TEHRAN-(IDB) : Sebuah pesawat tanpa awak Amerika Serikat tipe RQ170, yang memasuki zona udara Republik Islam Iran di perbatasan timur negara ini, berhasil ditembak jatuh oleh militer Iran. Mengutip sumber militer di Iran, aktivitas pesawat RQ170 itu terdeteksi radar Iran dan militer Republik Islam langsung menggelar operasi menjatuhkan pesawat tersebut.
Pesawat tanpa awak RQ170 itu diterbangkan dari Afghanistan untuk mengumpulkan informasi di Iran dan Pakistan. Januari lalu, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran berhasil menjatuhkan dua pesawat tanpa awak yang menyusup ke zona udara Iran. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Iran menjadi kekuatan baru khususnya di bidang intelijen yang mampu mencegah hegemoni Amerika Serikat di kawasan.
Sementara itu, Amerika memberikan reaksinya atas jatuhnya pesawat mata-mata tersebut. Menurut Washington, pesawat itu jatuh akibat kerusakan teknis. Namun Iran menandaskan bahwa mereka berhasil menyita pesawat tersebut dengan kemampuan teknik dan elektroniknya dengan kerusakan sedikit.
Di sisi lain, media massa AS juga mulai aktif untuk mengalihkan publik atas jatuhnya pesawat mata-mata Amerika di Iran. Media massa AS baru-baru ini merilis rekaman video tentang seorang mantan agen FBI Robert Levinson yang menghilang, dan mengklaim ia disandera di Iran. Levinson menghilang pada tanggal 9 Maret 2007 di pulau Kish Iran, di mana ia melakukan investigasi untuk sebuah perusahaan keamanan swasta. Pemerintah Iran berulang kali menyatakan bahwa Tehran tidak memiliki informasi mengenai masalah itu, dan menawarkan memberikan bantuan kepada AS.
Para petinggi Amerika sendiri mengakui bahwa pesawat tanpa awak RQ170 mengemban misi khusus mengumpulkan informasi, data serta memata-matai Iran. Selain itu, peristiwa ini terjadi di saat Amerika tengah menghadapi pemilu dan para calon kandidat presiden dari dua partai besar di negara ini saling serang. Kubu Republik menuding kebijakan Barack Obama terhadap Iran terlalu lemah dan gagal. Kandidat dari Republik pun berusaha menarik dukungan dari Lobi Zionis dan mereka tak segan-segan memaparkan kebijakannya terhadap Iran jika menang dalam pemilu.
Tak diragukan lagi, jatuhnya pesawat mata-mata tanpa awak AS di Iran sangat berpengaruh pada pemerintahan Barack Obama dan ia bersama kubunya berada dalam kondisi sulit. Untuk menutupi kekurangannya ini, Obama tak mau kalah dari para rivalnya dari Republik. Ia dalam sebuah pidatonya mengklaim bahwa kinerja pemerintahannya selama ini cukup berhasil.
Yang lebih penting lagi adalah peristiwa ini membuktikan lemahnya sistem intelijen AS. Dan Washington harus mengakui keunggulan Iran di bidang perang elektronik. Mereka juga memahami bahwa Iran saat ini menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di Timur Tengah. Iran telah menjadi kekuatan besar di kawasan khususnya di bidang intelijen.
Sumber : Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar