Pages

Senin, Agustus 25, 2014

China Terus Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Tiongkok terus melakukan penjajakan peluang-peluang kerjasama di bidang industri pertahanan dengan Indonesia. Penjajakan dilakukan dengan kunjungan Delegasi Tiongkok dari The State Administration for Science, Technology and Industry for National Defense (SASTIND) ke PT. Len dan PT. Pindad di Bandung, Jumat, 22 Agustus 2014. SASTIND adalah badan negara yang membawahi perusahaan industri pertahanan strategis Republik Rakyat Tiongkok.
 

Kunjungan dipimpin oleh Zhan Chunli, General Director Department fo Military Trade Foreign Affairs SASTIND, dan diikuti perwakilan dari sejumlah industri pertahanan Tiongkok, antara lain CETC, CSOC, CPMIEC, ALIT dan NORINCO.  Kunjungan diawali ke PT. Len dan diterima oleh Abraham Mose, Direktur Utama PT. Len. Usai menerima penjelasan mengenai profil PT. Len dan dilanjutkan dengan diskusi, delegasi Tiongkok berkesempatan meninjau fasilitas produksi PT. Len.
 

Selanjutnya, delegasi Tiongkok juga mengunjungi PT. Pindad dan diterima langsung oleh Direktur Utama PT. Pindad, Sudirman Said, dan jajarannya. Di PT. Pindad, delegasi Tiongkok berkesempatan meninjau pembuatan panser Anoa. Delegasi Tiongkok juga berkesempatan menjajal panser Anoa dan senapan serbu SS2-V4 buatan PT. Pindad.
 

Penjajakan peluang kerjasama industri pertahanan oleh industri pertahanan Tiongkok ini dilakukan di sela-sela agenda pertemuan The Third Defence Industry Cooperation Meeting (DCIM) antara SASTIND dengan Kementerian Pertahanan RI yang berlangsung mulai tanggal 21 sampai dengan 22 Agustus 2014 di Jakarta.
 

The Third Defence Industry Cooperation Meeting merupakan pertemuan rutin tahunan sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intens (LoI) tentang kerjasama industri pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan SASTIND Tiongkok pada tanggal 22 Maret 2011.
 

Tindak Lanjut Kerjasama Industri Pertahanan Kemhan RI dan SASTIND
 

Kemhan RI dan  SASTIND sepakat menindaklanjuti kerjasama di bidang industri pertahanan, peralatan militer dan logistik yang telah ditandatangani tanggal 22 Maret 2014 lalu di Jakarta dalam bentuk Minutes of Meeting (MoM) dan Letter of Intent (LoI).
 

Kerjasama di bidang industri pertahanan yang ingin dikembangkan diantaranya meliputi pengadaan peralatan militer di bidang-bidang tertentu yang disepakati antar kedua pemerintah dan transfer of technology (ToT) peralatan militer tertentu yang tidak terbatas pada perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, upgrade dan pelatihan. Selain itu beberapa hal yang ingin dikembangkan yaitu produksi dan pengembangan bersama peralatan militer tertentu serta pemasaran bersama peralatan militer dalam dan/atau di luar negara masing-masing.
 

Kerjasama industri pertahanan dengan Tiongkok pada dasarnya untuk meningkatkan dan mengembangkan kerjasama saling menguntungkan dalam industri pertahanan masing-masing negara. Hal itu  diungkapkan Dirjen Pothan Kemhan Dr. Timbul Siahaan selaku ketua delegasi Indonesia saat membuka Defence Industry Cooperation Meeting (DICM) ke-3 RI-Tiongkok, Kamis, 21 Agustus 2014, di Kemhan Jakarta.
 

Melalui kerjasama ini diharapkan akan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, khususnya di bidang industri pertahanan antar kedua negara yang lebih berimbang dalam hal alih teknologi maupun dari segi nilai ekonominya sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemberdayaan segenap kemampuan industri nasional dalam mendukung pemenuhan kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam).
 

Sementara itu ketua delegasi SASTIND, Zhan Chunli, menyatakan penghargaannya yang tinggi kepada pemerintah Indonesia atas sambutan hangat yang telah diberikan dan juga penghargaan yang tinggi atas kemajuan yang telah dicapai kedua negara dalam pertemuan sebelumnya.
 

Pertemuan DICM ke-3 yang diselenggarakan mulai tanggal 21-22 Agustus 2014 dan dihadiri perwakilan dari BUMN-IS yang membahas berbagai kemajuan yang dicapai dalam pertemuan DICM ke-2 diantaranya mengenai rudal anti kapal C-705, Defence Electronics Complex of Indonesia (DECI) Program, GCI Radar Project, SEWACO KCR 40, SEWACO KCR 60, UAV Mission System, Precision Guided Bomb (PGB) Project dan AA Gun.




Sumber : DMC

ITS Juara Ketiga Kontes Robot Dunia

SURABAYA-(IDB) : Tim robot RINE (Robot ITS Nang Pune) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih juara ketiga dalam ajang kontes robot tingkat dunia bertajuk "ABU Robocon 2014" di Pune, India.

"Dalam kontes robot dunia yang berakhir pada Minggu (24/8) itu, RINE meraih juara ketiga bersama tim robot Thailand atau kedua tim sama-sama menjadi juara ketiga," kata salah satu anggota tim, Irfan Fachrudin Priyanta, melalui surat elektronik dari India, Senin.

Selain meraih juara ketiga bersama (2nd Runner Up) dengan tim Thailand, tim ITS juga menyabet penghargaan "Best Engineering Awards" pada kontes robot dunia yang digagas pimpinan stasiun televisi pemerintah se-Asia Pasifik itu.

Untuk juara pertama dalam kontes robot bertema "A Salute to Parenthood" itu direbut oleh tim robot dari Vietnam, kemudian posisi kedua (Runner Up) ditempati oleh tim robot dari Jepang.

"Posisi 2nd Runner Up dan Best Engineering Award itu dicapai tim ITS setelah menjadi pemenang grup pada babak penyisihan awal dan akhirnya harus berjuang di babak perempat final," katanya.

Pada babak perempat final, tim dari ITS yang mewakili Indonesia harus melawan tim robot Malaysia yang kekuatannya bisa dikatakan cukup seimbang.

Namun, RINE pun memenangi babak perempat final dan berhasil masuk babak semifinal. Pada babak final, tim Indonesia harus berjuang melawan tim yang terbilang cukup kuat, yaitu Vietnam.

"Vietnam merupakan juara dunia yang pernah mengalahkan tim Indonesia pada kontes robot di Hong Kong pada dua tahun silam," katanya.

Hasilnya, robot RINE bergerak lebih lambat dibandingkankan dengan robot buatan Vietnam pada babak semifinal itu. "Kita kalah dua detik dari Vietnam, tapi dua detik yang sangat berarti," katanya.

Saat semifinal itu, tim Vietnam mencatat waktu selama 47 detik, sedangkan tim Indonesia mencatat waktu selama 49 detik.

"Meski harus kalah dari Vietnam pada babak semi final, tim ITS tetap mengharumkan nama baik Indonesia dengan mendapat 2nd Runner Up dan Best Engineering Award pada," katanya. 




Sumber : Antara

PLTB1 Tambah 5 Pesawat Pilatus PC-7 MK II

ALOR SETAR-(IDB) : Pusat Latihan Terbang 1 (PLTB1) milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) di Kepala Batas, di sini, dijangka menerima tambahan lima pesawat latihan baharu, sekali gus memantapkan keupayaannya dalam melatih dan menghasilkan bakal juruterbang negara.
 
Lima pesawat berkenaan ialah Pilatus PC-7 MK II yang dipertingkatkan daripada model PC-9 yang dijangka mula digunakan selewat-lewatnya penghujung 2015.
 
Panglima Tentera Udara, Tan Sri Rodzali Daud, berkata buat masa ini PLTB1 masih menggunakan pesawat sedia ada dan penerimaan pesawat baharu itu nanti bukannya untuk tujuan gantian, sebaliknya untuk penambahan kepada kapasiti pesawat sedia ada.
 
"Pada masa ini PLTB1 memiliki lebih 40 pesawat membabitkan PC-7 Turbo Trainer dan PC-7 MK II yang digunakan untuk melatih antara 40 hingga 60 pelatih untuk satu sesi pengambilan pelatih yang memakan masa kira-kira setahun.
 
"Justeru, sebagai penambahan kita akan terima lima lagi pesawat model PC-7 MK II yang dipertingkatkan dari beberapa sudut penting latihan yang kita kira akan membantu meningkatkan keupayaan PLTB1 pada masa akan datang," katanya ketika ditemui pada Majlis Sambutan Jubli Emas Sempena Ulang Tahun Ke-50 PLTB1 di Kolej Tentera Udara (KTU) di Kepala Batas, di sini.
 
Turut hadir, Bekas Panglima Tentera Udara, Tan Sri Sulaiman Sujak dan Bekas Pegawai Memerintah Pertama PLTB1, Group Captain John F Woodard, yang bertugas ketika awal penubuhan PLTB1 pada 1964.
 
Sempena majlis itu, persembahan akrobatik pesawat Sukhoi SU-30MKM milik TUDM diadakan sebelum disusuli pameran statik pesawat pelatih yang pernah digunakan PLTB1.
Turut diadakan, pelancaran buku Jubli Emas PLTB1 dan pelancaran 'Time Capsule' untuk PLTB1.




Sumber : BeritaHarian

Sukhoi Su-27/30MKI Amankan Sidangl UNAOC Di Nusa Dua

DENPASAR-(IDB) : Pengamanan sangat maksimal dikerahkan TNI untuk menjamin keamanan sidang United Nations Alliance of Civilization (UNAOC), 29-30 Agustus 2014, di Nusa Dua, Bali. Tidak tanggung-tanggung, tameng udara diwujudkan dengan pengerahan armada Sukhoi Su-27/30MKI Flanker dari Skuadron Udara 11 TNI AU.

"Kami siapkan Sukhoi yang bersiaga di Pangkalan Udara Utama TNI AU Hassanudin di Makassar," kata Komandan Satuan Tugas Penerangan Komando Operasi Pengamanan VVIP, Kolonel Infantri Bernardus Robert, ditemui usai gelar pasukan pengamanan UNAOC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin.

Menurut dia, selain pesawat canggih buatan Rusia itu, pihaknya juga menyiagakan satu unit helikopter serbu Mil Mi-35P Hind E dari Pusat Penerbangan TNI AD, empat F-16 Fighting Falcon Skuadron Udara 3 TNI AU, dan satu satuan peluru kendali panggul QW dari Komando Pasukan Khas TNI AU.

Kecuali Sukhoi Su-27/30MKI Flanker, semua kekuatan gabungan TNI itu disiagakan di Pangkalan Udara Ngurah Rai, Bali. Flankers merupakan pesawat tempur papan atas dunia dengan jarak tempuh hingga 3.500 kilometer dan kecepatan 2,35 Mach atau kecepatan suara, dan manuverabilitas dipujikan dunia penerbangan militer.

Markas Besar TNI, kata Robert, juga telah membentuk satuan tugas Komando Operasi Pengamanan VVIP untuk menjamin kelancaran pertemuan ke-6 itu.

Sejumlah tamu negara sangat penting hadir, di antaranya Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, Presiden negara Timor Timur, Taur Matan Ruak, serta sejumlah menteri luar negeri dan dibuka Presiden Susilo Yudhoyono.

Tema pertemuan itu mengangkat "Persatuan dalam Keberagaman" sesuai dengan semboyan Indonesia yakni "Bhinneka Tunggal Ika".


Pengamanan UNAOC Oleh TNI

 



Sumber : Antara

Berita Foto : Kumpul Bareng Black Hawk, Apache Dan ICV Stryker US Army

JKGR-(IDB) : Di sebuah tempat di Indonesia helikopter Apache dan Blackhawk Amerika Serikat memunculkan wujudnya, bersama sejumlah tentara AS. Setelah sekitar dua minggu, alutsista itu dipindahkan ke Pangkalan Militer Indonesia.


Alutsista ini sudah beraada dua minggu di wilayah Indonesia. Setelah dua minggu perakitan, helikopter ini dikirim ke Pangkala Udara. Belum diketahui apa agenda keberadaan helikopter Apache dan Black Hawk milik US Army di Indonesia.

TNI AD dan US Army terus meningkatkan kerjasama militer. Keseriusan US Army ditunjukkan dengan berbagai alutsista terkini yang mereka usung ke Indonesia.  Termasuk Infantry Carrier Vehicle (ICV) M1126 Stryker 8×8. Berbagai kendaraan tempur ini, sedang berada di Indonesia. 

Stryker dibuat AS dimulai pada tahun 2002. AS memilih menggunakan M1126 Stryker agar militer mereka memiliki kemampuan mengirim pasukan sebanyak 1 brigade ke berbagai tempat di dunia dalam waktu 96 jam, atau mengirim 1 divisi dalam waktu 120 jam.

M1126 Stryker dianggap cocok sebagai kendaraan tempur yang memiliki mobilitas tinggi didukung oleh persenjataan canggih. Infantry Carrier Vehicle Stryker M1126 mampu mengangkut 9 tentara ditambah 2 kru ICV Stryker.

Selain mengusung APC Stryker, Indonesia juga didatangi helikopter serang Apache serta helikopter serbaguna Black Hawk dan beberapa kendaraan tempur lainnya.



Sumber : JKGR

Latihan Intercept TNI AU Di Papua

PAPUA-(IDB) : Pesawat terbaru milik TNI AU bernama T-50 Golden Eagle akan diperkenalkan pertama kalinya kepada masyarakat Papua. Tidak itu saja, TNI AU akan melakukan latihan Perkasa D-14, selama 4 hari di Papua, dimana pesawat tersebut rencananya akan datang Senin (25/8) hari ini.

Latihan ini dilakukan untuk memperkuat eksitensi TNI AU dalam mengawal keamanan Dirgantara Indonesia khususnya di Papua, oleh Komando Sektor Pertahanan Nasional IV. Dimana pesawat ini akan ber-home base di Pangkalan Udara Jayapura sampai tanggal 29 Agustus.

Kepala Dinas Operasi (Kadis Ops) Lanud Jayapura, Letkol. Pnb I Ketut Wahyu mengungkapkan, Koops TNI AU III akan menyelenggarakan latihan D-14 di Papua. Yang mana dalam pelatihan ini nantinya akan melibatkan 3 pesawat T-50 Golden Eagle, pesawat terbaru milik TNI AU.

“Pesawat T-50 ini masih baru dan pertama kali akan menginjakkan kakinya di Tanah Papua. Mereka ke sini dalam rangka latihan ketahanan TNI AU dari sisi udara,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (22/8).

I Ketut menjelaskan, bahwa latihan yang akan diperagakan oleh 56 anggota TNI AU ini seperti latihan pertahanan udara, mulai dari simulasi intercept (pencegatan) pesawat asing yang masuk tanpa izin di wilayah udara NKRI hingga ke latihan force down (pendaratan paksa) bagi pesawat asing ilegal yang masuk ke wilayah NKRI yang berpotensi mengancam keamanan udara nusantara. “Latihan ini juga sekaligus untuk melakukan patroli keamanan di wilayah udara hingga ke zona ekonomi eksklusif Indonesia. Selain 3 pesawat T-50 golden eagle yang didatangkan dari Skuadron 15 Lanud Iswahyudi, akan dilibatkan 3 unit pesawat tempur Sukhoi SU-27 Flanker dari Makasar, 1 unit pesawat Boeing 737-200 Surveiller dan pesawat angkut C-130 Hercules. Kalau pesawat Sukhoi nantinya akan ber-Home Base di Lanud Manuhua-Biak,” ungkapnya.

I Ketut menjelaskan, dipilihnya Papua sebagai tempat latihan, dikarenakan seluruh pangkalan udara milik TNI AU dijadikan tempat pelatihan TNI AU. Sehingga pelatihan kali ini hanya merupakan giliran Papua, untuk dijadikan tempat pelatihan.

“Jadi ini merupakan latihan rutin. Kebetulan tahun ini Papua menjadi tuan rumah. Hal ini dilakukan, agar seluruh penerbang tempur TNI AU bisa menguasai wilayah udara NKRI sehingga keamanan wilayah NKRI ini bisa terus terjaga dari gangguan pertahanan daerah kita khususnya dari sisi udara,” katanya.

Dalam pelatihan ini, I Ketut mengungkapkan, seluruh Pangkalan Udara (Lanud) yang ada di Papua juga dilibatkan, mulai dari Lanud Biak, Lanud Merauke, Lanud Timika dan Lanud Jayapura. Sehingga masyarakat tidak perlu takut ketika mendengar adanya suara pesawat tempur yang lalu lalang di udara.

“Ini murni program pelatihan. Masyarakat tidak perlu takut. Bahkan kita harus bangga, melihat pesawat tempur kita secara langsung. Apalagi pesawat ini milik masyarakat yang dibeli pakai uang masyarakat. Jadi pesawat ini bukan milik TNI AU,” katanya.

I Ketut berjanji, bagi masyarakat yang hendak langsung melihat pesawat tempur milik TNI AU yang di kerjakan bersama negara Korea Selatan dengan menghabiskan uang negara senilai US$ 8 Miliar itu.

“Kami akan menyiapkan waktu luang bagi masyarakat untuk melihat langsung pesawat T-50 Golden Eagle ini. Sebab masyarakat harus tahu, pesawat tempur milik bangsa kita. Khususnya bagi kaum pelajar, guna meningkatkan minat mereka untuk bergabung dengan TNI AU, apalagi di Papua kami saat ini berupaya merekrut anak-anak Papua yang berprestasi, apabila berkenan bergabung di TNI AU,” pungkasnya.




Sumber : CendrawasihPost

Iran Tembak Jatuh Pesawat Mata-Mata Israel

TEHRAN-(IDB) : Pasukan elit Iran (IRGC) menembak jatuh pesawat mata-mata tak berawak milik Israel di dekat lokasi pengayaan uranium Natanz, Provinsi Isfahan, demikian laman resmi IRGC melaporkan pada Minggu.

"Setelah sistem pertahanan IRGC mengetahui adanya pesawat mata-mata Israel, rudal langsung ditembakkan dan kemudian jatuh," demikian pernyataan resmi dari IRGC.

"Pesawat mata-mata itu punya kemampuan menghindari radar dan diterbangkan untuk memasuki wilayah udara Natanz," tulis pernyataan itu sambil menambahkan bahwa sistem pertahanan udara Iran telah mendeteksinya sebelum memasuki target area.

IRGC sendiri mengaku siap bertahan terhadap setiap serangan yang ditujukan untuk Iran dan "mempertahankan haknya untuk merespon dengan menyerang balik."

Sebelumnya pada Sabtu, Iran membuka pabrik pengolahan uranium di Isfahan yang akan memproduksi uranium dioksida murni.

Operasi pabrik itu masih diizinkan oleh kesepakatan antara Tehran dengan kelompok P5+1, terdiri dari Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jerman.

Dalam kesepakatan sementara yang mulai berlaku pada 20 Januari lalu itu, Iran akan menghentikan sejumlah aktivitas nukli yang sensitif dengan imbalan pencabutan sanksi-sanksi ekonomi.

Kedua pihak sampai saat ini masih belum dapat mencapai kesepakatan permanen karena perbedaan pandangan mengenai kapasitas pengayaan uranium, reaktor air berat Arak, serta sanksi-sanksi. Perundingan kesepakatan permanen akan berakhir pada 24 November mendatang.

Iran dan P5+1 akan kembali ke meja perundingan pada September di New York, Amerika Serikat.




Sumber : Antara

Sjafrie Sjamsoeddin Dan Kevin Rudd Bicara Seni Perang Sun Tzu

QINGDAO-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menjadi penyaji dalam seminar internasional ke-9 seni perang filsuf dan ahli militer Tiongkok Sun Tzu di Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok 24-26 Agustus 2014.

Simposium yang diselenggarakan Akademi Ilmu Militer Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok itu, bertemakan "Seni Perang Sun Tzu, Pembangunan, Kerja Sama dan Perdamaian".

Presiden Akademi Ilmu Militer Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok Liu Chengjun mengatakan simposium ini bertujuan untuk saling berbagi pandang dan pengalaman tentang seni perang Sun Tzu dalam konteks kekinian di berbagai bidang.

"Seni perang Sun Tzu sudah sangat lama dikenal dan didalami, dan telah diaplikasi tidak saja untuk militer dan hanya di Tiongkok, tetapi juga di berbagai bidang dan di berbagai negara hingga kini, melalui pemikiran dan filosofi yang tertuang di dalamnya," katanya.

Sun Tzu melalui nilai-nilai seni perang yang terkandung didalamnya, kini juga digunakan dalam menghadapi perkembangan dunia modern di bidang ekonomi sosial budaya, termasuk dalam menghadapi ancaman tradisional dan non tradisional, kejahatan trans nasional dan lainnya.

"Pembangunan memerlukan stabilitas keamanan, karenanya seni perang Sun Tzu tidak saja bicara militer tetapi juga semua aspek termasuk untuk menjaln kerja sama untuk menciptakan perdamaian," tutur Liu Chengjun.

Sekitar abad ke-6, Sun Tzu, seorang filsuf dan ahli militer di Tiongkok telah mengerti pentingnya taktik dan strategi perang untuk mencapai kemenangan.

Sejarah mencatat keberhasilan Sun Tzu di masa lalu sukses mengantarkan kerajaan Wu yang dulu kecil menjadi kerajaan yang paling disegani di antara kerajaan Shu, dan Wei yang saling berebut kekuasaan pascaruntuhnya Dinasti Han.

Karena kecemerlangan taktik yang dipakainya itulah strategi Sun Tzu banyak dipakai dalam penyusunan strategi dan taktik perang modern belakangan ini. Strategi itu dituangkannya dalam sebuah karya bernama Art of War (Seni Perang Sunzi).

Karya Sun Tzu yang luar biasa itu, saat ini tidak hanya dipakai para prajurit dalam perperangan, namun juga dalam persaingan di ranah politik, ekonomi, sosial.

Selain Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kevin Rudd, simposium itu juga dihadiri ahli, pengamat dar berbagai bidang dan militer dari sekitar 24 negara.




Sumber : Antara

Ketika Paspampres Mulai Kawal Presiden Terpilih

Paspampres tidak khawatir dengan kebiasaan blusukan Joko Widodo.

JAKARTA-(IDB) : Putusan Mahkamah Konstitusi telah menguatkan keputusan Komisi Pemilihan Umum yang menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019. Tugas kepolisian mengawal dan mengamankan resmi berakhir sejak KPU menyerahkan tugas pengamanan serta pengawalan Jokowi-JK kepada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Asisten Operasi Komandan Paspampres, Kolonel A. Budi Handoyo, mengatakan, pengamanan tidak hanya dilakukan terhadap Jokowi-JK. Paspampres, menurut dia, juga akan mengamankan dan mengawal istri termasuk keluarga Jokowi-JK.

"(Paspampres) 37 orang. Terbagi untuk presiden terpilih 25 orang, dan istri presiden terpilih 12 orang," kata Budi.

Budi mengatakan, pengamanan akan berjalan fleksibel sesuai dengan kondisi kegiatannya. Jika kegiatannya besar, personel Paspampres akan ditambah. Menurut Budi, seluruh personel Paspampres yang akan menjaga keselamatan presiden dan wapres terpilih beserta keluarga sudah terlatih. Mereka akan bekerja sesuai dengan ketentuan atau standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

"(Pengamanan dan pengawalan) berlaku hingga pelantikan tanggal 20 Oktober 2014. Kami punya SOP, tapi tidak menghilangkan dari standar maksimum," ujarnya.

Budi menambahkan, pasukannya tidak khawatir dengan kebiasaan blusukan presiden terpilih Jokowi. Mereka, menurut Budi, telah memiliki strategi dan pengalaman, sehingga akan cepat menyesuaikan diri.

"Kami punya pengalaman beberapa presiden. Kami ingat dulu Bapak Gus Dur, Habibie, kami menyesuaikan dan adaptasi," kata Budi.

Menurut Budi, Paspampres juga tidak sendirian. Pasukan akan tetap bekerja sama dengan Kepolisian dan TNI. "Kami berintegrasi dengan unsur TNI lainnya dan Polri juga. Kan ada ring 1, ring 2, dan ring 3," ujar Budi.

Budi melanjutkan, kerja Paspampres sesuai dengan SOP dan mereka akan fleksibel. Namun, di mana pun berada dan dalam kegiatan apa pun, semua personel tetap melaksanakan keamanan maksimal dan nyaman.

"Seperti kami melakukan dengan kegiatan yang lebih tinggi. Contoh saat APEC, itu maximum security, tapi nyaman," jelasnya.

Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Laksamana Pertama Darmanto menambahkan, prinsip pengawalan terhadap presiden adalah jika melakukan kegiatan, nanti ada saran-saran yang akan diberikan. Sejauh mana pengamanan yang akan dilakukan Paspampres.

"Kalau tidak aman, tugas kami semakin berat. Oleh karena itu kami sampaikan, 'Pak, Bapak ke sini, aman'. Kalau nggak aman itu tugas Paspampres untuk menyampaikan dengan pelaksananya itu," jelasnya.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pengamanan mulai diambil alih TNI sejak Jumat 22 Agustus pekan lalu. Terkait pengamanan, menurut Moeldoko, telah dikoordinasikan dengan Jokowi dan JK. Sementara itu, fasilitas dan standar pengamanan telah dipersiapkan.

"Tentang hal ini sudah dikomunikasikan dengan Pak Jokowi dan JK. Rangkaiannya nanti, ada tujuh kendaraan, tiga sepeda motor, dan 37 personel. Ini berlaku untuk presiden dan wapres terpilih," katanya.

Permintaan Jokowi

Meski sudah dijaga Paspampres, Jokowi berjanji akan tetap berusaha dekat dengan masyarakat. Dia memastikan, tidak akan mau diatur-atur Paspampres. Dia juga tidak akan mau diatur oleh protokoler kepresidenan.

"Saya yang atur, masa saya yang diatur Paspampres. Masa saya yang diatur protokol. Itu tidak kebalik," ujar Jokowi.

Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK, Luhut B. Panjaitan, mengatakan, dia sudah bertemu dengan perwakilan Paspampres terkait dimulainya pengamanan melekat.

Menurut Luhut, ada permintaan dari Jokowi agar Paspampres yang mengawalnya dikurangi. Luhut meminta dasar permintaan presiden terpilih itu harus dipenuhi. "Beliau juga tidak mau banyak," katanya.

Meski permintaan personel keamanan itu dikurangi, Luhut mengatakan, tidak akan mengabaikan standar-standar keamanan yang ada. Kata dia, semuanya akan dilakukan sesuai dengan SOP yang ditetapkan oleh Paspampres.

"Kalau jumlah, itu tergantung presiden terpilih nanti. Tapi tentu, saya katakan tadi, tidak mengurangi standar pengamanan presiden," kata Luhut.

Jokowi mengaku belum terbiasa dengan pengawalan ketat yang dilakukan Paspampres. "Hari ini saya sedikit bingung karena sudah dikawal Paspampres," kata Jokowi di Bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu 23 Agustus 2014 malam.

Menurut Jokowi, sebelum ada serah terima pengamanan dari Polri ke Paspampres, biasanya dia hanya didampingi oleh lima orang pengawal pribadi. Dengan jumlah Paspampres yang jauh lebih banyak, Jokowi mengaku merasa kurang bebas bergerak.

"Biasanya ke mana-mana bisa. Ke PKL, warung, rumah makan, bisa. Sekarang hari ini agak aneh. Kok banyak sekali yang jaga," ujarnya.

Jokowi menginginkan agar Paspampres bisa beradaptasi dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Sebaliknya, Jokowi juga akan mencoba beradaptasi dengan Paspampres.

"Kami ini masih menyesuaikan. Artinya, mencoba satu atau dua minggu untuk menyesuaikan," katanya.

Jokowi mengatakan, selama dua pekan akan mencoba simulasi untuk blusukan ke pasar-pasar dan permukiman warga dengan pengawalan Paspampres. Menurut dia, dia tetap ingin blusukan agar tetap dekat dengan masyarakat.

Meski sudah ditetapkan sebagai presiden terpilih, Jokowi mengatakan tidak ada yang berubah dengannya. Dia tetap ingin seperti yang dulu ketika menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.

"Kami juga akan coba, misalnya kalau ke pasar seperti apa. Nanti kalau mau makan di PKL seperti apa. Nanti dicoba dulu," jelasnya.

Tidak hanya mendapatkan pengawalan sesuai dengan standar prosedur pengamanan presiden, Jokowi juga memperoleh fasilitas sebuah sedan Mercedes Benz dengan bernomor polisi B 1190 RFS.

Mercy yang ditumpangi Jokowi langsung dikawal iring-iringan kendaraan Paspampres. Mereka mengikuti dari belakang, termasuk unit pasukan motor lengkap dengan senjata laras panjang.

Terkait kendaraan yang akan digunakan, Jokowi juga masih belum bisa memastikan. Apakah akan menggunakan Mercy atau mobil lainnya.

"Ini kan baru mencoba seperti apa pakai Mercy, lalu pakai Kijang. Kalau dipakai berhenti di pasar seperti apa. Kalau traktir kamu (para wartawan) juga nanti seperti apa," katanya.

Para awak media juga mempertanyakan apakah nantinya masih mudah melakukan konfirmasi seperti selama ini atau tidak. Namun, Jokowi belum bisa memastikan hal tersebut.

"Wah, boleh apa nggak tanya protokoler," ujarnya sambil bertanya pada seorang Paspampres yang berada di sisinya.

Paspampres yang menggunakan jas hitam dan berada di sisinya hanya tersenyum menjawab pertanyaan Jokowi singkat. "Bisa pak," kata salah satu anggota Paspampres.

Penjelasan Mabes TNI

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal M Fuad Basya menjelaskan, permintaan Jokowi bukanlah mengurangi jumlah personel Paspampres. Menurut Fuad, Jokowi hanya ingin satuan tugas yang mengawalnya hingga dilantik secara resmi sebagai presiden pada 20 Oktober 2014 nanti dikurangi.

"Jadi jumlah satgasnya, bukan personelnya," kata Fuad.

Fuad menjelaskan, setelah resmi dilantik, Jokowi akan langsung dikawal oleh Paspampres Grup A. Sementara itu, Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla akan dikawal oleh Paspampres Grup B. Menurut Fuad, saat ini terdapat empat grup Paspampres, di mana Grup A dan Grup B memang ditugaskan untuk mengamankan presiden dan wakil presiden.

"Sementara itu, Grup C akan mengamankan tamu negara dan Grup D bertugas mengamankan mantan presiden dan wakil presiden," ujarnya.

Mengantisipasi aksi blusukan Jokowi jika telah resmi dilantik menjadi presiden, Fuad mengatakan, pasukan harus menyesuaikan diri dengan apa yang akan dilakukan Jokowi. Grup A Paspampres yang berada di ring 1 dan bertugas langsung mengamankan presiden dari jarak dekat, menurut Fuad, yang paling harus beradaptasi dengan Jokowi.

"Jadi, pasukan yang beradaptasi dengan presiden, bukan sebaliknya," jelasnya.

Fuad mengutarakan, jika Jokowi berimprovisasi di lapangan, misalnya diagendakan berkunjung ke suatu tempat, namun tiba-tiba berubah pikiran hendak mengunjungi tempat lain, pasukan di ring 1 harus segera berkoordinasi dengan personel yang ada di ring 2.

Di ring 2, menurut Fuad, yang bertugas adalah personel dari TNI, Badan Intelijen Negara, dan Kepolisian. Sementara itu, di ring 3, menurut Fuad, yang bertugas adalah personel dari TNI dan polisi di lokasi terkait.

Jika nanti Jokowi secara tiba-tiba mengubah lokasi kunjungan atau melakukan kunjungan secara mendadak, Paspampres yang ada di ring 1 harus siap sedia dan segera berkoordinasi dengan personel yang ada di ring 2.

"Baru selanjutnya ring 2 berkoordinasi dengan ring 3," ungkapnya.



Sumber : Vivanews