Pages

Senin, Januari 27, 2014

Berita Foto : Serah Terima 37 Tank BMP-3F


SITUBONDO-(IDB) : Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro memimpin upacara penyerahan 37 unit Tank Amfibi BMP-3F dari Pemerintah Rusia kepada Kementerian Pertahanan RI, di area titik tinjau T12 Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Korps Marinir, Karang Tekok, Asem Bagus, Situbondo, Jawa Timur, Senin (27/01/2014).



Penyerahan Tank Amfibi BMP-3F ditandai dengan penandatanganan oleh Pemerintah Rusia, Pemerintah RI (Kemenhan), Mabes TNI, Mabesal dan Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI  Dr. Marsetio, Dubes Rusia untuk Indonesia, Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Komisi 1 DPR RI, pejabat teras Kemhan RI, Mabes TNI, dan Mabesal, dilanjutkan dengan penyerahan replica Tank BMP-3F.


 
Dengan diserahkannya 37 unit Tank Amfibi BMP-3F, maka saat ini Korps Marinir telah memiliki 54 tank modern produksi Rusia, setelah sebelumnya pada  11 Desember 2010 menerima sebanyak 17 unit tank jenis yang sama dari Menhan RI.


 
Selesai upacara penyerahan, Menhan RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, berkesempatan menyaksikan uji coba dan uji penembakan yang dilakukan tank tersebut, serta penembakan beberapa kesenjataan lain yang dimiliki Korps Marinir TNI AL dalam bentuk manuver di lapangan.




Sumber : Kormar

Panglima TNI : Alutsista Korps Marinir Banyak Yang Usang

SITUBONDO-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengungkapkan Alat Utama Sistem Senjata atau alutsista Korps Marinir saat ini sudah banyak yang setengah tua (STW).

"Kita harus selalu memodernisasi persenjataan. Kita up date, termasuk tank-tank yang sudah tua. Kalau sudah tua, dimodifikasi seperti apapun tidak bisa. Lupakan yang lama dan kita cari yang baru," katanya kepada wartawan seusai penyerahan tank amfibi BMP-3F dari Rusia di Puslatpur Karang Tekok, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin (27/1).


Moeldoko menyebut tank-tank Korps Marinir saat ini tidak bisa beroperasi maksimal.  Jenderal berbintang empat itu mengemukakan kelengkapan alutsista merupakan bagian kesejahteraan secara tidak langsung bagi prajurit TNI. Menurut dia, kalau prajurit berangkat ke medan tempur dengan senjata tua, maka akan menurunkan moral prajurit


"Dengan kedatangan tank baru ini akan sangat baik bagi pembangunan kekuatan Marinir ke depan. Marinir tentu akan semakin hebat," katanya saat mendampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat penyerahan tank.

Tank PT-76 Akan Diganti BTR-4

Sebanyak 37 unit kendaraan tempur amfibi Tank BMP-3F buatan Rusia kembali memperkuat Alutsista TNI AL. Puluhan kendaraan lapis baja itu masuk jajaran Resimen Kavaleri Marinir, setelah diserahkan secara remi oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro kepada jajaran Korps Marinir di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu (27/01). Hadir dalam acara serah terima Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, Dankorrmar Mayjend TNI (Mar) Faridz Washington, Duta Besar RI untuk Rusia Djauhari, Duta Besar Rusia untuk RI Mikhail Galuzin serta rombongan dari Komisi-1 DPR RI, pejabat teras Mabes TNI dan Kemhan.

Dalam acara serah terima dilaksanakan penandatanganan naskah penyerahan 37 unit BMP-3F dari pihak Rusia ke Dephan kemudian ke Mabes TNI dan terakhir ke pihak TNI AL. Dalam konferensi pers dengan media, Menhan didampingi Panglima TNI, Kasal, Dankormar serta anggota Komisi-1 DPR RI Mahfudz Sidiq.


Pada kesempatan itu Menhan mengatakan, selain kerjasama pembelian BMP-3F juga dilakukan transfer teknologi antara RI dan Rusia. Dalam hal ini untuk sistem dan senjata BMP-3F akan diproduksi di PT. Pindad. Menhan juga mengatakan Indonesia saat ini sedang menjajaki kerja sama untuk pembelian kapal selam Kelas Kilo. Jajaran Kemhan mengajukan spesifikasi untuk Alutsista tersebut diantaranya yaitu minimal Kapal selam tersebut mampu menembakkan misil pada saat menyelam. Selain itu spesifikasi lain yang menjadi perioritas yakni jangkauan misil dari kapal selam tersebut minimal 200 sampai 300 kilo meter.


Mengutip dari konferensi pers tersebut Panglima TNI mengatakan akan meng-upgrade Panser Amfibi AMX-13 yang ada di jajaran Korps Marinir. Selain itu secara bertahap AMX-13 akan diganti dengan Alutsista yang baru. Selanjutnya Kasal juga menambahkan bahwa Panser Amfibi PT-76 akan diremajakan dengan Alutsista baru pada Rencana Setrategis dua periode tahun 2015 sampai dengan 2019. 


Saat ini menurut Kasal, ada sebanyak 70 unit Tank PT-76 masih memperkuat jajaran Korps Marinir. Pada tahap awal sebagai pengganti PT-76 akan didatangkan sebanyak 55 unit Tank BTR-4. Dengan demikian Korps Marinir akan memilki satu Batalyon Ranpur BTR-4. “Pada Renstra dua dan tiga akan ditambah lagi satu Batalyon BTR-4”, kata Kasal.




Sumber : Metrotvnews

37 Tank BMP-3F Perkuat Korps Marinir TNI AL

SITUBONDO-(IDB) : Sebanyak 37 unit kendaraan tempur amfibi Tank BMP-3F buatan Rusia kembali memperkuat Alutsista TNI AL. Puluhan kendaraan lapis baja itu masuk jajaran Resimen Kavaleri Marinir, setelah diserahkan secara remi oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro kepada jajaran Korps Marinir di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir, Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu (27/01). 

Hadir dalam acara serah terima Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, Dankorrmar Mayjend TNI (Mar) Faridz Washington, Duta Besar RI untuk Rusia Djauhari, Duta Besar Rusia untuk RI Mikhail Galuzin serta rombongan dari Komisi-1 DPR RI, pejabat teras Mabes TNI dan Kemhan.

Dalam acara serah terima dilaksanakan penandatanganan naskah penyerahan 37 unit BMP-3F dari pihak Rusia ke Dephan kemudian ke Mabes TNI dan terakhir ke pihak TNI AL. Dalam konferensi pers dengan media, Menhan didampingi Panglima TNI, Kasal, Dankormar serta anggota Komisi-1 DPR RI Mahfudz Sidiq.

Pada kesempatan itu Menhan mengatakan, selain kerjasama pembelian BMP-3F juga dilakukan transfer teknologi antara RI dan Rusia. Dalam hal ini untuk sistem dan senjata BMP-3F akan diproduksi di PT. Pindad. 

Menhan juga mengatakan Indonesia saat ini sedang menjajaki kerja sama untuk pembelian kapal selam Kelas Kilo. Jajaran Kemhan mengajukan spesifikasi untuk Alutsista tersebut diantaranya yaitu minimal Kapal selam tersebut mampu menembakkan misil  pada saat menyelam. Selain itu spesifikasi lain yang menjadi perioritas yakni jangkauan misil dari kapal selam tersebut minimal 200 sampai 300 kilo meter.

Mengutip dari konferensi pers tersebut Panglima TNI mengatakan akan meng-upgrade Panser Amfibi AMX-13 yang ada di jajaran Korps Marinir. Selain itu secara bertahap AMX-13 akan diganti dengan Alutsista yang baru. 

Selanjutnya Kasal juga menambahkan bahwa Panser Amfibi PT-76 akan diremajakan dengan Alutsista baru pada Rencana Setrategis dua periode tahun 2015 sampai dengan 2019.  Saat ini menurut Kasal, ada sebanyak 70 unit Tank PT-76 masih memperkuat jajaran Korps Marinir. 

Pada tahap awal sebagai pengganti PT-76 akan didatangkan sebanyak 55 unit Tank BTR-4. Dengan demikian Korps Marinir akan memilki satu Batalyon Ranpur BTR-4. “Pada Renstra dua dan tiga akan ditambah lagi satu Batalyon BTR-4”, kata Kasal.

Dalam klausal kesepakatan kontrak di antaranya tertulis bahwa selama proses pembuatan Tank Amfibi BMP–3F dapat diawasi oleh empat personil Tim Techrep (tim pengawasan produksi) dari Korps Marinir. Selain itu Korps Marinir juga mengirimkan enam prajuritnya dari Resimen Kavaleri untuk dapat mengikuti pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan tank terebut.

Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan selama lima bulan di Pusat Pelatihan Pabrik Kendaraan Tempur Kurganmashzavod, Kurgan, Rusia. Para prajurit Korps Marinir tiba pada pertengahan bulan Juni 2013 lalu dan selesai melaksanakan pelatihan pada bulan November 2013. Semua materi pelajaran diajarkan oleh para instruktur yang memiliki pengalaman yang cukup tinggi dalam hal perkembangan dan teknologi kendaran tempur Rusia. Materi pelajaran yang diterimakan dalam bentuk teori di kelas, praktek lapangan di pabrik, serta praktek uji coba senjata, mengemudi di darat, laut, serta praktek melaksanakan evakuasi tank di Ground Test Facility yang berjarak sekitar 30 km di luar kota Kurgan, Rusia.

Materi pelajaran yang diterima, antara lain, pengetahuan tentang pengoperasian tata tembak senjata dan  pemeliharaan persenjataan canggih yang ada di tank. Pengetahuan tentang pengoperasian dan pemeliharaan sistem komunikasi. pengetahuan tentang pemeliharaan dan perbaikan sistem kelistrikan. pengetahuan tentang pemeliharaan dan perawatan mesin, serta sistem penggerak dan suspensi hidrolis tank.   

Pengetahuan tentang pengawakan dan mengoperasikan kendaraan tempur BREM-L sebagai kendaraan recovery dan kendaraan pendukung (supporting vehicle) untuk Tank Amfibi BMP-3F, yang memiliki peralatan mulai dari crane kapasitas 11 Ton, peralatan las aluminium, potong plat, dan peralatan perbengkelan lainnya guna mendukung perbaikan dan pemeliharaan Tank Amfibi BMP-3F, sampai dengan bongkar pasang mesin, transmisi, dan senjata utama (100 mm beserta turret-nya).

BMP, dalam bahasa Rusia Boyevaya Mashina Pyekhota, Sebelumnya TNI AL sudah memperoleh Tank BMP-3F pada tahun 2010 sebanyak 17 unit, jadi total semuanya sebanyak 54 unit. BMP-3F akan menjadi kekuatan utama marinir sebagai bagian dari komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL. Kontrak pembeliannya 37 unit BMP-3F resmi ditandatangi oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo bersama Kepala Perwakilan JSC Rosoboronexport (Rusia), Jumat, 11Mei 2012, di Kantor Kementrian pertahanan (Kemhan) RI. Selain kontrak pembelian dilakukan juga penandatanganan kerjasama Transfers of Technology (ToT) yang memungkinkan kedepanya indonesia bisa memproduksi sendiri Tank BMP 3F.

Rencananya TNI AL, akan melengkapi BMP-3F menjadi satu batalion. Menhan merencanakan kebutuhan ranpur untuk AL sebanyak 95 unit terdiri dari 81 unit BMP-3F, 10 unit BMP-3FK (versi komando), dan 4 unit BREM-L (versi bengkel). Dengan kehadiran ranpur tersebut Indonesia memasuki masa baru kendaraan tempur invantri amfibi. Indonesia menandatangani kontrak dengan Rusia untuk pengadaan 37 unit kendaraan tempur amfibi untuk Marinir TNI AL senilai lebih dari $ 100 juta. Pengadaan 37 unit tank amfibi BMP-3F dari Rusia ini merupakan program pengadaan 2012.

BMP-3 dirancang berkemampuan amfibi penuh, melaju di permukaan air memakai sistem hidrojet, bukan sistem penggerak rantai roda seperti pada BMP-1 dan BMP-2. Kecepatan berenang maksimal 10 km/jam, daya tahan berenang selama 7 jam. BMP-3F, varian BMP-3 yang dirancang untuk pendaratan amfibi Marinir AL terdapat tambahan snorkel di atas badan belakang dan alat pemecah ombak di depan badan kendaraan. 

Mampu berenang pada level sea state 3, akurasi tembakan sambil berenang masih akurat pada sea state level 2. Sea state adalah indikator kondisi gelombang laut menurut Badan Meteorologi Dunia, level 2 berarti tinggi gelombang berkisar hingga setengah meter, level 3 berarti tinggi gelombang berkisar hingga 1,25 meter.  BMP-3F mempunyai kecepatan di medan berlumpur 45 km, 70 km di jalan raya, 10 km di air dan mampu berjalan mundur dengan kecepatan 20 km.

Kemampuan kendaraan tempur (ranpur) ini selain bisa beroperasi di darat, dia juga bisa memusnahkan musuh dari air. Oleh sebab itu, ranpur ini disebut sebagai tank amphibi yang tangguh. Ranpur BMP-3F mampu melaju dengan kecepatan 70 Km/jam di darat ini juga dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara (NBC) yang berguna untuk menanggulangi peperangan Nuklir, Biologi dan Kimia (Nubika). BMP 3F merupakan salah satu ranpur infanteri bersenjata berat yang disegani di seluruh dunia. 

Dilengkapi dengan alat komunikasi R 173 dengan jarak jangkau maksimum 12 km. Sementara Jika keluar malam, tank ini memiliki sinar inframerah dan teropong bidik sasaran. Sementara untuk sistem operasional persenjataan tank yang mampu menampung 10 orang personel yang terdiri dari 7 orang pasukan dan 3 orang awak ini menggunakan sistem manual dan elektrik.

Untuk pengerahan cepat, unit BMP-3 mudah diangkut dengan pesawat angkut taktis C-130 Hercules atau Antonov An-12. Pesawat kargo jumbo An-124 Ruslan mampu memuat 4 unit. Bahkan helikopter angkut berat Mi-26 bisa mendrop BMP-3 menggunakan platform parasut khusus. Fleksibilitas, ketangguhan di segala medan, kekuatan pemukulnya BMP-3 menjadikan senjata utama sebagai kendaraan tempur infantri andalan dalam angkatan bersenjata di berbagai negara termasuk Indonesia. Tercatat ada 10 negara yang menggunakan BMP-3 yaitu Rusia, UEA, Venezuela, Kuwait, Korsel, Sri Lanka, Cyprus, Indonesia, Ukraina, Azerbaijan, dan Yunani. Bahkan yang mengejutkan, Korea Selatan yang dikenal pengasup setia teknologi militer dari Amerika Serikat, nyatanya juga memiliki 70 unit BMP-3F.

BMP–3F yang diproduksi oleh Rusia adalah kendaraan tempur lapis baja yang bisa dikatakan sempurna dari segi teknologi dan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris). Awalnya angkatan bersenjata Rusia mulai menggunakan Ranpur jenis BMP sejak tahun 1980 dengan type BMP–2 (sekelas BVP-2 Slovakia, seperti yang dimiliki Marinir TNI AL), pada akhir dasa warsa 1980-an. Hasil uji coba dalam iklim yang berbeda, baik di darat maupun di laut menegaskan efisiensi dan efektifitas yang tinggi pada BMP–3 F.

BMP–3F memiliki beberapa fitur khusus antara lain Kontruksi (chasis) BMP–3F memungkinkan untuk dimodernisasi, mudah perawatannya dan minim pemeliharaan.  Dengan adanya beberapa penyempurnaan BMP–3F menjadi ranpur segala medan yang cukup berat, namun hal ini bisa diimbangi dengan manuver dan pertahanan diri yang lebih baik. BMP–3F mengaplikasi persenjataan baru (SKS Arteleri – Roket – Meriam) dengan sistem kontrol penembakan secara otomatis.

BMP-3F mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak karena BMP-3F sudah menggunkan skema balok pengontrol penembakan otomatis yang baru (pola stabilizer sistem baru). Kunstruksi persenjataan BMP–3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet) yakni Meriam, peluncur roket berkaliber 100mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan Mitraliur berkaliber 7,62 mm. Penggabungan ini memungkinkan awak ranpur dapat memilih dengan cepat keperluan penggunaan senjata dalam situasi tempur tergantung dari sasaran yang diinginkan baik darat, laut maupun udara.

Sistim pengontrol penembakan otomatis yang terdiri dari stabilisator senjata alat pembidik, kombinasi dengan stabilisasi pembidikan dalam 2 bidang : Azimut dan Elevasi (tinggi di atas permukaan laut) alat pengukur jarak/ lasser, alat pembidik komandan kendaraan, alat perhitungan lintasan tembakan, alat pengumpul data. Sistem pengontrol penembakan otomatis itu memberi kesempatan kepada satuan infantry melaksanakan tugas taktis yang mereka hadapi (KSIT), penggunaan senjata secara efisien dan memperlihatkan keunggulannya dibandingkan dengan system pengontrol penembakan yang tidak otomatis. Alat sistem pengontrol penembakan otomatis BMP–3F mampu mempertimbangkan berbagai data (diturunkannya atau dinaikannya alat pengontrol BMP-3F) untuk bidikan tepat, oleh karena itu penembakan dari segala jenis senjata akan selalu tepat.

Hasil penembakan yang tepat sama ketika BMP–3 digunakan di pegunungan atau menembaki sasaran udara seperti helikopter yang terbang hover/terbang diam. Untuk menembak dengan roket kendali atau peluru berkaliber 100 mm dan peluru berkaliber 30 mm hanya perlu ditekan satu kenop, fungsi pembidik tidak berubah sambil menembak dari segala jenis senjata, amunisi bagi meriam mesin berkaliber 30 mm dan mitaliur (kal 76,2mm) dimasukkan ke dalam "pitaban" peluru yang tidak putus-putusnya dan dapat digunakan lagi tanpa diisi kembali, peluru fragmentation/ asap dan brisan/pecah berkaliber 100 mm terletak di dalam otomat pengisian yang memungkinkan menembak 10 peluru/menit.

Jika dibandingkan dengan kendaraan berlapis baja, baik buatan Rusia maupun buatan negara Barat, maka  bisa dilihat kekhususan prinsipil yang utama BMP–3 F, yaitu bahwa seksi motor transmisi ditempatkan di bagian belakang badan BMP – 3 F dan di bagian depan badan BMP–3 F dipasang tiga mitraliur PKT dan PKTM serta ditempatkan seksi pasukan infantri pendarat karena itu efisiensi tembakan sepanjang arah gerakan BMP – 3 F jadi meningkat. Jika pasukan pendarat berada diluar BMP–3 F pengemudi sendiri mampu menembak dari mitraliur–mitraliur itu, persediaan amunisi untuk mitraliur berkaliber 7,62 mm berjumlah 6.000 peluru.

Berkat mitraliur itu kekuatan gempur BMP–3F meningkat, untuk dapat menghancurkan musuh yang berjarak dekat sedang. Data dari “Jane’s Soviet Intelligence Revier” menyatakan bahwa spesialis militer dari Negara-negara barat menilai tinggi kemampuan BMP–3F.

Sebagai perbandingan antara BMP–3 F dengan ranpur lain yakni Ranpur ini memungkinkan melaksanakan berbagai tugas yang dihadapi dan dapat digunakan sebagai bantuan tembak jarak jauh/ dekat dan sebagai Ranpur pengangkut personil berlapis baja penghancur Tank (Ranpur lain) dengan Roket. BMP–3 F dapat digunakan bersama Infanteri untuk meningkatkan kemampuan anti Tank dengan bantuan tembak jarak jauh atau dekat ketika jumlah Tank dikurangi. Pada saat ini di negara barat belum ada panser tempur yang mempunyai kekuatan menyerupai seperti BMP–3 F. Hasil perbandingan Ranpur BMP–3 F dengan Ranpur USA M2 "Bradley" menunjukkan bahwa BMP–3 F mengungguli M2 dalam daya gerak dan daya tembak.

MP-3, tipe 3F dirancang dengan kemampuan tambahan untuk bisa berenang dengan lebih baik, yakni mampu menantang ombak laut di level 2, dan bisa beroperasi di laut selama 7 jam. Untuk menunjang kemampuan amfibinya, BMP-3F dapat dilengkapi snorkel.

Senjata andalan BMP-3F adalah kanon kaliber 100 mm. Kanon ini dirancang untuk menembakkan peluru/ roket non-kendali (shell). Kanon jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik. Selain itu terdapat platform peluncur rudal kendali anti tank (ATGM), baik yang diluncurkan langsung melalui laras meriam (laser guided system) maupun yang terpasang pada badan panser. diri dari dua bidang stabilisator dari pembidik kaca utama dan sebuah sensor gyroscope.

Konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Dengan penggabungan ini memungkinkan awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara.

BMP-3F memiliki bobot kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas awak 3 orang serta 7 personel pasukan bersenjata lengkap. Bila dipandang dari segi bobot, BMP-3F kini menduduki kendaraan tempur kavaleri terberat yang dimiliki Korps Marinir, bahkan menjadi arsenal ranpur kelas berat nomer satu dibanding beragam jenis tank yang dimiliki Marinir. 




Sumber : Koarmatim

37 Tank BMP 3F Akan Diserahterimakan Di Situbondo

SITUBONDO-(IDB) : Upaya meningkatkan kecanggihan dan modernisasi peralatan tempur TNI terus dilakukan. Sebanyak 37 unit Tank Ampibi BMP-3F kembali akan diterima pemerintah dari Pemerintah Rusia. Penyerahan tank buatan Kurganmashzavod Rusia itu akan dilakukan di Titik Tinjau T-12 Puslatpur Marinir Karangtekok, Situbondo.

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro akan memimpin langsung upacara penyerahan tank Ampibi BMP-3F dari Rusia. Berikutnya, tank modern produksi Rusia itu secara resmi akan diserahkan kepada Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington.

"Dengan diserahkannya 37 unit Tank Ampibi BMP-3F ini, maka Korps Marinir memiliki 54 tank BMP-3F. Sebelumnya juga pernah menerima 11 unit, pada 11 Desember 2010 lalu," kata Kepala Dispenal Laksma TNI Untung Suropati dalam rilisnya, Senin (27/1/2014).

Dijadwalkan turut hadir dalam upacara penyerahan itu di antaranya Panglima TNI Jendral TNI Dr. Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Masetio, Kasad Jendral TNI Budiman, Kasau Marsekal TNI I Putu Dunia, Dubes Rusia untuk Indonesia dan sejumlah pejabat Kemhan RI, Mabes TNI dan Mabes AL.

Usai upacara, Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Jendral TNI Dr Moeldoko dan sejumlah pejabat TNI lain akan diberi kesempatan untuk mengikuti pelaksanaan uji coba penembakan Tank Ampibi BMP-3F. Juga ada atraksi kesenjataan lain dari Korps Marinir dalam bentuk manuver lapangan.

"Tank Ampibi ini dibuat oleh pabrik Rusia sebagai realisasi dari pelaksanaan kontrak jual beli antara Kemhan RI dengan perusahaan Rusia Rosoboronexport," pungkas Untung Suropati.




Sumber : Detik

Kasum TNI Buka Latihan Gultor Waspada Nusa V

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsdya TNI Boy Syahrir Qamar, secara resmi membuka Latihan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI dengan sandi "Waspada Nusa V" di Halim Pernadakusuma, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2014) pagi.
 
"Urgensi Latihan ini adalah untuk mengantisipasi dan merespon kemungkinan terjadinya kontijensi aksi teror yang mengancam kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia terutama pada saat pelaksanaan Pemilu 2014," kata Boy dalam amanatnya.

Boy mengatakan disamping itu, latihan ini juga dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional dan menjawab permasalahan terkait aksi teroris di obyek vital strategis serta meningkatkan integrasi dan keterpaduan antar BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris).

Menurutnya, satuan Gultor dan POLRI dalam melaksanakan fungsi, peran dan tugasnya secara terpadu di lapangan dalam satu kesatuan komando.

"Latihan ini diselenggarakan tidak sekedar memenuhi kalender program dan kegiatan yang telah ditetapkan, namun lebih dari itu bahwa latihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Satuan Gultor TNI, dihadapkan kepada kecenderungan kondisi faktual perkembangan aksi dan modus operandi terorisme saat ini dan dimasa yang akan datang," jelasnya.

Menurutnya, penyelenggaraan latihan ini, untuk meningkatkan kemampuan unsur pimpinan dan staf Satuan Penanggulangan Teror TNI dalam merumuskan Rencana Operasi serta tercapainya kesiapsiagaan operasional, baik dalam sistem penangkalan dan penindakan yang handal dalam rangka penanggulangan aksi terorisme.

Latihan ini diselenggarakan dengan tema “Satuan Penanggulangan Teror siap menangkal dan menghadapi kemungkinan terjadinya serangan teroris yang ingin mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka mendukung tugas pokok TNI”. Dan sebagai Direktur Latihan adalah Dankorpaskhas TNI AU Marsda TNI M. Harpin Ondeh, S.H.

Latihan Satgultor TNI dengan sandi “Waspada Nusa V” dibagi dalam dua tahap, yaitu: Latihan Posko yang dilaksanakan mulai tanggal 24  s.d. 25 Januari  2014 di Batalyon Komando 461 Paskhas Jakarta, sedangkan Latihan Lapangan  dilaksanakan mulai tanggal 27 sampai dengan 29 Januari 2014 Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. 

Peserta latihan yang terlibat sebanyak 507 orang, terdiri dari : 35 orang penyelenggara, 55 Personel Sat-81 TNI AD, 37 Personel Denjaka TNI AL, 38 Personel Satbravo90 TNI AU, 5 personel Bais TNI dan 337 orang unsur pendukung.

"Dengan dilaksanakannnya Latgultor ini diharapkan akan terwujud satu visi dan misi Sat-81, Denjaka dan Satbravo’90 dalam satu ikatan tugas TNI," lanjutnya.

Dirinya berpesan, TNI harus satu persepsi dan menjadi kekuatan utuh dalam tampilan di mata masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karenanya ego sektoral yang dapat menimbulkan kelemahan dan menjadi penghambat dalam mewujudkan TNI yang profesional, militan dan solid harus ditanggalkan.




Sumber : Tribunnews

Australia Cemas, Kapal Perang RI Disiagakan Di Perbatasan Australia

DARWIN-(IDB) : Pemerintah RI merealisasikan niat untuk memperketat wilayah perairan yang berbatasan dengan Australia. TNI Angkatan Laut mulai mengerahkan beberapa kapal perang termasuk kapal rudal dan torpedo ke wilayah perbatasan.

Harian Guardian, Jumat 24 Januari 2014 melansir informasi itu dari Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati. Untung membenarkan ada beberapa kapal perang yang dipindahkan ke dekat perbatasan perairan yang dekat dengan Australia. Selain kapal peluncur rudal dan torpedo, ujar Untung, ternyata TNI AL turut mengerahkan kapal perang corvette dan pesawat perbatasan air.

"Semua kapal itu telah bergerak menuju ke perbatasan dan berpatroli di sana," kata dia tanpa menyebut jumlah kapal yang telah dikerahkan.

Selain mengerahkan kapal dari TNI AL untuk menjaga perbatasan, TNI Angkatan Udara (AU) juga mengerahkan beberapa pesawat. Menurut Juru Bicara TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, apabila ada pelanggaran perbatasan, pangkalan udara di Makassar siap membantu mengamankan.

"Australia bisa dijangkau dari sana," ujarnya.

Seperti diketahui, Pangkalan Udara Sultan Hassanudin di Makassar, adalah pangkalan bagi 16 pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 buatan Rusia. Dengan menggunakan pesawat itu, hanya butuh waktu satu jam mencapai Australia.

Langkah untuk menjaga perbatasan ini mulai membuat Parlemen Australia khawatir. Namun, langkah itu tidak mengejutkan bagi mereka.

Menurut anggota parlemen dari Partai Buruh, Chris Bowen, kebijakan yang ditempuh RI merupakan hasil yang dituai dari kebijakan Perdana Menteri Tony Abbott, Menteri Imigrasi, Scott Morrison dan Menteri Luar Negeri, Julie Bishop, yang bersikap kepala batu.

"Sebelumnya, sudah ada beberapa peringatan bahwa hal ini timbul karena kebijakan ngotot mereka. Kini, kami mulai terlihat jelas dampaknya," ungkap Bowen dan dilansir kantor berita ABC News.

Sementara itu, Pemimpin Partai Hijau, Christine Milne, memperingatkan Abbott untuk mundur dari kebijakan pencari suakanya. Milne mengingatkan kembali pernyataan Pemerintah RI yang secara tegas menolak kebijakan sepihak dari Negeri Kanguru.

"Situasinya akan berdampak lebih buruk. Kini, waktunya bagi Tony Abbott mundur dan mengakui bahwa kami sedang dalam situasi yang serius dengan Indonesia," kata Milne. 

Sebelumnya, pada Jumat, 17 Januari 2014, Australia telah meminta maaf kepada Pemerintah RI lantaran telah melanggar wilayah perbatasan air secara tidak sengaja, saat mendorong balik perahu pencari suaka ke perairan Indonesia.

Setelah kejadian itu, Abbott mengatakan akan tetap menjalankan operasi perbatasan.

Dia pun meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan publik untuk memahami bahwa menghentikan manusia pencari suaka terkait masalah kedaulatan.

"Ini merupakan isu yang serius bagi suatu negara. Kami akan tetap melanjutkan kebijakan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Abbott di sela Forum Ekonomi Dunia (WEF), Davos, Swiss. 

Penggunaan Retorika "Perang" Australia Pada Indonesia  Dikecam

Penggunaan istilah retorika berupa kata-kata seperti “perang” yang disampaikan Pemerintah Australia kepada Indonesia dalam hal mengamankan wilayah perbatasan menuai kecaman.

Paul Dibb, penulis utama buku putih pertahanan Australia menyayangkan cara penggunaan kata-kata diplomasi yang disampaikan pemerintahan Perdana Menteri Tony Abbott itu.

"Ini disayangkan bahwa pemerintah kita menggunakan kata-kata seperti 'perang' dan orang Indonesia juga berbicara tentang jet mereka yang mencapai wilayah Australia,” kata Dibb kemarin.

”Saya tidak berpikir pernyataan ini sangat membantu. Sudah waktunya bagi kedua belah pihak untuk menggunakan bahasa yang lebih terukur dan diplomatik,” lanjut Dibb, seperti dikutip The Australian, Sabtu (25/1/2014).

Peter Jennings, mantan pejabat senior di Pertahanan Australia, yang sekarang aktif di Australia Strategic Policy Institute, mendesak kedua pemerintah untuk memperbaiki hubungan pertahanan, sebelum mengalami kerusakan yang lebih lanjut. ”Ini tragis,” kata Jennings, menggambarkan situasi hubungan antara Indonesia dan Australia.

Polemik baru ketegangan Australia dan Indonesia sejatinya dipicu tindakan kapal-kapal  Angkatan Laut Australia yang melanggar wilayah perairan Indonesia ketika mengusir perahu para pencari suaka. Australia mengklaim tindakan itu tidak sengaja, meski media Australia pernah menyebut pelanggaran itu terjadi tujuh kali dalam sebulan.

Pelanggaran itu membuat Pemerintah Indonesia gusar. Menkopolkam, Djoko Suyanto, pernah mengatakan, Tony Abbott harus paham dan mengerti apa arti kedaulatan Indonesia yang telah dilanggar.

Komentar Menteri Djoko itu dibalas Abbott ketika berada di Forum Ekonomi Dunia di Swiss, di mana Abbott terang-terangan mengatakan, bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  harus mengerti soal kedaulatan Australia, di mana pasukan Australia berusaha keras mengusir perahu para pencari suaka yang melanggar kedaulatan mereka.




Sumber : Vivanews

Antisipasi Banjir Susulan Marinir Kerahkan KAPA

JAKARTA-(IDB) : Satuan Tugas (Satgas) banjir dari Korps Marinir TNI Angkatan Laut masih terus melancarkan aksinya dalam membantu masyarakat yang terkena musibah banjir tahunan itu di sejumlah wilayah ibu kota dan sekitarnya. Untuk mengantisipasi adanya banjir susulan, Korps Marinir TNI Angkatan Laut telah menyiapkan Satgas cadangan yang dilengkapi sejumlah Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA), dan perlengkapan SAR lainnya.

Kendaraan berat yang mampu berenang di air itu akan dioperasikan di sejumlah lokasi yang spesifik dan sulit dijangkau, seperti halnya pada saat banjir setahun yang lalu.

Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) dalam siaran pers diterima Jurnal Nasional, mengatakan, sejak 13 Januari 2014, Korps Marinir TNI Angkatan Laut telah mendirikan delapan posko yang tersebar di beberapa lokasi, antara lain di Muara Kapuk Jakarta Utara, Kelurahan Penjaringan Jakarta utara, sekitar Kantor Wali Kota Jakarta utara, kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, di wilayah Jakarta Selatan, dan beberapa tempat lainnya.

Bagi masyarakat yang ingin membutuhkan bantuan dari Satgas Banjir Korps Marinir TNI Angkatan Laut, dapat menghubungi telephone (021) 3506069, (021) 3843514, (021) 3841752, Mako Brigif 2 Marinir( 021) 7805003, Mako Menbanpur 2 Marinir (021) 7801023, serta Yon Taifib 2 Marinir (021) 7821206.

Sementara itu, Satgas Banjir TNI Angkatan Laut secara keseluruhan melibatkan 2.555 prajurit dari Koarmabar, Korps Marinir, Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Jakarta, Lantamal III, dan Dinas Hidro Oseanografi (Dishidros) Angkatan Laut, masing-masing lengkap dengan sekoci karet, serta peralatan SAR lainnya.

Satgas TNI Angkatan Laut tersebut telah bergiat sejak tanggal 13 Januari 2014 dengan mengirimkan personel dan peralatan ke tempat-tempat musibah banjir seperti Babelan, Bukit Duri, Bendungan Hillir Pejaringan, Daan Mogot, Pluit, Graha Prima Tambun, Kampung Pulo, Sunter, dan beberapa wilayah lainnya yang terkena musibah banjir. Personel yang diterjunkan selain dilengkapi peralatan evakuasi berupa perahu karet (PK) dengan motor tempel, juga dilengkapi sarana pendukung truk angkut dan mobil ambulans.

Masyarakat yang terkena musibah banjir dan lokasinya belum ada petugas evakusi yang berada di tempat banjir, dapat minta bantuan evakuasi kepada TNI Angkatan Laut dengan berkoordinasi dengan instansi terkait melalui via telepon, ke posko-posko banjir TNI Angkatan Laut. Diantaranya Satgas Koarmabar telepon 021-4243000, Satgas Kormar 021-3506069, Satgas Kolinlamil 021-4301495, Seskoal 021- 7236611 (280), Lantamal III 021- 64712689 dan Dishidros Angkatan Laut 021- 64714810.




Sumber : Jurnas

Armada Perang Indonesia Mendekat Ke Australia

JAKARTA-(IDB) : Peningkatan kekuatan armada perang di dekat perairan Australia, bukan lagi sekadar wacana. Pihak TNI menyebut, sejumlah kapal perang telah dipindahkan ke perbatasan Australia.

Selain itu, sejumlah pesawat tempur kini juga disiagakan armada pencegat menggagalkan masuknya kapal Australia ke perairan Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan juru bicara Tentara Nasional Indonesia, sebagaimana diberitakan DW.com, Kamis (23/1/2014). Menurut pihak TNI, militer juga memprogram empat radar pertahanan udara untuk memonitor aktivitas Australia di dekat perbatasan maritim Indonesia.

“Jika kami mengetahui ada pelanggaran perbatasan, pangkalan udara kami di Makassar akan siap. Australia bisa dijangkau dari sana,“ kata Kadispen TNI-AU Marsma Hadi Tjahjanto.

Lanud Sultan Hasanuddin di Makassar, yang terletak di Ibu Kota Provinsi Sulawesi selatan, merupakan pangkalan bagi 16 pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 buatan Rusia.

Langkah senada juga disampaikan, pucuk pimpinan di Dinas Penerangan TNI-AL Laksmana Madya Untung Suropati. Menurut dia, pihaknya telah menggerakkan kapal-kapal perang jenis fregat, kapal cepat bertorpedo, kapal cepat rudal, dan korvet, ke perbatasan Australia. “Semua kapal-kapal ini sedang dipindahkan, berpatroli di perairan sana,“ katanya.

Pekan lalu, Canberra mengakui bahwa kapal-kapal angkatan laut mereka telah melakukan pelanggaran teretorial Indonesia. Tindakan itu terjadi saat mereka menggelar operasi untuk menghalau kapal-kapal yang membawa para pencari suaka agar tidak memasuki Australia.

Retaknya hubungan Indonesia dan Australia berawal pada 2013. Yakni, setelah beredar laporan bahwa pada 2009 intelijen Negeri Kangguru secara sengaja menyadap percakapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono, dan sejumlah menteri. Sebagai dampak dari protes Indonesia, pemerintah menarik pulang duta besarnya di Australia dan menunda sejumlah kerjasama dalam bidang militer dan kepolisian.




Sumber : Inilah

Batch Terakhir Pesawat T50i GE Tiba Di Lanud Iswahjudi

MAGETAN-(IDB) : Sebanyak 16 pesawat T-50i Golden Eagle pesanan Pemerintah Indonesia seluruhnya sudah berada di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, setelah dua pesawat terakhir Sabtu (25/1), tiba di Lanud Iswahjudi yang diterima langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E.

Kedatangan kedua pesawat terakhir tersebut merupakan pengiriman tahap akhir setelah secara bertahap dimana ke-16 pesawat T-50i Golden Eagle, diterbangkan secara ferry dengan rute Sacheon Korea Selatan-Kaohsiung Taiwan -Cebu Philipina-Sepinggan Balikpapan Kaltim-Iswahjudi Air Force Base, oleh Penerbang Korean Aerospace Industries (KAI) ke Indonesia, mulai September 2013 tahun lalu.


Acara penyambutan pesawat T-50i Golden Eagle, yang diterbangkan secara ferry oleh penerbang MR. Kwon Huiman, MR. Lee Dongkyo, MR. Khang Cheol, MR. Shin Donghak dari Negara asalnya Korea Selatan, mendapat penghormatan berupa water salute dan kesenian Reog Ponorogo, disaksikan langsung Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., bersama vice president KAI Lee Seung Min, serta segenap Pejabat di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi,


Menurut rencana, pihak Korea akan menyerahkan ke-16 pesawat Golden Eagle ke Pemerintah Indonesia bulan Februari mendatang di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, selanjutnya ke-16 pesawat Golden Eagle tersebut akan dioperasikan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi sebagai tambahan kekuatan udara dalam mengawal dan mengamankan NKRI.


Sementara sesuai kontrak yang telah dibuat dengan PT. KAI dalam waktu 2 tahun akan menyertakan techrep (Teknical Representative), untuk mengawasi pelaksanaan operasional penerbangan sekaligus sebagai tempat konsultasi para Teknisi Skadron Udara 15 dalam merawat maupun hal-hal yang bersifat perbaikan. Teknisi tersebut juga sebagai penghubung antara Operator di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi dengan pihak Pabrik di Korea.




Sumber : TNI AU

Yonhowtzer-1 Mar Juarai Lomba Uji Trampil Kesenjataan Artileri Koprs Marinir


SITUBONDO-(IDB) : Batalyon Howitzer-1 Marinir Pasmar-1 menjuarai lomba uji trampil kesenjataan Artileri di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (25/01/2014).

Lomba yang disaksikan Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Danpasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji dan pejabat teras Korps Marinir tersebut, Yonhowitzer-1 Marinir berhasil mengungguli Yonhowitzer-2 Mar dengan nilai 58,87,  sedangkan nilai yang diraih Yonhowitzer-2 Marinir  50,45.


 
Bertindak sebagai pelaksana dan penilai yaitu dari Pusat Pendidikan Artileri Marinir dibawah pimpinan Komandan Pusat Pendidikan Artileri Kodikmar Kolonel Marinir M. Supriyatna. Peserta lomba yaitu Yonhowitzer-1 Mar Pasmar-1 dan Yonhowitzer-2 Mar Pasmar-2, masing-masing peserta terdiri dari 49 personel.

Materi yang dilombakan meliputi GAM (dari TTM ke tempat steling), Masuk Steling, Penembakan basah (Tembakan Lintas Biasa, Tembakan Lintasan Curam dan Tembakan Arah Langsung) dan Bongkar Steling


 
Tujuan diadakan lomba tersebut yaitu untuk menguji kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para prajurit Howitzer Marinir dalam mengawaki kesenjataan meriam armed guna meningkatkan profesionalisme prajurit Artileri, sehingga setelah selesai pelaksanaan lomba, prajurit Artileri Korps Marinir dapat meningkatkan profesionalisme  prajurit Artileri dalam teknik, taktik, pengoperasian, pengendalian pucuk meriam dan penggunaan senjata dalam penembakan.




Sumber : Kormar

Jerman Akan Perluas Kehadiran Militernya di Afrika

BERLIN-(IDB) : Jerman akan memperluas kehadiran militernya di Afrika. Menurut Menteri Pertahanan baru Jerman Ursula von der Leyen, Ahad 26 Januari 2014, negaranya harus terlibat lebih kuat di Afrika dengan mengirim panasihat dan pelatih militer tambahan ke Mali dan mendukung intervensi Perancis di Republik Afrika Tengah.

Leyen mengatakan, ia meramalkan peningkatkan misi pelatihan di Mali dari mandat saat ini 180 personel, dengan 99 yang saat ini di lapangan, menjadi 250 personel. Jerman juga akan menggunakan airbus pelayanan medis untuk mendukung misi Perancis di Republik Afrika Tengah.

Saat ditanya oleh majalah berita mingguan Der Spiegel apakah Jerman -yang sering dikritik karena keengganannya mengirim pasukan ke luar negeri pasca-Perang Dunia II- harus meningkatkan keterlibatan militernya did unia internasional, Leyen mengatakan, "dalam kerangka dengan aliansi kami, ya."

Di negara-negara Afrika yang dilanda krisis, Leyen mengatakan, Jerman "tidak bisa berpaling ke arah lain ketika pembunuhan dan pemerkosaan merupakan kejadian sehari-hari." "Di Afrika Tengah, perang berdarah berlangsung antara warga Kristen dan Muslim. Kita tidak bisa membiarkan konflik ini menyebabkan seluruh kawasan ini terbakar," tambah menteri pertahanan perempuan di kabinet Angela Merkel ini.

Leyen mengatakan, dalam jangka panjang, tentara nasional negara Eropa harus digabung ke dalam militer Eropa karena "angkatan bersenjata yang bersatu adalah konsekuensi logis dari sebuah kerjasama militer yang terus meningkat di Eropa."

Sementara itu, Menteri Pembangunan Gerd Mueller mengatakan, Jerman juga berencana untuk memperluas kegiatan pemberian bantuan di Afrika, terutama di Mali, katanya saat berbicara kepada suratkabar Bild am Sonntag. Ketua Angkatan Bersenjata Jerman, Andre Wuestner, mengatakan kepada suratkabar yang sama bahwa misi di Mali kemungkinan akan memakan waktu lebih dari satu dekade.

Negara di Afrika Barat, Mali, dilanda kudeta pada tahun 2012 ketika setengah utaranya diduduki oleh militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda sebelum dibebaskan oleh intervensi militer yang dipimpin Perancis.

Pasukan Prancis juga melakukan intervensi bulan lalu di Republik Afrika Tengah untuk untuk menghentikan pertempuran antara pejuang Muslim, terutama dari Seleka, yang telah melancarkan kudeta tahun lalu, melawan milisi dari negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen itu.




Sumber : Tempo