Pages

Jumat, Agustus 16, 2013

Show Force Kapal Perang Indonesia Kepada Jiran

BALIKPAPAN-(IDB) : Empat unit kapal perang dan satu kapal selam TNI Angkatan Laut, bakal ikut ambil bagian dalam upacara peringatan HUT ke-68 RI, di daerah perbatasan dengan Malaysia.

Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman mengatakan, parade kapal laut itu, salah satu bentuk show force angkatan perang Indonesia kepada negeri jiran tersebut. 

"Kapal perang itu, akan ikut parade di Karang Ungaran. Saya sendiri akan ikut upacara di daerah perbatasan dengan Malaysia, yakni di Pulau Sebatik," kata Dicky Wainal Usman, Jumat (16/08/2013).

Selain menyiapkan kapal perang, Dicky juga mengungkapkan 12 penerjun dari Korps Pasukan Khusus (Kopasus) TNI AD siap unjuk kebolehan di Pulau Sebatik, Sabtu (17/08/2013) besok. 

"Kami memang mau show force ke negara tetangga, karena selama ini mereka lebih banyak melakukan provokasi. Kami juga ingin menunjukkan bahwa kemerdekaan kita ini bukan pemberian atau hadiah melainkan dengan perjuangan dan darah," tegasnya.

Ia menilai, pelaksanaan peringatan HUT RI di Pulau Sebatik dan Karang Ungaran sudah tepat. Pasalnya, kedua pulau itu berada di posisi perbatasan dan untuk menumbuhkan rasa patriotisme di kawasaan perbatasan. 





Sumber : Tribunnews

SBY : Papua Dan Aceh Bagian NKRI Adalah Harga Mati

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta negara-negara lain menghormati keberadaan Papua sebagai bagian wilayah Indonesia, dengan menghindari propaganda dan provokasi kelompok tertentu.


"Hendaknya semua pihak, di dalam dan luar negeri, menghindari segala bentuk propaganda dan provokasi yang dapat menganggu kedaulatan wilayah Indonesia," kata Presiden SBY, dalam pidato kenegaraan di depan sidang bersama DPD dan DPR, di Gedung DPR, Jumat (16/08), ketika menyinggung persoalan gerakan separatisme di Papua.

"Selama ini, kita, bangsa Indonesia, senantiasa menghormati kedaulatan dan integritas negara lain, negara-negara sahabat kami. Oleh karena itu, prinsip yang sama juga diterapkan secara resiprokal," kata Presiden, dalam pidatonya.

"Selama ini, kita, bangsa Indonesia, senantiasa menghormati kedaulatan dan integritas negara lain, negara-negara sahabat kami. Oleh karena itu, prinsip yang sama juga diterapkan secara resiprokal."

"Jangan lukai perasaan bangsa indonesia," tandas Yudhoyono, yang disambut tepuk tangan peserta sidang. "Karena kami juga tidak ingin melukai bangsa lain". 


Presiden dalam pidatonya tidak secara eksplisit menyebut nama negara yang dimaksudnya. Namun sebelumnya, Indonesia mengecam pembukaan kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka, OPM di Oxford, Inggris, pada Mei 2013 lalu.


Saat itu, Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa memanggil Duta Besar Inggris, Mark Canning terkait acara tersebut yang juga dihadiri anggota parlemen Inggris dan Walikota Oxford. 


Kemenlu Indonesia menyebut pemanggilan ini sebagai bentuk protes keras Indonesia, walaupun Dubes Inggris kemudian menyatakan, Inggris mendukung kedaulatan Indonesia dan tidak mendukung aksi kelompok yang berupaya untuk memerdekakan Papua.


Pernyataan Presiden ini juga terjadi setelah OPM mengklaim akan meresmikan kantor perwakilannya di Denhag, Belanda, Kamis (15/08), yang kemudian diikuti unjuk rasa ribuan para pendukungnya di sejumlah kota di Papua. 


Di hadapan peserta sidang, SBY berulangkali menegaskan bahwa Papua dan Aceh merupakan "bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI... Pendirian ini merupakan harga mati... Ini bersifat fundamental dan tidak bisa ditawar-tawar."

Mengubur masa lalu


Secara khusus, Presiden SBY juga menyinggung perkembangan terbaru di Aceh, yang pada Kamis (15/08) kemarin memperingati Klik delapan tahun perjanjian damai Helsinki, antara Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, GAM. 


Presiden SBY dalam pidatonya juga meminta semua pihak, termasuk masyarakat Aceh, untuk mengubur konflik di masa lalu.


Presiden mengajak semua pihak untuk menghindari "segala hal yang berpotensi menciptakan kemunduran dan kembali ke situasi tidak aman seperti di masa lalu". 


"Semua pihak,"demikian harapan Presiden, "memegang teguh semangat dan ketulusan hati untuk mengubur konflik di masa lalu dan melangkah ke depan untuk membangun diri dalam naungan NKRI."


Pernyataan Presiden ini kemudian mendapat balasan tepuk tangan dari peserta sidang.


Persoalan terbaru yang muncul di Aceh adalah polemik antara Jakarta dan pemerintah Aceh terkait Perda tentang  bendera Aceh


Pemerintah pusat mengganggap simbol bendera Aceh mirip dengan bendera GAM, sehingga mereka meminta diubah.


Namun permintaan ini ditolak Pemerintah Aceh dan DPR Aceh, yang menganggap simbol bendera itu tidak melanggar peraturan dan MOU Helsinki.


Sejauh ini perundingan terhadap persoalan ini masih berlangsung, dan diperpanjang sampai Oktober nanti.






Sumber : BBC

Wing Penerbang Kehormatan TNI AU Untuk KSAL

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Dr. Marsetio menerima Wing Penerbang Kehormatan TNI AU. Wing Penerbang Kehormatan TNI AU disematkan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dalam upacara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (15/8).

Selain KSAL, Mendikbud Mohammad Nuh, Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana, dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Moeldoko juga mendapatkan wing penerbang kehormatan.

Sebelum dilaksanakan upacara penyematan Wing Kehormatan kepada Mendikbud RI, Kepala Bappenas, KSAD dan KSAL berkesempatan mencoba prosesi penerbangan dengan pesawat tempur. Sebelum terbang, terlebih dahulu para pejabat mendapatkan penjelasan tentang teknis pelaksanaan prosesi penerbangan.

Pesawat tempur TNI AU yang digunakan terdiri dari, Sukhoi TS 3004 dengan pilot Mayor (Pnb) Anton Pallaguna yang membawa Kabappenas, Sukhoi TS 3006 dengan Pilot Mayor (Pnb) Vincentius yang membawa Kasal, Sukhoi TS 3007 dengan pilot Letkol (Pnb) Dedi yang membawa Kasau, Sukhoi TS 3008 dengan pilot Mayor(Pnb) Rianto Dwi Putro yang membawa Kasad, dan Sukhoi TS 3009 dengan pilot Letkol (Pnb) David Tamboto yang membawa Mendikbud RI.

Kelima pesawat tempur tersebut melakukan manuver dengan formasi tempur di udara pada ketinggian sekitar 13.000 feet dari sejak take off dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta ke arah wilayah Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, selama lebih kurang 40 menit, kemudian landing kembali di run way Lanud Halim Perdanakusuma dengan selamat. Setelah itu, dilanjutkan prosesi penyematan Wing Penerbang oleh Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia kepada KSAL, Mendikbud, Menteri Bappenas, dan KSAD.

Menurut siaran pers Dispenal, turut hadir dalam acara tersebut Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, para perwira tinggi Mabesal, Mabesad, Mabesau, pejabat Kemendikbud RI, dan para Pangkotama TNI AU. 





Sumber : Jurnas

Ketua KNKT: KKOP Polonia Harus Aman Untuk F-16

JAKARTA-(IDB) : Polemik mengenai Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di bandara Polonia, yang sekarang berubah nama menjadi Pangkalan Udara (Lanud) Suwondo, masih terus berlanjut.

 
Sebagai sebuah pangkalan militer, penentuan KKOP Lanud Suwondo ditentukan oleh TNI AU, bukan oleh Kementerian Perhubungan.


Tokoh senior TNI AU, yang juga Ketua Komite Nasional Keamanan Transportasi (KNKT) Marsma TNI (Purn) Tatang Kurniadi, mengatakan, memang KKOP untuk bandara sipil berbeda dengan KKOP bandara militer. Bandara sipil ketentuan KKOP mengacu standar internasional yang ditetapkan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa yakni International Civil Aviation Organization (ICAO).


"Sedang bandara militer KKOP-nya ditetapkan masing-masing negara, yakni pihak militernya, tergantung jenis pesawat yang keluar-masuk di bandara itu," ujar Tatang Kurniadi kepada JPNN kemarin (14/8).


Dia mengingatkan, untuk Lanud Sowondo KKOP-nya jangan diubah, biarkan saja tetap sama dengan KKOP yang lama, sewaktu Polonia masih menjadi bandara sipil. Sejumlah alasan dia kemukakan.


Pertama, Lanud Sowondo merupakan lanud yang strategis di kawasan Sumatera. Strategis dari aspek pertahanan keamanan negara, maupun dalam situasi darurat seperti ketika terjadi bencana.


"Jadi KKOP-nya jangan diotak-atik. Bayangkan, pesawat militer itu membawa roket, bom, dan sejenisnya, yang bisa membahayakan masyarakat sekitar," pesan Tatang mengingatkan.


Pria yang selalu sibuk tatkala terjadi kecelakaan pesawat itu memberi contoh. Untuk pesawat tempur jenis F-16, kata dia, perlu ancang-ancang jauh untuk bisa melesat.


"Idealnya, sepanjang 15 ribu meter dari ujung landasan tak boleh ada bangunan tinggi. Pesawat F-16 itu melesat dengan kecepatan 200 kilometer per jam. Lima belas ribu meter itu hanya ditempuh lima menit," kata pria kelahiran 1946 itu.


Berapa ketinggian yang dilarang di sepanjang 150 ribu meter itu? Tatang menyebut, idealnya 150 meter. "Tak boleh lebih tinggi 150 meter karena bisa mengganggu penglihatan pilot," cetusnya.


Kedua, jika situasi darurat perang, maka Lanud Sowondo juga akan dimasuki pesawat-pesawat sipil. "Itu terjadi jika militer membutuhkan bantuan pesawat-pesawat sipil berbadan lebar, yang besar-besar, untuk mengangkut pasukan misalnya," ujar Tatang.


Jika ketentuan KKOP diubah, misal aturan ketinggian bangunan di sekitar Lanud Suwondo diperpendek, maka otomatis hanya jenis pesawat-pesawat kecil saja yang bisa masuk ke sana. "Hanya Cassa atau Heli saja," imbuhnya.


Ketiga, Lanud Sowondo itu selevel dengan Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Selain menjadi pangkalan militer, Lanud Halim juga menjadi semacam bandara cadangan bagi penerbangan sipil. Karenanya, KKOP Lanud Halim juga sangat ketat, yang memungkinkan penerbangan pesawat-pesawat sipil berbadan lebar, aman keluar-masuk.


"Ketika suatu saat bandara Kualanamu ada masalah, maka mau tak mau penerbangan sipil juga dialihkan sementara ke Lanud (Suwondo, red). Ini seperti hubungan Halim dengan Soekarno-Hatta," terang dia.


Keempat, jika terjadi situasi darurat bencana di wilayah Sumut dan sekitarnya, maka pesawat-pesawat yang membawa logistik bantuan tetap harus mendarat ke Lanud Sowondo. "Karena kalau ke Kualanamu, bisa mengganggu jadwal penerbangan sipil, yang memang sudah padat," imbuhnya.


Terkait dengan keinginan Pemko Medan yang ingin melakukan pengembangan kota, tapi terbentur ketentuan KKOP bekas bandara Polonia itu, Tatang mengatakan, pengembangan kota memang penting tapi keselamatan penerbangan jauh lebih penting.

Malah, Tatang mengingatkan Pemko Medan agar tetap ikut menjaga 'kebesaran' bandara yang sudah beken dengan nama bandara Polonia itu. "Karena kebesaran sebuah kota akan hilang jika bandaranya mengecil," kata Tatang.






Sumber : JPNN

Koarmabar Menggelar Operasi Arung Pari-13

JAKARTA-(IDB) : Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlaarmabar) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Dr. A. Octavian, S.T., M.sc. D.E.S.D., melepas keberangkatan operasi siaga tempur laut 2013 yang diberi nama sandi Arung Pari-13 di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Kamis (15/8).

Danguspurlaarmabar mengatakan, operasi Arung Pari-13 yang akan diselenggarakan selama kurang lebih 90 hari merupakan implementasi tugas operasi militer untuk perang yang dilakukan oleh Koarmabar selaku Kotama operasi TNI dengan tujuan menjaga kedaulatan negara dan penegakkan hukum di laut wilayah perairan yuridiksi nasional Indonesia.

Lebih lanjut Danguspurlaarmabar mengatakan, perairan Indonesia memiliki perbatasan laut dengan beberapa negara .Dengan kondisi geografis seperti ini menyebabkan Indonesia memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi terhadap terjadinya pelanggaran kedaulatan negara dan hukum dilaut seperti konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, terorisme, sea robbery, illegal fishing, illegal trafficking dan kegiatan-kegiatan illegal lainnya.


Oleh karena itu, dalam menanggulangi pelanggaran kedaulatan negara dan penegakkan hukum di laut, Koarmabar melaksanakan Operasi Siaga Tempur Laut dengan menggelar    unsur-unsur kekuatan laut dengan melibatkan unsur-unsur   Kapal Perang berbagai jenis, tim Satkopaska, tim Kesehatan dan tim Repair dengan kapal markas di KRI Yos Soedarso 353.


Danguspurlaarmabar menekankan kepada prajurit yang melaksanakan tugas operasi Arung Pari-13 agar melaksanakan tugas kehormatan dengan rasa penuh tanggung jawab yang tinggi, tindak tegas segala bentuk ancaman yang melanggar kedaulatan Negara dan hukum dilaut sesuai dengan aturan yang berlaku baik secara hukum nasional maupun hukum internasional.


Selain itu melaksanakan latihan manuver tempur secara professional guna meningkatkan dan mempertahankan naluri tempur prajurit dengan mengedepankan zero accident sesuai standart operation procedure (SOP).





Sumber : Koarmabar

Indonesia Pastikan Beli 8 Helikopter Apache

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko memastikan pemerintah membeli delapan unit helikopter Apache. Menurut dia, Kementerian Pertahanan sudah memberi lampu hijau untuk membeli helikopter serang canggih AH-64-D Apache Longbow dari Amerika Serikat itu.

Dewan Perwakilan Rakyat yang sebelumnya menolak pembelian Apache karena dianggap kemahalan, kata Moeldoko, kini sudah sepakat menyetujuinya. ”DPR dan Kementerian Pertahanan sudah oke,” kata dia saat ditemui Tempo di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2013.

Moeldoko tak mau menyebut harga pembelian delapan helikopter itu dengan alasan tak tahu pasti harganya. ”Lagipula itu teknis.” Ia mengatakan, pemerintah pada tahun ini sudah mulai membayarkan uang muka ke pemerintah Amerika Serikat. ”Pembayaran uang muka menjadi awal kesepakatan pembelian helikopter,” ujar dia. Kedelapan helikopter akan diterima Indonesia secara bertahap mulai 2018 hingga 2021.

Adapun Komisi Pertahanan DPR membenarkan menyetujui pembelian Apache, meski awalnya menolak. ”Setelah dipikir-pikir, memang dibutuhkan Apache untuk memperkuat jajaran Angkatan Darat,” ujar Wakil Ketua Komisi Pertahanan, Tubagus Hasanuddin.





Sumber : Tempo

Berita Foto : 4 Panser Amankan Gedung DPR

JAKARTA-(IDB) : Pengamanan di sekitar Kompleks Parlemen diperketat jelang pidato kenegaraan pada Jumat (16/8) besok. 4 Kendaraan lapis baja sudah disiagakan di halaman belakang Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (15/08).


4 Kendaraan lapis baja sudah disiagakan di halaman belakang Kompleks Parlemen.

Keempat kendaraan milik TNI AD itu dilengkapi dengan sejumlah personil bersenjata lengkap.
Sementara di dalam gedung Nusantara yang akan digunakan untuk rapat bersama, pasukan pengawal Presiden sudah terlihat mondar-mandir. Mereka sedang melakukan sterilisasi gedung.
Sebuah robot juga siaga.
Presiden SBY akan menyampaikan pidato kenegaraanya pada Jumat 16 Agustus besok.




Sumber : Detik

Berita Foto : Gladi Bersih Upacara HUT RI Ke 68

JAKARTA-(IDB) : Pasukan TNI menggelar galadi bersih upacara HUT kemerdekaan RI di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/08/2013). Dalam gladi bersih tersebut, Sukhoi turut beraksi.

Parade pesawat Sukhoi dan F16 TNI AU ikut serta dalam galdi bersih hari ini.
Posko penembakan kehormatan.

Batalion Armed VII Bekasi menembakan meriam 75 Mili.

Upacara HUT kemerdekaan ke-68 RI akan digelar Sabtu 17 Agustus mendatang.





Sumber : Detik