Pages

Jumat, Maret 21, 2014

Menhan : Tanpa Keamanan Maritim Pembangunan Ekonomi Terganggu

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa tanpa adanya keamanan maritim dan stabilitas di wilayah laut maka proses pembangunan ekonomi untuk jangka panjang tidak akan dapat dilanjutkan.

Oleh karena itu saatnya sekarang diantara negara-negara untuk memperpanjang kerjasama maritim dan menjadi pendekatan yang lebih komprehensif di luar aspek ekonomi termasuk kerja sama keamanan.


Demikian di katakan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro pada pidato penutupan kegiatan tahunan The Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) yang ke-4, Kamis (20/3) di di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta.


Lebih lanjut dijelaskan bahwa di wilayah maritim juga memiliki banyak hal yang harus diwaspadai dari meningkatnya ancaman keamanan non-tradisional. Adanya kejahatan transnasional terorganisir melakukan tindakan kejahatan seperti perompakan, penyelundupan obat-obatan, perdagangan manusia, dan illegal fishing.


Belum lagi adanya dari sengketa dan potensi konflik di laut, baik itu sengketa teritorial, strategis kepentingan pribadi ataupun persaingan untuk menguasai sumber daya. Kesemuanya itu menjalankan resiko yang sangat nyata bagi perdamaian dan stabilitas di wilayah regional dan internasional.


Semua ancaman dan potensi tradisional maupun non-tradisional merupakan tantangan umum yang harus ditujukan secara kolektif kepada negara-negara di kawasan. Dengan melalui transparansi dan komunikasi terbuka sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menghindari salah perhitungan yang berbahaya. Selain itu kerangka hukum yang tepat juga dipertimbangkan untuk menghindari ekses pembangunan militer dan dapat memastikan pengelolaan damai konflik maritim.


Ajang dialog informal internasional tahunan JIDD 2014 dengan tema ”Building Maritime Collaboration for Security and Stability” (Membangun Kolaborasi Maritim untuk Stabilitas dan Keamanan) telah berlangsung pada 19 dan 20 Maret 2014.


Delegasi dari 46 negara-negara anggota ASEAN, China, India, Australia, Amerika Serikat, dan negara-negara lain dari Eropa dan Afrika ikut berpartisipasi aktif dalam forum dialog tersebut. Para peserta turut menyampaikan kontribusi berupa pemikiran, visi serta pengalamannya selama kegiatan JIDD berlangsung yang diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan Indonesia yang didukung penuh oleh Kementerian Pertahanan RI.




Sumber : DMC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar