HALIFAX-(IDB) : Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, Kamis 917/11/2011), mengatakan, ia akan menyampaikan kekhawatiran AS soal risiko aksi militer terhadap Iran saat ia bertemu Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, Jumat ini.
Kepala Pentagon itu, yang berada dalam kunjungan ke Kanada untuk sebuah forum keamanan yang akan mencakup pembicaraan dengan Barak, mengulang lagi peringatannya tentang "konsekuensi tak terduga" jika Israel melancarkan serangan bom terhadap lokasi nuklir Iran. Pemerintah Presiden Barack Obama menyukai pendekatan diplomatik yang dirancang untuk mengisolasi Iran terkait penolakannya untuk menghentikan pekerjaan pengayaan uranium negara itu, kata Panneta kepada wartawan di Halifax.
"Itu (pendekatan diplomatik) merupakan cara paling efektif dalam mencoba untuk menghadapi mereka pada saat ini. Jelas, untuk melampaui itu, menimbulkan kekhawatiran tentang konsekuensi yang tidak diinginkan yang bisa terjadi," kata Panetta. Ia menyuarakan komentar serupa minggu lalu.
Menurut Panetta, serangan militer terhadap Iran hanya akan menunda program nuklir negara itu sekitar dua tahun. Namun serangan itu akan membahayakan pasukan AS di kawasan tersebut dan mungkin merusak ekonomi Amerika dan global. "Saya harus memberitahu Anda, akan ada konsekuensi ekonomi dari serangan tersebut, yang bisa berdampak tidak hanya pada ekonomi kami tapi juga ekonomi dunia," katanya. "Jadi semua hal itu perlu dipertimbangkan."
Mantan direktur CIA itu tidak merinci dampak ekonomi apa yang mungkin terjadi saat perang terhadap Teheran itu terjadi. Namun sejumlah negara Barat telah lama menghitung bahwa Iran yang kaya minyak bisa menyebabkan pasar minyak dunia dalam kekacauan dengan mengganggu jalur pelayaran di Teluk.
Panetta mengatakan, ia telah mengemukakan kecemasan yang sama kepada Israel sebelumnya. Ia tidak membawa "pesan" baru untuk Barak. "Saya sudah menyampaikan hal itu sebelumnya," katanya, dan akan "membicarakan hal itu lagi."
Para pejabat Israel telah memicu spekulasi tentang kemungkinan serangan terhadap Iran setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan sebuah laporan yang menunjukkan, Iran sedang bergerak untuk mengembangkan senjata nuklir. Negara-negara besar dunia di dewan badan atom PBB itu, Kamis, menyetujui sebuah resolusi yang menyatakan keprihatinan mendalam atas proyek nuklir Iran tersebut tetapi tanpa melaporkan Teheran ke Dewan Keamanan PBB atau menerbitkan pengaturan batas waktu apapun.
AS, Perancis dan Inggris telah menganggap laporan IAEA itu sebagai justifikasi bagi peningkatan tekanan terhadap Iran, yang sudah mengalami empat putaran sanksi Dewan Keamanan PBB dan tambahan sanksi dari AS dan Uni Eropa. Sejumlah pengamat berpendapat, spekulasi atas serangan militer terhadap Iran merupakan upaya Israel untuk mendorong negara-negara dunia mendukung sanksi lebih keras terhadap Teheran.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar