JAKARTA-(IDB): Pasukan Komando yang dimiliki Indonesia sangat siap untuk membebaskan 20 orang Anak Buah Kapal (ABK) Sinar Kudus berbendera Indonesia yang disandera perompak di Somalia. “Kalau sudah tinggal keputusan harus dibebaskan dengan cara seperti dulu, saya kita pasukan-pasukan komando kita sudah lebih dari siap untuk itu,” kata mantan Kepala BIN, Jenderal (Purn) AM Hendropriyono di DPR RI, Senin, (11/4).
Hanya saja, untuk sampai pada keputusan tersebut terlebih dahulu harus melalui mekanisme tertentu. Menurut Hendropriyono, pemerintah terlebih dahulu harus melakukan suatu kajian terhadap keberadaan para perampok tersebut. “Upaya yang harus dilakukan saya kira adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang kekuatan, kelemahan, dan lain-lain dari penyandera,” lanjutnya.
Selain itu, Hendropriyono juga mengatakan, perlu dibahas tentang kebijakan politik dan strategi yang dilaksanakan oleh negara ini. Hal itu dirasa perlu jika peristiwa-peristiwa seperti yang satu ini kembali terulang pada masa mendatang. “Dan kedua, juga kita bahas tentang kebijakan politik kemudian juga strategi. Itu yang perlu dibahas. Saya kira kalau itu, ditemukan suatu Common Understanding diantara para penyelenggara negara maka langkah-langkah yang paling bagus akan diketemukan,” kata Hendro.
Hanya saja, untuk sampai pada keputusan tersebut terlebih dahulu harus melalui mekanisme tertentu. Menurut Hendropriyono, pemerintah terlebih dahulu harus melakukan suatu kajian terhadap keberadaan para perampok tersebut. “Upaya yang harus dilakukan saya kira adalah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang kekuatan, kelemahan, dan lain-lain dari penyandera,” lanjutnya.
Selain itu, Hendropriyono juga mengatakan, perlu dibahas tentang kebijakan politik dan strategi yang dilaksanakan oleh negara ini. Hal itu dirasa perlu jika peristiwa-peristiwa seperti yang satu ini kembali terulang pada masa mendatang. “Dan kedua, juga kita bahas tentang kebijakan politik kemudian juga strategi. Itu yang perlu dibahas. Saya kira kalau itu, ditemukan suatu Common Understanding diantara para penyelenggara negara maka langkah-langkah yang paling bagus akan diketemukan,” kata Hendro.
Sumber: Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar