Minnesota capitol |
MINNESOTA-(IDB) : Ancaman kebangkrutan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, mulai nyata setelah negara bagian Minnesota terpaksa menutup jasa pemerintahannya di sela-sela tarik-ulur antara gubernur dan parlemen soal bujet negara bagian itu.
Penghentian seluruh jasa pemerintah negara bagian Minnesota dimulai Jumat (1/7) pukul 12:01 am waktu setempat. Penutupan pemerintahan negara bagian Minnesota itu berlangsung di saat kubu Demokrat dan Republik terus berseteru membahas pajak dan pengeluaran pemerintah. Demikian dilaporkan Associated Press.
Ketua kubu Republik Minnesota, Tony Sutton, menyebut Gubernur Mark Dayton, "manusia langka" dan menudingnya telah menimbulkan penderitaan dahsyat hanya karena alasan politik.
Namun, Ketua Partai Petani Buruh Demokrat, Ken Martin, justru menyalahkan kubu Republik. Meurutnya, Republikan menolak usulan yang diajukan oleh Dayton karena mereka lebih memilih melindungi orang-orang kaya Minnesota di atas pengeluaran masyarakat.
Lebih dari 23.000 buruh Minnesota akan menghadapi dampak langsung dari penutupan jasa pemerintah.
Namun Republikan berdalih bahwa usulan yang diajukan Dayton akan menimbulkan difisit sebesar lima milyar dolar dan akan menciptakan kerugian yang tidak akan dapat ditutupi oleh pemerintahan mendatang.
Juru bicara Republikan, Kurt Zeller mengatakan, "Kita tidak akan membebani anak-cucu kita dengan gunung utang," Menurutnya, pemerintah Minnesota tidak akan mampu membayar utang tersebut.
Peningkatan jumlah utang pemerintah dan berlanjutnya krisis ekonomi di Amerika Serikat, semakin mengikis simpanan kredit negara ini. Pemerintahan Obama terancam kelebihan utang.
Hingga saat ini, Kongres Amerika Serikat tidak mencapai kesepakatan soal batas utang pemerintah, maka pada awal Agustus mendatang, Washington akan dinyatakan bangkrut dan tidak akan mampu membayar gaji para pegawainya. Saat ini tingkat utang pemerintah Amerika Serikat telah mencapai 1,43 trilyun dolar.
Dalam hal ini, Obama memaparkan bahwa jika tidak tercapai solusi tepat, maka Amerika Serikat akan menghadapi krisis moneter yang lebih buruk dari saat ini.
Sumber: Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar