SURABAYA-(IDB) : Kodam V/Brawijaya menambah enam unit alat utama sistem senjata (alutsista) berupa panser "Anoa" buatan dalam negeri atau PT Pindad Indonesia.
"Kami baru saja menambah alutsista panser bernama Anoa buatan PT Pindad Indonesia," ujar Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo di sela peringatan HUT ke-66 TNI di Surabaya.
Dari enam panser "Anoa" yang dipesan, dua unit di antaranya sudah dipamerkan di hadapan para prajurit dan ribuan warga yang memadati lapangan upacara yang dipusatkan di Makodam V/Brawijaya, Surabaya.
"Empat lainnya juga dipamerkan, tapi tidak ikut dalam barisan defile. Semua itu kami fasilitasi untuk batalyon raider," tukas jenderal bintang dua tersebut.
Pangdam menegaskan, khusus untuk pengadaan dan pemesanan alutsista, pihaknya akan mengutamakan senjata buatan dalam negeri yang diproduksi oleh anak bangsa Indonesia.
Selain itu, kata dia, program tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat agar semua persenjataan utama di kalangan TNI menggunakan buatan dalam negeri.
"Perlahan tapi pasti, TNI akan menggunakan senjata buatan putra Indonesia sendiri. Ini juga kebijakan dari pemerintah," tukas Panglima Komando Garnisun Tetap III/Surabaya tersebut.
Selain memamerkan dua panser barunya, dalam peringatan HUT ke-66 TNI, juga dipamerkan 95 kendaraan dan peralatan tempur, di antaranya delapan unit mobil pertempuran jarak dekat dan 10 unit meriam 57 mm milik Arhanudse-8.
Ada pula, delapan unit kendaraan lapis baja milik Kaveleri serbu 3, tank AMX 10 milik Marinir TNI AL, empat unit tank Scorpion, meriam Howitzer 122 milimeter, serta tiga unit helikopter milik Puspenerbal.
"Kami baru saja menambah alutsista panser bernama Anoa buatan PT Pindad Indonesia," ujar Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo di sela peringatan HUT ke-66 TNI di Surabaya.
Dari enam panser "Anoa" yang dipesan, dua unit di antaranya sudah dipamerkan di hadapan para prajurit dan ribuan warga yang memadati lapangan upacara yang dipusatkan di Makodam V/Brawijaya, Surabaya.
"Empat lainnya juga dipamerkan, tapi tidak ikut dalam barisan defile. Semua itu kami fasilitasi untuk batalyon raider," tukas jenderal bintang dua tersebut.
Pangdam menegaskan, khusus untuk pengadaan dan pemesanan alutsista, pihaknya akan mengutamakan senjata buatan dalam negeri yang diproduksi oleh anak bangsa Indonesia.
Selain itu, kata dia, program tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat agar semua persenjataan utama di kalangan TNI menggunakan buatan dalam negeri.
"Perlahan tapi pasti, TNI akan menggunakan senjata buatan putra Indonesia sendiri. Ini juga kebijakan dari pemerintah," tukas Panglima Komando Garnisun Tetap III/Surabaya tersebut.
Selain memamerkan dua panser barunya, dalam peringatan HUT ke-66 TNI, juga dipamerkan 95 kendaraan dan peralatan tempur, di antaranya delapan unit mobil pertempuran jarak dekat dan 10 unit meriam 57 mm milik Arhanudse-8.
Ada pula, delapan unit kendaraan lapis baja milik Kaveleri serbu 3, tank AMX 10 milik Marinir TNI AL, empat unit tank Scorpion, meriam Howitzer 122 milimeter, serta tiga unit helikopter milik Puspenerbal.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar