Pages

Selasa, Maret 22, 2011

Pesawat F-15 AS Jatuh di Libya

Pesawat F-15 AU Amerika Serikat
BERLIN-(IDB):Sebuah jet tempur Amerika Serikat F-15 jatuh di Libya, Senin malam dan para awaknya melompot dengan menggunakan kursi lontar dengan seorang anggota ditemukan selamat dan seorang lagi sedang dicari, kata seorang juru bicara komando Afrika Amerika Serikat kepada AFP, Selasa.

"Kedua awak itu melompat," kata juru bicara itu, Karin Burzynski dari markas besar komando itu di kota Stuttgart, Jerman bagian barat. "Seorang awak ditemukan dan operasi untuk mencari seorang lainnya sedang dilakukan."

Pasukan Barat menggempur pangkalan-pangkalan pemimpin Libya Moammar Qaddafi untuk malam ketiga sesuai dengan satu resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengizinkan dilakukan tindakan yang diperlukan untuk menghentikan pasukan Gaddafi membunuh dan mencederai warga sipil ketika mereka memerangi pemberontakan itu.

Sumber: Republika

Indonesia-China Produksi Rudal Bersama

Rudal C-802 buatan China
JAKARTA-(IDB):Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat China sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan termasuk produksi bersama peluru kendali.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Midhio di Jakarta Selasa mengatakan, penjajakan produksi bersama rudal itu telah dilakukan kedua pihak.

Ditemui usai menghadiri penandatangan nota kesepahaman kerja sama teknis pertahanan RI-China ia mengatakan, Indonesia telah menggunakan rudal C-802 buatan Negeri Panda itu untuk mempersenjatai beberapa kapal perangnya.

"Kedepan kita sepakat untuk memproduksi bersama rudal tersebut, yakni dengan menggandeng PT Pindad," ujarnya.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Badan Pengembangan Teknologi dan industri nasional pertahanan China, Chen Qiufa.

Nota kesepahaman itu mencakup lima poin yakni pengadaan alat utama sistem persenjataan tertentu yang disepakati kedua pihak dalam kerangka "G to G".

Kedua, alih tekonologi peralatan militer tertentu yang antara lain mencakup perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, up grade dan pelatihan.

Tiga poin lainnya adalah kerja sama produk peralatan militer tertentu, pengembangan bersama peralatan militer tertentu serta pemasaran bersama dalam dan di luar negara masing-masing, kata I Wayan Midhio.

Sumber: Antara News

Dephan Pesan PKR-105 ke PT.PAL

PKR-105 produksi bersama PT.PAL dan DAMEN perusahan kapal Belanda
SURABAYA-(IDB):Kementerian Pertahanan akan memesan satu unit kapal perusak kawal rudal (PKR) guna menopang kekuatan TNI AL, dimana industri galangan domestik dilibatkan dalam  pembuatan kapal perang tersebut.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan pengadaan kapal PKR itu merupakan bagian dari rancangan mencapai kekuatan pokok TNI (Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Angkatan Udara) pada 2024.
“Pemerintah sudah menyetujui [pembangunan kapal PKR] dan bujetnya pun sudah ada, tapi perwujudannya masih tunggu waktu sebab nanti joint production galangan domestik dan mancanegara. Project officer-nya TNI AL,” ujarnya di sela-sela serah terima kapal landing platform dock (LPD) 125 meter di PT PAL Indonesia, hari ini (Senin, 21/3).
Kapal LPD 125 meter yang diberi nama KRI Banda Aceh-593 itu merupakan kapal sejenis kedua yang dibuat PAL guna memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan, melalui main contractor Daewoo International Corporation. Kapal pertama KRI Banjarmasin-592 telah diserahkan PAL pada akhir November 2009.
Purnomo menambahkan dalam pembuatan kapal PKR harus terjadi proses alih teknologi dari galangan mancanegara kepada galangan domestik.
Kerja sama dalam memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu juga mencakup rencana pembuatan kapal selam.
Menurut dia, rancang bangun kapal selam perlu dilakukan secara hati-hati, karena disesuaikan dengan kondisi perairan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Tentu kita senang kapal selam dibangun di Indonesia, tetapi pembuatannya tidak bisa grusa-grusu (gegabah),” tandas Purnomo.
Dirut PT PAL Indonesia (Persero) Harsusanto Soenarwan menyatakan kesiapannya membangun kapal PKR, mengingat BUMN industri strategis itu telah menguasai teknologi pembuatan kapal perang seperti kapal patroli cepat, kapal LPD dan lainnya lagi.
“Untuk rencana pembuatan kapal PKR, kami siap bekerja sama dengan galangan asal Belanda. Kami berharap joint production ini bisa direalisasikan pada 2014 mendatang,” tuturnya.

