JURNAS-(IDB) : Indonesia akan menggelar pertemuan ASEAN Defence Senior Office Meeting (ADSOM) atau pertemuan pejabat senior Kementerian Pertahanan se-ASEAN Plus sejumlah negara lain di Yogyakarta 26 April mendatang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Marsekal Madya TNI Erris Heriyanto kepada wartawan di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan),Jakarta, Senin (18/4) menyatakan salah satu pokok pembicaraan pertemuan tingkat Sekjen yang juga akan dihadiri delegasi delapan negara di luar ASEAN tersebut yaitu upaya mencegah dan menangani aksi terorisme.
"Topik mengenai penanganan aksi terorisme akan dibahas dalam ASEAN Defence Senior Office Meeting (ADSOM) Plus di Yogyakarta 26 April nanti," ujar Erris usai mendampingi Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan Menteri Pertahanan Thailand.
Erris menjelaskan topik terorisme itu bagian dari expert working group yang merupakan hasil dari ASEAN Defence Ministry Meeting (ADMM) Plus di Hanoi,Vietnam beberapa waktu lalu. Expert working group itu sendiri menyangkut lima bidang yaitu mengenai keamanan maritim, pencegahan terorisme, militer, kemanusiaan dan pencegahan bencana alam serta pemeliharaan perdamaian. "Lima bidang itu ada negara yang berperan sebagai penanggung jawabnya dan Indonesia bersama Amerika Serikat (AS) menangani pencegahan terorisme," katanya.
Sehingga tegas Erris, sepuluh negara anggota ASEAN bersama delapan negara lainya akan membahas konsep pencegahan aksi terorisme.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Marsekal Madya TNI Erris Heriyanto kepada wartawan di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan),Jakarta, Senin (18/4) menyatakan salah satu pokok pembicaraan pertemuan tingkat Sekjen yang juga akan dihadiri delegasi delapan negara di luar ASEAN tersebut yaitu upaya mencegah dan menangani aksi terorisme.
"Topik mengenai penanganan aksi terorisme akan dibahas dalam ASEAN Defence Senior Office Meeting (ADSOM) Plus di Yogyakarta 26 April nanti," ujar Erris usai mendampingi Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan Menteri Pertahanan Thailand.
Erris menjelaskan topik terorisme itu bagian dari expert working group yang merupakan hasil dari ASEAN Defence Ministry Meeting (ADMM) Plus di Hanoi,Vietnam beberapa waktu lalu. Expert working group itu sendiri menyangkut lima bidang yaitu mengenai keamanan maritim, pencegahan terorisme, militer, kemanusiaan dan pencegahan bencana alam serta pemeliharaan perdamaian. "Lima bidang itu ada negara yang berperan sebagai penanggung jawabnya dan Indonesia bersama Amerika Serikat (AS) menangani pencegahan terorisme," katanya.
Sehingga tegas Erris, sepuluh negara anggota ASEAN bersama delapan negara lainya akan membahas konsep pencegahan aksi terorisme.
Sumber: Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar