BEIJING-(IDB) : Kereta api lapis baja pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Il tiba di Beijing, Rabu, tempat aia akan melakukan pertemuan dengan para pemimpin China dalam usaha memperkuat hubungan antara negaranya dengan raksasa ekonomi Asia itu.
Konvoi kendaraan kemudian terlihat di Jalan Chang, Beijing, di bawah pengawalan ketat polisi, yang menandakan Kim berada di ibukota China itu.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan Kim berada di kota itu "agaknya untuk melakukan perundingan dengan Presiden China Hu Jintao".
Konvoi kendaraan kemudian terlihat di Jalan Chang, Beijing, di bawah pengawalan ketat polisi, yang menandakan Kim berada di ibukota China itu.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan Kim berada di kota itu "agaknya untuk melakukan perundingan dengan Presiden China Hu Jintao".
China mapun Korea Utara (Korut) tidak mengonfirmasikan kunjungan itu.
Ini merupakan kunjungan ketiga ke China oleh Kim dalam hanya kurun setahun.
Kim pada tahun-tahun belakangan ini jarang berkunjung ke luar negeri dan kini ia menggunakan kereta api lapis bajanya sebab konon ia takut menggunakan pesawat terbang.
Korut yang miskin dalam waktu belakangan ini berusaha mencari bantuan pangan.
Ini merupakan kunjungan ketiga ke China oleh Kim dalam hanya kurun setahun.
Kim pada tahun-tahun belakangan ini jarang berkunjung ke luar negeri dan kini ia menggunakan kereta api lapis bajanya sebab konon ia takut menggunakan pesawat terbang.
Korut yang miskin dalam waktu belakangan ini berusaha mencari bantuan pangan.
Para pengamat pun mengatakan Kim ingin mendapat dukungan China bagi putranya untuk mengambil alih dinasti keluarga yang telah menguasai negara itu sejak berdiri.
Ketika hubungan dengan Korsel dan sebagian besar negara memburuk, Pyongyang terpaksa mengandalkan bantuan ekonomi dan diplomatik dari Beijing.
"Ia tampaknya ingin secara diam-diam mengingatkan para pemimpin China sekarang akan solidaritas mereka dan menyerukan mereka memenuhi kewajiban mereka sebagai satu sahabat besar," kata sebuah surat kabar Korsel JonggAng Daily.
"Itu berlainan sekali dengan dengan tujuan pemerintah China mengundang Kim, yakni untuk menekankan reformasi ekonomi."
Sejumlah pengamat mengatakan China, yang berusaha keras agar Korut tidak ambruk tetapi khawatir atas ekonominya yang menurun tajam, telah mendorong para pemimpin Pyongyang untuk mulai melakukan reformasi-reformasi ekonomi.
Ketika hubungan dengan Korsel dan sebagian besar negara memburuk, Pyongyang terpaksa mengandalkan bantuan ekonomi dan diplomatik dari Beijing.
"Ia tampaknya ingin secara diam-diam mengingatkan para pemimpin China sekarang akan solidaritas mereka dan menyerukan mereka memenuhi kewajiban mereka sebagai satu sahabat besar," kata sebuah surat kabar Korsel JonggAng Daily.
"Itu berlainan sekali dengan dengan tujuan pemerintah China mengundang Kim, yakni untuk menekankan reformasi ekonomi."
Sejumlah pengamat mengatakan China, yang berusaha keras agar Korut tidak ambruk tetapi khawatir atas ekonominya yang menurun tajam, telah mendorong para pemimpin Pyongyang untuk mulai melakukan reformasi-reformasi ekonomi.
PM China Wen Jiabao mengemukakan kepada Presiden Korsel Lee Myung-bak di Tokyo akhir pekan lalu bahwa Kim berada di China untuk mempelajari "pembangunan ekonomi," kata Yonhap mengutip seorang pembantu presiden Korsel.
Perjalanan kereta api terakhir Kim ke China dimulai Jumat dan telah membawanya ke provinsi Jiangsu yang sejahtera.
Kim mengunjungi China, satu-satunya pendukung utama negaranya, tahun lalu awal Mei dan kemudian pada bulan Agustus.
Pada masa lalu, kedua negara tidak secara terbuka mengkonfirmasikan kunjungan-kunjungannya sampai lawatan itu berakhir.
Beijing menganggap Korut sebagai satu penyangga strategis terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutu regionalnya.
Pemerintahan China berusaha meningkatkan hubungan dengan Korut dalam tahun-tahun belakangan ini dengan bantuan lebih banyak dan perdagangan dan kunjungan-kunjungan ke negara itu oleh para pemimpinnya.
Perjalanan kereta api terakhir Kim ke China dimulai Jumat dan telah membawanya ke provinsi Jiangsu yang sejahtera.
Kim mengunjungi China, satu-satunya pendukung utama negaranya, tahun lalu awal Mei dan kemudian pada bulan Agustus.
Pada masa lalu, kedua negara tidak secara terbuka mengkonfirmasikan kunjungan-kunjungannya sampai lawatan itu berakhir.
Beijing menganggap Korut sebagai satu penyangga strategis terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutu regionalnya.
Pemerintahan China berusaha meningkatkan hubungan dengan Korut dalam tahun-tahun belakangan ini dengan bantuan lebih banyak dan perdagangan dan kunjungan-kunjungan ke negara itu oleh para pemimpinnya.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar