Helikopter Singapura mengikuti simulasi penanggulangan bencana |
"Setiap kali terjadi bencana alam, militer selalu menjadi pihak yang bisa bergerak dengan lebih cepat sehingga perlu dilakukan kerja sama yang lebih bisa diimplementasikan," kata Juru Bicara ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) Penny Radjendra di sela-sela ASEAN Defence Senior Officials Meeting (ADSOM) di Yogyakarta, Rabu (27/4).
Menurut dia, latihan yang akan dilakukan pada Juli tersebut akan berbentuk simulasi penanganan bencana khususnya untuk menangani bencana gempa bumi yang kemudian memicu timbulnya tsunami.
Di dalam latihan penanganan bencana tersebut, lanjut dia, militer kedua negara akan mengerahkan aset militer yang dimiliki sesuai dengan kapasitas masing-masing negara. Simulasi penanganan bencana alam tersebut akan digelar di Indonesia dan Singapura.
"ASEAN juga telah memiliki 'frame work' prosedur standar untuk penanggulangan bencana," lanjutnya.
Sektor penanganan bencana alam tersebut merupakan satu dari lima sektor konsep kerja sama di bidang pertahanan yang juga akan dimatangkan dalam pertemuan ADSOM dan ADSOM Plus di Yogyakarta yang akan digelar hingga Jumat (29/4).
Selain penanganan bencana alam, sektor kerja sama lain yang akan dibahas adalah keamanan maritim, operasi untuk menjaga perdamaian, "counterterorism", dan "military medicine".
Di dalam pertemuan di Yogyakarta tersebut, selain dihadiri 10 negara anggota ASEAN juga akan hadir negara yang menjadi mitra dialog ASEAN yaitu Amerika Serikat, Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, Rusia dan Selandia Baru.
Putaran pertemuan pejabat tinggi ASEAN di bidang pertahanan akan berlangsung selama satu tahun terkait posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011.
Puncak kegiatan dari putaran dialog bidang pertahanan tersebut akan berlangsung pada Mei di Jakarta dan para Menteri Pertahanan negara-negara ASEAN akan menghadiri ASEAN Defence Ministers' Meeting (ADMM) untuk mengesahkan deklarasi bersama di bidang pertahanan.
Sumber: Media Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar