Illustration |
SEOUL-(IDB) : Indonesia telah membayar sebesar $ 10 Juta Dollar untuk melakukan kelayakan pengembangan pesawat tempur KF-X, kata seorang pejabat pada hari rabu.
"Badan Pengembangan Pertahanan Korsel telah menandatangi kontrak dengan lembaga Litbang Indonesia untuk pengembangan pesawat tempur KF-X", Kata Jubir DAPA Chuung Jae-yoon.
Proyek pesawat tempur KF-X merupakan program pesawat tempur multirole yang telah dikembangkan sejak 2001, kemudia proyek tersebut berhenti selama 10 tahun.
Berdasarkan perjanjian, Cuung mengatakan bahwa Indonesia akan melakukan pembiayaan sebesar 20% dari biaya pengembangan proyek pesawat tempur KF-X dan Indonesia mengirim sekitar 30 ilmuwan yang berpartisipasi dalam pengembangan pesawat tempur KF-X dalam dua tahun ke depan.
Pada bulan juli tahun lalu, Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Korsel untuk proyek pengembangan pesawat tempur KF-X dan sebagai imbalannya Indonesia memperoleh 50 unit pesawat tempur KF-X.
"Dengan ada perjanjian resmi dengan Indonesia, kami berencana untuk bersama - sama mengembangkan pesawat tempur dengan mitra internasional yang diharapkan berjalan dengan lancar", kata Cuung.
Angkatan Udara Korsel akan terus mengembangkan pesawat tempur KF-X untuk menggantikan pesawat tempur F-4/5 yang sudah uzur.
DAPA juga berencana untuk mengembangkan pesawat tempur KF-X pada tahun 2012.
Perjanjian pada hari rabu, terjadi kurang dari dua minggu setelah indonesia telah memilih Korsel sebagai pemenang tender untuk pengadaan pesawat latih TNI AU.
Tetapi kedua negara belum menyelesaikan negosiasi harga dan rincian yang lain. Jika kesepakatan akhir disetujui, hal ini akan memungkinkan Korsel untuk pertama kalinya mengekspor T-50 GE ke luar negeri.
"Badan Pengembangan Pertahanan Korsel telah menandatangi kontrak dengan lembaga Litbang Indonesia untuk pengembangan pesawat tempur KF-X", Kata Jubir DAPA Chuung Jae-yoon.
Proyek pesawat tempur KF-X merupakan program pesawat tempur multirole yang telah dikembangkan sejak 2001, kemudia proyek tersebut berhenti selama 10 tahun.
Berdasarkan perjanjian, Cuung mengatakan bahwa Indonesia akan melakukan pembiayaan sebesar 20% dari biaya pengembangan proyek pesawat tempur KF-X dan Indonesia mengirim sekitar 30 ilmuwan yang berpartisipasi dalam pengembangan pesawat tempur KF-X dalam dua tahun ke depan.
Pada bulan juli tahun lalu, Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Korsel untuk proyek pengembangan pesawat tempur KF-X dan sebagai imbalannya Indonesia memperoleh 50 unit pesawat tempur KF-X.
"Dengan ada perjanjian resmi dengan Indonesia, kami berencana untuk bersama - sama mengembangkan pesawat tempur dengan mitra internasional yang diharapkan berjalan dengan lancar", kata Cuung.
Angkatan Udara Korsel akan terus mengembangkan pesawat tempur KF-X untuk menggantikan pesawat tempur F-4/5 yang sudah uzur.
DAPA juga berencana untuk mengembangkan pesawat tempur KF-X pada tahun 2012.
Perjanjian pada hari rabu, terjadi kurang dari dua minggu setelah indonesia telah memilih Korsel sebagai pemenang tender untuk pengadaan pesawat latih TNI AU.
Tetapi kedua negara belum menyelesaikan negosiasi harga dan rincian yang lain. Jika kesepakatan akhir disetujui, hal ini akan memungkinkan Korsel untuk pertama kalinya mengekspor T-50 GE ke luar negeri.
Sumber: Korea Times
Tidak ada komentar:
Posting Komentar