Pages

Sabtu, November 16, 2013

Berita Foto : Dirgahayu Marinir...!!!

JAKARTA-(IDB) : Brrrrrreeemmm... wusss... tank Amfibi BMP-3F itu meloncat seolah terbang sembari menembakan meriamnya. Lalu, berturut-turut puluhan kendaraan tempur lainnya memenuhi lapangan upacara. Demikianlah semarak perayaan ulang tahun marinir yang digelar di Lapangan Pusat Komando Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan Jumat (15/11/2013) pagi ini. Upacara perayaan ulang tahun dipimpin oleh KSAL Laksamana TNI Marsetio dengan komandan Kolonel Marinir Edi Juardi.



Di hari jadinya yang ke 68 tahun, KSAL Laksamana TNI Marsetio juga menyatakan Marinir akan dilengkapi sejumlah persenjataan baru. Diantaranya tambahan Tank Amfibi BMP-3F serta Panser Amfibi BTR-4. Selamat Ulang Tahun Marinir, Jalesu Bhumyamca Jayamahe.








Sumber : ARC

68 Tahun Korps Marinir Untuk Indonesia



JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio bertindak selaku Inspektur Upacara pada peringatan HUT ke-68 Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang diselenggarakan di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2013).


Upacara yang melibatkan sedikitnya 3000 prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut terbagi menjadi 2 divisi upacara. Tiap-tiap divisi terdiri dari 3 brigade upacara, ditambah dengan kompi Pasukan Khusus TNI Angkatan Laut yang terdiri dari Yon Taifib-1 Marinir, Yon Taifib-2 Marinir, serta Denjaka. Selain itu, upacara juga diikuti satu kompi Korps Musik Lanmar Surabaya dan Lanmar Jakarta. Bertindak sebagai Komandan Upacara dalam kesempatan ini, Kolonel Marinir Edi Juardi yang sehari hari menjabat sebagai Komandan Brigif-3 Marinir, Lampung. 


Selama 68 tahun pengabdiannya, Korps Marinir selalu berupaya untuk menjadi kekuatan strategis yang handal dan dapat diandalkan oleh negara, menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia serta tegaknya kewibawaan bangsa.    Korps Marinir telah memberi harga mati dan jawaban pasti untuk selalu siap menghadapi setiap pihak yang ingin merongrong kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.



Seiring pengabdiannya, Korps Marinir telah banyak memberikan sumbangsih dalam pengabdian kepada bangsa dan negara hingga saat ini. Korps Marinir senantiasa hadir dalam setiap palagan dengan mengibarkan bendera keberhasilan di setiap pelaksanaannya. Hasil gemilang dan membanggakan tidak terlepas dari kerja keras, keikhlasan, dan kebersamaan yang menjadi jati diri prajurit Korps Marinir sebagai prajurit tempur petarung sejati. 


Pada HUT ke-68 Korps Marinir tahun 2013 dengan tema, “68 Tahun Marinir Untuk Indonesia,” juga diselenggarakan beberapa demo atraksi. Demonstrasi tersebut diawali dengan bela diri Marine Martial Arts (MMA) yang dikolaborasikan dengan Tari Kecak, Rampak Gendang, Gerak dan Lagu. Demonstrasi lainnya menampilkan kombinasi panahan, penyergapan, dan perkelahian di atas tank amfibi BMP-3F, dilanjutkan dengan serbuan mekanis dengan menggunakan kendaraan tempur Korps Marinir. 


Sebagai penutup demonstrasi ketangkasan prajurit, 16  peterjun dari Yon Taifib-1 Marinir, YonTaifib-2 Marinir, dan Denjaka, melakukan terjun free fall yang mendarat di dua titik, yakni di bagian kanan dan kiri lapangan upacara. Selain itu, upacara juga dimeriahkan dengan defile pasukan dan defile kendaraan tempur yang dimilki oleh Korps Marinir.




Dalam upacara tersebut Kasal menyematkan Satya Lencana Wira Dharma, Wira Nusa, dan Shanti Dharma, masing-masing kepada Lettu Mar Raden Isa Fajar Anggara yang telah sukses dalam Satuan Tugas (Satgas) Ambalat, Serda Mar Sujarwo yang telah berhasil dalam melaksanakan Satgas pengamanan pulau Sebatik, dan kepada Pratu Mar Hendra Saputra yang telah merampungkan tugasnya sebaga personel Satgas Yon Mekanis 23 F di Lebanon. Selain itu, Kasal juga menyerahkan piala bergilir kepada Komandan Pasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, sebagai juara Ajang Tarung Marinir (ATM).



Seusai upacara, Kasal didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington melakukan video conference dengan para prajurit Korps Marinir yang sedang menjalani Satgas Ambalat, pengamanan pulau Rondo, pulau Nipah, dan pulau Dana Rote.



Pada akhir acara, Kasal didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ny. Peny Marsetio menyerahkan sebuah rumah tempat tinggal kepada Serma Mar Saaman yang sehari-hari berdinas di Yonbekpal-2 Mar. Serma Mar Samaan dinilai berdedikasi dan berloyalitas tinggi namun belum mempunyai rumah tinggal pribadi.



Selain itu Kasal juga menyerahkan paket Umrah kepada Lettu Mar Ansar Salam dari Yon Zeni Resimen Bantuan Tempur 2 Korps Marinir, Praka Mar Supriyadi dari Resimen Artileri 1 Korps Marinir, dan kepada Kopda Mar Samsul H., dari Yon Zeni Resimen Bantuan Tempur 1 Korps Marinir, masing-masing sebagai juara 1, 2, dan 3, pada lomba MTQ tingkat Kotama Korps Marinir tahun 2013.





Sumber : Kormar

Marinir Segera Tempatkan 15 Ribu Pasukannya Di Papua

JAKARTA-(IDB) : Sebanyak 15 ribu prajurit marinir segera ditempatkan di Sorong, Papua untuk mendukung keamanan dan pertahanan komando wilayah laut timur. Kesatuan baru ini merupakan bagian yang nantinya akan menjadi Divisi III Marinir.

Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Marsetio saat menghadiri HUT Korps Marinir di Cilandak, Jakarta, Jumat (15/11) siang.

Kasal mengatakan, pembangunan markas komando sudah dilaksanakan sejak 2012 lalu, dan sesuai target pada tahun 2013 ini pembangunan sarana dan prasarana Divisi III telah selesai.

Selain pembangunan markas komando, di kompleks KM16 ini lanjut Kasal, juga akan dibangun barak-barak mariner, perumahan untuk anggota dan fasilitas penunjang lainnya.

Saat ini mabes TNI AL tinggal menunggu peraturan presiden turun, yang dijelaskan Kasal akan terbit pada awal 2014. Sambil menunggu perpres tersebut, TNI AL terus melengkapi kebutuhan alutsista terbaru.

Lebih lanjut, Kasal mengatakan, pembentukan Divisi III Marinir di Sorong Papua sudah menjadi kebutuhan pokok. Saat ini marinir baru memiliki setingkat tiga brigade, yaitu di Surabaya, Jakarta dan Lampung. Sementara tugas marinir sendiri menjangkau seluruh Indonesia, terlebih untuk pengamanan pulau terluar yang tidak berpenghuni, menjadi kewajiban marinir.

Untuk wilayah Indonesia bagian timur, kekuatan marinir masih dirasakan kurang karena baru ada kekuatan setingkat satu batalyon. Dengan kekuatan tersebut dinilai tidak cukup ideal untuk mengamankan wilayah Papua yang luas.




Sumber : Elshinta

Leopard TNI AD Dan Misi Perdamaian Dunia

ARTILERI-(IDB) : Kementerian Pertahanan Indonesia diketahui telah melakukan kesepakatan dengan pabrikan kendaraan lapis baja Jerman Rheinmetall untuk memasok MBT (Tank Tempur Utama), dukungan logistik dan amunisi dengan nilai kontrak ratusan juta dolar. Kontrak sudah ditandatangani dan kini tinggal menunggu pengiriman.

Kesepakatan penjualan ini terdiri dari 104 MBT Leopard 2 dan 50 tank infanteri Marder 1A2 berikut amunisi, 4 tank recovery, 3 tank (peluncur) jembatan, dan 3 tank penggusur tanah yang dikenal di Jerman sebagai "Pioneer tank", ditambah dokumentasi terkait, peralatan pelatihan dan dukungan logistik tambahan.

Diketahui dari isu kontrak yang beredar, tank-tank ini akan dikirimkan secara progresif ke TNI AD mulai 2014 hingga 2016. Namun tampaknya September lalu sudah terjadi pengiriman Leopard dan Marder ke Indonesia. Artinya menjadikan Indonesia sebagai negara ke 17 di dunia yang menggunakan Leopard- semuanya negara Eropa kecuali Chili dan Singapura.

Rheinmetall memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam mengembangkan dan membuat MBT, kendaraan infanteri dan sistem dukungan tempur terkait. Leopard 2 merupakan standar MBT masa kini, dengan lebih dari 3.600 unit (seluruh versi 2) sudah dioperasikan di seluruh dunia. Rheinmetall berperan penting dalam pengembangan dan produksi Leopard 2 untuk Angkatan Darat Jerman (2.350 unit) dan Belanda (445 unit). Leopard 2 versi A4 sendiri sudah dibangun sebanyak 2.125 unit. Ketika dioperasikan bersama-sama sistem tempur terkait lainnya, Leopard merupakan sistem tempur ekstrem yang sulit ditandingi.

Dengan populasi rakyat Indonesia sebesar 240 juta jiwa, otomatis menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Tidak hanya sebagai sumbu stabilitas dan memainkan peran penting di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga turut memainkan peran penting di dunia. Kebutuhan untuk pengadaan tank-tank kelas berat ini sebenarnya tidak hanya mencerminkan kebutuhan Indonesia untuk memodernisasi alutsista TNI AD guna merespon potensi ancaman terhadap NKRI, tetapi juga dalam rangka untuk lebih banyak ambil bagian dalam misi-misi penjaga dan penegak perdamaian di dunia (melalui PBB). Indonesia memang butuh peralatan yang sesuai standar militer negara-negara mitra PBB agar lebih banyak ambil bagian dalam misi-misi PBB.




Sumber : Artileri

TNI Pesan 965 Truk Isuzu

TOKYO-(IDB) : Kementerian Pertahanan memesan 965 unit truk Isuzu untuk kebutuhan TNI dengan total nilai pembelian US$ 110 juta. Pengadaan truk untuk kendaraan taktis militer ini akan rampung sebelum Oktober 2014.
 
Demikian dikemukakan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat meninjau pabrik Isuzu di Fujisawa, Prefektur Kanagawa, sebelah barat Tokyo, Jumat (15/11). Pemesanan truk angkut TNI ini terbagi atas dua bagian, yakni 665 unit berkapasitas 2,5 ton dengan sistem penggerak roda 4x4 dan 300 unit berkapasitas 5 ton dengan sistem penggerak roda 6x4.


Dana pengadaan 965 kendaraan taktis TNI ini sepenuhnya disediakan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ sebagai lender melalui mekanisme pinjaman luar negeri. Pagu kredit untuk pembelian 665 unit kendaraan 2,5 ton 4x4 senilai US$ 50 juta. Sedang pagu kredit untuk pengadaan 300 truk sebesar US$ 60 juta.


Truk berkapasitas 2,5 ton yang berjumlah 665 unit seutuhnya diproduksi di Fujisawa, Jepang, karena permintaan pasar untuk truk dengan spesifikasi sebesar itu sangat minim. Konsumen Indonesia umumnya meminati truk dengan penggerak roda 2x4.


Harga on the road truk berkapasitas 2,5 ton yang diproduksi di Jepang sebesar US$ 74.500 per unit. Porsi biaya terbesar adalah cabin chasis yang mencapai US$ 54.300 per unit. Selebihnya adalah biaya winch US$ 4.900 dan karoseri US$ 15.300. Total biaya pengadaan 665 unit truk ini, d luar penambahan suku cadang dan biaya distribusi sebesar US4 49,5 juta.


Sedang harga on the road truk berkapasitas 5 ton 6x4 yang dibuat PT Isuzu Astra Motor Indonesia US$ 95.600 per unit. Porsi biaya terbesar adalah cabin chasis US$ 71.700, selebihnya, winch US$ 4.900 dan karoseri US$ 19.000 per unit. Di luar biaya tambahan suku cadang dan distribusi, total harga 300 unit truk ini sebesar US$ 28,6 juta.


Meski 665 unit truk Isuzu diproduksi di Jepang, perakitan dan pembuatan karoseri dilakukan di Indonesia, menggunakan pabrik PT Isuzu Astra Motor Indonesia. "Begitu dipesan, kami langsung produksi," kata Yohannes Nangoi, wakil presdir Isuzu Astra Motor Indonesia.


Pelayanan Purnajual
Ada tiga isu mengiringi pemesan truk Isuzu, yakni pertama harga yang dinilai lebih mahal, kenapa harus Isuzu, dan diproduksi di Jepang. Kedua, teknologi, dan ketiga, masalah purnajual. Yohanes menjelaskan, pabrik mobil di Indonesia belum memproduksi truk dengan penggerak roda 4x4. Pabrik yang ada hanya memproduksi truk yang paling banyak dipesan, yakni kendaraan dengan penggerak roda 4x2. Jika harus memproduksi truk 4x4, pabrik yang ada akan rugi karena produksi tidak memenuhi skala ekonomi.


TNI meminta truk dengan penggerak roda 4x4 agar lebih tahan medan berat. "Untuk isu pertama, daripada harus menggunakan kapasitas pabrik untuk memproduksi 4x2 dengan tambahan modifikasi menggunakan komponen dari Tiongkok atau negara lain, lebih baik memesan langsung dari Isuzu Motors Jepang yang sudah terbiasa memproduksi kendaraan dengan berbagai penggerak roda. Tak perlu modifikasi dan suku cadang tersedia, dan mutu sesuai standar internasional. Konsekuensinya, harga lebih mahal. Tapi, dengan kualitas ini, TNI punya kendaraan standar internasional. Jika diminta PBB untuk menjadi pasukan penjaga perdamaian, TNI tidak ada masalah dengan standar," ungkap Yohanes.


Kedua, Isuzu sudah menggunakan teknologi Euro-3. "Kami memakai common real engine yang disesuaikan dengan bahan bakar yang masih standar Euro-2 di Indonesia," kata Yohanes.


Ketiga, after sales service atau pelayanan purnajual. Ketersediaan sparepart Isuzu 24 jam. Untuk bisa memberikan pelayanan optimal sesuai janji, Isuzu memberikan pendidikan para mekanik. Setiap 15 unit dididik satu mekanik yang mempunyai kemampuan overhaul kendaraan. "Jadi akan ada 50-60 mekanik yang dididik untuk melayani truk Isuzu pesanan TNI yang mencapai 965 unit itu," ungkap Yohanes.


Isuzu Astra sudah mulai berproduksi tahun 2011 dengan kapasitas produksi 5.000 unit setahun dan penjualan 4.000 unit. Pada Januari 2015, pabrik Isuzu yang saat ini di Pondok Ungu, Bekasi, akan dipindahkan ke Karawang dan kapasitas produksi meningkat menjadi 18.000 unit per tahun. Isuzu pusat sudah menunjuk Indonesia sebagai basis produksi Isuzu untuk ASEAN.


Didirikan tahun 1916, Isuzu adalah pabrik otomotif pertama dan produsen truk terbesar di Jepang. Saat ini Isuzu dipasarkan di lebih dari 100 negara. Kapasitas produksi truk militer Isuzu Motors Jepang mencapai 700 unit per tahun.




Sumber : BeritaSatu

Koarmatim Kerahkan Enam Kapal perang Amankan Indonesia Timur

SURABAYA-(IDB) : Dalam waktu dekat, Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim mengerahkan enam kapal perang untuk menjaga perairan laut wilayah Indonesia Timur. Unsur kekuatan laut yang dikerahkan yakni satu kapal markas jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Surabaya-591, tiga Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Rencong-622, KRI Tongkol-652, KRI Ajak-653 kemudian dua kapal Buru Ranjau (BR) KRI Pulau Raas-722 dan KRI Pulau Rimau-724.

Enam unsur kapal perang tersebut menjalankan tugas operasi tempur dan patroli laut di wilayah Indonesia Bagian Timur dengan sandi Operasi Tameng Hiu-13. Selain mengerahkan unsur kapal perang, Guspurla Koarmatim juga mengerahkan komponen Sistem Armada Terpadu (SSAT) TNI AL lainnya yakni, satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Pasukan Khusus Laut terdiri dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim, penyelam tempur dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim, satu Peleton Pasukan Intai Para Amfibi Marinir serta menyiapkan unsur pangkalan.

Operasi Tameng Hiu-13 juga didukung dengan pesawat intai maritim jenis Cassa dan helikopter dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Surabaya. Seluruh komponen satgas telah siap berangkat menuju daerah operasi mulai pertengahan bulan November 2013 hingga akhir Desember mendatang.

Tugas operasi ini meliputi patroli batas wilayah laut serta penindakan tindak pelanggran dan kejahatan di laut diantaranya pencurian ikan (Illegal Fishing), imigran gelap (Illegal Entry), penyelundupan hasil hutan (Illegal Logging), dan tindak kejahatan di laut lainnya. Selain itu satuan tugas tersebut juga akan menyiapkan tindakan pertolongan dan pencarian korban berupa Search and Rescue (SAR) di laut akibat kapal tenggelam, bencana alam dan situasi darurat lainnya.

Untuk memelihara naluri tempur prajurit dan memantapkan kegiatan operasi,  unsur-unsur Satgas melaksanakan berbagai macam serial latihan seperti latihan mauvra taktis, komunikasi Flash Exercise dan Flag Hoist kemudian latihan SAR, pembekalan di laut/ Replanishment At Sea (RAS), penembakan senjata artileri (Gun Fire Exercise) serta latihan penanggulangan tindak kejahatan aspek laut yakni Visit Boarding Search and Seizure (VBSS).
Rencana Operasi Tameng Hiu-13 dibahas secara intensif dalam rapat yang dipimpin oleh Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos di Mako Guspurla Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jum’at (15/11). Rapat pemantapan ini dihadiri Asisten Intelijen Danguspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskiel Katiandaho, Asisten Operasi Danguspurla Koarmatim Kolonel laut (P) Andi Abdul Aziz serta para pejabat yang terlibat dalam Satgas Operasi Tameng Hiu 2013.




Sumber : TNI AL

Optimis N-219 Bisa Terwujud

PT Dirgantara Indonesia yakin 90% kalau program pembuatan pesawat N-219 bakal jalan. Keyakinan itu didasari dengan sudah mengucurnya dana untuk pengembangannya dan adanya persetujuan DPR, tinggal menunggu kelengkapan dokumentasi.



BANDUNG-(IDB) : Kabar gembira karena program pesawat N-219 yang akan dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia (DI) bakal jalan. Program yang sudah dicanangkan sejak tahun 2002 itu akan melalui tahap pengajuan aplikasi untuk proses sertifikasi ke DKUPPU (Direktorat Kelaikan Udara Pengoperasian Pesawat Udara) Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Pengajuan type certificate application ini rencananya dilakukan pada Oktober ini.



“Kami akan ajukan aplikasi jika sudah mendapat signing contract dari LAPAN,” kata Budi Sampurno, Program Manager N-219, Direktorat Teknologi dan Pengembangan PT DI, awal September lalu di Bandung. Jika pengajuan aplikasi sertifikat untuk mendapatkan  type certificate itu diajukan pada Oktober ini, berlakunya tiga tahun sampai Oktober 2016. Targetnya, pada kuartal pertama 2016, pesawat sudah mendapatkan sertifikasi untuk diproduksi.



Menurut Palmana Banandhi dari Tim Program N-219, tahun 2014 pesawat ditargetkan roll out dan setahun kemudian terbang perdana. Untuk terbang perdana, pesawat membutuhkan flight permit dengan mengaplikasi beberapa dokumen analisis teknis dan pengujian-pengujian di darat (ground).  Izin terbang perdana (khusus) akan dikeluarkan DKUPPU setelah melalui pengecekan di darat dan lulus tes.  “Starting dari situ, mulai flight test,” ujarnya. Setelah itu, untuk mendapatkan sertifikasi akhir, pesawat membutuh 630 flight hours. Saat ini,  N-219 baru tahap preliminary design.



Proses Panjang

Pembuatan pesawat buatan anak bangsa ini melalui proses yang sangat panjang. Kata Judho Birawono Santoso dari Tim Program N-219, pihaknya melakukan survei dan studi pasar sejak tahun 2004. Sebelum memasuki tahap produksi, PT DI melakukan requirement market, kebutuhannya, dan problemnya seperti apa. Tahun 2006 dilakukan penerbangan dengan Twin Otter untuk survei ke Papua, yang akan menjadi area penerbangannya. Diperoleh masukan, antara lain, pesawat harus bisa mendarat di pegunungan dengan landasan yang tidak rata dan panjang tak lebih dari 500 meter. Masukan lain juga diterima dari airline, misalnya tentang daya tempuh yang dibutuhkannya. Tahap ini disebut dengan fase requirement development, yang dilakukan sampai menemukan bentuk yang kira-kira dapat menjadi solusi nantinya.



Ada era ketika program ini nyaris tak terdengar beritanya. Tahun 2008, sewaktu Budi dipercaya khusus menangani N-219, banyak pekerjaan “administrasi” yang harus dilakukan agar program ini dapat diwujudkan. Kini ia optimis karena dana untuk pembangunan dan pengembangannya sudah ada. Dana Rp1 triliun untuk pengembangan proyek-proyek baru di PT DI sudah mengucur dan di sana ada bagian untuk N-219. Begitu pula dengan dana Rp310 miliar, yang diturunkan kepada LAPAN. Lembaga ini memang sudah ditugaskan untuk mengembangkan pesawat berkapasitas di bawah 30 penumpang sejak tahun 2008. LAPAN sebagai Reseach & Development dan PT DI sebagai manufakturnya.



Sebenarnya dana Rp310 miliar yang sudah menjadi pagu definitif tahun 2014 itu belum cukup untuk mengembangkan N-219 dalam satu tahun ke depan.  Setelah melalui pengajuan dan yustifikasi dari Bappenas, akan dianggarkan lagi Rp90 miliar untuk tahun 2015. Jika sudah demikian, LAPAN sudah dapat memberikan kontrak tidak mengikat kepada PT DI; LAPAN sebagai pemilik proyek dan PT DI sebagai kontraktornya. “Kami tawarkan pada mereka untuk kerja bareng dengan kami. Kompensasi dari pemberian kontrak itu, kami kasih knowledge,” papar Budi.



Pengajuan Aplikasi


Walaupun pemilik proyek N-219 itu LAPAN, tapi persyaratan untuk pengajuan sertifikasi itu harus yang memiliki DOA (Design Organization Approve), yang hanya dimiliki oleh PT DI. Menurut Budi, dulu regulator mengacu ke FAA (AS), yang membolehkan setiap badan usaha mengajukan aplikasi, selama objeknya memenuhi kriteria regulasi. Namun sekarang regulator mengacu ke EASA (Eropa),  yang mensyaratkan pengajuan aplikasi harus organisasi yang memiliki DOA kelas D atau yang sudah diaudit mampu mendesain pesawat terbang.  


“Kami akan perkenalkan pesawat N-219 ini mengarah ke komuter dengan regulasi CASR atau FAR 23. Ini pesawat kelas kecil dengan maksimum 19 penumpang,” tutur Budi. Pada FAR 23 ini ada kelas transpor, komuter, dam aerobatik. Dipilih kelas komuter karena bisa menjadi pesawat yang dapat terbang berjadwal, sementara kelas transpor harusnya hanya untuk pesawat carter saja. Bobot N-219 akan dibuat 15.500 pon (komuter sampai 19.000 pon, transpor 12.500 pon).




Sumber : Angkasa

Satu Hercules TNI AU Diperbantukan Ke Filipina

hercules-sub
MANILA-(IDB) : Pesawat  Hercules TNI C 130 A-1323 akan membantu distribusi barang bantuan yang telah menumpuk ke lokasi korban dan juga akan mengevakuasi korban bencana. Keberadaan pesawat ini direncanakan akan berada di Filipina selama satu minggu mulai tanggal 15 sampai dengan 21 November 2013, Jumat (15/11/2013).


Pengiriman pesawat ini sesuai dengan permintaan pemerintah Filipina kepada pemerintah Indonesia, dalam rangka membantu proses dropping bantuan dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI  ke affected area, utamanya Tacloban. Hal ini juga sebagai bentuk kepedulian pemerintah Indonesia kepada pemerintah Filipina serta sebagai solidaritas  sesama negara Asean.


Menurut rencana besok pagi akan diberangkatkan lagi pesawat TNI. Pesawat tersebut akan tinggal landas dari Halim Perdanakusuma Indonesia dengan membawa bantuan dan beberapa orang wartawan Indonesia. Adapun rute penerbangan yang ditempuh adalah Halim-Balikpapan-Manado-Cebu Filipina.


Sebelumnya, TNI telah mengirimkan tiga pesawat hercules untuk  membawa bantuan  berupa makanan siap saji, obat-obatan, pakaian, genset dan selimut untuk korban bencana Topan Haiyan yang berada di Filipina.





Sumber : Poskota

Hacker Indonesia Sukses Obrak Abrik Data CIA Dan NASA

JAKARTA-(IDB) : Bukan hanya serangan bentuk DDoS dan deface saja yang ternyata bisa dilakukan oleh hacker Indonesia dalam serangan cybernya ke situs pemerintahan Australia. Baru saja, dedemit dunia maya ini juga berhasil mengumpulkan beberapa data rahasia dari CIA Australia. 

Pantauan merdeka.com (14/11), hal ini pertama kali diungkap oleh akun Facebook bernama www.facebook.com/steril1337. Akun dengan alias Black'April tersebut membeberkan berbagai data dari database sistem pemerintahan Australia yang kemudian disimpan dalam pastebin.

Beberapa data yang diungkap pun sebenarnya bisa digolongkan kategori rahasia negara. Hal ini karena menyangkut adanya data dari CIA, NASA, dan berbagai misi yang akan diselenggarakan oleh agensi tersebut.

Untuk data yang pertama bocor adalah data mengenai agen CIA Nguyen Ricard. Data ini disalin dalam pastebin http://pastebin.com/7RnbRxa6.

Data yang kedua menyangkut username dan password pemilik akun di Ozi Pilots Online, sebuah situs yang mengindeks berbagai aktivitas terbang para pilot Australia. Data ini dibocorkan dalam http://pastebin.com/7FKJLytP.

Sementara, data mengenai pilot dan misi NASA diungkap melalui http://pastebin.com/Dv95UUwq. Selain itu, banyak lagi yang diungkap dalam pastebin tersebut.

Sampai saat ini sendiri perang cyber yang berkecamuk di Australia belum menunjukkan tanda usai. Hingga kini, hacker Indonesia terus berupaya merontokkan berbagai situs yang jadi afiliasi pemerintahan negeri kanguru tersebut.

ID-SIRTII : Ulah Hacker, IP Indonesia Terancam Diblok Negara Lain

Kegundahan atas ulah hacker Indonesia yang menyerang situs-situs penting Australia kembali diungkapkan Wakil Ketua Indonesia Security Incident Response Team of Internet Infrastructure (ID-SIRTII) Muhammad Salahudin atau akrab dipanggil Didin. 

"Mengaku hacker kok risiko yang sangat mendasar enggak dipikirkan, ini sangat aneh," ungkap pria asal Malang yang juga mengaku mantan white hack itu kepada merdeka.com, Kamis (14/11).

Menurut dia, kelakuan hacker ini bisa membuat internet protocol (IP) Indonesia diblok di sejumlah network akibatnya banyak transaksi baik dokumen atau pun e-commerce yang gagal.

Didin mempertanyakan apakah para hacker muda itu sampai berfikir sejauh itu yang mana akan merugikan bangsanya sendiri juga.

Sebelumnya, ID-SIRTII mengeluhkan ulah hacker muda yang tergabung dalam Anonymous Indonesia karena hanya merepotkan penjagaan keamanan situs penting pemerintah.

Didin mengatakan hacker muda Indonesia itu mengatasnamakan nasionalisme sempit tetapi menyengsarakan banyak pihak demi kejayaan diri sendiri atau kelompok, supaya tenar minta diakui padahal tidak peduli aksinya justru semakin mengundang masalah bagi jaringan Indonesia dan kemarahan pihak lain.

"Apa mereka tidak mikir orang seperti aku terpaksa harus meyakinkan counter part agar tidak ada balasan serangan yang sangat bisa jadi merontokkan jaringan kita, tetapi para ababil ini bersorak kemenangan menganggap pihak Australia misalnya sudah kibar bendera putih, di satu sisi jaringan kita drop turun kualitasnya karena ulah mereka berapa banyak pengguna dirugikan," kesalnya.

Untungnya, ujar Didin yang memiliki nama online Pataka, aset informasi Indonesia yang strategis tidak seberapa. Pihak counterpart, kata Didin, juga menjaga kondisi biar tidak makin keruh.





Sumber : Merdeka

Pangarmabar Terima Kunjungan Kehormatan Komandan Kapal Perang Spanyol

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., diwakili Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama (Laksma) TNI M. Atok Urrahman menerima kunjungan kehormatan Komandan Kapal Perang Spanyol “Cantabria” Kolonel Jose Nieto Fernandes di ruangan VVIP Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No. 67, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).
Kunjungan Komandan Kapal Perang Spanyol “Cantabria” tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk mempererat hubungan dan kerja sama bilateral antara kedua Angkatan Laut khususnya Komando Armada RI Kawasan Barat.

Dalam kesempatan tersebut Pangarmabar menyampaikan bahwa sebagai bangsa yang hidup dalam lingkungan Internasional merupakan suatu kebutuhan untuk membangun kerjasama dengan negara lain, baik hubungan bilateral maupun multilateral.


Lebih lanjut Pangarmabar menyampaikan, Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang bertetangga dengan beberapa negara yang memiliki perbatasan laut. Oleh karena itu, Angakatan Laut memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan maritim melalui kerjasama bilateral dan multilateral.


Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan pemaparan tugas pokok Koarmabar melalui pemutaran video klip profil Koarmabar dan saling tukar menukar informasi antara kedua pejabat, selanjutnya acara diakhiri dengan saling tukar-menukar cinderamata.


Turut mendampingi Kasarmabar pada kesempatan tersebut para Pejabat Teras Koarmabar. 




Sumber : Koarmabar

KRI Diponegoro Bertolak Dari Jeddah Menuju Salalah, Oman

JEDDAH-(IDB) : KRI Diponegoro-365 dengan 100 personel Satgas MTF-5 kini melanjutkan etape kedua dalam rangka kembali ke Indonesia setelah menjalankan misi perdamaian PBB di Lebanon. KRI tolak dari dermaga Jeddah menuju Salalah, Oman pada hari Minggu (10/11) pukul 14.00 waktu setempat.

Sebelum melaksanakan etape kedua pada Operasi Lintas Laut menuju Indonesia, KRI Diponegoro dengan Komandan Letkol Laut (P) Hersan, S.H. menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar RI untuk Saudi Arabia Bapak Gatot Abdullah Mansyur, Staf Ahli menteri Luar Negeri Indonesia Bapak Ibnu Said dan Atase Pertahanan RI Saudi Arabia, Oman dan Yaman Kolonel CHB Roedy, M.A.

Kunjungi dari Dubes RI ini merupakan kunjungan balasan setelah pada Kamis (7/11) Duta Besar tersebut mengundang makan malam Komandan beserta para perwira KRI Diponegoro di Jeddah. Dalam kunjungan itu Bapak Dubes menyampaikan ucapan selamat jalan kepada Komandan beserta Prajurit KRI Diponegoro.

“Hati-hati dalam pelayaran serta sukses sampai ke tanah air dan bisa berjumpa dengan keluarga masing-masing,” ujarnya.

Bapak Dubes juga menyampaikan melalui tulisan tangan pada buku tamu merasa bangga terhadap Prajurit Indonesia khususnya Prajurit KRI Diponegoro-365 yang selalu semangat, penuh patriotisme serta disiplin tinggi.

“Selamat berjuang Prajurit…Bangsamu akan selalu bangga, “ tulisnya.

Kunjungan sekitar satu jam tersebut dimanfaatkan oleh Dubes RI untuk melihat-lihat ruangan, peralatan dan sistem kendali senjata modern yang dimiliki oleh KRI Diponegoro, di antaranya ruang Pusat Informasi Tempur (PIT), ruang Anjungan dan melihat persenjataan yang dimiliki oleh KRI Diponegoro yakni rudal Exocet dan Tetral.

Setelah makan siang bersama selanjutnya Dubes RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Arab Saudi meninggalkan KRI Diponegoro dan tidak bisa melepas langsung KRI tolak dari pelabuhan Jeddah. Selanjutnya Komandan KRI juga menerima kunjungan kehormatan dari Konsul Jenderal RI Jeddah Bapak Darmakirty S. Putra. 

Kunjungan tersebut sekaligus untuk melepas keberangkatan KRI Diponegoro yakni. Tepat pukul 14.00 waktu setempat KRI Diponegoro dilepas keberangkatannya oleh Konjen RI Jeddah didampingi oleh Athan RI beserta staf dan perwakilan Angkatan Laut Arab Saudi.

KRI Diponegoro akan berlayar menuju Salalah, Oman selama tiga hari 16 jam dengan menempuh jarak  1321 NM. Sesuai rencana kapal perang yang telah mengharumkan nama Indonesia tersebut akan singgah di pelabuhan Salalah selama dua hari guna melaksanakan bekal ulang bahan bakar, air tawar dan sekaligus kegiatan kunjungan resmi/ courtesy call (CC) kepada pejabat-pejabat setempat. 





Sumber : Koarmatim