NUSA DUA-(IDB) : Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, Suhana, menyatakan harus menyelesaikan sengketa-sengketa di kawasan Laut China Selatan.
"ASEAN seharusnya bisa menengahi konflik antarnegara di Laut China Selatan," katanya kepada ANTARA, Minggu.
Menurut Suhana, penyelesaian konflik di Laut China Selatan adalah sangat penting karena maraknya penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) di perairan kaya akan sumber daya perikanan itu.
Ia mengakui, meski Indonesia tidak terlibat langsung dalam konflik ini, tapi tetap mempengaruhi perikanan Indonesia, misalnya masuknya pelaku illegal fishing itu ke perairan Indonesia.
"Banyak pelaku `illegal fishing` di lautan Indonesia berasal dari negara-negara ASEAN," katanya.
Berkaitan dengan Laut China Selatan ini, Ahad ini para pejabat senior ASEAN menggelar Senior Officials` Meeting ASEAN dalam KTT ASEAN di Nusa Dua untuk membahas code of conduct kerjasama antarnegara di Laut China Selatan.
"ASEAN seharusnya bisa menengahi konflik antarnegara di Laut China Selatan," katanya kepada ANTARA, Minggu.
Menurut Suhana, penyelesaian konflik di Laut China Selatan adalah sangat penting karena maraknya penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) di perairan kaya akan sumber daya perikanan itu.
Ia mengakui, meski Indonesia tidak terlibat langsung dalam konflik ini, tapi tetap mempengaruhi perikanan Indonesia, misalnya masuknya pelaku illegal fishing itu ke perairan Indonesia.
"Banyak pelaku `illegal fishing` di lautan Indonesia berasal dari negara-negara ASEAN," katanya.
Berkaitan dengan Laut China Selatan ini, Ahad ini para pejabat senior ASEAN menggelar Senior Officials` Meeting ASEAN dalam KTT ASEAN di Nusa Dua untuk membahas code of conduct kerjasama antarnegara di Laut China Selatan.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar