MAKASSER-(IDB) : Maraknya pencurian ikan di perairan Indonesia khususnya laut Sulawesi dan Selat Makassar telah lama meresahkan nelayan tradisional dan merugikan negara.
Kegiatan Illegal Fishing ini ditengarai dilakukan oleh beberapa kapal penangkap ikan dari negara asing yang juga didukung oleh keberadaan kapal-kapal patroli dan fregat untuk mengamankan kegiatan tersebut.
Dari data intelijen yang ada dan setelah dilakukan pengintaian udara oleh pesawat Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin maka diperoleh data akurat mengenai lokasi penangkapan ikan illegal dan juga manuver beberapa kapal perang asing diperairan Sulawesi.
Menyadari bahwa aktifitasnya telah dimonitor oleh TNI AU, kapal perang asing tersebut melakukan kegiatan yang bersifat intimidasi terhadap pesawat intai Skadron Udara 5. Hal ini segera dilaporkan kepada Komandan Lanud Sultan Hasanuddin yang selanjutnya segera berkoordinasi dengan komando atas dalam hal ini Koopsau II untuk menyiapkan unsur tempur pesawat Sukhoi dari Skadron Udara 11 dalam melakukan penghancuran terhadap target permukaan di perairan Sulawesi.
CN 235 MPA TNI AU |
Dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, Radar Kosekhanudnas II mendeteksi adanya pesawat yang melintasi wilayah udara nasional di sekitar Kota Makassar tanpa ijin. Pesawat Sukhoi Skadron Udara 11 segera dikerahkan untuk melakukan kegiatan pemaksaan mendarat pesawat asing tersebut (Force Down).
Ketika pesawat sing tersebut telah mendarat maka dilakukan proses investigasi oleh personel Pertahanan Pangkalan Lanud Sultan Hasanuddin. Namun pada saat pesawat Sukhoi Skadron Udara 11 yang telah selesai melaksanakan force down mengalamu kondisi emergency ketika mendarat di Landasan Pacu Bandara Hasanuddin. Untuk mengantisipasi kejadian ini maka personel crash team dan petugas pemadam kebakaran dengan sigap menanggulangi kondisi darurat tersebut sehingga tidak menimbulkan korban personel dan meteriil.
Ilustrasi di atas merupakan skenario dari pelaksanaan latihan Sriti Gesit Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin yang diselenggarakan pada tanggal 10 sampai dengan 12 Mei 2011. Latihan Sriti Gesit merupakan latihan yang dilaksanakan untuk menguji kesiapan seluruh satuan di bawah jajaran Lanud Sultan Hasanuddin guna meningkatkan kesiapsiagaan operasional Lanud Sultan Hasanuddin dalam mendukung tugas TNI AU.
Kegiatan ini melibatkan seluruh personel TNI AU Lanud Sultan Hasanuddin dan alutsista yang dimiliki serta sarana prasarana pendukung lainnya. Latihan ini merupakan aplikasi dari program kerja Lanud Sultan Hasanuddin Tahun Anggaran 2011. Pentahapan dari kegiatan ini adalah dimulai dari pelaksanaan Gladi Posko pada tanggal 10 Mei 2011 dan Manuver Lapangan pada tanggal 11 dan 12 Mei 2011.
Dalam sambutannya pada saat upacara pembukaan Latihan Sriti Gesit di apron Gedung Galaktika pada tanggal 10 Mei 2011 lalu, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Kolonel Pnb Barhim menjelaskan bahwa latihan ini mutlak perlu dilakukan untuk tetap menjaga dan meningkatkan combat readiness atau kesiapan tempur dari seluruh personel TNI AU khususnya awak pesawat.
Dijelaskan pula bahwa Latihan Sriti Gesit merupakan latihan yang bertingkat dan berlanjut sehingga koordinasi antar satuan di lapangan mutlak dibutuhkan.
Sedangkan di tempat terpisah, Komandan Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Kolonel Pnb Mujianto, S.T. yang bertindak selaku Direktur Latihan menegaskan bahwa satuan udara di bawah Lanud Sultan Hasanuddin yaitu Skadron Udara 11 yang mengoperasikan pesawat temput Sukhoi Su 27/30 dan Skadron Udara 5 yang mengoperasikan pesawat intai Boeing 737 dan CN 235 MPA harus senantiasa meningkatkan profesionalisme seluruh crew nya sehingga tugas satuan dapat terlaksana dengan baik dan yang tidak kalah pentingnya adalah keutamaan dari safety atau keselamatan terbang dan kerja.
Sumber: TNI AU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar