NUSA DUA-(IDB) : Amerika Serikat (AS) mendukung modernisasi persenjataan Indonesia dengan menyediakan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) milik TNI. AS akan melakukan hibah pesawat F16 dan pesawat Hercules dalam waktu dekat.
"AS mendukung penuh modernisasi angkatan bersenjata kita," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantor pada jumpa pers di Hotel Melia, Nusa Dua, Bali, Minggu (23/10/2011).
Kesiapan AS membantu persenjataan Indonesia disampaikan Menhan AS Leon Panetta saat melakukan pertemuan bilateral dengan Indonesia. Pertemuan itu digelar di sela-sela Pertemuan Menteri Pertahanan se ASEAN.
Purnomo menjelaskan, Indonesia telah mengembangkan alutista sejak reformasi tahun 1998. Hanya saja, rencana tersebut terhalang krisis. "Pada waktu reformasi tahun 1998, walau terkena krisis, kita juga mengembangkan alutista," ujarnya.
Kini, AS tetap hadir di Asia Pasifik meskipun tengah mengalami pemotongan anggaran pertahanan di negaranya. "AS akan mendukung terwujudnya keamanan kawasan ASEAN yang akan kita capai pada 2015," kata Purnomo.
Salah satu bantuan AS adalah sistem radar di Selat Malaka. Hal ini untuk mendukung rencana Indonesia untuk mengembangkan keamanan maritim karena 2/3 wilayahnya adalah lautan.
"Kini angka perompakan di Selat Malaka menurun. Malaysia, Singapura dan Indonesia juga melakukan operasi rutin," katanya.
AS juga membantu dalam menangkal terorisme di Indonesia. Menurut Purnomo, perkembangan terorisme di Indonesia tidak mempengaruhi rencana kunjungan Presiden AS Barrack Obama ke Indonesia pada bulan November. "Belum ada perubahan," ujarnya.
"AS mendukung penuh modernisasi angkatan bersenjata kita," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantor pada jumpa pers di Hotel Melia, Nusa Dua, Bali, Minggu (23/10/2011).
Kesiapan AS membantu persenjataan Indonesia disampaikan Menhan AS Leon Panetta saat melakukan pertemuan bilateral dengan Indonesia. Pertemuan itu digelar di sela-sela Pertemuan Menteri Pertahanan se ASEAN.
Purnomo menjelaskan, Indonesia telah mengembangkan alutista sejak reformasi tahun 1998. Hanya saja, rencana tersebut terhalang krisis. "Pada waktu reformasi tahun 1998, walau terkena krisis, kita juga mengembangkan alutista," ujarnya.
Kini, AS tetap hadir di Asia Pasifik meskipun tengah mengalami pemotongan anggaran pertahanan di negaranya. "AS akan mendukung terwujudnya keamanan kawasan ASEAN yang akan kita capai pada 2015," kata Purnomo.
Salah satu bantuan AS adalah sistem radar di Selat Malaka. Hal ini untuk mendukung rencana Indonesia untuk mengembangkan keamanan maritim karena 2/3 wilayahnya adalah lautan.
"Kini angka perompakan di Selat Malaka menurun. Malaysia, Singapura dan Indonesia juga melakukan operasi rutin," katanya.
AS juga membantu dalam menangkal terorisme di Indonesia. Menurut Purnomo, perkembangan terorisme di Indonesia tidak mempengaruhi rencana kunjungan Presiden AS Barrack Obama ke Indonesia pada bulan November. "Belum ada perubahan," ujarnya.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar