Pages

Rabu, Oktober 16, 2013

2014 Kemhan Dapat Anggaran Rp. 83 Triliun

Banggar sudah sepakat, anggaran belanja Kementerian Pertahanan tahun depan sebesar Rp 83 triliun, naik sedikit dari pagu anggaran sebesar Rp 80,5 triliun. Ada anggaran Rp 6 triliun untuk pembelian helikopter dari AS dan pesawat angkut bekas Australia. 
JAKARTA-(IDB) : Pembahasan anggaran belanja Kementerian Pertahanan untuk tahun anggaran 2014 di Badan Anggaran (Banggar) DPR RI sudah hampir usai. Diperkirakan anggaran belanja TNI di tahun depan bisa mencapai Rp 83 triliun.



Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar yang juga anggota Banggar Fayakhun Andriadi menjelaskan, setelah Komisi I menyelesaikan pembahasan anggaran indikatif  Kemenhan TA 2014, anggaran belanja dilanjutkan pembahasannya di Banggar.



"Saat ini pembahasan anggaran Kemenhan di Banggar sudah hampir selesai, tinggal beberapa poin saja," ujar Fayakhun kepada JurnalParlemen, Senin (14/10).



Fayakhun menjelaskan, secara umum Banggar telah memberikan lampu hijau untuk anggaran Kemenhan TA 2014 sekitar Rp 83 trilliun. Pagu indikatif Kemenhan TA 2014 sebelumnya sebesar Rp 80,497 tiliun.



Banggar juga telah memberikan dukungan untuk ajuan penggunaan dana sekitar Rp 6 triliun untuk kepentingan pengadaan helikopter serang Apache beserta persenjataannya dari AS dan pesawat angkut Hercules C-130 bekas kepunyaan RAAF (Royal Australian Air Force).



Sedangkan untuk usulan tambahan inisiatif baru sebesar Rp 8,7 triliun dari Kemenhan pada TA 2014, kata Fayakhun, masih akan didalami Banggar. "Terutama untuk program apa saja usul inisiatif tambahan anggaran sebesar itu nantinya akan digunakannya. Di Banggar masih butuh penjelasan detail atas usulan program dan penggunaannya," ujarnya. 





Sumber : Jurnamen

KRI Teluk Parigi Lakukan Operasi Pengamanan Pulau Terluar

MIANGAS-(IDB) : KRI Teluk Parigi 539 bertolak ke pulau-pulau terluar di wilayah Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini setelah sebelumnya melaksanakan rotasi Satuan Tugas Pengamanan Pulau-pulau Terluar (Pamputer) di Pulau Marore, Miangas, serta Marampit, Sulawesi Utara.

Kepala Dispen Kolinlamil Letkol Laut KH Heddy Sakti, di Jakarta, Rabu, mengatakan di pulau-pulau tersebut KRI Teluk Parigi-539 telah melaksanakan rotasi pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga di Wilayah Indonesia Timur.

"Rotasi pasukan itu meliputi debarkasi Satgas Pamputer menggantikan Satgas lama yang sudah purna tugas, setelah sekitar enam bulan menjaga dan mengamankan pulau tersebut, serta peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan mendukung penugasan," katanya kepada Antara.

Di Pulau Marore, kata dia, KRI Teluk Parigi-539 debarkasi 10 prajurit marinir dan 11 prajurit TNI AD, di Pulau Miangas menurunkan 10 prajurit marinir dan 10 prajurit TNI AD, serta di Pulau Marampit menurunkan 10 prajurit marinir dan 11 prajurit TNI AD.

Kapal perang TNI AL di bawah jajaran Komando Lintas laut Militer (Kolinlamil) itu, kata Heddy, tengah bersandar di Dermaga Bitung, Sulawesi Utara, untuk melaksanakan pembekalan ulang guna melanjutkan operasi dukungan Pamputer ke wilayah Papua.

Menurut Komandan KRI Letkol Laut (P) Rachmat Arief Bintoro, usai bekal ulang di Bitung, rencananya pada Rabu sore, Kapal perang Angkut Tank tipe Frosch ini akan bertolak dari Bitung menuju Papua untuk melakukan rotasi prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Pulau terluar, di antaranya Pulau Biak, Pulau Fani, Pulau Bras, serta Pulau Fanildo.

"KRI Parigi akan segera melakukan pamputer di wilayah Papua," katanya.




Sumber : Investor

Proposal Sukhoi Su-35 Rusia Untuk Brasil

Rusia tawarkan pengembangan bersama SU-35 kepada Brasil
Rusia tawarkan pengembangan bersama SU-35 kepada Brasil

MOSCOW-(IDB) : Delegasi Rusia mengunjungi Brasil untuk menawarkan pengembangan bersama (joint development) pesawat tempur generasi kelima yang merupakan pesawat tempur terbaru Rusia. Menurut Ria Novosti tawaran ini disampaikan delegasi Rusia kepada Departemen Pertahanan Brasil.

Proposal ini muncul untuk mendukung tawaran dari pabrik pembuat Sukhoi Su-35 yang telah dicoret dari daftar tender  pembuat pesawat tempur F-X2 Angkatan Udara Brasil, dengan nilai kontrak 36 pesawat seharga 4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 triliun. Rusia masih berharap dapat menjual Su-35s atau pesawat sejenis kepada Brasil di luar kerangka tender yang dilakukan Brasil. Proposal ini juga diharapkan sebagai katalisator (pemanis) untuk tercapainya kesepakatan dalam proposal yang baru.

“Selama pembicaraan di Brasil, kami siap menawarkan partner kami dengan pesawat tempur canggih seperti Su-35, juga untuk pengembangan bersama dari pesawat generasi masa depan Tipe T-50″, ujar seorang delegasi Rusia.

Pesawat tempur T-50 atau PAK-FA,  merupakan pesawat  andalan bagi armada tempur Rusia masa depan. Pesawat ini berkemampuan  multirole yang mengusung teknologi siluman, super-maneuverability, kemampuan super-cruise serta perangkat penerbangan canggih termasuk modul  active electronically scanned array radar.

Pada bulan April 2013, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pesawat pertama T-50 akan dioperasikan Angkatan Udara Rusia pada tahun 2016.

Sukhoi PAK FA
Rusia pun tawarkan Sukhoi PAK FA kepada Brasil
Rusia dan India telah mengembangkan turunan dari pesawat T-50 untuk Angkatan Udara India.  Menurut eksekutif  Hindustan Aeronautics Limited (HAL) India – sebagai pihak yang akan membangun pesawat-, kedua pihak telah menyelesaikan disain awal pesawat tempur dan untuk sementara pesawat itu disebut FGFA yang saat ini memasuki negosiasi disain kontrak yang lebih rinci.

Tender pesawat tempur F- X2 merupakan upaya kedua dari Brasil untuk mencari pengganti pesawat  Northrop F – 5 serta Mirage Dassault, yang telah menua.  Tender sebelumnya proyek  FX, dibatalkan pada tahun 2005 karena kekurangan dana.

Tiga pesaing resmi  dalam proyek Tender pesawat tempur F- X2 Brasil adalah:  SAAB Gripen NG Swedia,  Dassault Rafale Perancis dan Boeing FA – 18E / F Super Hornet Amerika Serikat.

SAAB Gripen NG Swedia
SAAB Gripen NG Swedia
SAAB Gripen NG Swedia
SAAB Gripen NG Swedia
Dassault Rafale Perancis
Dassault Rafale Perancis
Menurut Harian Defense Industry ,  pesawat tempur FA – 18E / F kandidat terkuat untuk memenangkan tender ini pada kesepakatan bulan September 2013. Namun karena National Security Agency (NSA) Amerika Serikat memata-matai Kantor Kepresidenan Brasil, kesepakatan itu akhirnya ditunda/ditahan.  

Majalah Poder Aero Brazil mengutip pejabat setempat mengatakan, Presiden Brasil Dilma Rousseff pada bulan lalu memutuskan untuk menunda tender F-X2 hingga tahun 2015,  setelah pemilihan umum Brasil  tahun depan.

FA - 18E / F pemenang tender Fx2 Brasil ditunda karena kasus pengintaian NSA ke Kantor Kepresidenan Brasil
FA – 18E / F pemenang tender F-x2 Brasil ditunda karena kasus pengintaian NSA AS ke Kantor Kepresidenan Brasil
Delegasi Rusia yang dipimpin Menteri Pertahanan  Sergei Shoigu mengunjungi Brasil dan Peru 14-17 Oktober 2013 untuk mempromosikan alutsista dan persenjataan mereka. Kunjungan ini juga menyertakan Kepala Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC), Alexander Fomin, serta Kepala Ekspor Persenjataan Rosobornexport, Anatoly Isaikin.




Sumber : JKGR