Pages

Rabu, September 18, 2013

Kasum TNI Tinjau Latihan Kesiapan HUT TNI Di Marinir Cilandak

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Umum TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar meninjau langsung latihan bersama rangkaian demonstrasi dalam rangka HUT TNI ke-68 di Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (17/09/2013)
 
Rangkaian demontrasi HUT TNI yang dipercayakan pertanggungjawabannya kepada Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington ini akan menampilkan demonstrasi kolone senapan, parade rampak bedug, senam balok, senam perahu karet dan diakhiri dengan halang rintang yang rintangannya berupa tumpukan balok dan perahu karet yang disusun oleh personel demontransi Senam Balok dan Perahu Karet.


Hal yang menarik dari demontrasi halang rintang ini adalah pada saat para prajurit akan melewati setiap rintangan harus melakukan perkelahian bebas dengan tangan kosong hingga sampai rintangan terakhir.  


Pada kesempatan itu juga, Kasum TNI meninjau kesiapan demontrasi kecepatan dan ketepatan menembak pasukan khusus gabungan TNI dari Denjaka, Denbravo dan Den 81, serta uji coba rompi anti peluru yang akan digunakan saat demontrasi dalam acara HUT TNI tanggal 5 Oktober di Pelud Halim Perdana Kusuma mendatang.


Dalam arahannya, Kasum TNI berharap para prajurit pada hari H-nya nanti dapat menampilkan perfoma yang terbaik sebagai gambaran prajurit TNI secara keseluruhan. “Dengan melaksanakan latihan sungguh-sungguh dan penuh dengan rasa tanggung-jawab, maka team demo militer ini akan tampil dengan baik pada saatnya nanti”, tegasnya.


Turut hadir dalam acara tersebut Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Wahyudi, Danguspulabar Laksma TNI A. Oktavian, Kaskormar Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi serta Pejabat teras Kormar dan Pasmar-2.





Sumber : Kormar

AWACS Killer Sukhoi Indonesia

Rudal Krypton Kh-31 diusung Fighter Sukhoi Indonesia (photo: FB Jiwa Merah Putih)
Rudal Krypton Kh-31 diusung Fighter Sukhoi Indonesia.
MAKASSAR-(IDB) : Pesawat tempur Sukhoi TNI AU lengkap sudah  satu skadron (16 unit), setelah datangnya dua pesawat SU-30 MK 2 pada awal bulan September 2013. Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar – Sulawesi Selatan, merupakan home base bagi pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 Indonesia.


Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin menyatakan kelengkapan skadron Sukhoi (16 pesawat) ditargetkan pada tahun 2014. Namun pengadaan alutsista 11 itu bisa dilengkapi dalam waktu yang lebih cepat di tahun 2013. Untuk itu program Kementerian Pertahanan selanjutnya adalah mendatangkan simulator pesawat tempur Sukhoi, serta dukungan konstruksi sistem yang bisa mengcover seluruh pesawat Sukhoi, pada tahun 2014. Hal ini disampaikan Wamenhan, saat mengunjungi Skadron 11 di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.


“Mesin simulator untuk melatih kemampuan para pilot penerbang tempur. Nantinya tidak perlu lagi mengirimkan pilot tempur keluar negeri untuk melatih skill teknis mereka. Tetapi jika simulator ini belum sampai tahun 2014, untuk sementara para pilot dikirim ke negara yang memiliki fasilitas simulator, seperti China yang telah memiliki kerjasama pertahanan Indonesia”, ujar Wakil Menteri Pertahanan.


Rudal Kh-31P Zvezda


Kejutan lain dari penambahan alutsista Skadron Udara 11 adalah telah terpasangnya rudal-rudal untuk pesawat tempur Sukhoi, antara lain Rudal Zvezda Kh-31P atau istlah NATO AS-17 Krypton. Rudal Krypton buatan Rusia ini dilengkapi sensor hybrid active-pasive guidance untuk menyergap sasaran darat maupun udara seperti,  sistem pertahanan musuh atau pesawat mata-mata seperti AWACS, dari jarak  200 km. Rudal anti-radar ini  bisa mematikan penjejaknya saat diserang.
Rudal Krypton Kh-31 diusung Fighter Sukhoi Indonesia (photo: FB Jiwa Merah Putih)
Rudal Krypton Kh-31P diusung Fighter Sukhoi Indonesia.
 Pilot Su-27SKM dari Skadron 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar (photo: http://rahmatap.blogspot.com))
Pilot Su-27SKM dari Skadron 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar.
Rudal Kh-31P alias AS-17 Kripton (photo:Irkut)
Rudal Kh-31P alias AS-17 Kripton
Daftar Belanja Militer Indonesia berdasarkan SIPRI 2012
Daftar Belanja Militer Indonesia berdasarkan SIPRI 2012

Komponen paling menarik dari rudal Kh-31P adalah adanya kombinasi 5 roket, booster dan ramjet, yang dipadukan dalam dual roket pendorong (sistem propulsi ganda). Bentuknya mirip wahana antariksa Rusia, karena memang didisain oleh biro disain Soyuz di Turayevo.


Pada tahap awal misil ini berakselerasi menggunakan solid-fuel rocket engine, untuk mendapatkan kecepatan 1,8 Mach. Setelah itu mesin pendorong pertama dilepas, digantikan 4 mesin jet pendorong, untuk mencapai kecepatan 5 Mach. Kecepatan tinggi ini berguna untuk mengurangi resiko tertembak, termasuk harus menerobos sistem pertahanan musuh untuk menghancurkan radar penjejak, drone maupun pesawat AWACS.

Karena rudal ini ditugaskan menghancurkan radar musuh atau pesawat AWACS, rudal Kh-31P tidak dibebani hulu ledak besar, melainkan hanya 90 Kg (Blast Frag). Rudal AS-17 Krypton memiliki panjang 5, 2 meter dengan berat 600 kg  dan dijuliki negara barat dengan nama “AWACS killer”.





Sumber : JKGR

Roll Out C-130H Hibah Dari Australia

DARWIN-(IDB) : Inilah dia foto resmi C-130H Hercules hibah Australia untuk Indonesia. Tidak  seperti Hercules TNI-AU umumnya, kali ini pesawat angkut berat itu berbalutkan warna abu-abu tua. Dengan warna ini, sang putra dewa makin terlihat perkasa dan siap mengabdi untuk ibu pertiwi. Pesawat dengan nomor ekor A-1330 ini sudah roll out dari hangar Qantas Defense Services, dimana sebelumnya ia menjalani perawatan berat.

Menurut majalah Combat Aircraft, saat berdinas di AU Australia, Hercules ini menyandang nomor seri A97-006. Dikabarkan pula, pesawat ini akan dikirim ke Indonesia pada bulan Oktober nanti. 

Australia sendiri kini telah memensiunkan armada C-130H mereka. 4 diantaranya kemudian dihibahkan ke TNI-AU, namun harus melalui serangkaian perbaikan dan upgrade senilai 58 juta Dollar. 3 pesawat lainnya direncanakan akan dikirim pada bulan april, agustus serta oktober 2014. Selain menerima hibah, Indonesia juga setuju membeli 5 Hercules bekas Austtralia, Simulator dan berbagai peralatan pendukung lainnya. 





Sumber : ARC

Kerjasama PT.DI Dan Thai Aviation Industry

BANDUNG-(IDB) : Pada hari Selasa tanggal 17 September 2013 kemaren telah berlangsung penandatanganan kerjasama antara PTDI dengan Thai Aviation Industry Co. Ltd. (TAI), bertempat di Lantai I Gedung Pusat Manajemen PTDI, Bandung. Kerjasama antara kedua perusahaan,  masing-masing ditandatangani Direktur Utama PTDI, Budi Santoso dan CEO TAI, Marsekal Weeranan Hansavata.


Kerjasama ini merupakan kelanjutan dari MoU sebelumnya yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 18 Agustus 2010 lalu. Dalam naskah kerjasama ditegaskan bahwa kedua perusahaan yang sudah memiliki kemampuan yang tidak diragukan dan juga dikenal di kawasan Asia Tenggara sepakat untuk menjalin kerjasama   penjualan, customisasi dan perawatan pesawat CN 235 dan N 219 produk PTDI. 


Selama ini Pemerintah Thailand, yang dalam hal ini Kementerian Pertanian Kerajaan Thailand telah mengoperasikan 5 unit NC 212 dan 2 unit CN 235 produk PTDI. Sementara satu unit NC 212-400 pesanan Kementerian Pertanian Thailand lagi dalam pengerjaan di PTDI. Kenyataan ini merupakan bukti bahwa telah terjalin hubungan bisnis yang saling menguntungkan antara kedua Negara. Kementerian Thailand selama ini menggunakan pesawat produk PTDI untuk membuat hujan buatan.  

Dengan ditandatanganinya kerjasama antara kedua perusahaan diharapkan adanya peningkatan keuntungan, baik profit maupun benefit. Dengan semakin dekatnya hubungan kedua perusahaan juga diharapkan makin mendekatkan kedua bangsa dan Negara dalam semangat kebersamaan ASEAN. Dalam sambutan singkatnya Dirut PTDI Budi Santoso, juga mengatakan “bahwa dengan terjalinnya kerjasama ini diharapkan lebih banyak lagi pesawat-pesawat produk PTDI yang terbang di atas langit Thailand”





Sumber : ARC