Pages

Kamis, Februari 06, 2014

Wamenhan Nilai Produk Industri Pertahanan Indonesia Mulai Signifikan

JAKARTA-(IDB) : Dicap sebagai salah satu kementerian yang berkomitmen dalam peningkatan penggunaan produksi dalam negeri negeri, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoedin mengatakan hal itu berbanding lurus dengan produksi industri pertahanan yang cukup signifikan dalam lima tahun ini. Dengan kualitas yang baik, kata Sjafrie membuat produksi industri pertahanan dalam negeri digunakan sendiri maupun diekspor ke sejumlah negara.

"Jadi saya kira justifikasinya itu di produksi, di pemasaran, sejauh mana industri pertahanan dalam negara menopang kebijakan pertahanan Indonesia secara keseluruhan," kata Sjafrie mengenai alasan kementeriannya mendapatkan penghargaan di Istana Wakil Presiden (Wapres), Jakarta, Rabu (5/2) petang.

Sjafrie mencontohkan PT Pindad sudah memproduksi 25 panser yang sesuai standar Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan telah diekspor pula. Sementara PT PAL, kata dia sudah sanggup memproduksi kapal combatant dan kapal angkut tank yang dijual ke negara ASEAN, seperti Filipina.

"Industri pertahanan kita sudah memenuhi tingkat menengah sedang ke tingkat tinggi dalam 10 tahun lagi, membuat kapal tempur sendiri," lanjutnya.

Alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digunakan TNI saat ini, kata dia seluruhnya merupakan produk dalam negeri.

"Kalau tingkat tinggi belum, kapal selam belum. Pesawat tempur belum tapu kita akan buat sendiri kerjasama dengan Korsel (Korea Selatan). Tank juga belum tapi panser sudah," lanjut Wamenhan.



Sumber : BeritaSatu

10 komentar:

  1. bro kalo panser anoa kita mesinya apa?masih renault?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pindad sediakan dua macem. Bisa renault bisa mercy. TNI-AD pilih mesin renault.

      Hapus
    2. Kalo Indonesia bikin mesin sendiri hitung2ngannya masih rugi. Kecuali kalo sudah produksi minimal 3000 unit baru bisa untuk bikin sendiri dan untung. Karena RnD mesin itu sangat mahal. Cina aja RnD untuk buat mesin jet tempur nganggarin minimal Rp.180 T.

      Hapus
    3. tapi renault mnurut ulasan mreka sebelumnya juga bagus kok... dari bermacam" mesin yang di uji ternyata renault memiliki point yang paling tinggi. bahkan lebih tinggi dari mercedes.

      Hapus
  2. Wamenhan Sjafrie cocok jadi menhan kabinet baru nih... biar dia yg meneruskan modernisasi TNI

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju ! pak Syafri harus jadi Menteri Pertahanan ! Atau jadi Menteri BUMN !

      Hapus
  3. egh keknya technology tree-nya acak adul, bisa bikin jet fighter tp gk bisa bikin tank [-(

    BalasHapus
  4. Percuma pk sjafrie kalo bangga bikin rangka aja,,mesinnya prancis punya,kayak ngaku2 bini cantik pdahal pinjam dari lokalisasi,,haduh inikah bangsa mandiri yg d bikin bangga para mentri yg tdk mendukung riset yg sesungguhnya anak negri beginilah jadinya...AMERICA BIKIN F 15 mesin nya dr rusia MALU MENTRI PERTAHANANNYA ,kita sbaliknya,,,

    BalasHapus
  5. ada apa sih dgn bangsa ini (terutama ano 03.23) ? bangsa mencoba utk berkarya msh aja dicela-cela, wajar dong baru mulai jgn lgs dibandingkan dgn amrik laahhh. kan ini lg usaha broooooo asal memang kita jgn berkoar-koar terlalu tinggi juga tapi apa salah punya mimpi dan merintis dr awal..pernyataan beliau msh wajar kok...oiya..jgn diceritakan dong pengalaman pribadi anda soal bini itu hahhahahaha

    BalasHapus
  6. Soal mesin tanya Astra bro. Sdh puluhan tahun jual motor dan mobil jutaan unit kok nggak bikin mesin sendiri.

    BalasHapus