Predator pesawat tanpa awak Amerika |
WASHINGTON-(IDB) : Pentagon secara resmi menyatakan bahwa Amerika akan meluncurkan pesawat bersenjata tanpa awak, Predator di Libya dalam rangka menyelesaikan misi PBB di negeri tersebut, Jumat (22/04).
Sebelumnya pada hari Kamis (21/04), Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan rekannya Menlu Belanda Uri Rosenthal, bertemu di Departemen Luar Negeri untuk membahas cara-cara mengakhiri kekerasan di Libya.
Sementara Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengatakan kepada wartawan di Pentagon hari Kamis bahwa Presiden Barack Obama telah resmi menyetujui penggunaan pesawat Predator di Libya. "Dan saya pikir hari ini bahwa mungkin sebenarnya ini yang akan memberi kita kemampuan rusak yang lebih presisi," katanya.
Wakil Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal James Cartwright sempat menjelaskan manfaat pesawat tanpa tanpa awak tersebut. "... Kemampuan mereka untuk terbang rendah, karena itu [pesawat ini] bisa mendapatkan visibilitas yang lebih baik pada target khususnya sekarang, dimana pasukan mereka sudah mulai dalam posisi defensif," kata Jenderal Cartwright.
"Mereka unik, cocok untuk daerah perkotaan di mana Anda bisa mendapatkan jaminan kerusakan rendah, dan dengan demikian kita berusaha untuk meminimalisir, jelas, tapi itu platform terbaik untuk melakukannya dengan."
Cartwright mengatakan penerbangan pertama diluncurkan pada hari Kamis, tapi cuaca buruk, sehingga pesawat tidak bisa terbang seharian.
Digunakan di Afghanistan.
Pesawat pembunuh tanpa awak Amerika selama ini digunakan di Afghanistan dan di Pakistan. Serangkaian pemboman dan penyerangan yang telah mereka lakukan membuat pemerintah Pakistan belakangan melakukan protes dan menuding bahwa Amerika telah mengorbankan warga sipil di negeri itu dan menargetkan sejumlah bangunan yang diyakini milik warga sipil Pakistan.
Pesawat yang diturunkan di Libya adalah pesawat berjenis General Atomics MQ-1 Predator. Predator yang mampu terbang dengan kecepatan 135 mil per jam ini adalah pesawat pengintai tanpa awak yang dilengkapi dengan persenjataan tempur. Predator mampu terbang hingga ketinggian 25,000 kaki dan menempuh jarak 450 mil.
Predator dilengkapi dengan dua rudal AGM-114 Hellfire berpemandu laser. Pesawat ini merupakan pesawat terbang tanpa awak pertama yang dapat menghancurkan terget-terget di darat. Predator pertama kali dipergunakan dalam operasi militer Amerika di Afghanistan.
Sumber: Seruu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar