BITUNG-(IDB) : Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VIII Bitung menggelar latihan, dalam rangka mengatasi ancaman teroris di Sulawesi Utara, termasuk di Kota Bitung, Kamis.
Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VIII Bitung Mayor Marinir Apollinaris AW mengatakan latihan berlangsung di lokasi perkebunan Kasawari yang dijadikan target operasi tarung sejati dan Kelurahan Kareko Lembeh Utara sebagai tujuan operasi amfibi.
Apollinaris mengatakan latihan TNI-AL di lakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali.
"Selama dua hari sejak 28 hingga 29 Juli latihan ini digelar, dengan berbagai kegiatan seperti operasi tarung sejati, out bound, jurit malam dan operasi amfibi," ujar Apollinaris.
Apollinaris mengatakan, latihan sebagai upaya untuk menghindari masuknya teroris melalui Kota Bitung, karena diketahui Kota Bitung merupakan daerah pelabuhan serta pusatnya industri.
Latihan ini, lanjut Apollinaris, dilakukan dalam rangka kesiagaan TNI AL menghadapi teroris, baik pengamanan darat maupun penyerangan lewat laut atau pantai.
"Semua lokasi menjadi target latihan kami, sehingga tidak ada peluang bagi para teroris masuk di daerah ini," katanya.
Adapun personil yang dilibatkan dalam latihan ini, kata Apollinaris, berjumlah 150 anggota pasukan TNI AL Bitung.
"Dari 150 anggota tersebut, dibagi dalam dua bagian, yaitu 80 anggota TNI dicontohkan sebagai teroris dan sisanya adalah personil TNI AL," ujarnya.
Apollinaris mengakui pihaknya kekurangan peralatan tempur, salah satunya alat komunikasi, namun kesiapan fisik mental prajurit selalu dievaluasi.
"Kekurangan itu bukan menjadi penghambat tugas pengamanan dari TNI AL, melainkan sebagai motifasi untuk selalu siaga dalam berbagai suasana dimana personil bertugas," ujarnya.
Sebanyak 80 anggota dilibatkan menjadi teroris, dengan pusat operasi pada daerah cottage-cottage Makawidey, Kasawari dan pemukiman pesisir Pulau Lembeh.
Pasukan TNI AL ini melakukan penyerangan dari arah laut dengan menggunakan motor speed.
"Berharap dengan adanya latihan ini, para anggota TNI-AL selalu siap siaga mengatasi ancaman yang terjadi, baik dari luar maupun dari dalam negeri, hal inipun demi kemanan dan ketentraman masyarakat," ujarnya.
Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VIII Bitung Mayor Marinir Apollinaris AW mengatakan latihan berlangsung di lokasi perkebunan Kasawari yang dijadikan target operasi tarung sejati dan Kelurahan Kareko Lembeh Utara sebagai tujuan operasi amfibi.
Apollinaris mengatakan latihan TNI-AL di lakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali.
"Selama dua hari sejak 28 hingga 29 Juli latihan ini digelar, dengan berbagai kegiatan seperti operasi tarung sejati, out bound, jurit malam dan operasi amfibi," ujar Apollinaris.
Apollinaris mengatakan, latihan sebagai upaya untuk menghindari masuknya teroris melalui Kota Bitung, karena diketahui Kota Bitung merupakan daerah pelabuhan serta pusatnya industri.
Latihan ini, lanjut Apollinaris, dilakukan dalam rangka kesiagaan TNI AL menghadapi teroris, baik pengamanan darat maupun penyerangan lewat laut atau pantai.
"Semua lokasi menjadi target latihan kami, sehingga tidak ada peluang bagi para teroris masuk di daerah ini," katanya.
Adapun personil yang dilibatkan dalam latihan ini, kata Apollinaris, berjumlah 150 anggota pasukan TNI AL Bitung.
"Dari 150 anggota tersebut, dibagi dalam dua bagian, yaitu 80 anggota TNI dicontohkan sebagai teroris dan sisanya adalah personil TNI AL," ujarnya.
Apollinaris mengakui pihaknya kekurangan peralatan tempur, salah satunya alat komunikasi, namun kesiapan fisik mental prajurit selalu dievaluasi.
"Kekurangan itu bukan menjadi penghambat tugas pengamanan dari TNI AL, melainkan sebagai motifasi untuk selalu siaga dalam berbagai suasana dimana personil bertugas," ujarnya.
Sebanyak 80 anggota dilibatkan menjadi teroris, dengan pusat operasi pada daerah cottage-cottage Makawidey, Kasawari dan pemukiman pesisir Pulau Lembeh.
Pasukan TNI AL ini melakukan penyerangan dari arah laut dengan menggunakan motor speed.
"Berharap dengan adanya latihan ini, para anggota TNI-AL selalu siap siaga mengatasi ancaman yang terjadi, baik dari luar maupun dari dalam negeri, hal inipun demi kemanan dan ketentraman masyarakat," ujarnya.
Sumber: Kemhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar