JAKARTA-(IDB) : Indonesia dan Pakistan bertukar informasi intelijen dan berkoordinasi dalam memerangi terorisme, kata Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Sanaullah.
Pekan lalu Pakistan menyerahkan Umar Patek, dalang di balik pemboman Bali kepada kepolisian Indonesia dan Jakarta menyampaikan ucapan terima kasih kepada Islamabad yang menangkap teroris yang dicari-cari tersebut, kata Dubes Sanaullah dalam siaran pers Kedubes Pakistan yang diterima ANTARA, Senin.
Dubes Sanaullah menyinggung hal itu dalam upacara Hari Kemerdekaan Pakistan pada 14 Agustus yang dielenggarakan di komplek Kedutaan Pakistan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan, kedua negara bersahabat ini menghadapi masalah terorisme tetapi dengan usaha bersama dapat menumpasnya.
Pakistan mampu menghancurkan jejaring teroris dan memburu para teroris yang bersembunyi.
Menurut dia, perang melawan terorisme merupakan pertempuran gagasan juga. "Kita harus mengajukan filosofi lebih baik yang bertujuan untuk kesejahteraan semua, suatu filosofi yang dapat melawan `terrorist mindset`," katanya.
Dubes Sanaullah juga meluncurkan pangkalan data baru warga negara Pakistan berada di Indonesia yang memungkinkan Kedubes berinteraksi dengan mereka tentang berbagai isu khususnya soal-soal konsuler.
Sebelumnya, Dubes menghadiri upacara kenaikan bendera yang dihadiri sejumlah warga Pakistan dan undangan. Wakil Dubes Syed Sajjad Haider membacakan pesan-pesan Presiden, Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri, Syed Yusuf Raza Gilani.
Pakistan tidak merayakan Hari Kemerdekaan Pakistan tahun lalu karena negaranya masih berusaha mengatasi bencana banjir yang terparah menimpa Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Punjab.
PBB mengatakan daerah tersebut mengalami banjir terburuk dalam 80 tahun, 14 juta orang menjadi korban, dan 1.600 orang tewas.
Pekan lalu Pakistan menyerahkan Umar Patek, dalang di balik pemboman Bali kepada kepolisian Indonesia dan Jakarta menyampaikan ucapan terima kasih kepada Islamabad yang menangkap teroris yang dicari-cari tersebut, kata Dubes Sanaullah dalam siaran pers Kedubes Pakistan yang diterima ANTARA, Senin.
Dubes Sanaullah menyinggung hal itu dalam upacara Hari Kemerdekaan Pakistan pada 14 Agustus yang dielenggarakan di komplek Kedutaan Pakistan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan, kedua negara bersahabat ini menghadapi masalah terorisme tetapi dengan usaha bersama dapat menumpasnya.
Pakistan mampu menghancurkan jejaring teroris dan memburu para teroris yang bersembunyi.
Menurut dia, perang melawan terorisme merupakan pertempuran gagasan juga. "Kita harus mengajukan filosofi lebih baik yang bertujuan untuk kesejahteraan semua, suatu filosofi yang dapat melawan `terrorist mindset`," katanya.
Dubes Sanaullah juga meluncurkan pangkalan data baru warga negara Pakistan berada di Indonesia yang memungkinkan Kedubes berinteraksi dengan mereka tentang berbagai isu khususnya soal-soal konsuler.
Sebelumnya, Dubes menghadiri upacara kenaikan bendera yang dihadiri sejumlah warga Pakistan dan undangan. Wakil Dubes Syed Sajjad Haider membacakan pesan-pesan Presiden, Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri, Syed Yusuf Raza Gilani.
Pakistan tidak merayakan Hari Kemerdekaan Pakistan tahun lalu karena negaranya masih berusaha mengatasi bencana banjir yang terparah menimpa Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Punjab.
PBB mengatakan daerah tersebut mengalami banjir terburuk dalam 80 tahun, 14 juta orang menjadi korban, dan 1.600 orang tewas.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar