilih menjadi salah satu negara yang dikunjungi Mr. Alain Le Roy karena dinilai memiliki peran signifikan dan prestasi menonjol di dalam mendukung operasi perdamaian PBB.
Hingga saat ini Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 20 negara terbanyak (top twenties) yang menyumbangkan pasukan dalam operasi misi perdamaian PBB. Indonesia sekarang berada pada peringkat 16 Negara Penyumbang Pasukan (Troops Contributing Countries), dengan jumlah personel sebanyak 1.692 orang. Saat ini Indonesia terlibat aktif di tujuh misi perdamaian PBB yang yang tersebar di enam negara yaitu Lebanon, Sudan, Congo, Liberia, Nepal dan paling terbaru, Haiti.
Selain itu, Indonesia memiliki kredibilitas dan image yang sangat baik dalam semua misi tersebut. Kontingen Garuda Indonesia juga diakui oleh pihak PBB sebagai pasukan perdamaian yang memiliki profesionalitas yang tinggi serta dekat di hati masyarakat setempat.
Menanggapi kunjungan tersebut, Panglima TNI menyambut baik dan berterimakasih atas dukungan USG UN DPKO selama ini terhadap TNI, khususnya terkait misi pemeliharaan perdamaian dunia di bawah bendera PBB. Lebih lanjut, Panglima TNI berharap agar USG UN DPKO dapat terus mendukung dan meningkatkan peran TNI dalam semua misi PBB, baik di negara-negara yang tengah dilanda konflik maupun di Markas Besar PBB New York, khususnya di UN DPKO.
Turut hadir mendampingi Panglima TNI saat menerima kunjungan tersebut antara lain, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Tisna Komara W., S.E., Asops Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah, Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E., Ka PMPP TNI Brigjen TNI I Gede Sumertha KY, PSC dan Staf Khusus Panglima TNI Marsma TNI Y. Prayitno.
Selain bertemu dengan Panglima TNI, kedatangan Mr. Alain Le Roy dalam rangka menghadiri Konferensi Regional Misi Perdamaian PBB di Hotel Sultan dan menjadi Key Note Speaker pada acara Jakarta International Defence Dialog (JIDD) di JHCC pada tanggal 25 Maret 2011 dengan topic pembicaraan International Strategies and Models for success in Counter Terrorism, Peacekeeping, Humanitarian Relief dan Disaster Response.

Sumber: Pos Kota

Pemerintah Didesak Selaraskan Teknologi dalam Pembelian Senjata

Presiden SBY mencoba senjata SS-2 buatan PT. Pindad
JAKARTA-(IDB):Pemerintah didesak mensinergikan teknologi lokal dalam pembelian alat utama sistem persenjataan dari luar negeri. Soalnya, industri pertahanan domestik dinilai belum mampu untuk menopang kebutuhan pertahanan yang bersifat teknologi tinggi.
Desakan itu datang dari Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmanzah dalam Jakarta International Defense Dialogue di Balai Sidang Jakarta, Kamis (24/3). "Indonesia sudah pengalaman dengan pembelian pesawat F-16 dan Sukhoi. Tetapi bagaimana memasukkannya dalam industri pertahanan kita sendiri?" ujarnya.
Ia menyatakan pemerintah harus memperhitungkan kesiapan industri dalam negeri untuk menanggung beban teknologi dalam offset pembelian alutsista. Dia berpendapat kemampuan teknologi yang dimiliki Indonesia belum mampu menanggung teknologi tingkat tinggi.

Hal utama yang harus dilakukan, katanya, ialah mengaitkan industri tingkat tinggi dengan yang menengah dan kecil. Firmanzah yakin peningkatan teknologi dalam industri pertahanan tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Maka, sinergi teknologi tetap harus dilakukan pemerintah.

"Offset kini telah menjadi tren di Kementerian Pertahanan. Makanya perlu dipikirkan juga soal kekuatan dan melakukan sinergi," ucapnya.

Sumber: Tempo

Menhan Bertemu 5 Delegasi Negara Sahabat

JAKARTA-(IDB):Di sela-sela mengikuti kegiatan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) kemarin, Rabu (23/3), Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, menyempatkan menerima kunjungan kehormatan (courtesy call)  delegasi dari 5 (lima) negara sahabat yaitu Inggris, New Zealand, Pakistan, Philipina dan Brazil, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Selain membicarakan peningkatan kerjasama antara kedua negara, juga membicarakan masalah terkait isu-isu regional dan internasional khususnya masalah keamanan dan pertahanan.
Saat menerima Menhan Inggris  bidang Strategi Keamanan Internasional, Gerald Howarth MP, Menhan sangat mengharapkan kerjasama Pemerintah Inggris, khususnya Angkatan Laut Kerajaan Inggris, untuk membantu dalam mengamankan jalur pelayaran di perairan Somalia dari perompak Somalia, yang saat ini telah menjadi masalah internasional.
Hal ini mengingat keberadaan AL Kerajaan Inggris yang beroperasi di Somalia relatif cukup besar, sehingga dapat memberikan bantuan kepada  kapal atau warga negara Indonesia yang mengalami pembajakan dan penyanderaan.
Terkait dengan keberadaan Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia yang tersebar di beberapa negara, Menhan menyampaikan bahwa kehadiran Pasukan Indonesia baik dari unsur TNI maupun Polisi selalu mendekatkan pada operasi kemanusiaan atau civic operation yang berorientasi pada  perbaikan kualitas masyarakat setempat yang mengalami trauma akibat perang, hal itulah yang menyebabkan keberadaan mereka sangat di terima oleh masyarakat setempat. Namun demikian Gerald menambahkan bahwa dalam penanganan negara yang membutuhkan PBB, harus juga melihat pada sumber permasalahan konflik, sehingga solusi penyelesaian masalahnya akan lebih tepat sasaran.
Sementara itu dalam pembicaraannya dengan Panglima Bersenjata New Zealand, Letjend Jones,  Menhan menyampaikan hubungan kedua negara perlu ditingkatkan dan diikat melalui payung kerjasama, seperti penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) bidang pertahanan dan Pemerintahan New Zealand sepakat. Kedua negara juga mengharapkan perang yang saat ini terjadi di Libya dapat segera berakhir dan kedua belah pihak, Libya dan Pasukan Koalisi Barat, saling menahan diri sesuai Resolusi PBB.
Menhan pada kesempatan tersebut didampingi Sekretaris Jenderal Kemhan RI, Marsdya TNI Eris Herryanto, Dirjen Strahan, Mayjen TNI Puguh Santoso, Kapuskom Publik, Brigjen TNI I Wayan Midhio dan Dirkersin Brigjen TNI Wahyu Suhendar.
Wamenhan Terima Delegasi Pakistan
Sementara itu di tempat terpisah, Wakil Menhan, Sjahfrie Sjamsoeddin, menerima delegasi Pakistan yang dipimpin oleh Jenderal Khalid Shamim, yang menjabat sebagai Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Pakistan. Pada kesempatan tersebut, Jenderal Khalid menawarkan kerjasama pertahanan kedua negara meliputi, pendidikan militer, pengiriman delegasi pertahanan kerjasama bersama melalui kegiatan symposium seperti yang dilaksanakan dalam even JIDD seperti yang sedang dilaksanakan saat ini.
Wamenhan menyambut baik tawaran kerjasama Pakistan dan mengharapkan kedua negara segera membentuk semacam working group yang dapat memformulasikan kerjasama sehingga mampu untuk diimplementasikan oleh kedua negara.
Selain Pakistan, Wamenhan pada kesempatan tersebut juga menerima delegasi Philipina yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Pertahanan Nasional Philipina, Hon. Voltaire Tuvera.

Sumber: DMC

100 Personil TNI AL Di Berangkatkan ke Brunei

Proses embarkasi 100 TNI AL yang diberangkatkan ke Brunei
JAKARTA-(IDB): Sebanyak 100 orang calon awak kapal (cawak) tipe “Waspada Class” Brunei dan tim Basic Maintenance Training (BMT) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) diberangkatkan dari lapangan terbang Halim Perdana Kusuma menggunakan pesawat Hercules A.1319 milik TNI Angkatan Udara menuju Brunei Darussalam. Sebelum diberangkatkan para cawak tersebut telah medapat pembekalan yang dilaksanakan Komando Latihan Koarmabar (Kolatarmabar) selama tiga minggu dengan materi terkait data teknis, pengoperasian kapal dan perencanaan navigasi penyeberangan serta keselamatan personel dan material. Para cawak tersebut nantinya akan mengawaki dua kapal tipe Eks “Waspada Class” yang masing-masing bernama KRI Salawaku – 642 dengan Komandan Mayor Laut (P) Komaruddin dan KRI Badau – 643 dengan Komandan Mayor Laut (P) Alferd Daniel Matthewd.

Sumber: Koarmabar

Destroyer KDX-III, Kapal Perusak Generasi Terbaru Korsel

Destroyer KDX-III Korea Selatan pabrikan Hyundai Heavy Industries Co
SEOUL-(IDB): Angkatan Laut Korea Selatan meluncurkan kapal perang jenis perusak dilengkapi sistem radar canggih Aegis, Kamis (24/3). Kapal dibangun di galangan kapal Hyundai Heavy Industries Co. di Ulsan, 415 km Tenggara Seoul.

Sistem Aegis dibuat oleh perusahaan pertahanan Amerika Serikat Lockheed Martin, menjadikan destroyer mampu mendapatkan informasi tiga dimensi untuk operasi anti-pesawat, anti-kapal permukaan dan anti-kapal selam.

Destroyer 7600 ton diberi nama Seoae Ryu Seong-ryong termasuk kelas KDX-III, direncanakan dioperasikan AL Korsel pada Maret 2012 setelah menyelesaikan pengujian.

Seoae Ryu Seong-ryong dipersenjatai rudal kapal-ke-kapal dan torpedo buatan dalam negeri serta sistem peluncuran rudal vertikal dan rudal jelajah kapal-ke-permukaan. Destroyer KDX-III berukuran panjang 166 meter dapat mengangkut 120 rudal dan torpedo.

Kapal diawaki 300 orang, dapat membawa dua helikopter ukuran menengah dengan kecepatan maksimal 30 knot dengan jarak jelajah 1000 km.

Korsel telah membangun tiga destroyer Aegis sejak 2004 dibawah program pembangunan angkatan laut berkode KDX-III guna meningkatkan kemampuan pertahanan menghadapi Korea Utara. Destroyer pertama dioperasikan 2008 dan kedua pada 2010.

KRI Frans Kaisiepo-368 Laksanakan Flashex dengan FGS Zobel P6215

ABK KRI Frans Kaisiepo-368 berlatih isyarat melalui lampu isyarat.
BEIRUT-(IDB): Sejak bergabung dengan Maritime Task Force/UNIFIL pada tanggal 21 Oktober 2010, KRI Frans Kaisiepo-368 telah melaksanakan berbagai kegiatan operasi laut. Maka untuk menjalin persahabatan dengan unsur-unsur kapal perang Angkatan Laut negara lain tegabung dalam satuan tugas Maritime Task Force/UNIFIL serta LAF-Navy (Lebanese Armed Force Navy), KRI Frans Kaisiepo-368 melaksanakan berbagai latihan baik dengan unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL maupun dengan LAF-Navy. Persahabatan dan kerja sama yang baik terbentuk berkat adanya koordinasi dan kerja yang baik antara unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL di AMO (Area of Maritime Operation).

Berbagai tugas penting dalam pengamanan sektor laut dan serial latihan telah dilaksanakan antara KRI Frans Kaisiepo-368 dengan unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL seiring dengan tugas yang dilaksanakan sebagai MIO (Maritime Interdiction Operation) Commander ke-10. Berbagai tugas penting tersebut diantaranya penunjukan KRI Frans Kaisiepo-368 sebagai Local Anti Air Warfare Coordinator (LAAWC) dalam pengamanan sektor laut dalam rangka Tripartite Meeting yang membahas Blue Line (Garis Batas Lebanon-Israel) yang diadakan oleh UNIFIL di Naqoura Headquarters, penerbangan rutin Helikopter dalam rangka ISR (Identification Search and Recognized) serta melaksanakan serial latihan dengan unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL serta dengan LAF-Navy antara lain: RASEX, AASYWEX, CROSSDECK EXERCISE, MISCEX, MEDEVAC, PUBEX, TACEX, TOWEX, FIRING EXERCISE. Tujuan latihan tersebut adalah untuk meningkatkan kerja sama dan profesionalisme antar unsur Maritime Task Force/UNIFIL serta melatih LAF-Navy dalam menjaga perairanya sendiri.

FGS Zobel P6125

Pada tanggal 21 Maret 2011 telah dilaksanakan latihan FLASHEX (Flash Exercise) antara KRI Frans Kaisiepo-368 dengan FGS Zobel P6125 (Jerman). FLASHEX merupakan latihan pengiriman berita kepada unsur lain (kawan) dengan menggunakan sarana lampu sinar bidik. Pengiriman berita tersebut tanpa menggunakan pancaran gelombang elektromagnetik/radio komunikasi guna mencegah kemungkinan penyadapan atau dimaanfaatkan oleh pihak musuh dengan peralatan ESM (Electronic Support Measure). Penggunaan lampu yang menggunakan lampu sinar bidik ini juga dilaksanakan pada saat terjadi kerusakan peralatan radio komunikasi ataupun pada saat menghadapi jamming komionikasi. Latihan yang dipimpin langsung oleh Kadivkom KRI Frans Kaisiepo-368 Lettu Laut (P) Rudhiro Pratomo tersebut bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme anggota divisi komunikasi serta melatih LAF-Navy.

Latihan yang disaksikan langsung oleh LLO dari LAF-Navy LTJG Mohammed Tami yang berlangsung di Zone 3 center antara pukul 18.00-20.00 LT tersebut mendapat apresiasi positif dari Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Wasis Priyono,ST dan Komandan FGS Zobel A6125 CDR Oliver Erter.

Sumber: Koarmatim

China-Indonesia Tanda Tangani MOU Kerjasama Militer

Penandatanganan MOU Indonesia-China
JAKARTA-(IDB):Kementerian Pertahanan RI dan Badan Negara Urusan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Pertahanan Nasional Republik Rakyat China atau State Administration for Science, Techonology and Industry for National Defence (SASTIND) telah mencapai kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama di bidang industri pertahanan kedua negara. Hal tersebut dituangkan dalam naskah perjanjian yang ditandatangani oleh Wakil Menteri Pertahanan RI, Bapak Sjafrie Sjamsoeddin, dan Kepala SASTIND, Mr. Chen Qiufa, di Jakarta, pada tanggal 22 Maret 2011
Selain menandatangani naskah perjanjinan di bidang industri pertahanan, kedua pihak juga melakukan dialog atau kosultansi untuk mempercepat hubungan antar kedua negara khususnya pertahanan secara luas demi mencipatakan rasa saling percaya dan stabilitas kawasan yang lebih baik.

Sumber: DMC

Simulasi Anti Terros Gegana Polri

Tampak seorang anggota gegana Polri di sebelah kereta api komuter.
SURABAYA-(IDB): Sejumlah anggota Detasemen Gegana Satbrimobda Jatim, siaga sebelum melakukan penumpasan teroris dan penjinakan bom di salah satu gerbong KA Komuter jurusan Surabaya-Sidoarjo, di Stasiun KA Kota Gubeng Surabaya, Kamis (24/3)




Terlihat pasukan gegana Polri sigap dalam menangani anti terror dalam simulasi yang dilaksakan di Sidoarjo Jawa Timur. Semua itu dilakukan Polri semata-mata untuk mengasah ketrampilan anggotanya agar bisa maksimal dalm memberi perlindungan kepada masyarakat. Maju terus POLRI.


Sumber: Antara

Indonesia Masuk Jajaran Negara Exportir Alutsista

SS-2 Sniper buatan PT. PINDAD Indonesia
JAKARTA-(IDB):Sejumlah negara tetangga, seperti Papua Niugini, Filipina, dan Brunei, menjajaki kemungkinan pembelian persenjataan serta memperoleh kredit ekspor dari Pemerintah Republik Indonesia.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang ditemui di Jakarta, Kamis (24/3), menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan banyak permintaan untuk memenuhi kebutuhan persenjataan dari sejumlah negara tetangga dalam Jakarta International Defense Dialogue (JIDD).
”Timor Leste sudah mendapat kredit ekspor 40 juta dollar AS untuk pembelian dua kapal patroli cepat (fast patrol boat/FPB), ternyata sejumlah negara juga mempertanyakan kemungkinan mendapat fasilitas serupa,” ujar Purnomo.
FPB yang dibuat PT PAL Surabaya itu memiliki dimensi panjang dari 15 meter, 30 meter, 40 meter, hingga 60 meter.
Seusai pertemuan dengan delegasi Papua Niugini, negara tetangga tersebut ingin mengunjungi PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia. Mereka telah mengoperasikan sejumlah pesawat CASA-Nurtanio (CN) buatan Indonesia.
Pemerintah Filipina menyiapkan dana 100 juta dollar AS (sekitar Rp 900 miliar) untuk membeli tiga kapal landing platform dock (LPD) bagi angkatan lautnya. ”Kita sedang merundingkan spesifikasi LPD yang sesuai dengan anggaran yang dimiliki Filipina,” kata Purnomo.

Brunei
Selain itu, lanjut Purnomo, pemerintah Brunei juga berminat untuk membeli senapan serbu varian dua (SS-V2) buatan PT Pindad. Menurut dia, Pemerintah Brunei baru menyadari Indonesia telah memproduksi senjata jenis tersebut, yang merupakan produk Indonesia yang berbasis dari senapan Fabrique Nationale Belgia. Militer Brunei juga mengoperasikan perahu karet untuk satuan taktis yang dibuat di Bogor, Jawa Barat.

Sumber: Kompas