JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Satuan Tugas Pembebasan MV Sinar Kudus yang telah disandera perompak Somalia selama hampir satu bulan lebih, dengan sandi "Merah Putih"
Upacara penerimaan dilaksanakan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok Jakarta, pada Minggu (22/5).
Dalam penyambutan itu, Presiden didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan tiga kepala staf angkatan serta beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Upacara penyambutan diawali dengan kehadiran dua "sea riders" yang memiliki kapasitas 15 personel.
Dilanjutkan dengan LCVP kendaraan air untuk mendukung penurunan personel yang mendukung operasi pembebasan.
Kemudian dihadirkan tiga kapal perang Indonesia yang terlibat dalam operasi pembebasan MV Sinar Kudus KRI Yos Sudarso, KRI Abdul Halim Perdanakusuma dan KRI Banjarmasin.
Kapal MV Sinar Kudus dibajak perompak Somalia pada 16 Maret 2011 dan membawa 20 ABK.
Kapal berbobot 8.911 ton itu membawa feronikel dengan tujuan Belanda.
Ketika dibajak, MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.
Sejak itulah selama 46 hari MV Sinar Kudus dan 20 ABK di sandera para pembajak dengan tuntutan meminta tebusa uang kepada pemilik kapal, sampai akhirnya dibebaskan pada 1 Mei 2011.
Kapal MV Sinar Kudus dibebaskan dengan membayar tebusan disertai operasi militer bersandikan "Merah Putih" pimpinan Kolonel Laut (P) M. Taufiqurochman
Satgas melibatkan dua kapal fregat yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter, "sea riders" dan LCVP.
Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus, Korps Marinir dan Kopaska.
Upacara penerimaan dilaksanakan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok Jakarta, pada Minggu (22/5).
Dalam penyambutan itu, Presiden didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan tiga kepala staf angkatan serta beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Upacara penyambutan diawali dengan kehadiran dua "sea riders" yang memiliki kapasitas 15 personel.
Dilanjutkan dengan LCVP kendaraan air untuk mendukung penurunan personel yang mendukung operasi pembebasan.
Kemudian dihadirkan tiga kapal perang Indonesia yang terlibat dalam operasi pembebasan MV Sinar Kudus KRI Yos Sudarso, KRI Abdul Halim Perdanakusuma dan KRI Banjarmasin.
Kapal MV Sinar Kudus dibajak perompak Somalia pada 16 Maret 2011 dan membawa 20 ABK.
Kapal berbobot 8.911 ton itu membawa feronikel dengan tujuan Belanda.
Ketika dibajak, MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.
Sejak itulah selama 46 hari MV Sinar Kudus dan 20 ABK di sandera para pembajak dengan tuntutan meminta tebusa uang kepada pemilik kapal, sampai akhirnya dibebaskan pada 1 Mei 2011.
Kapal MV Sinar Kudus dibebaskan dengan membayar tebusan disertai operasi militer bersandikan "Merah Putih" pimpinan Kolonel Laut (P) M. Taufiqurochman
Satgas melibatkan dua kapal fregat yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter, "sea riders" dan LCVP.
Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus, Korps Marinir dan Kopaska.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar