JAKARTA-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) berhasil melaksanakan SAR selama Tahun 2011 sejumlah 62 kasus kejadian kecelakaan yang terjadi di wilayah perairan kawasan barat mulai dari Selat Malaka, Perairan Natuna, Selat Karimata dan Laut Pantai Barat Pulau Sumatera.
Koarmabar dalam melaksanakan kegiatan SAR tersebut menggelar unsur-unsur Kapal Republik Indonesia (KRI) dan Kapal Angkatan Laut (KAL) yang sedang melaksanakan operasi diantaranya Operasi Arung Pari, Operasi Taring Pari, Operasi Alur Pari dan Operasi dengan sandi Rakata Jaya yang digelar di perairan kepulauan Seribu sampai dengan Selat Sunda.
Unsur-unsur KRI yang melaksanakan operasi SAR tersebut dibawah kendali komando operasional Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmabar, sedangkan KAL melaksankan operasi terbatas dibawah kendali Pangkalan-pangkalan Angkatan Laut Jajaran Koarmabar. Sedangkan KRI yang berada dibawah kendali operasi Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmabar melaksanakan SAR terhadap kejadian kecelakaan laut yang terjadi di wilayah sektor operasi.
Selama ini Informasi terjadinya kecelakaan laut tersebut dapat dimonitor oleh Regional Command and Control Center di Pusat Komando dan Pengendali Gugus Keamanan Laut Koarmabar yang bermarkas di Batam, melalui operasional radar-radar Integrated Maritime Surveilances System (IMSS) yang telah terpasang di pulau Batam dan sepanjang wilayah di Selat Malaka sampai dengan Sabang.
Selain itu informasi tentang kecelakaan di laut diinformasikan oleh para pengguna laut diantaranya kapal-kapal niaga, kapal penyeberangan dan masyarakat nelayan kepada unsur gelar yang sedang melaksanakan patroli keamanan laut dan patrol terbatas di perairan kawasan barat Indonesia. Kejadian kecelakaan laut tersebut juga dapat dimonitor dari Fleet Command and Control (FCC) yang berada di Pusat Komando dan Pengendali (Puskodal) Koarmabar dan selanjutnya dapat digunakan dalam pengambilan keputusan pimpinan dalam melaksanakan kegiatan SAR selanjutnya.
Informasi yang diterima Regional Command and Control Center di Pusat Komando dan Pengendali Gugus Keamanan Laut Koarmabar yang bermarkas di Batam selanjutnya di teruskan kepada unsur-unsur gelar dari Guskamlaarmabar maupun Guspuraarmabar yang sektor operasinya berdekatan dengan lokasi kejadian kecelakaan laut.
Kecelakaan di laut yang terjadi sebanyak 62 kali tersebut sebagian besar disebabkan oleh faktor cuaca, kelalaian nahkoda dan anak buah kapal serta kondisi kapal. Korban jiwa sebagian besar karena peralatan keselamatan yang tidak sesaui dengan ketentuan prosedur tetap keselamatan.
Dalam melaksanakan kegiatan SAR tersebut Koaramabar dan seluruh jajaran Pangkalan Angkatan Laut yang berada di wilayah barat bekerjasama dengan instansi terkait dan masyarakat setempat serta para pengguna laut. Seperti kecelakaan tenggelamnya kapal yang dialami kapal imigran illegal asal Iran di sekitar perairan Pangandaran, telah diselamatkan tujuh belas orang oleh Posal Pangandaran dan diserahkan Kepada Kepala Kantor imigran Kelas-II Tasik Malaya.
Sumber : Koarmabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar