Super Puma Simulator |
JAKARTA-(IDB):TNI Angkatan Udara segera memiliki simulator helikopter Super Puma untuk mendukung keterampilan dan keahlian penerbang-penerbang helikopter.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro menjawab ANTARA di Jakarta, Jumat mengatakan, simulator dibangun di Pangkalan Udara Atang Sendjaya, Bogor.
"Di sana kan ada dua skuadron udara helikopter yakni Skuadron Udara 6 (Super Puma) dan Skuadron Udara 8 (Puma)," katanya.
Bambang mengatakan, gedung simulator helikopter Super Puma NAS 332 di Lanud Atang Senjaya telah memasuki tahap instalasi dan "finishing".
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro menjawab ANTARA di Jakarta, Jumat mengatakan, simulator dibangun di Pangkalan Udara Atang Sendjaya, Bogor.
"Di sana kan ada dua skuadron udara helikopter yakni Skuadron Udara 6 (Super Puma) dan Skuadron Udara 8 (Puma)," katanya.
Bambang mengatakan, gedung simulator helikopter Super Puma NAS 332 di Lanud Atang Senjaya telah memasuki tahap instalasi dan "finishing".
AS332 L2 Super Puma Simulator tampak luar. |
AS332 L2 Super Puma Simulator tampak kokpit. |
AS332 L2 Super Puma Simulator tampak tempat penumpang. |
Ia menambahkan, pembangunan simulator helikopter Super Puma itu dilakukan oleh tiga pihak yakni PT Dirgantara Indonesia (perakitan), Inggris (pengerjaan sistem komputer avionik) dan Belanda (layar monitor/motion picture).
"Dengan keberadaan simulator itu keterampilan dan keahlian para penerbang dapat dipertahankan atau ditingkatkan dan jam terbang helikopter pun dapat di hemat," kata Bambang.
Tentang kelanjutan pengadaan helikopter Super Puma dari PT Dirgantara Indonesia, ia mengatakan, akan tetap dilanjutkan sesuai ketentuan kerja sama yang telah disepakati TNI Angkatan Udara dan PT DI.
"Selama periode 2010-2014, mereka akan menuntaskan tiga helikopter Super Puma yang sudah lama dikerjakan," katanya.
"Dengan keberadaan simulator itu keterampilan dan keahlian para penerbang dapat dipertahankan atau ditingkatkan dan jam terbang helikopter pun dapat di hemat," kata Bambang.
Tentang kelanjutan pengadaan helikopter Super Puma dari PT Dirgantara Indonesia, ia mengatakan, akan tetap dilanjutkan sesuai ketentuan kerja sama yang telah disepakati TNI Angkatan Udara dan PT DI.
"Selama periode 2010-2014, mereka akan menuntaskan tiga helikopter Super Puma yang sudah lama dikerjakan," katanya.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar