JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, mengatakan, rencana penempatan 2.500 personel Marinir AS di Darwin, Australia tidak ada hubungannya dengan Papua.
Juga tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia karena anggota Marinir itu untuk melaksanakan tugas penanggulangan bencana, kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono usai menutup acara Lomba Tembak Panglima Cup 2011 di Lapangan Kartika Kesatrian Divisi Infanteri I Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad), Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin
"Tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi keamanan di papua, dan bukan untuk mengontrol Freeport," tegasnya.
Penempatan anggota militer AS itu, lanjut dia, untuk memberikan tempat bagi pasukan marinir AS yang telah ditarik dari beberapa negara seperti Timur Tengah dan Asia.
"Serta untuk membantu negara-negara ASEAN dalam penanggulangan bencana alam. Untuk `quick respon` dalam disaster relief," ujarnya seraya mengatakan kendati demikian, TNI akan tetap mencermati penempatan pasukan tersebut.
Panglima menambahkan, penempatan Marinir AS ini tidak akan mengubah kebijakan pertahanan Indonesia karena proses penyusunanya didasarkan pada ancaman dan kemampuan keuangan negara.
"Perencanaan kami akan tetap seperti itu dan saya kira masih bisa cukup," kata Panglima.
Rencananya, 2.500 Marinir AS akan ditempatkan di Darwin, Australia pada 2017, tetapi perencanaan dan pembangunan pangkalan akan dimulai pada 2012.
Ketika ditanya, apakah ada penambahan pasukan Kostrad ke Papua, kata Agus, sementara ini tidak ada pengembangan kekuatan di Papua.
Pengerahan pasukan Marinir rencananya untuk armada wilayah Timur hingga 2015 nanti dengan pembentukan di Sorong. Tetapi ini tidak ada kaitannya dengan Papua. Itu kaitannya dengan pengamanan alur laut kepulauan," katanya.
Juga tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia karena anggota Marinir itu untuk melaksanakan tugas penanggulangan bencana, kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono usai menutup acara Lomba Tembak Panglima Cup 2011 di Lapangan Kartika Kesatrian Divisi Infanteri I Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad), Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin
"Tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi keamanan di papua, dan bukan untuk mengontrol Freeport," tegasnya.
Penempatan anggota militer AS itu, lanjut dia, untuk memberikan tempat bagi pasukan marinir AS yang telah ditarik dari beberapa negara seperti Timur Tengah dan Asia.
"Serta untuk membantu negara-negara ASEAN dalam penanggulangan bencana alam. Untuk `quick respon` dalam disaster relief," ujarnya seraya mengatakan kendati demikian, TNI akan tetap mencermati penempatan pasukan tersebut.
Panglima menambahkan, penempatan Marinir AS ini tidak akan mengubah kebijakan pertahanan Indonesia karena proses penyusunanya didasarkan pada ancaman dan kemampuan keuangan negara.
"Perencanaan kami akan tetap seperti itu dan saya kira masih bisa cukup," kata Panglima.
Rencananya, 2.500 Marinir AS akan ditempatkan di Darwin, Australia pada 2017, tetapi perencanaan dan pembangunan pangkalan akan dimulai pada 2012.
Ketika ditanya, apakah ada penambahan pasukan Kostrad ke Papua, kata Agus, sementara ini tidak ada pengembangan kekuatan di Papua.
Pengerahan pasukan Marinir rencananya untuk armada wilayah Timur hingga 2015 nanti dengan pembentukan di Sorong. Tetapi ini tidak ada kaitannya dengan Papua. Itu kaitannya dengan pengamanan alur laut kepulauan," katanya.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar