Kapal Induk USS Carl Vinson. |
MANILA-(IDB) : Juru bicara Presiden Filipina Benigno Aquino III Sabtu berharap kunjungan kapal induk AS USS Carl Vinson yang mengubur jenazah pemimpin Al Qaida Osama bin Laden di laut, tidak menyebabkan agitasi dari simpatisan Osama.
Aquino dan beberapa anggota kabinetnya melakukan kunjungan mendadak ke kapal induk bertenaga nuklir itu, selagi kapal tersebut masih ada di perairan internasional Sabtu, kata para pejabat.
Mereka menambahkan, kapal induk tersebut dijadwalkan merapat ke dermaga Manila dari Minggu hingga Rabu.
"Mudah-mudahan (panggilan pelabuhan dan kunjungan ke Manila dari kapal induk itu) tidak akan menimbulkan semacam agitasi," kata juru bicara Wakil Presiden Abigail Valte.
Valte mengatakan, kehadiran kapal induk AS di perairan Filipina diizinkan dalam Perjanjian Pasukan Tamu (VFA) antara kedua negara.
VFA, yang telah menarik kritik luas dari sejumlah orang Filipina --dari warga biasa sampai senator-- mulai berlaku pada 27 Mei 1999, delapan tahun setelah penutupan pangkalan militer AS di Filipina pada 1991.
Menurut pejabat AS, Osama bin Laden tewas dalam sebuah serangan awal bulan ini di tempat persembunyiannya di Pakistan dan dalam waktu 24 jam, pasukan AS menguburkan jenazahnya di laut dengan menggunakan USS Carl Vinson.
Pada l 6 Mei puluhan umat Islam setempat berunjukrasa dari masjid utama Manila menuju kedutaan AS, mengutuk "pembunuhan brutal" Osama bin Laden dan menggambarkan penguburan di laut sebagai penodaan tubuh pemimpin Alqaeda itu.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar