Pages

Jumat, April 25, 2014

TNI : Anggap Saja Ini Latihan

JAKARTA-(IDB) : Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Andika Perkasa mengatakan, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) batal diterjunkan guna menyelamatkan upaya pembajakan terhadap maskapai penerbangan Virgin Blue Air.

Hal itu menyusul telah diamankannya seorang pelaku yang diduga mabuk dan melakukan upaya “pembajakan," bernama Matt Christoper.

“Pasukan batal diterjunkan, anggap saja tadi latihan penanggulangan teror,” kata Andika kepada wartawan, Jumat (25/4/2014).

Andika menambahkan, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Budiman telah mendapatkan laporan tentang kemungkinan terjadinya pembajakan Virgin Australia di Bandara Ngurah Rai, Bali. Mendapat laporan tersebut, KSAD lalu memerintahkan agar pasukan Kopassus melakukan persiapan yang diperlukan.

“Pasukan sudah disiapkan di (Bandara) Halim. Tapi karena tadi mendapatkan informasi jika yang melakukan orang mabuk dan sudah ditangani maka batal diterjunkan,” tegasnya.

Pembajak Ternyata Penumpang Mabuk

PT Angkasa Pura memastikan tidak ada pembajakan yang dilakukan terhadap pesawat Virgin Blue rute Brisbane-Denpasar.

“Penumpang sedang mabuk dan menerobos ke kokpit. Jadi bukan pembajakan,” kata GM Angkasa Pura I Trikora saat dikonfirmasi Okezone, Jumat (25/4/2014).

Trikora belum mengetahui apakah penumpang diamankan di mana. “Saya belum dapat informasinya,” tandasnya.

Sebelumnya, TNI Angkatan Udara membenarkan adanya informasi tentang pembajakan pesawat Virgin Blue.

Sebelumnya disebutkan pihak Bandara Ngurah Rai menerima informasi dari pilot pesawat yang mengabarkan bahwa pesawat Virgin Blue yang ditumpangi 139 orang dibajak oleh seseorang yang saat itu menggedor-gedor pintu kokpit.




Sumber : Okezone

Breaking News : Indikasi Pembajakan Virgin Blue Di Bali

NGURAH RAI-(IDB) : Kadispen TNI AU Hadi Tjahjanto mengungkapkan pesawat Virgin Blue dari Brisbane menuju Denpasar Bali landing pada pukul 14.10 WITA. Beberapa indikasi yang menunjukkan pembajakan adalah pesawat tersebut tetap berhenti di landasan pacu setelah mendarat.

Menurut Hadi, pihaknya saat ini masih menunggu perkembangan dari kasus yang diduga pembajakan itu. "Tentu yang akan kami lakukan adalah menyelamatkan seluruh jiwa yang ada dalam pesawat," ujarnya saat diwawancarai Metro TV, Jumat (25/4/2014).

Pesawat yang diduga dibajak adalah jenis Boeing 737-800, dan saat ini aparat keamanan masih memantau kondisi pesawat tersebut.

Update terbaru :

Informasi terkahir Detasemen Bravo TNI AU Dan Gultor Kopassus akan berangkat ke Bali dari Bandara Halim Perdanakusumah





Sumber : Kompas

Analisis : Embargo Diri Sendiri Menuju Kemandirian

PT Pindad Bandung mengerjakan Panser Anoa pesanan TNI AD (photo: viva.co.id)
PT Pindad Bandung mengerjakan Panser Anoa pesanan TNI AD

JKGR-(IDB) : Kemandirian di segala bidang sangatlah diperlukan oleh negara sekaliber negeri kita Indonesia, termasuk kemandirian dalam industri militer. Industri Pertahanan dalam negeri merupakan industri VITAL untuk menopang kemandirian dan kemampuan mempertahankan kedaulatan NKRI tanpa embel – embel dan diATUR oleh negara lain.

Kedaulatan Mutlak
 
Negara kita berprinsip “Zero Enemy” dan Indonesia sejak lama telah memproklamirkan sebagai negara netral, negara Non Blok. Namun dalam perkembangannya, terkadang masyarakat berharap pengadaan alutsista cenderung bersandar ke bekas Blok Timur, Rusia. Semua itu efek domino dari rasa sakit hati akibat embargo barat yang dimotori US sejak 1999 hingga 2005, buntut dari kasus Timor Timur.

Pada pengalaman masa lalu kita pernah diembargo secara militer oleh pihak barat. Banyak pengaturan dan syarat yang merepotkan kita sebagai Negara merdeka. Akibatnya timbul kesimpulan, Kemandirian pengadaan Alutsista adalah hal  mutlak.

TRAUMA diembargo oleh barat sering terngiang dan menjadi ketakutan pada rakyat, terutama para pemerhati blog militer di dunia maya dan para analisis dunia militer. Kita mempunyai PENGALAMAN diembargo secara militer dan sangat merepotkan. Tetapi dengan tumbuhnya industri militer dalam negeri, kekhawatiran dampak yang ditimbulkan seperti masa lalu tidak lagi begitu mencemaskan. Pengalaman adalah guru yang sangat berharga.

Kita mencoba menganalisa yang lebih ekstrim dengan satu pertanyaan, bagaimana bila kita diembargo secara TOTAL oleh PBB yang disponsori Negara Negara Adidaya yang tidak puas dengan kebijakan yang diambil pemerintahan bangsa ini ?.

Bila Indonesia diEMBARGO oleh PBB, maka kita tidak bisa Impor dan ekspor. Beberapa efek akan timbul dengan berlakunya Embargo internasional terhadap kita, misalnya dalam sektor di bawah ini:

Pangan
 
Kita tidak bisa menikmati semua makanan CEPAT SAJI yang berlabel Internasional. Keuntungannya, semua makanan bermerk lokal akan naik omzetnya dan makananan tradisional akan terangkat pamornya. Masalah ketahanan pangan akan sedikit terguncang dengan tidak bisanya Impor beras yang lumayan besar tiap tahunnya, tetapi hal ini akan melecut kita untuk meningkatkan produk pangan berupa: beras, jagung dan lain-lain. Bangsa ini bisa menyesuaikan pola makanannya. Daging sapi akan meroket tajam harganya tetapi kondisi ini akan membuat rakyat beralih ke daging ayam, ikan laut, ikan hasil ternak tambak: lele, bandeng, udang dan lain-lain.
Petani Indonesia Panen Padi (photo: kontan.co.id/muradi)
Petani Indonesia Panen Padi.

Dalam hal PANGAN kita malah BISA menuju KEMANDIRIAN dan SWASEMBADA PANGAN. Bila kita kena embargo ekonomi, kondisi Perekonomian Indonesia pada awalnya akan terguncang dan laju inflasi akan tinggi, melemahnya rupiah terhada mata uang asing, juga indeks harga saham akan banyak terjun bebas.

Tetapi apakah kita akan terpuruk selamanya?. Jawaban para patriotik pasti Tidak!!!.
Kita langsung membalasnya dengan kebijakan semua perusahaan asing akan kita NASIONALISASI, Freeport, Blok Mahakam, Blok Cepu dan sebagainya  akan kembali menjadi milik rakyat Indonesai sepenuhnya.

SDA migas yang tidak diekspor akan mencukupi konsumsi BBM dan kebutuhan energi dalam negeri.BUMN akan dipaksa untuk bisa menambang sendiri, mengolah sendiri dan menjual sendiri untuk kepentingan Industri dan konsumsi rakyat indonesia. Emas, dan logam lainnya akan melimpah bisa dimanfaatkan oleh kebutuhan dalam negeri. Dan EMAS yang melimpah akan banyak peminatnya di black market dunia, bila kita mau sedikit membanting harganya.
Industri dalam negeri bisa mengubah arah produk dan marketnya untuk mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri. Sekiranya pengusaha nasional patriotik bisa tetap menjalankan pabrik pabriknya tetap beroperasi dan bekerjasama dan BERSINERGI sesama industri.

Transportasi
 
Memang kita akan sedikit terguncang tetapi bisa ditangani dengan SINERGI PERINDUSTRIAN dalam negeri untuk bisa mencukupi kebutuhan sparepartnya. Merk merk kendaraan asing yang beredar di Indonesia langsung saja diuubah diganti merk merk berbau Indonesia.

Militer
 
Kita akan terguncang sementara dengan tidak adanya dukungan suku cadang negara asal pembuat alutsista. Kembali lagi peran SINERGI PERINDUSTRIAN kita diharapkan mencukupi semua kebutuhan sparepart dan alutsisita.

Tentunya keberadaan black market dunia memberikan kita ruang gerak dalam mencukupi apa yang kita perlukan untuk alutsista. Selain itu PT PAL, PTDI, PT Pindad, Koja Bahari, PT LEN, PT Dahana dan lain lain akan dipaksa berpacu mencari solusi jitu agar tetap berproduksi dan mencukupi kebutuhan alutsista dan suku cadang.
CN 235 MPA produksi PT DI Bandung (photo; PTDI)
CN 235 MPA produksi PT DI Bandung.
Negara Sepenanggungan
 
Sinergi sesama negara negara yang diEMBARGO, bisa dimanfaatkan. Kita bisa bekerjasama, dengan negara negara yang keadaannya sama sama di embargo misal dengan Korut, Iran juga Myanmar. Mereka akan SENANG bisa bekerjasama dengan Indonesia yang kaya raya sumber dayanya. Skenarionya, Korut bisa menyuplai produk militer ke kita. Demikian juga dengan Iran bisa menyuplai minyak  bila kita memerlukan. Komoditi Non migas kita bisa dibarter kepada negara negara tersebut.

Tentunya negara negara Blok Timur, Rusia, Pecahan Rusia, China, juga India akan berlomba mendekati dan bekerjasama dengan kita melalui jalur BACKSTREET.

Apakah PBB atau negara lain berani mengembargo Indonesia secara ekonomi ? Indonesia terlalu sexy dan berharga untuk diembargo. Mereka takut kalau negara Indonesia akan menuju MANDIRI bila nanti diembargo. Singapura sebagai Negara yang terkena dampak paling besar bila kita diembargo oleh PBB.

Singpork is nothing, can not be rich without Indonesia. Itu salah satu perkataaan kawan Warga Negara Singapura yang mempunyai bisnis besar di negara kita. PERKIRAANNYA penghasilan dari 50 ribu kapal yang lewat selat Malaka tiap tahunnya akan hilang, bila kita menutup selat tersebut menyikapi embargo yang ada.

500 000 orang Indonesia berlibur ke Singapore tiap bulannya. Apartemen apartemen terbaru di sana banyak  dibeli orang indonesia. Rumah sakit rumah sakit isinya kebanyakan orang Indonesia. Berapa saham negara itu yang berputar di perusahaan perusahan indonesia yang mencakup di seluruh sektor? Bagaimana bila dinasionalisasi kan?.
Suasana di kolam renang Marina Bay Sands Hotel, Singapura (photo:Jennifer Polland/ Business Insider)
Suasana di kolam renang Marina Bay Sands Hotel, Singapura.
Kasus efek Domino dengan kolapsnya perekonomian negara lain bisa terjadi terhadap Jepang, China ddan lain lain yang nilai perdagangannya dengan Indonesia begitu besar. Afrika Selatan, Republik Rakyat Cina dan Taiwan merupakan contoh yang mengesankan, sebagai Negara yang pernah diembargo oleh PBB.

Negara-negara tersebut telah menguasai beberapa teknologi dan dapat bersaing di pasar global. Kuncinya ternyata adalah kekuatan techno-nasionalisme yang tangguh dan berkelanjutan. HARUSNYA Rakyat republik ini belajar untuk MENGEMBARGO DIRI SENDIRI.
  1. Belajarlah membeli tekstil,garmen,pakaian, sepatu dan lain-lain dari hasil pabrik kita sendiri. Kurangi memakai produk asing.
  2. Belajarlah lebih suka dan membeli produk makananan dari merk lokal Indonesia dan makanan tradisional kita sendiri.
  3. Belajarlah membeli produk produk hasil Industri kita sendiri.
  4. Belajarlah naik pesawat memakai Airways kita sendiri.
  5. Belajarlah Menonton budaya kita sendiri, dan lain lain.
Dan Militer-nya. BELAJARLAH untuk menyukai produk hasil Industri militer kita sendiri dengan kebijakan nyata bukan sekedar lips service dengan membeli hasil produksi inovatif yang dihasilkan oleh Industri militer dalam negeri.

JIka kita bisa MENGEMBARGO diri kita sendiri, muncul istilah INDONESIA WILL RULE THE WORLD. Bukan seperti keadaan kita sekarang ini. Kita yang diatur oleh kekuatan asing (Dunia). Kita perlu critical mass untuk bisa tumbuh sendiri (MANDIRI). Kita juga memerlukan tokoh tokoh gerakan techno-nasionalisme. Para penggerak techno-nasionalisme negara ini yang bisa meyakinkan pemerintah dan rakyatnya untuk mengembangan berbagai kemampuan teknologi dalam bidang penerbangan, perkapalan, nuklir, energi, telekomunikasi, pertanian dan lain sebagainya. Gerakan Aku Cinta Indonesia (ACI) yang HARUS terus bergulir.

Perlu martir gerakan nasional yang dilandasi oleh pemikiran menciptakan kemandirian bangsa kita dalam teknologi dan industri.

GERAKAN nasional yang membawa angin segar bagi digairahkannya lagi pemikiran techno-nasionalisme. Saat ini kita memerlukan kembali gerakan nasional ‘Aku Cinta Produk Indonesia’ dan perlu cara jitu untuk menggerakan rakyat Indonesia agar lebih mencintai produk asli Indonesia. Apa langkah jitu tersebut?. coba kita analisa dan pecahkan bersama.

Menggapai Kemandirian
 
Selera orang Indonesia diberbagai tingkat perekonomian memang UNIK. Untuk tingkatan middle-Up, membeli suatu produk kadang bukan hanya kualitas yang dikejar tapi juga faktor GENGSI yang didahulukan. Untuk kaum yang ini, mereka merasa lebih bangga memakai produk luar negeri demi gengsi ataupun memenuhi gaya hidup hedonisme. Walaupun kadang barang KW yang dibeli asal bermerk (Branded mainded). Tetapi mereka diperkirakan hanya menyumbang 25 persen saja pasar global Indonesia.

Sedangkan pasar menengah ke bawah masih 75 persen di Indonesia. Pasar masyarakat bawah terlihat, mereka tidak peduli merk ataupun kualitas, tetapi yang dicari adalah harga yang terjangkau. Terbukti produk sepatu, sandal, garmen, dan sebagainya dari hasil industri lokal dan home industri masih laku keras mencukupi kebutuhan pasar lokal Indonesia masyarakat bawah tersebut. Bahkan sebagian sudah diekspor. Untuk beberapa jenis barang, produk kita sebenarnya menang dan merk kita sudah mendunia.

Terbukti misal produk sepeda ontel. 3 merk lokal sudah menguasai pasar nasional kita mengalahkan produk china sekalipun dan kita sukses mengekspornya ke berbagai belahan bumi. Memang kalau untuk produk premium kita kalah jauh berdasarkan bahan, image product dan tenaga ahlinya.

Sepeda onthel Indonesia digemari manca negara (photo:solokomunitas.wordpress.com)
Sepeda onthel Indonesia digemari manca negara.

JADI, masih kurangnya kepedulian membeli produk asli Indonesia ada di kalangan menengah-keatas yang masih banyak menganut paham branded mainded.

Nah untuk menggelorakan masyarakat menengah-keatas yang berduit ini, harus mempunyai LANGKAH JITU agar mereka lebih suka produk nasional.
 
Beberapa contoh kasus mengungkapkan misalnya. Sebuah merk Sepatu dari US dulu diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan Indonesia untuk pasar nasional dan dunia. Mereka puluhan tahun memproduksi merk sepatu yang mempunyai image global tersebut. Setelah perusahaan tersebut pecah kongsi dengan induknya dari US, mereka memproduksi sendiri dengan merk nasional yang tentunya MUTUnya sama dengan merk dari US tersebut. Akan tetapi penjualan produk ini belum sepesat saat menjual merk lama.

Juga ada rakyat bangsa ini yang suka bepergian ke luar negeri membeli produk apparel dari club kesebelasan Inggris yang ternyata sudah dibeli dan dilihat labelnya adalah madein Indonesia.

Dan juga terbukti di manca Negara harga produk sepatu dari US yang berimage global made in Indonesia ternyata lebih mahal harga jualnya dari pada made in Vietnam ataupun china, walau merknya sama.

BUKTI LAIN kalau mutu kita tidak Kalah. Ada temen pas lagi di Jerman mereka jalan jalan ke bazar, banyak produk kebutuhan yg dijual di bazar itu. Mereka mendengar salah satu pedagang menawarkan produk sepatu merk nasional kita. “Silahkan beli sepatu berkualitas hand made,” begitu teriak pedang. Teman tersebut melirik merknya dan ternyata sepatu itu merk lama asli Indonesia. Masyarakat eropa di sanna sangat tertarik dengan sepatu tersebut karena HAND MADE. Mereka begitu menghargai produk yang dihasilkan oleh Hand made. Harga jual di sana MAHAL untuk ukuran kantong kita. Sedangkan di sini merk tersebut mungkin hanya dipakai oleh anak sekolah dan masyarakat menengah saja.

Pembuatan sepatu handmade di Bandung (photo: toko-o.com)
Pembuatan sepatu handmade di Bandung.
INI menunjukan bahwa masyarakat kita masih banyak yang branded mainded. Mereka lupa kalau barang yang diproduksi oleh kita tidak kalah mutunya bahkan dihargai lebih mahal dibanding yang diproduksi oleh negara lain walaupun merknya sama.

KESIMPULANNYA, MUTU bukan jaminan untuk masyarakat kita mencintai produk dalam negeri. Diperlukan suatu GREGET langkah JITU untuk membudayakan masyarakat kita mau membeli dan mencintai produk kita sendiri.

Apa Itu Kira-Kira ?

Langkah Jitu
 
Langkah Jitunya kira kira seperti gambaran di bawah ini:
 
Masyarakat muslim kita mungkin banyak yang percaya dengan pruduk makanan kita yang diolah oleh saudara sesama muslim cenderung HALAL.
 
Tetapi masyarakat kita lebih suka dan merasa aman bila mengkonsumsi produk produk yang mempunyai sertifikasi Halal yang dikeluarkan oleh MUI kita.

Masyarakat tidak ragu ragu membeli karena produk tersebut karena ada jaminan sertifikasi. Kadang masyarakat non muslim kita malah lebih suka produk yg punya sertifikasi halal tersebut mempertimbangkan masalah kesehatannya. Tidak mungkin non muslim malah menjauhi dan tidak membeli produk yang bersetifikasi halal tersebut dikarenakan beda agama.

Jelasnya bahwa Sertifikasi HALAL bisa menembus segala lapisan masyarakat kita tanpa memperdulikan sara dan harga. CONTOH di atas adalah ROADMAP jalan penunjuk kita menuju langkah jitu yang kita pertanyakan di atas. kita butuh SERTIFIKASI NASIONALISME atau PATRIOT di setiap produk kita. Sertifkasi yang dikeluarkan oleh lembaga/Komisi Independent di negara ini. Masyarakat akan membeli produk yang mempunyai sertifikasi Nasionalisme /Patriot untuk menunjukan bahwa mereka peduli dengan kemandirian bangsa ini (walaupun aslinya banyak yang kurang peduli) dan akan menimbulkan fenomena tersendiri dalam perdagangan di Indonesia yang tentunya untuk MEMACU kemandirian bangsa ini.

Ekspresi aku cinta Indonesia (photo: myinfrared.com)
Ekspresi aku cinta Indonesia
Bila selama ini ada SNI standart Nasional Indonesia yang melabelli produk produk yang beredar di pasar nasional kita menunjukan bahwa produk tersebut sudah memenuhi standart yang ditentukan oleh regulasi kita. MAKA Kita perlu SPI (Standar Patriot Indonesia) yang harus dicantumkan di semua produk lokal yang beredar di pasar kita.

SPI menunjukan bahwa produk tersebut hasil dari produk dalam negeri dan kandungan lokal bahannya lebih dari 75 persen. Dengan adanya sertifikasi ini dan diberi Logo SPI misalkan memakai logo burung garuda menunjukan mana mana saja produk yang sudah asli buatan kita sendiri, maka  akan Timbul Fenomena di tengah masyarakat kita” Gak pakai produk yg ada lambang garudanya berarti gak cinta produk Indonesia”. 

Mungkin ide di atas bisa MENGGUGAH rasa nasionalisme seluruh lapisan masyarakat kita dan mau membeli barang barang produk kita dengan alasan nasionalismenya yang tinggi, atau malu kalau dibilang kurang rasa nasionalismenya, atau sekedar untuk GENGSI saja. HAL ini pernah terjadi saat booming mobnas yang diikuti semua masyarakat ANTUSIAS ingin memiliki mobnas tersebut walau aslinya bukan produk dalam negeri.

Kita ingat bagaimana masyarakat Indonesia Timur sampai pada menunggu mau beli oto timor kapan datang di sini ?. Dan moment tersebut didahului dengan kebanggaan bangsa ini yang mampu membuat pesawat N250 dari tangan tangan terampil Techno-nasionalisme bangsa ini di tengah perayaan INDONESIA EMAS pada tahun 1995. Sayangnya asing keburu membunuh fenomena itu agar KEMANDIRIAN bangsa ini tidak berkembang.

Apapun produk yang beredar di pasaran dengan Logo Garuda/SPI maka kita tidak ragu membelinya karena secara langsung turut mensukseskan percepatan kemandirian bangsa. Pesan pesan untuk masyarakat agar mengutamakan membeli produk yang berlabel Garuda bisa digencarkan melalui media dan sistim materi pengajaran di sekolah sekolah sehingga dari dini anak anak kita tahu bahwa membeli produk berlabel garuda adalah PERWUJUDAN CINTA TANAH AIR.

TEKNIS Regulasi untuk produk apa saja yang bisa menyandang sertifikasi SPI dan berlogo garuda bisa kita cari formulanya yang tepat dan bisa dikonsultasikan antara Pemerintahan, DPR, Pengusaha, Pabrikan dan Pihak Akdemisi sehingga bisa dibuatkan undang undang yang mengatur bagaimana bentuk dan juga sanksi sanksinya. 

Dan tentunya juga produk tersebut juga sudah mengantongi SNI (Standart Nasional Indonesia). Tentunya ide di atas akan banyak ganjalan dari pihak produsen asing yang sudah lama enak enakan menikmati pasar nasional kita yang gemuk ini dengan membanjirinya dengan merk merk internasional, dan akan banyak yang ingin menggagalkannya atau membuat komisi boneka tandingan untuk mengaburkan SPI tersebut. Apalagi bila berkaitan dengan produk otomotif.

Masyarakat Indonesia CERDAS harus memulai belajar mengembargo diri sendiri (bisa mulai dikampanyekan dan diterapkan di lingkup keluarga) untuk menuju kemandirian bangsa dengan cara jitu dan digulirkan oleh pemerintah.




Sumber : JKGR

Abbott Didesak Perbaiki Hubungan Dengan Indonesia Sebelum SBY Pensiun

CANBERRA-(IDB) : Kubu oposisi Australia (Partai Buruh) mendesak Perdana Menteri Australia, Tony Abbott bertindak cepat untuk memperbaiki hubungan dengan Indonesia, sebelum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pensiun sebagai Presiden Indonesia.

Hubungan Indonesia dan Australia retak karena dua masalah. Yakni, soal penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap para pejabat Indonesia dan soal pelanggaran kedaulatan Indonesia yang dilakukan kapal-kapal Australia ketika mengusir para pencaria suaka.

Juru bicara kubu oposisi Australia untuk urusan luar negeri, Tanya Plibersek, mengatakan perbaikan hubungan kedua negara sudah mendesak. ”Sangat diinginkan untuk melihat hubungan dikembalikan ke pijakan normal sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninggalkan kantornya (pensiun) pada bulan Juli,” katanya.

Plibersek, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Kamis (24/4/2014), khawatir jika hubungan tidak cepat dinormalkan, aka nada banyak masalah ke depan. ”Saya pikir dalam pemerintahan (Indonesia) mendatang, setiap presiden baru, tentu saja akan memprioritaskan apa yang harus mereka lakukan di dalam negeri sebelum bekerja untuk memperbaiki hubungan (dengan) Australia,” katanya kepada radio ABC.

”Saya khawatir bahwa hubungan dengan Australia mungkin tergelincir ke bawah,” lanjut dia. Sudah enam bulan sejak Indonesia menarik duta besarnya di Australia dan menangguhkan kerjasama, hubungan kedua negara belum dipulihkan.

Puncak kemarahan Indonesia terjadi, ketika muncul bocoran laporan dari bekas kontraktor National Security Agency (NSA), Edward Joseph Snowden, bahwa intelijen Australia pernah menyadap ponsel Presiden SBY, istri dan pera pejabat tinggi Indonesia.

Indonesia menuntut Australia menandatangani kode etik spionase sebelum kedua negara mulai bekerja sama dalam penanganan penyelundupan manusia, pertahanan dan kerjasama intelijen. Plibersek mengaku menggunakan momen kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia untuk membantu mengakhiri gesekan antara kedua belah pihak yang sudah beralurut-larut.




Sumber : Sindo

3 WNI Diduga Diculik, TNI AL Koordinasi Dengan Otoritas Malaysia

KUALA LUMPUR-(IDB) : Kapal tanker Jepang Naninwa Maru 1 dirompak di Selat Malaka, selat yang terletak antara Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Diduga, 3 anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia diculik saat kerjadian tersebut.

Menanggapi informasi penculikan tersebut, pihak TNI Angkatan Laut pun langsung berkoordinasi dengan International Maritime Bureau (IMB) yang bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia. Namun sampai saat ini pihak TNI AL belum bertindak karena kejadiannya berada di wilayah yuridiksi Malaysia.

"Kalau dari TNI AL nunggu laporan dari sana. Karena TNI AL punya Atase Pertahanan di sana karena bukan wilayah yuridiksi kita. Jadi kita nggak bisa berbuat, kita cuma koordinasi," ucap Kasubdis Penerangan Umum Dispen AL Kolonel Laut Suradi Agung Slamet kepada Liputan6.com, Jakarta Rabu (23/01/2014).

"Kita dapat informasi bahwa ada warga Indonesia yang disandera, sekarang otoritas Malaysia yang melakukan pelacakan itu," imbuhnya.

Menurut sumber Liputan6.com di Badan Keamanan Laut, kejadian itu berlangsung di sekitar 30 mil laut sebelah barat Port Klang Malaysia. Para perompak ini melakukan pencurian bahan bakar minyak (BBM) yang dibawa kapal berbendera St. Kitts dan Nevis ini.

"Para perompak mengambil BBM sebanyak 3 juta liter MDO (diesel). Lalu 3 ABK dibawa perompak. Bukan hanya membawa ketiga kru, tapi juga membawa barang pribadinya dan paspor ketiga ABK. Para perompak menggunakan 2 kapal dan memindahkan pencurian mereka ke kapal mereka," imbuhnya.

Naninwa Maru 1 mulai berlayar dari Pulau Ketam, Selangor, Malaysia, Selasa 22 April silam sekitar pukul 01.00 waktu setempat. Kapal tersebut dirompak dalam perjalanan menuju Myanmar.

Komandan polisi Port Klang, Norzaid Muhammad Said, menjelaskan awalnya seorang awak kapal melihat kawanan perompak datang. Para pelaku membawa pistol dan parang. Para awak kapal diserang dan diikat.

Saat perampokan terjadi, 2 kapal tanker lain datang mencoba menolong. Hingga pada akhirnya salah satu awak berhasil melepaskan ikatan dan membebaskan diri.

Para awak kapal yang dibantu awak kapal tanker lain mulai bangkit dan menyerang perompak. Para pembajak laut itu kemudian kabur, namun ada 3 WNI menghilang. Mereka diduga diculik perompak tersebut. 

Malaysia Curigai Kru WNI Sekongkol Dengan Pembajak Kapal Jepang

Polisi Malaysia mencurigai keterlibatan tiga ABK asal Indonesia dalam pembajakan kapal tanker Jepang, Naniwa Maru 1. Sebab, saat diculik, dokumen pribadi ketiga WNI seperti paspor, barang-barang pribadi serta pakaian turut lenyap.

Dilansir laman Malaysia, The Star, Kamis 24 April 2014, ketiga ABK itu diketahui bernama Kapten Farizal, kepala mesin, Mohammad Alfan dan kepala pegawai, Ariyandri Alhasyah. Hingga saat ini, belum ada tuntutan apa pun yang mereka buat.

Menurut Wakil Komandan Polisi Federal Kelautan, Abdul Rahim Abdullah, mengaku terkejut dan curiga apabila petugas kunci di kapal menghilang dengan delapan pembajak.

"Kapal itu tengah dalam perjalanan menuju Myanmar dari sebuah pelabuhan di Singapura ketika kapal dibajak menggunakan parang dan pistol," kata Abdul Rahim.

Komposisi kru, lanjut Abdul Rahim terdiri dari 10 WNI, tujuh Thailand dan satu orang India. Selain dicuri minyak tiga juta liter, para pembajak juga mengambil ponsel dan uang senilai US$ 17 ribu atau Rp 197 juta.

Sementara saat dibajak, kapal Naniwa Maru I kehilangan tiga juta liter dari 5,3 juta liter minyak yang harus didistribusikan ke tepat waktu ke Myanmar.

"Total kehilangan dari pencurian minyak diesel itu sebesar RM8 juta atau Rp 28 miliar," jelas dia.

Selain itu, Abdul Rahim mengatakan perusahaan asal Singapura yang memiliki kapal itu diinformasikan bahwa anggota kru diculik baru pukul 10.00 waktu setempat.

Sementara para kru juga dicurigai terlibat, karena kecurigaan mereka saat memberikan laporan. "Bahkan hal yang lebih mencurigakan yakni tidak ada tanda bahaya yang diaktifkan kapal tersebut," kata dia.

Padahal butuh waktu delapan jam bagi kedua kapal tanker lainnya untuk bisa leluasa menyedot bahan bakar diesel.




Sumber : SCTV

Analisis : Dibalik Polemik JamTangan Panglima TNI Oleh Singapura

RI-(IDB) : Menarik berita yang dirilis oleh situs berita Singapura mothership.sg yang dimuat pada 22 April 2014 yang menayangkan artikel dengan judul “Indonesia’s General Moeldoko Has Got an Exquisite Taste for Watches.”  Selain itu harian terkenal di Singapura, Straits Times pada 25 Maret 2014 merilis foto Panglima TNI Jenderal  Moeldoko yang terlihat mengenakan jam tangan mewah bermerek Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph "Black Kite ".


Jam tangan yang dipakai Moeldoko itu kata motherships.sg sangat terkenal di dunia, dimana jam tersebut dibuat dalam edisi terbatas, dan hanya dibuat sebanyak 30 unit di Amerika Utara dan Selatan. Harga jam tangan itu berkisar Rp 1,1 miliar.


Selain itu mothership.sg juga memberitakan juga beberapa jam tangan lain koleksinya,  seperti, IWC Pilot’s Watch Chronograph Top Gun Miramar yang seharga USD$ 12,700. Audemars Piguet Royal Oak Offshore Jarno Trulli Chronograph seharga USD$38,300, dan juga Audemars Piguet Millenary seharga USD$ 43.000.


Berita dari situs berita Singapura tersebut yang diperkuat oleh Straits Times kemudian menimbulkan kehebohan dikalangan media, khususnya di jejaring sosial media. Bermacam tanggapan, ada yang diantaranya mengaitkan, Singapura tidak suka dengan Jenderal Moeldoko karena persoalan penamaan Usman-Harun bagi kapal perang Indonesia yang sedang dalam proses pembuatan di Belanda.


Tetapi apakah sentimen media Singapura hanya sebatas persoalan itu saja?Rasanya bukan juga. Mari kita bahas soal yang nampaknya menggelikan tetapi sebenarnya bisa sangat merugikan citra Panglima TNi yang gagah itu.


Bagi kalangan high society di Indonesia, ada dua hal yang mendudukkan diri seseorang menjadi terpandang saat bertemu. Status seorang pria akan dilirik pertama dari jam tangannya, kemudian yang kedua sepatunya. Baju dan yang lainnya adalah urusan ketiga. Demikian juga dengan mobil, rumah, dan lebih tinggi lagi kepemilikan pesawat jet pribadi.


Jadi jam tangan itu sangat penting. Jam tangan limited edition yang diproduksi pabriknya hanya berjumlah terbatas sangat disukai dan si pemakai akan bangga memakainya. Demikian juga dengan sepatunya, kalau sepatunya mengkilat dari merek mahal yang berharga puluhan juta, tanpa dia bicara, kalangan sosialita akan faham ini orang berkelas.


Nah, jam tangan yang dipakai oleh Panglima TNI itu dan khusus di foto oleh kuli tinta Singapura dan kemudian di ekspose memang apabila asli harganya selangit. Terlebih dengan anjlognya nilai rupiah dari dolar AS, makin mahal harga barang kecil tapi penting itu. Kalangan anggota DPR juga termasuk yang menyukai mengoleksi jam mahal serupa.


Persoalannya, mengapa fotografer harian Straits Time Singapura Kevin Lim tertarik dan menyempatkan diri memotret tangan sang Panglima, kemudian menayangkan ke media arus utama disana. Apakah hanya karena sentimen soal Usman Harun belaka? Menurut penulis masalah penamaan kapal perang nilainya hanya sesaat, karena hanya mengganggu perasaan para pejabat di Singapura sesaat.


Masalah yang lebih besar nampaknya terkait dengan pilpres yang akan dilaksanakan pada 9 Juli 2014. Singapura jelas sangat berkepentingan dengan siapa pemimpin nasional Indonesia masa mendatang, baik presiden maupun wakil presiden. Badan intelijen Singapura SIS (Secret Intelligence Service) seperti badan intelijen lainnya (Australia, Malaysia, bahkan AS) jelas melakukan spotting, memonitor perkembangan politik serta para calon pasangan capres-cawapres di Indonesia demi untuk kepentingan nasionalnya masing-masing.


Suport informasi intelijen SIS misalnya sangat diperlukan pemerintahnya. Jaringan agen maupun informannya sangat luas, tersebar dan tertata demikian rapihnya, mereka merekrut mulai dari sopir taksi, pedagang, wartawan, ilmuwan dan seterusnya. Secara berjenjang informasi terus mengalir tahap-demi tahap hingga ke analis dan terakhir pada end user. SIS ini sangat canggih, dan diberitakan melakukan kerjasama dengan badan intelijen Amerika Serikat untuk memata-matai Malaysia sebagai tetangga dekatnya. Jelas Indonesia juga menjadi target yang realistis penting.


Nah terkait dengan pemberitaan Jenderal Moeldoko, beberapa waktu terakhir diberitakan media bahwa capres PDIP Jokowi kini sedang menggodok beberapa kandidat cawapresnya. Selain sipil, ada juga calon dari militer. Nama yang santer diberitakan adalah Jenderal TNI (Purn) Riyamizard Ryacudu, mantan Kepala Staf TNI AD dan calon kedua adalah Jenderal TNI Moeldoko yang kini masih menjabat sebagai Panglima TNI. Nampaknya disinilah inti persoalan berita jam tangan tersebut.


Berita media Singapura itu bukan hanya berita iseng kurang kerjaan belaka, tetapi ini sebuah serangan yang sangat serius apabila dikaitkan dengan pilpres. Menurut penulis inilah serangan strategis cerdik, karena apabila Moeldoko masuk radar PDIP sebagai cawapres Jokowi, kepemilikan jam mewah yang harganya aduhai itu merupakan serangan mematikan baginya. Publik menyukai Jokowi karena diberitakan  media sebagai sosok yang jujur dan sederhana.


Nah dengan pemberitaan gaya kepemilikan Jam merek Richard Mille seharga Rp1,1 miliar, maka Moeldoko mereka perkirakan akan habis. Sederhana memang serangan itu tetapi menusuk ke sesuatu yang sangat prinsip. Jelas Ibu Mega beserta elit PDIP akan berfikir ulang apabila akan menduetkan Moeldoko dengan Jokowi. Jokowi dikenal sebagai perwakilan rakyat yang  sederhana, apabila disandingkan dengan Moeldoko  yang berkelas high society dengan jam tangannya itu akan menjadi tidak matching dan bahkan akan merugikan elektabilitas Jokowi. Itulah sasaran tembak psikologisnya sebagai latar belakangnya.


Singapura jelas sudah merasa ngeri-ngeri sedap dengan beberapa sikap Moeldoko dalam kemelut pemberitaan Usman-Harun dan tidak pernah meminta maaf kepada Singapura seperti yang diberitakan. Ada yang mereka takutkan, karena Moeldoko mereka nilai keras,  berani dan tetap memegang prinsip sebagai prajurit TNI, Saat acara Air Show di Singapura tanggal 11-16 Februari 2014, Moeldoko membatalkan kunjungannya bersama-sama para Kepala Staf Angkatan, karena Singapura membatalan undangan para perwira TNI lainnya. Sikap yang diacungi jempol bagi bangsa Indonesia, tetapi jelas  sangat tidak disukai oleh Singapura.


Apa tanggapan Mabes TNI soal berita tersebut? Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengatakan bahwa Panglima TNI sudah mengetahui pemberitaan tersebut dan dari hasil konfirmasinya, dijelaskan, "Wah, saya dan panglima sudah lihat beritanya. Itu memang benar jam tangannya bermerek, tapi jam China semua," kata Fuad. Apakah jawaban seperti ini dapat menyelesaikan masalah sehinga ada cap Panglima mengoleksi jam tangan palsu, Kw-1, 2 atau 3. Yang penulis tahu di Blok M, harga jam tangan Rolex kronograph asli berlapis emas seharga Rp 300 juta, kw-1 nya hanya dijual Rp1,5 juta. Ini yang perlu dipikirkan dalam melakukan counter berita.


Pertanyaannya, mengapa Ryamizard tidak diserang? Karena Jenderal yang satu ini sudah cukup lama tidak terlibat dalam urusan baik politik maupun hubungan internasional, atau mungkin ketegasan Ryamizard mereka nilai masih dalam koridor toleransi dalam ukuran mereka.


Jadi itulah kondisi menjelang pilpres 2014. Pesan moralnya, pilpres Indonesia nanti bukan hanya menjadi kepentingan bangsa besar ini, tetapi negara-negara lain akan turut campur didalamnya, karena pengaruh globalisasi yang kian menggigit. Sebagai penutup, para elit parpol masa kini sebaiknya waspada dengan politik adu domba.


Kita lihat beberapa parpol setelah berjuang lama dengan sukses, kini terancam pecah, seperti PPP dan Golkar hanya karena soal kepentingan. Prabowo kembali mengalami kesulitan mendapat boarding pass dengan mundurnya PPP akibat ada kemelut internal. Ada apa ini, kan itu pertanyaannya.  Semoga perpecahan hanya disebabkan soal kepentingan  di internal saja dan tidak ada intelijen negara lain yang ikut campur. Begitulah membaca situasi dan kondisi menjelang pilpres apabila diukur dengan sense of intelligence.




Sumber : RI