Sumber: Bisnis Jabar

Kapal Perang Singapura Merapat di Bitung

Kapal Perang RSS Resolution milik AL Singapura
BITUNG-(IDB):Kapal perang RSS Resolution milik negara Singapura merapat di Pelabuhan Samudra Bitung, Senin (21/03). Dimana kapal yang membawa 98 kadet dibawah pimpinan Letnan Ching Kim Chuan dan Mayor Chris Cheong, melakukan kunjungan resmi courtesy call ke Pemkot Bitung yang diterima Assisten IV Setda Kota Bitung, Petrus Tuange dan Assisten III Bidang Administrasi Umum, Alex Watimena, didampingi Kepala Bappeda James
Rompas dan Camat Madidir, Benny Lontoh, di ruang Sekkot Bitung.
Menurut ketua kontingen Letnan Ching Kim Chuan, bahwa kunjungan kali ini merupakan bagian dari misi USS Resolution untuk pengenalan wilayah Sulut kepada para taruna atau kadet Angkatan Laut Singapura.
“Disamping pengenalan wilayah, kemungkinan juga akan diperluas dengan latihan militer bersama dengan Angkatan Laut Indonesia yang dipusatkan di perairan Bitung,” kata Chuan.
Menurut Chuan, selama empat hari mereka akan berada di Bitung, pihaknya akan berkunjung ke beberapa wilayah di Sulut seperti, Manado, Tomohon dan Minahasa Selatan.
RSS Resolution sendiri merupakan jenis kapal pendarat endurance dengan kapasitas 160 awak, dilengkapi dengan persenjataan Oto Melara 76m, 4 x Mistral SAM, dan 5 x 0.5″ MG. (en)

Alutsista Dalam Negeri Diminati Asing

Kapal Patroli Cepat produksi PT. PAL
JAKARTA-(IDB):Pemerintah Timor Leste memutuskan memesan dua kapal patroli cepat atau fast patrol boat buatan PT PAL senilai 40 juta dollar Amerika Serikat. Atas permintaan tersebut, Pemerintah Indonesia siap memberikan kredit ekspor melalui Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia (LPEI). Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada para wartawan seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/3/2011).
”Itu (kapal patroli cepat) untuk melindungi wilayah teritorial Timor Leste. Pertimbangannya, mereka tidak memerlukan kapal besar. Dia pesan dari PT PAL. Mereka minta kredit ekspor,” kata Purnomo.
Selain Timor Leste, Purnomo mengatakan, ada beberapa negara lain yang meminati alat utama sistem persenjataan (alutsista). Filipina, misalnya, membeli tiga kapal jenis landing platform dock (LPD) atau kapal yang dapat didarati oleh helikopter.
”Kapal ini tidak hanya bisa dipakai untuk mengangkut pasukan, tapi juga untuk operasi penanggulangan bencana,” kata Purnomo.
Selain Timor Leste dan Filipina, kata Purnomo, Malaysia dan Korea Selatan juga meminati alutsista buatan Indonesia. Malaysia belum lama ini membeli 32 panser Anoa bermesin Benz buatan PT Pindad. Sementara itu, Korea Selatan membeli 8 pesawat CN 235 buatan PT Dirgantara Indonesia. Purnomo mengatakan, pemerintah berkomitmen terus mengembangkan kualitas alutsista Indonesia.

Sumber: Kompas

Pengadaan Kapal Selam Sudah Sangat Mendesak

Kapal selam kelas AMUR dari Rusia yang di incar TNI AL
SURABAYA-(IDB):Pengadaan kapal selam untuk memperkuat jajaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut harus dilakukan secara cermat dengan memperhitungkan perbedaan kondisi geografis wilayah perairan laut Indonesia.

”Mengadakan dan membangun kapal selam tidak perlu ‘grusa-grusu’ (terburu-buru). Perlu pertimbangan yang matang,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro seusai serah terima KRI Banda Aceh dengan nomor lambung 593 dari PT PAL di Surabaya kemarin. Menhan menjelaskan, pengadaan kapal selam harus disesuaikan dengan kondisi geografis, terutama perairan laut di Indonesia dengan mempertimbangkan dua basis kekuatan TNI AL di wilayah barat dan wilayah timur.Perairan di wilayah barat termasuk laut dangkal,sedangkan di wilayah timur tergolong laut dalam. Lebih lanjut, Purnomo menyatakan keoptimisannya bahwa PT PAL sebagai industri pertahanan nasional suatu saat mampu melakukan pembangunan kapal selam.
KRI Banda Aceh 593 
KRI Banjarmasin 592

”Saat ini PT PAL sudah mampu membangun kapal jenis LDP seper-ti KRI Banda Aceh,”katanya. Pengamat pertahanan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari Pramodhawardani mengatakan, pengadaan kapal selam mendesak dilakukan mengingat kondisi geografis dan kekuatan pertahanan kawasan regional saat ini.“Efek tangkalnya yang sangat tinggi diharapkan bisa mengurangi potensi ancaman. Jangan ditunda-tunda pembeliannya,” katanya. Kendala keterbatasan anggaran yang dihadapi pemerintah dalam pengadaan alat utama sistem senjata strategis seperti kapal selam dapat disiasati dengan kesetaraan kualitas kemampuan tempur dengan kapal selam yang dimiliki negara lain.

Dalam kesempatan itu juga, PT PAL Indonesia menyerahkan satu unit KRI Banda Aceh kepada Kementerian Pertahanan untuk mendukung kegiatan operasional TNI Angkatan Laut. Kapal ini akan memperkuat Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).KRI Banda Aceh merupakan kapal perang jenis landing platform dock. Kapal ini memiliki dengan panjang 125 meter itu dirancang secara khusus berfungsi sebagai kapal militer. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tri Prasodjo mengemukakan,KRI Banda Aceh merupakan kapal keempat jenis LPD yang dipesan dari Korea Selatan. Namun, pembuatannya dilaksanakan di Indonesia yaitu di PT PAL Surabaya.

“Kapal ini dikerjakan langsung teknisi Indonesia melalui transfer teknologi dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan Korsel,” ujarnya di Jakarta kemarin.

Sumber: Sindo

Senjata Modern VS Senjata Kuno

”Aksi militer bukan pilihan pertama saya. Ini (serangan) bukan luaran yang kami, atau mitra kami, cari. (Tapi) kami tak bisa berdiri berpangku tangan ketika seorang tiran mengatakan kepada rakyatnya 'tidak akan ada ampun’.” Presiden AS Barack Obama dari Brasil, Sabtu, 19 Maret 2011, 
Minggu (20/3) dini hari itu Libya benar-benar hujan bom. Meski tak dikonfirmasi oleh Washington, stasiun televisi CBS memberitakan ada pengebom siluman (stealth) B-2 Spirit Amerika yang ambil bagian dalam pengeboman Libya. Lalu di Laut Tengah yang berbatasan dengan Libya di utara ada sejumlah kapal perusak AS berpeluru kendali kelas Arleigh Burke yang bersama dengan kapal perang Inggris HMS Triumph melontarkan 124 rudal jelajah Tomahawk.
Tidak kalah aksinya adalah jet penyerang darat Tornado GR4 Inggris dan Mirage 2000 Perancis yang juga ikut menghantam sasaran-sasaran di Libya.
Dengan itu, perang Libya telah dimulai. Kekuatan sekutu Eropa ditambah AS, beberapa negara seperti Denmark, dan perlawanan Libya berhadapan dengan Pemerintah Libya di bawah pimpinan Kolonel Moammar Khadafy yang dinilai sudah tidak lagi punya legitimasi.
Setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui penegakan zona larangan terbang Kamis silam, seperti disinggung oleh George Friedman dari Stratfor, Senin, ada sejumlah strategi yang dipikirkan oleh sekutu. Yang pertama sekadar menegakkan zona larangan terbang. Yang kedua, penegakan zona disertai dengan serangan terhadap pusat-pusat komando-dan-kontrol. Yang ketiga, bisa juga kedua hal tersebut ditambah dengan serangan darat langsung ke kekuatan Khadafy. Yang terakhir itu sudah dekat dengan pilihan yang paling luas, yakni invasi dan pendudukan Libya.
Ketika di permukaan pembicaraan politik berlangsung, baik di New York maupun di Paris, hingga Sabtu lalu, persiapan untuk menggempur telah dilakukan. Kontak dengan kelompok perlawanan untuk menyiapkan mereka terhadap apa yang bakal terjadi, pembangunan saluran komunikasi dan logistik, masuk dalam aktivitas praserangan. Termasuk di sini adalah juga penetapan sasaran serangan serta rekonaisans sasaran untuk memberi informasi paling mutakhir. Landasan bagi perang juga ditopang oleh rekonaisans dari udara dan antariksa.
Menurut Friedman, perang dilancarkan dengan serangan pertama berupa serangan melumpuhkan untuk menghancurkan dan mengisolasi struktur komando. Serangan ini juga dimaksudkan untuk membunuh para pemimpin, seperti Khadafy, dan anak-anaknya dan pemimpin senior lain.
Menyisakan kehancuran
Ketika mesin perang sekutu itu digunakan, Khadafy yang sebelum ini berhasil menekan balik kekuatan pemberontak dengan keunggulan di udara mengalami kesulitan untuk menghadapinya.
Rudal jelajah Tomahawk datang bak palu godam yang menghancurkan pusat-pusat komando Khadafy, selain juga pangkalan dan konsentrasi kekuatan Khadafy. Tomahawk yang sudah diciri sebagai senjata pembuka serangan semenjak Perang Teluk 1991 terbang mengikuti kontur permukaan Bumi.
Deretan sistem pertahanan udara Libya didukung oleh peralatan buatan Rusia, yakni SA-6 Gainful/SA-8 Gecko. Ada juga brigade dengan SA-3 Goa dan SA-2 Guideline. Namun, yang disebut-sebut sebagai ancaman adalah sistem rudal antipesawat SA-5A Gammon (The Military Balance, IISS, 2010).
Gammon adalah rudal antipesawat yang bisa mencapai ketinggian sekitar 40 km dan jangkauan mendekati 300 km.
Untuk pesawat yang terbang rendah, pertahanan udara Libya juga mengoperasikan SA-7 Grail yang mampu melesat dengan kecepatan maksimum sekitar 2.000 km per jam dengan jangkauan 5 km. Televisi Libya menayangkan sebuah pesawat Perancis yang diklaim ditembak jatuh oleh pertahanan udara Libya meski Perancis menyangkal berita tersebut.
Guna memperkuat serangan penghancuran terhadap pertahanan udara Libya, jet Tornado GR4 Inggris dipersenjatai dengan rudal Storm Shadow. Rudal seberat 1,3 ton dan berjelajah sekitar 250 km ini menuju sasaran dengan dipandu sinyal GPS.
IISS juga menyebutkan, Angkatan Udara Libya mengoperasikan 374 pesawat yang layak tempur, antara lain, terdiri dari jet tempur Mirage F-1E, MiG-25 Foxbat, MiG-23 Flogger, dan MiG-21 Fishbed yang lebih tua lagi. Pangkalan-pangkalan udara ini pula yang diperkirakan menjadi sasaran rudal Tomahawk, dan juga bom yang diangkut oleh pengebom B-2 bila benar pengebom ini ikut dalam serangan.
Bila radar dan sistem pertahanan udara lain telah dipatahkan, sasaran penting berikut pastilah kekuatan darat Khadafy. Hadirnya jet tempur Rafale dan Mirage Perancis dilaporkan juga untuk menghancurkan tank-tank Khadafy yang kemarin ini sudah memukul kekuatan perlawanan di sekitar Benghazi.
Serangan dengan Tomahawk diyakini telah menimbulkan kehancuran besar di pusat-pusat militer Libya. Namun, berikutnya muncul pertanyaan, sebagaimana juga telah muncul di Perang Teluk dan invasi AS ke Irak tahun 2003, apakah perang lalu otomatis dimenangi setelah pertahanan udara lumpuh?
Menyusul serangan sekutu, Kolonel Khadafy telah membuka gudang senjata dan mempersenjatai rakyat yang masih mendukungnya dengan senapan otomatis, mortir, dan bom untuk melawan sekutu dan menjadikan invasi Barat berkepanjangan.
Masih terbuka pertanyaan, apakah tipe perang akan seperti Kosovo di mana operasi udara berlangsung berkepanjangan, atau kemudian—seperti juga dikemukakan Friedman—berubah menjadi operasi darat.
Melihat pengalaman di Irak, tentara pendudukan dengan persenjataan mutakhir seperti AS dan Inggris pun masih harus menghabiskan waktu lama dan korban banyak untuk menuntaskan perang.

Kini, Tomahawk telah diluncurkan, kapal induk Charles de Gaulle yang didukung 20 pesawat dan helikopter telah dikerahkan. Libya secara militer bisa dilumpuhkan.
Namun, hasil akhirnya terpulang kepada Khadafy dan pendukungnya, apakah pilih bertarung sampai titik darah penghabisan atau menyerah.

Sumber: Kompas

Hindari Korban Sipil Pesawat Tempur Inggris Batal Gempur Libya

Pesawat GR4 Tornado AU Inggris
LONDON-(IDB):Pesawat jet tempur Tornado milik Inggris mundur dari menyerang sistem pertahanan udara Libya pada Ahad (20/3) malam waktu setempat karena takut akan mengenai warga sipil, kata kementerian pertahanan pada Senin.

Pesawat Angkatan Udara Kerajaan (RAF) mendekati satu sasaran, tetapi memutuskan untuk tidak meluncurkan persenjataan mereka karena menerima informasi keberadaan warga sipil di sekitar wilayah sasaran, kata juru bicara militer Inngris, Mayor Jenderal John Lorimer.

Pada Ahad malam, Inggris meluncurkan rudal penghancur darat Tomahawk dari kapal selam kelas Trafalgar di Laut Mediterania. Langkah itu merupakan intervensi kedua Inggris dalam tindakan militer internasional di Libya.

"Angkatan bersenjata Inggris, sebagaimana disahkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB nomer 1973, melakukan misi terkoordinasi lagi di Libya malam ini," kata Lorimer, seorang juru bicara untuk kepala staf kementerian pertahanan, dalam pernyataannya tadi malam.

"Saat pesawat GR4 Tornado milik RAF mendekati sasaran, kami menerima informasi yang menjelaskan sejumlah warga sipil dalam wilayah sasaran. Karena itu, kami memutuskan tidak meluncurkan persenjataan kami," jelasnya.

"Keputusan itu sesuai dengan komitmen Inggris dalam melindungi warga sipil," tambahnya.

Tindakan militer yang sedang berjalan setelah resolusi PBB pada Kamis lalu mengizinkan "segala cara" untuk melindungi warga sipil dan mendesak gencatan senjata serta zona larangan terbang terhadap pasukan Muamar Gaddafi.

Tripoli telah melaporkan puluhan kematian akibat dari serangan, yang bermula dari pihak Prancis pada Sabtu siang, tetapi pasukan koalisi menyangsikan laporan tersebut.

Sumber: Antara News

Pesawat Kargo Rusia Jatuh di Kongo

Pesawat kargo raksasa Rusia, Antonov
BRAZZAVILLE-(IDB):Sebuah pesawat cargo Antonov jatuh di kota Pointe-Noire, Republik Kongo. Laporan sementara menyebutkan, kecelakaan udara ini menyebabkan 14 orang tewas.

"Ambulans bolak-balik membawa korban ke rumah sakit," kata seorang saksi mata seperti dikutip reuters, Selasa (22/3/2011).

"Pesawat itu mengalami kerusakan cukup fatal," lanjut dia.

Seorang saksi lainnya menuturkan, pesawat itu telah siap untuk mendarat di bandara kota pantai tersebut. Namun, pesawat naas tersebut tiba-tiba berbelok ke luar menuju laut sebelum menerjang beberapa bangunan.

Radio Perancis RFI melaporkan, sedikitnya 14 telah meninggal dalam musibah tersebut.

Pada tahun 2009 lalu, sebuah pesawat kargo Antonov juga jatuh di daerah pedesaan di luar Brazzaville. Seluruh awak pesawat dinyatakan tewas seketika.

Sumber: Detik

AS Segera Serahkan Pimpinan Operasi Militer di Libya

Barack Obama Presiden Amerika Serikat
SANTIAGO-(IDB):Amerika Serikat (AS) segera mengalihkan kendali atas operasi militer di Libya dalam waktu dekat. Keputusan ini diambil di tengah munculnya spekulasi bahwa kepemimpinan AS dalam penyerangan terhadap Libya akan berlanjut.

"Kami mengantisipasi transisi ini berlangsung dalam hitungan hari dan tidak dalam hitungan minggu," kata Presiden AS Barack Obama dalam konferensi pers saat mengunjungi Chili seperti dilansir reuters, Selasa (22/3/2011).

Serangan sekutu ke Libya sejak Sabtu lalu telah melumpuhkan sebagian besar kekuatan udara pasukan Presiden Muammar Khadafi. Libya merupakan negara muslim ketiga yang diserang pasukan gabungan di bawah komando AS dalam satu dekade ini.

"NATO akan terlibat dalam fungsi koordinasi karena kapasitasnya yang luar biasa bahwa aliansi," imbuh Obama.

Jenderal Carter Ham, komandan AS yang memimpin serangan, mengatakan, serangan rudal telah melumpuhkan kekuatan militer Gaddafi. Serangan juga telah mengukuhkan zona larangan terbang membentang di sebagian besar wilayah utara Libya.

Namun, belakangan muncul keraguan apakah AS mampu memegang kendali dengan cepat. Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan keinginan agar memindahkan komando misi di Libya ke NATO. Hal yang sama dikemukakan oleh Perdana Menteri Silvio Berlusconi di sebuah rapat umum politik di Turin.

Sementara itu, di Rusia, Menteri Pertahanan AS Robert Gates menguatkan pernyataan Obama bahwa komando militer akan segera diserahkan.

"Meskipun kami telah memiliki peran utama dalam dua atau tiga hari pertama, saya mengharapkan AS hanya akan berperan sebagai pendukung," kata Gates.

Sumber: Detik

Israel Ancam Bunuh Para Pemimpin Hamas

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
YERUSALEM-(IDB):Deputi Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon hari Senin mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas setelah puluhan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam Israel selatan.

"Jika para pemimpin Hamas memutuskan meningkatkan kekerasan, kami akan mengakhirinya... Kami mengambil sejumlah tindakan sebelum menempatkan pasukan darat di Gaza, termasuk ancaman langsung terhadap para pemimpin Hamas," kata Ayalon kepada radio pemerintah.

Ayalon, seorang anggota partai ultra-nasionalis Yisrael-Beitenu, mengeluarkan peringatan itu ketika ketegangan lintas-batas antara Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Israel tinggi lagi, yang mengacaukan gencatan senjata yang telah berlangsung dua tahun.

Sebuah roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza pada Minggu menghantam kota Askhelon, Israel selatan, namun tidak ada korban atau kerusakan.

Sabtu, Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menembakkan sekitar 50 mortir ke wilayah Israel setelah dua anggota mereka dilaporkan tewas.

Serangan itu, yang mencederai dua orang Israel dan menimbulkan kerusakan kecil, merupakan yang tersengit sejak Israel menggempur Gaza dua tahun lalu.

Israel membalas serangan itu Sabtu, yang mencederai lima orang Palestina dan memutuskan aliran listrik Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan sebuah pernyataan yang memperingatkan bahwa negara Yahudi itu akan mengambil segala langkah yang diperlukan untuk melindungi penduduknya".

Israel meluncurkan perang 22 hari di Jalur Gaza dua tahun lalu dengan tujuan menghentikan serangan-serangan roket dan mortir yang hampir setiap hari ke negara Yahudi tersebut.

Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel, kata militer.

Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu.

Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut.

Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel, sepuluh dari mereka prajurit, tewas selama perang itu.

Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Sumber: Antara News

Alutsista TNI Terpenuhi Tahun 2024

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro
SURABYA-(IDB):Guna meningkatkan kekuatan TNI, pemerintah secara bertahap terus memenuhi kebutuhan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) di semua jajaran TNI.
Menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, pemenuhan itu dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui pembangunan sendiri di dalam negeri atau luar negeri, serta dengan sistem produksi bersama.

"Kita bercita-cita pada 2024 telah tercapai kekuatan pokok TNI dengan sistem persenjataan lengkap," kata Purnomo saat menghadiri serah terima KRI Banda Aceh dari PT PAL ke TNI AL di Surabaya, Senin 21 Maret 2011.

Menhan mencontohkan, penyerahan KRI Banda Aceh 593 yang berjenis Landing Platform Dock (LPD) tersebut, sebagai salah satu langkah menuju capaian tersebut.

"Pemenuhan kapal jenis ini untuk TNI AL adalah untuk yang ketiga kali, setelah KRI Surabaya dan KRI Makassar," lanjutnya.

Dia menuturkan, kapal tersebut merupakan hasil alih teknologi dari Korea Selatan yang kemudian dikerjakan putra-putri Indonesia di PT PAL Surabaya dengan pengawasan ahli dari Dae Sun Shipbuilding, Korea.

Ke depan, kata Purnomo, PT PAL memfokuskan pemenuhan alutsista yang lebih mutakhir untuk jajaran TNI AL. Salah satunya, dengan segera dikerjakannya proyek Kapal PKR (Perusak Kapal Rudal).

"Pemerintah sudah menyetujui, anggarannya sudah ada dan sedang dijalankan," ujar Purnomo.

Terkait PKR, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, pelaksanaan proyek dikerjakan PT PAL dengan TNI AL sebagai project officer-nya.

"PKR sudah dimulai didiskusikan teknisnya. Bulan depan rancang bangunnya dimulai, bekerja sama dengan Damen Shipyard dari Belanda," kata Agus.

Dalam pengerjaannya, dia menambahkan, kapal tersebut lebih kompleks sesuai kebutuhan kemampuan yang harus dimiliki kapal itu.

Agus menuturkan, PKR jenis light fregat memiliki kemampuan persenjataan dan content management system lebih dibanding kapal lainnya. Desain baling-balingnya dibuat sedemikian rupa agar noise bawah airnya rendah. "Itu bermanfaat tak hanya menghadapi perang di atas permukaan, juga untuk perang anti kapal selam," kata dia.

Sumber: VivaNews

PM Putin Kecam Tren Intervensi Militer AS di Seluruh Dunia

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin
MOSKOW-(IDB):Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin pada hari Senin mengecam "tren yang stabil" intervensi militer AS di seluruh dunia. Dia menuding Washington bertindak tanpa hati nurani atau logika.

"Saya prihatin tentang kemudahan yang telah diputuskan untuk menggunakan kekerasan," kata Putin terkait kampanye internasional saat ini di Libya, seperti dilansir AFP, Senin (21/3/2011).

Dia menunjuk AS telah melibatkan diri dalam konflik di bekas Yugoslavia, Afghanistan dan Irak, "Sekarang giliran Libya," katanya.

"Dan semua ini dengan kedok untuk melindungi kedamaian warga sipil. Di mana logikanya, di mana hati nuraninya? Hal ini tidak ada sama sekali," kata Putin.

Pasukan sekutu dimotori AS, Prancis dan Inggris, telah melancarkan serangan udara ke Libya hari Sabtu lalu, dengan dalih untuk menjalankan resolusi PBB tentang zona larangan terbang. Puluhan orang tewas, termasuk warga sipil. AS ingin komando penyerangan ini dialihkan kepada NATO.

Indonesia mengambil sikap "netral" atas serangan itu dengan berpandangan agar kebijakan yang diambil PBB melindungi warga sipil, sesuai dengan hukum internasional dan sesuai dengan piagam PBB.

Sumber: Detik News