Wamenhan sedang meninjau pembangunan pusat pelatihan pasukan perdamaian. |
JAKARTA-(IDB): Indonesia kembangkan pusat pelatihan peacekeeping (pasukan penjaga perdamaian) center. Indonesia merupakan pengirim pasukan perdamaian terbesar di ASEAN.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membuka tempat pusat pelatihan peacekeeping terbesar di ASEAN. Pusat pelatihan dibangun di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Di kompleks ini nantinya akan dibangun untuk mencakup semua jenis pelatihan," jelasnya ketika ditemui seusai Jakarta Internastional Defence Dialogue (JIDD) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (25/3).
Ia mengungkapkan kompleks itu kini tengah menyediakan pusat pelatihan penangkal teror, standby force dan penjagaan keamanan. Nantinya pelatihan akan mencakupi permasalahan bencana yang ditangani oleh militer.
Menurutnya, masalah bencana merupakan ancaman nontradisional terhadap keamanan negara. Makanya militer harus turut ambil andil dalam penanggulangan dan pertolongan. Apalagi TNI memiliki aparat hingga ke kawasan tak terjangkau. "Ancaman bencana itu merupakan serangan nontradisional," jelasnya.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menambahkan, Indonesia merupakan negara yang paling banyak mengirimkan pasukan perdamaian di ASEAN. Setidaknya terdapat sekitar 1.800-an pasukan perdamaian yang dikirim dari Indonesua.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membuka tempat pusat pelatihan peacekeeping terbesar di ASEAN. Pusat pelatihan dibangun di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Di kompleks ini nantinya akan dibangun untuk mencakup semua jenis pelatihan," jelasnya ketika ditemui seusai Jakarta Internastional Defence Dialogue (JIDD) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (25/3).
Ia mengungkapkan kompleks itu kini tengah menyediakan pusat pelatihan penangkal teror, standby force dan penjagaan keamanan. Nantinya pelatihan akan mencakupi permasalahan bencana yang ditangani oleh militer.
Menurutnya, masalah bencana merupakan ancaman nontradisional terhadap keamanan negara. Makanya militer harus turut ambil andil dalam penanggulangan dan pertolongan. Apalagi TNI memiliki aparat hingga ke kawasan tak terjangkau. "Ancaman bencana itu merupakan serangan nontradisional," jelasnya.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menambahkan, Indonesia merupakan negara yang paling banyak mengirimkan pasukan perdamaian di ASEAN. Setidaknya terdapat sekitar 1.800-an pasukan perdamaian yang dikirim dari Indonesua.
Sumber: Media Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar