Pages

Kamis, November 07, 2013

Pengiriman Batch Ke-4 Pesawat T50i GE Tiba Di Lanud Iswahjudi

MAGETAN-(IDB) : Hingga awal bulan November 2013, PT Korean Aerospace Industries (KAI), sudah mengirimkan 8 unit pesawat tempur T-50i Golden Eagle, ke Lanud Iswahjudi, dari 16 yang dipesan oleh pemerintah Indonesia, setelah dua pesawat yang diterbangkan langsung dari Korea Selatan mendarat mulus di runway Lanud Iswahjudi, Rabu (6/11).

Kedatangan dua pesawat tersebut di sambut oleh Kepala Dinas Operasi Kolonel Pnb Djoko Hadipurwanto, Kadispers Letkol Pnb Ian Fuadi dan Komandan Skadron Udara 15, Letkol Pnb Wastum, di main aprron Skadron Udara 15.

Dalam pengadaan pesawat tempur T-50i Golden Eagle dari Korea, direncanakan pada akhir tahun 2013 sudah genap berjumlah 16 unit, dan pesawat tersebut akan menggantikan peran dan fungsinya pesawat HS Hawk MK 53, yang akan habis masa pakainya di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi. 

Keterangan Gambar :Para pejabat Lanud Iswahjudi menyambut kedatangan Penerbang KAI yang baru tiba di main aprron Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Kamis (7/11).





Sumber : TNI AU

PT.PAL Dan Pemenuhan Alutsista TNI-AL

JAKARTA-(IDB) : Rabu (06/11), Komite Kebijakan Industri Pertahanan kembali melakukan sidang. Namun yang istimewa, kali ini sidang lebih terfokuskan kepada matra laut. Bukan tanpa alasan, karena memang sejak 1-2 tahun terakhir PT.PAL seolah kebanjiiran order pembuatan Kapal Perang dari kementrian pertahanan. Daftarnya dimulai dari Kapal Cepat Rudal, Perusak Kawal Rudal, Kapal Selam, hingga kapal tunda.



Wakil Menteri Pertahanan sendiri telah 6 kali melakukan observasi ke PT.PAL untuk meninjau kesiapan BUMN itu menerima berbagai macam proyek. Proyek-proyek tersebut antara lain, pembuatan Strategic Sealift Vessel pesanan Filipina, Produksi PKR, Upgrade korvet kelas Fatahillah, serta overhaul kapal selam. 

Menurut Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, semua proyek tersebut dibuat dalam manajemen terpisah sehingga tidak overlapping satu sama lain, namun tetap diawasi KKIP. Menteri BUMN, Dahlan Iskan pun menambahkan, untuk proyek-proyek tersebut pihaknya akan meminta Bank BUMN menyediakan pendanaannya.


Disisi lain, Kepala TNI-AL Laksamana Marsetio mengungkapkan, pihaknya membutuhkan setidaknya 12 unit Kapal Selam serta 20 buah kapal perang sekelas Fregat untuk mengamankan perairan Indonesia. Ia berharap, sebagian besar kebutuhan itu bisa diproduksi oleh PT.PAL. 

Khusus untuk kapal selam, KSAL menambahkan pembuatannya memakan waktu cukup lama. Untuk kapal pertama dibutuhkan setidaknya 50 bulan, jadi sekitar tahun 2017 nanti kapal selam baru diterima. Namun untuk kapal ke-2 dan ke-3 hanya dibutuhkan rentang waktu 6 bulan.



Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga menambahkan pihaknya tetap komitmen terhadap kemandirian industri dalam negeri. Sekalipun ada pembelian atau hibah, itu pun belum bisa menutupi kebutuhan TNI-AL, seperti soal hibah Kapal Selam dari Russia. Soal hibah kapal selam ini, Kemenhan masih menunggu surat resmi penawaran hibah dari Russia.


Sementara itu, pihak PT.PAL yang ditemui ARC seusai sidang menyatakan semua program berjalan sesuai waktu yang ditentukan. Untuk Kapal Cepat Rudal misalnya, dijadwalkan akan Sea Trial pada bulan Desember 2013. Namun KCR-60 ini dipastikan belum menggotong persenjataan maupun SEWACO. 

Pasalnya, senjata dan SEWACO-nya masih dalam tahap pengadaan, jadi untuk sementara KCR-60 akan menggunakan persenjataan yang ada di inventory TNI-AL. PT.PAL sendiri mengajukan untuk senjata utama menggunakan meriam 57 milimeter, sementara untuk rudal-nya diserahkan ke pihak TNI-AL yang mengajukan pembelian. PT.PAL kemudian yang akan mengintegerasikan senjata dan sensor-sensornya ke Platform yang telah dibuat.



Lalu pada Januari 2014, akan dilakukan pemotongan modul pertama SIGMA PKR 10514 di PT.PAL. Seperti diketahui, PT.PAL kebagian mengerjakan 4 dari 6 modul SIGMA PKR 10514. 

2 modul sisa yang dikerjakan oleh DSNS Rumania dan Belanda akan dikerjakan pada bulan Mei dan Juni 2014. Kemudian pada Februari dan Juni 2015, Modul dari Rumania dan Belanda akan dikirim ke Surabaya untuk diintegerasikan. 

ARC juga mendapat penjelasan, pada PKR yang kedua nanti, PT.PAL akan kebagian mengerjakan 5 modul. Selain itu PT. PAL juga memastikan, pihaknya mendapat lisensi untuk 20 buah kapal. Lisensi ini tidak mengharuskan PT.PAL membayar royalti jika untuk kebutuhan dalam negeri.

Khusus untuk produksi Kapal Selam, saat ini masih dilakukan berbagai pembahasan mengenai pembangunan sarana dan pra sarananya. Namun, ARC sendiri telah mendapatkan data mengenai status proyek serta spesfikasi teknis dari Kapal Selam DSME 209 serta PKR Sigma 10514.





Sumber : ARC

Commodore Inspection Kapal Tunda Anjasmoro

SURABAYA-(IDB) : Setelah menyerahkan Kapal Tunda Galunggung pada September 2013 yang lalu, PT PAL Indonesia (Persero), kembali menerima kunjungan Team Commodore Inspection

dari MABES TNI-AL untuk pembangunan Kapal Tunda Anjasmoro pesanan TNI AL. Kedua jenis kapal, sama-sama mempunyai mesin 2400 Horse power atau tenaga kuda.

Pada agenda commodore inspection Kapal Tunda Anjasmoro yang dipimpin KADISLAIKMATAL Laksma TNI Harry Pratomo, KADISADAL Laksma TNI Agus Setiadji didampingi

oleh Direktur Produksi, meninjau teknis kapal.

Kapal Tunda Anjasmoro pada kondisi normal melaju dengan kecepatan 12 knots ini mampu menampung 10 awak. Dan pada kekuatan 100 persen MCR dapat menarik beban

seberat 30,20 Ton. Keunggulan kapal Tunda dengan standar BKI Class  ini sedikit sekali vibrasi yang dirasakan. Sekaligus perputaran kecepatan kapal, tidak

menurun jika berputar maupun berbalik arah. 

Pada commodore inspection ini Team meninjau kelengkapan kapal, dan menyaksikan uji kelengkapan lain yakni Ship reversing test, Anchoring demonstration, Ship

turning dan Fire fighting test, yang  mempertontonkan daya jangkau penyemprotan yang mampu mencapai 107 meter dengan kapasitas 473 m3/h.

Setelah melakukan inspeksi, para pejabat tim commodore inspection Kapal Tunda Anjasmoro, melakukan penanda tanganan Berita Acara inspeksi oleh kedua belah

pihak. Dan kedepan semoga hasil karya anak bangsa dapat memperkokoh dan memperkuat TNI dalam menjaga Kedaulatan Negara. 




Sumber : PAL

KRI Tanjung Nusanive-973 Laksanakan Rotasi Operasi Pengamanan Daerah

kolinlamil-sub
JAKARTA-(IDB) : Salah satu kapal perang TNI AL dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) KRI Tanjung Nusanive-973 mengangkut pasukan dan material dari Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 9/Pasopati/ Kostrad  Purwakarta, dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (6/11).

KRI Tanjung Nusanive-973 ini, mengangkut pasukan dari  TNI  Angkatan Darat tersebut sejumlah 488 personel, untuk melaksanakan rotasi operasi pengamanan daerah rawan (Pamrahwan) di wilayah Maluku dan Maluku Utara selama lebih kurang enam bulan.

Keberangkatan Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 9/Pasopati/ Kostrad  Purwakarta dengan KRI Tanjung Nusanive-973, dilepas dengan upacara militer yang dipimpin oleh Inspektur Upacara Panglima Divisi 1 Kostrad Mayor Jenderal TNI Daniel Ambat.

Turut hadir dalam upacara pelepasan tersebut selain para pejabat di lingkungan Divisi-1 Kostrad dan pejabat terkait, juga Kepala Staf Kolinlamil Laksamana Pertama TNI Karma Suta, S.E., yang didampingi para Asisten Pangkolinlamil.

Sebelum tiba di Maluku KRI Tanjung Nusanive-973 yang dikomandani Letkol Laut (P) Irwan Sondang Parluhutan Siagian ini, akan singgah di Pontianak untuk mengambil pasukan dari Batalyon Infanteri 643/Wanara Sakti, Kodam XII Tanjung Pura, Kalimantan Barat untuk diberangkatkan bersama Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 9/Pasopati/Kostrad Purwakarta.

Setibanya di Maluku dengan KRI Tanjung Nusanive-973, kedua Batalyon tersebut akan menggantikan pasukan dari Yon Armed 8 Kostrad Jember serta Yonif 611/Awang Long Kodam VI/Tanjung Pura yang sudah enam bulan bertugas  melaksanakan tugas Opspamrahwan di Maluku dan Maluku Utara.




Sumber : Poskota

Thai Navy Discussing Transport Purchase With PTDI

BANDUNG-(IDB) : The Royal Thai Navy (RTN) is in discussion with PT Dirgantara Indonesia (PTDI) over the potential purchase of up to 20 twin-turbo N219 utility transport aircraft, IHS Jane's has learned.


PTDI officials attending the Defense and Security 2013 exhibition in Bangkok told IHS Jane's on 5 November that they expect to sign a contract in 2014 to build and supply the aircraft in collaboration with local company Thai Aviation Industries (TAI).


Officials said the agreement is likely to centre on the production of the aircraft in Indonesia with technologies transferred to TAI to facilitate localised maintenance, repair, and overhaul activities.




Source : Janes

Thai Navy Discussing Transport Purchase With PTDI

BANDUNG-(IDB) : The Royal Thai Navy (RTN) is in discussion with PT Dirgantara Indonesia (PTDI) over the potential purchase of up to 20 twin-turbo N219 utility transport aircraft, IHS Jane's has learned.


PTDI officials attending the Defense and Security 2013 exhibition in Bangkok told IHS Jane's on 5 November that they expect to sign a contract in 2014 to build and supply the aircraft in collaboration with local company Thai Aviation Industries (TAI).


Officials said the agreement is likely to centre on the production of the aircraft in Indonesia with technologies transferred to TAI to facilitate localised maintenance, repair, and overhaul activities.




Source : Janes

PAL Demonstrasi Teknis LPD Pesanan Philipine

SURABAYA-(IDB) : Rombongan philipina yang dipimpin langsung Usec Efren Q fernandes ini, lagsung di sambut oleh direksi PT PAL Indonesia (Persero), beserta Laksma Karmasuta kepala staf PANGKOLILAMIL dan kapten kapal KRI Banjarmasin 592 Letkol Laut Jales Jamca Jayamahe. KRI Banjarmasain 592 merupakan kapal jenis LPD yang juga dipesan oleh Pilipina.

Dalam sambutannya Kapten KRI Banjarmasin, Letkol Laut Jales Jamca Jayamahe, menceritakan kehebatan yang pernah dilakukan Strateig Sealift Vehicle (SSV) yang membebaskan Kapal Muria Kudus dalam penyergapan yang dilakukan oleh para perompak somalia. Kapal KRI Banjarmasain 592, dalam komando langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah membebaskan para awak kru dan kapal tanpa ada kerusakan sama sekali.

Dalam kunjungan ini pula para delegasi Pilipina ditunjukkan beberapa kecanggihan kapal buatan PT PAL Indonesia (Persero). Para delegasi ini mengunjungi per-bagian dari kapal, mulai ruang navigasi, ruang meeting dan di lambung kapal. Dilambung kapal, ditunjukkan berbagai fasilitas dan mesin yang ada. Serta didemonstrasikan LCU landing Craft Utility, di sekitaran selat madura. 




Sumber : PAL

Dirut PAL : PAL Mampu Bangun Kapal Perang

JAKARTA-(IDB) : Direktur Utama PT PAL Firmansyah Arifin optimistis perusahaan mampu membuat kapal perang sendiri. Perseroan akan berkerja sama dengan pabrikan Belanda, Damen Schelde Naval Shipyard, untuk membuat dua kapal perang perusak kawal rudal atau light fregate yang dipesan pemerintah Indonesia dari Belanda, Kamis, 7 November 2013.

Dalam kesepakatan jual beli itu tercantum Indonesia akan disertakan dalam pembangunan kapal. Dengan demikian, PT PAL bisa mengetahui dapur pembuatan kapal perang Belanda. "Kami menunggu alih teknologi dari Belanda," kata Firmansyah.

Firmansyah berharap, usai kerja sama pembangunan dua kapal perang itu, PT PAL akan mampu membuat kapal perang secara mandiri. Dengan kata lain, pemerintah Indonesia nanti tidak perlu lagi beli kapal perang dari luar negeri.

Pembuatan kapal perang berbeda ketimbang kapal biasa. Kapal perang membutuhkan spesifikasi yang lebih tinggi, punya kemampuan manuver dan kecepatan yang lebih kuat. Selain itu, harus mampu bersembunyi dari radar musuh. "Semua serba canggih sehingga ini menarik untuk kami pelajari."

Kementerian Pertahanan sebelumnya mengumumkan pemesanan dua unit kapal perang jenis perusak kawal rudal dari Belanda. Kedua kapal yang dibangun di galangan Damen Schelde Naval Shipyard ini berharga US$ 220 juta per unit. Proses pembuatan memakan waktu 49 bulan. Rencananya kedua kapal perang baru TNI Angkatan Laut itu akan selesai awal tahun 2017. 




Sumber : Tempo

Pengiriman T-50i GE Batch Ke-4 Mampir Di Balikpapan

tempur-sub
BALIKPAPAN-(IDB) : Cuaca yang cerah dan angin yang menghembus dengan pelan dan dengan kebisingan take off dan landing pesawat di Bandara Udara Sepinggan Balikpapan , dari kejauhan terlihat warna kuning menyala Dua buah Pesawat Tempur yang beratraksi di atas Bandara Udara Sepinggan Balikpapan yang disaksikan oleh pendukung operasi penerbangan Lanud Balikpapan.

Untuk menyambut datangnya Pesawat T.50.I yang merupakan program Pemerintah Indonesia tahapan ke-4 untuk pembelian  pesawat T.50.I , pada pukul 12.00 Wita Pesawat T.50.I mulai Landing diBase Off Lanud Balikpapan dengan mendarat aman dan terkendali dan dengan dukungan cuaca yang sangat cerah dan terik.

Pesawat T.50.I langsung memposisikan menghadap kesebelah utara dari Base Off Lanud Balikpapan yang dikomando dan diarahkan oleh Crew dari Pesawat T.50.I dan tepat pukul 12.15 Wita Pesawat T.50.I tersebut sudah parkir di Base Off Lanud Balikpapan .Para Capten Pilot yang mengawaki Pesawat T.50.I. TT.5007 . Capt.Dongkyu Lee dan Nam Ki Eun dan Pesawat T.50.I TT.5008 Capt.Kahng Cheol dan Lee Jin Ho yang sudah melaksanakan route dari Korea Selatan –Taiwan –Fhilipina –Balikpapns-IWY/ron.

Para Pilot Pesawat T.50.I tersebut langsung disambut oleh Kadisops Lanud Balikpapn Mayor.Lek.Hari Budi Utomo.ST, Kaintel Lanud Balikpapan dan Dansat POM-AU Lanud Balikpapan , dan langsung mengajaknya ke VIV-Room Base Off Lanud Balikpapan untuk beristirahat sejenak dan berkordinasi.

Selama kurang lebih dua jam di VIV Room Base Off Lanud Balikpapn Para Pilot Pesawat T.50.I dengan Kadisops Lanud Balikpapan, Kaintel Lanud Balikpapn , Dansat POM-AU Lanud Balikpapn, selesai berkordinasi mengenai cuaca dan kesiapan Pesawatnya, Para Pilot T.50.I kembali memposisikannya kembali kepesawatnya yang sudah diseting dari awal untuk melanjutkan routenya ke Pangkalan IWY Mediun, karena masih menempuh jarak sekitar 1 jam 15 menit.

Setelah persiapan beberapa menit Pesawat T.50.I mulai menghembuskan gemuruh suaranya yang terdengar sangat nyaring dan langsung pelan-pelan mendekati taxiway Bandara Udara Sepinggan Balikpapn untuk take off , tepat pukul 15.20 Wita Pesawat T.50.I take off menuju route berikutnya Pangkalan Udara IWY/ Mediun, yang disaksikan oleh Kadisops Lanud Balikpapan Mayor.Lek Hari Budi Utomo.ST, Kaintel Lanud Balikpapan , Dansat POM-AU Lanud Balikpapan dan para pendukung operasi penerbangan Lanud Balikpapan aman terkendali.




Sumber : Poskota

TNI AU Bangun Skadron Tempur F-16 Di Pekanbaru

PEKANBARU-(IDB) : TNI AU mulai membangun fasilitas pendukung untuk persiapan skadron pesawat tempur F-16 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. "Persiapan ditargetkan selesai pada pertengahan 2014," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Kol Pnb Andyawan di Pekanbaru, Kamis (7/11).

Andyawan menjelaskan, fasilitas pendukung yang dibangun di antaranya berupa hanggar, "shelter" dan "taxi way". Penambahan satu skadron F-16 diharapkan bisa meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan, khususnya untuk wilayah udara. "Dengan ini, kemampuan untuk pertahanan wilayah udara di Sumatera, khususnya Riau dan sekitarnya, akan bertambah. Karena meningkatnya ekonomi Riau, tentunya harus diimbangi dengan peningkatan keamanan," ujarnya.

Menurut dia, skadron F-16 yang akan ditempatkan di Lanud Pekanbaru bisa berjumlah 16 sampai 18 pesawat. Pesawat F-16 tersebut merupakan generasi terbaru dari jenisnya. Sejauh ini, Lanud Roesmin Nurjadin sudah memiliki alutsista berupa pesawat tempur jenis Hawk.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia pada April lalu mengatakan TNI AU berencana menambah tiga skadron udara, yakni skadron udara tempur, angkut, dan pesawat intai menyusul program pembelian 102 unit pesawat berbagai jenis. Skadron udara yang tengah disiapkan ada di Pekanbaru, Makassar, dan skadron udara Pontianak. Skadron udara 16 akan dipakai sebagai "home base" pesawat tempur F-16 yang merupakan hibah dari Amerika Serikat.

Pembangunan skadron udara untuk pesawat angkut di Makassar, Sulawesi Selatan, kemungkinan akan diisi Hercules C-130 pembelian teranyar dan hibah dari Australia yang totalnya 10 unit. Sedangkan, skadron udara Pontianak akan menjadi markas pesawat tanpa awak (UAV).

TNI AU memprogramkan pembelian total 102 pesawat guna mencapai target kekuatan pokok minimal (MEF), antara lain, enam unit Sukhoi SU-30 MK2, 24 unit F-16, Super Tucano, Hercules C-130, Grobb, T-50 Golen Eagle, C-295 dan beberapa jenis pesawat "rotary wing" (helikopter). 




Sumber : TVOne

Menhan Indonesia Panggil Menhan Australia

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memanggil Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith untuk meminta penjelasan soal kabar adanya penyadapan yang dilakukan Negeri Kangguru terhadap Indonesia. Kedua menteri tersebut akan melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) besok, Kamis 7 November 2013.

"Besok Kamis 7 November 2013, Kemhan dan beberapa lembaga terkait akan bertemu. Pada malam harinya akan bertemu dengan Menhan Australia," ungkap Purnomo di Kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (6/11/2013).

Purnomo menjelaskan, setelah melakukan pertemuan, dirinya dan Stephen akan menggelar konferensi pers bersama untuk menjelaskan kepada publik. Untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.

"Jumat (8 November) pagi akan diadakan konferensi pers bersama agar publik Indonesia tahu mengenai isu penyadapan tersebut," ujar Purnomo.

Berdasarkan bocoran mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), Edward Snowden, AS dan Australia melakukan penyadapan terhadap sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia.

Purnomo mengaku sudah mengontak Pemerintah AS untuk meminta klarifikasi terhadap dugaan pelanggaran penyadapan tersebut. "Kami sudah kontak dengan Kedutaan AS dan Aussie. Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara) sudah kerja," jelas Purnomo.

Pada Jumat 1 November 2013 lalu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memanggil Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty demi meminta penjelasan terkait pemberitaan surat kabar Sydney Morning Herald pada 31 Oktober 2013 -- soal dugaan adanya fasilitas penyadapan di Kedubes Australia di Jakarta.

Direktur Informasi dan Media Kemlu RI Siti Sofia menyatakan, apabila penyadapan benar terjadi, maka tindakan Australia itu sama sekali tak mencerminkan semangat hubungan bersahabat yang selama ini terjalin antara kedua negara dan tidak dapat diterima oleh Pemerintah Indonesia.

Sementara Dubes Australia Greg Moriarty mengungkapkan pertemuan dengan pejabat Kemlu RI berjalan lancar. Tapi ia menolak menjelaskan dialog tersebut secara detail.

"Pertemuannya lancar. Kini saya harus pergi untuk melaporkan hasil pertemuan ke pemerintah kami," ujar Greg, yang dikutip dari News.com.au.

Menhan : Data Kemenhan Tidak Bisa Disadap

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meminta agar Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) berkoordinasi dengan pihaknya dalam membuat sistem enkripsi --sistem mengamankan informasi-- di lingkungan Istana Negara. Hal ini bertujuan agar Istana bebas dari sistem penyadapan pihak asing.

"Terkait enkripsi ada di Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Lembaga itu harus berkoordinasi dengan Kemhan cegah penyadapan di istana," ujar Purnomo di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (6/11/2013).

Selain itu, Purnomo memastikan sistem informasi dan data di lingkungan Kementerian Pertahanan sudah dilindungi dan tidak disadap oleh pihak mana pun. "Kalau sistem kita dari Kemhan, sudah ada sistem. Enkripsi yang tidak bisa disadap," tegasnya.

Meski demikian, menurut Purnomo, aksi spionase dan kontra spionase memang sering terjadi di berbagai negara. Dan untuk mencegah penyadapan, kata dia, Indonesia memiliki ahli pertahanan di seluruh negara.

Kedutaan Besar Australida dan AS di Jakarta menjadi salah satu dari 90 pos yang memiliki fasilitas penyadapan. Hal itu didasarkan pada bocoran Edward Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA).

Purnomo telah memanggil Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith untuk meminta penjelasan soal kabar adanya penyadapan yang dilakukan Negeri Kangguru terhadap Indonesia. Kedua menteri tersebut akan melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) besok, Kamis 7 November 2013.

Sebelumnya, pada Jumat 1 November 2013 lalu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memanggil Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty demi meminta penjelasan terkait pemberitaan surat kabar Sydney Morning Herald pada 31 Oktober 2013 -- soal dugaan adanya fasilitas penyadapan di Kedubes Australia di Jakarta.

Direktur Informasi dan Media Kemlu RI Siti Sofia menyatakan, apabila penyadapan benar terjadi, maka tindakan Australia itu sama sekali tak mencerminkan semangat hubungan bersahabat yang selama ini terjalin antara kedua negara dan tidak dapat diterima oleh Pemerintah Indonesia.

Sementara Dubes Australia Greg Moriarty mengungkapkan pertemuan dengan pejabat Kemlu RI berjalan lancar. Tapi ia menolak menjelaskan dialog tersebut secara detail.

"Pertemuannya lancar. Kini saya harus pergi untuk melaporkan hasil pertemuan ke pemerintah kami," ujar Greg, yang dikutip dari News.com.au.





Sumber : SCTV

Berita Foto : TNI AD Pamerkan Keterampilan Menggunakan Senjata

PALU-(IDB) : Sejumlah Personil Yonif 711/Brigif 22 Ota Manasa menampilkan ketrampilan menggunakan senjata berat, di Markas Komando Batalyon di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (7/11). Sekitar 1350 personil prajurit Brigade Ota Manasa akan mengikuti latihan Batalyon Tim Tempur (BTP) di Poso dan sekitarnya selama 3 pekan kedepan untuk meningkatkan kemampuan prajurit dan penguasaan wilayah demi menjaga kesatuan NKRI. .

Komandan Brigif 22 Ota Manasa Kolonel Inf. Iwan Setiawan (kiri) memeriksa senjata dan peralatan latihan ratusan prajurit di Markas Komando Batalyon Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (7/11). Sekitar 1350 personil prajurit Brigade Ota Manasa akan mengikuti latihan Batalyon Tim Tempur (BTP) di Poso dan sekitarnya selama 3 pekan kedepan untuk meningkatkan kemampuan prajurit dan penguasaan wilayah demi menjaga kesatuan NKRI.



Sumber : Antara

Kontingan FPU Indonesia Dapat Penghargaan PBB

DARFUR-(IDB) : Kontingen Polri-TNI ke-5 yang tergabung dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Darfur, Sudan, (United Nations-African Union Mission in Darfur/UNAMID) pada Selasa (5/11) menerima medali penghargaan PBB.

Penyematan medali penghargaan PBB dan Uni Afrika kepada Kontingen Polri-TNI itu merupakan keempat kalinya karena dinilai profesional serta disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas, kata siaran pers KBRI Khartoum yang diterima Antara Kairo, Rabu.

Kontingen Polri-TNI terdiri atas 140 polisi (Formed Police Unit/FPU), 14 police adviser termasuk di antaranya dua polisi wanita, delapan military observer (TNI).

Sekjen PBB Ban Ki-moon diwakili Brigjen Andriana Paneras menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kontingen FPU-5 atas keberhasilan mengemban tugas dengan predikat terbaik.

Karojianstra SDM Polri Bridjen Sabar Rahardjo mewakili Kapolri menyampaikan kebanggaan dan apresiasi kepada seluruh personil FPU-V yang telah bekerja secara sungguh-sungguh menjalankan amanat pemerintah dan negara.

Penghargaan senada diutarakan Dubes RI untuk Sudan, Sujatmiko, yang dinilainya telah menjalankan tugas secara professional dengan tetap mengedepankan pendekatan yang humanis, rendah hati dan penuh dedikasi.

"Salah satu bukti pengakuan UNAMID atas prestasi kontingen RI adalah permintaan penambahan satu kontingen FPU lagi beranggotakan 140 personel Polri, 37 anggota Police advisers, satu batalyon TNI beranggotakan 800 personel di Darfur Barat, dan tiga satuan tugas helikopeter (120 orang TNI) yang saat ini dalam proses pemberangkatan," kata Dubes Sujatmiko.

Deputy Joint Special Representative (JSR), Jaseph Mutaboba mewakili UNAMID juga memuji peran pentingan Kontingen Garuda Indonesia dalam menciptakan suasana kondusif di kawasan itu.

Sejak pecahnya konflik perang saudara di Darfur pada tahun 2003 dan pergelaran pasukan UNAMID pada tahun 2007, Indonesia telah berpartisipasi dengan mengirim kontingen Garuda Polri, mulai FPU-1 pada 2009 hingga FPU-5 saat ini.

Sekitar 200 undangan menghadiri penyematan medali penghargaan PBB tersebut mencakup pejabat teras UNAMID, pejabat pemerintah Sudan dan Pemda Darfur Utara serta para tokoh masyarakat setempat.

Para undangan disuguhi santap siang dengan menu khas Indonesia dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya Nusantara. 





Sumber : Antara