LIBYA-(IDB) : Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dinilai gagal menghentikan serangan militer pro-diktator Libya, Muammar Gaddafi, terhadap empat tangki raksasa penyimpanan minyak di dekat kota Misratah.
Militer pro-Gaddafi bahkan mampu mengerahkan pesawat tempurnya membombardir empat tangki penyimpan minyak dan merusak sejumlah tangki lainnya. Padahal berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB, misi NATO di Libya adalah memberlakukan zona larangan terbang di negeri yang dilanda krisis itu.
Sebelum serangan, pasukan revolusioner telah memberikan peringatan kepada NATO atas rencana serangan pesawat militer pro-Gaddafi, namun tidak ada respon dari NATO.
Militer pro-Gaddafi menggunakan pesawat kecil dalam serangan Sabtu malam (7/5) ke wilayah Qasr Ahmed di dekat pelabuhan Misratah.
Seorang juru bicara pasukan revolusioner di Misratah, Ahmed Hassan mengatakan, "Empat tangki hancur total dan terjadi kebakaran besar yang merusak empat tangki lainnya. Kami tidak mampu memadamkan api itu karena kami tidak memiliki perlengkapan." Demikian dilaporkan Reuters.
Militer pro-Gaddafi pada pekan ini semakin meningkatkan volume bombardirnya ke kota Misratah dalam rangka mencegah masuknya suplai bantuan melalui pelabuhan.
Bulan lalu, pemipin pasukan revolusioner Libya, Jenderal Abdul Fattah Younis, kepada wartawan di Benghazi menuding NATO tidak serius dan hal ini memberikan peluang kepada pasukan pro-Gaddafi untuk melanjutkan serangan dan pembantaian terhadap warga sipil di Misratah dan di berbagai kota Libya.
Aksi terbaru NATO mengabaikan peringatan dari pasukan revolusioner itu semakin meningkatkan kecurigaan terhadap tujuan utama misi NATO di Libya.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar