JAKARTA-(IDB) : Indonesia sebagai ketua perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) pada 2011 menetapkan tiga prioritas untuk dijalankan selama satu tahun masa kepemimpinanya.
Tiga prioritas itu disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato pembukaan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN di Balai Sidang, Jakarta, Sabtu (7/5).
"Indonesia menetapkan tiga prioritas utama yang mesti kita sukseskan bersama," ujarnya.
Prioritas pertama, menurut dia, ASEAN harus dapat memastikan tercapainya kemajuan-kemajuan penting dalam membangun komunitas ASEAN yang ditargetkan terwujud pada 2015.
Sedangkan prioritas kedua adalah harus memastikan terpeliharanya tatanan dan situasi kondusif di kawasan Asia Tenggara untuk pencapaian pembangunan antara lain melalui KTT Asia Timur dengan tetap menjaga stabilitas sentralitas ASEAN.
Sedangkan prioritas ketiga adalah ASEAN harus mensukseskan pembahasan mengenai perlunya visi ASEAN pasca 2015 yaitu peran komunitas ASEAN di antara komunitas global bangsa-bangsa.
"Ini berarti, pada saat, Insya Allah komunitas ASEAN terbentuk pada tahun 2015 kita telah siap untuk meningkatkan peran ASEAN dalam menjawab tantangan-tantangan global yang membentang di depan kita," tuturnya.
Tiga prioritas ASEAN tersebut, menurut Presiden Yudhoyono yang berbicara sebagai Ketua ASEAN, didasarkan pada premis bahwa seluruh upaya yang dijalankan bersifat kerakyatan sehingga seluruh lapisan masyarakat negara-negara anggota ASEAN harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan ASEAN.
"gar mereka semua mempunya rasa kepemilikan dan keinginan yang kuat untuk berpartisipasi. Mereka akan menjadi yang pertama dan yang paling utama mendapatkan keuntungan dari inisiatif kita,' tuturnya.
Presiden mengajak kepala negara anggota ASEAN untuk meluncurkan lebih banyak lagi program kerjasama yang memajukan interaksi hubungan antar masyarakat di kawasan Asia Tenggara.
"Dialog para pemimpin ASEAN dengan majelis antar parlemen ASEAN, para wakil dari kalangan masyarakat sipil, dan para pemuda selama KTT ini berlangsung merupakan salah satu bentuk upaya untuk menjadikan ASEAN sebagai organisasi yang berorientasi dan berpusat pada masyarakat. Itulah cita-cita kita. Itulah harapan kita, harapan baru bagi komunitas ASEAN," tutur Presiden.
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan beberapa kemajuan ASEAN selama diketuai oleh Indonesia dalam tiga prioritas yang telah ditetapkan.
Di tengah arsitektur kawasan yang senantiasa berubah, Presiden berharap KTT ke-18 ASEAN dapat menyepakati langkah-langkah menuju KTT Asia Timur yang akan diselenggarakan di Bali pada November 2011 yang diharapkan akan memiliki kontribusi lebih jauh bagi kemajuan lingkungan kawasan yang stabil dan damai serta mendatangkan kemakmuran bersama.
Dalam pergaulan global, Presiden mengingatkan ASEAN untuk tidak berdiam diri dan berpangku tangan, melainkan perlu memantapkan kerjasama multidimensional dalam kerangka internal negara-negara anggota ASEAN maupun kerjasama dengan kawasan lain.
ASEAN, lanjut dia, juga perlu lebih tanggap terhadap realitas yang berubah dengan sangat cepat guna menyelesaikan dan mengatasi berbagai tantangan dan untuk meraih peluang yang muncul baik di dalam maupun di luar kawasan.
Presiden dalam pidatonya juga menyampaikan bahwa banyak negara yang sat ini berkeinginan untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan ASEAN.
"Hal ini menegaskan semakin meningkatkan pamor ASEAN sebagai salah satu organisasi regional yang berhasil di dunia," ujarnya.
Dari pengalaman empat puluh tahun berorganisasi dan bekerjasama, Presiden mengatakan, banyak yang bisa ditawarkan oleh ASEAN kepada wilayah dan bangsa lain di luar kawasan Asia Tenggara.
"Saat ini, mata dunia sedang tertuju ke kawasan ASEAN, tempat kita tumbuh, berkembang, dan maju bersama. Kenyataan ini harus menjadi inspirasi bagi kita untuk bekerja lebih keras mencapai komunitas ASEAN tahun 2015 dan menjadikan hubungan kemitraan di antara kita semakin bermanfaat untuk menyelesaikan masalah-masalah global," tuturnya.
Dalam penutup pidatonya, Presiden Yudhoyono kemudian menyampaikan ajakan untuk melibatkan rakyat masing-masing negara ASEAN untuk membangun kawasan agar kehidupan rakyat di wilayah Asia Tenggara menjadi lebih aman, tenteram, damai, harmonis, serta sejahtera.
KTT ke-18 ASEAN yang berlangsung pada 7-8 Mei 2011 juga diharapkan oleh Presiden Yudhoyono dapat menjadi jembatan menuju terwujudnya satu visi, satu identitas, dan satu komunitas ASEAN.
Sumber: Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar