TEHRAN-(IDB) : Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan, Amerika Serikat terus melakukan kampanye agresi atas Iran selama tiga dekade. Ditambahkannya, sikap bermusuhan terbaru AS adalah menjatuhkan sanksi sepihak atas penerbangan sipil Iran. Pernyataan itu disampaikan kemarin (Sabtu,2/7) menjelang peringatan serangan rudal Amerika terhadap pesawat Iran Air pada tahun 1988.
Pada tanggal 3 Juli 1988, kapal penjelajah USS Vincennes meluncurkan SM-2MR, rudal dari darat ke udara untuk menghantam pesawat Iran Air tujuan Dubai dengan nomor penerbangan 655. Seluruh penumpang yang berjumlah 290 orang meninggal dunia termasuk di antaranya 66 anak kecil.
Keluarga penumpang yang meninggal dunia dalam insiden tragis itu setiap tahunnya berkumpul di lokasi kejadian untuk mengenang para korban dengan berdoa dan menaburkan bunga ke perairan Teluk Persia.
AS sejauh ini menolak meminta maaf dengan alasan bahwa perwira angkatan laut mereka telah keliru menembak Airbus A300 Iran yang diduga pesawat tempur F-14 Tomcat.
Iran menolak klaim itu dan mengatakan bahwa alasan salah tembak tersebut adalah jauh di luar batas-batas kemungkinan.
Dalam sebuah langkah mengejutkan, Washington baru-baru ini melarang entitas Amerika melakukan setiap transaksi dengan Perusahaan Tidewater Timur Tengah, yang mengoperasikan tujuh fasilitas pelabuhan di Iran dan Iran Air. Gedung Putih menuding bahwa dua komponen utama infrastruktur transportasi Iran telah digunakan untuk membantu negara mengembangkan senjata nuklir.
Iran Air melayani 35 penerbangan internasional dan 25 tujuan domestik dengan armada sekitar 40 pesawat.
Sumber: Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar