Pages

Rabu, Juli 24, 2013

Atase Kedubes Kerajaan Thailand Terima Brevet Kavaleri Marinir


JAKARTA-(IDB) : Komandan Resimen Kavaleri-2 Marinir Kolonel Marinir Herry Djuhaeri memimpin upacara penyematan dan penyerahan brevet Kehormatan Kavaleri Marinir kepada Atase Pertahanan dan Atase Matra Kedubes kerajaan Thailand yang dilaksanakan di Kesatrian Hartono, Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, (Selasa 23/7/2013).


Penyematan Brevet ini sebagai wujud terjalinnya kerja sama antara Korps Marinir dengan Atase Pertahanan dan Atase Matra Kedubes kerajaan Thailand.


Kegiatan diawali dengan uji mengemudikan kendaraan tempur BMP 3F. Dengan dipandu oleh awak tank,  Atase Pertahanan dan Atase Matra Kedubes kerajaan Thailand secara bergantian melaksanakan latihan mengemudi tank mengelilingi ksatrian Marinir. Dilanjutkan dengan tour facility offroad melalui medan yang cukup menantang dan memacu adrenalin.


 
Acara ditutup dengan penyematan brevet dan penyerahan piagam oleh Danmenkav-2 Mar Herry Djuhaeri kepada Senior Colonel Wichai Wichard (mantan Atad Thailand), Gp. Capt. Manat Chandaeng (Defence And Air Attache), Colonel Asdang Sajjapala (Army Attache), Gp. Capt. Weetoon Treeprom (Defence And Air Attache) Colonel Pongsak Mumkhahan (Army Attache), Captain Apichat Punyakittiwai (Naval Attache), Lt.Col.Pakorn Suttiluk (Assistant Army Attache).

Hadir dalam acara tersebut Koorspri Panglima TNI Kolonel Laut (S) DR. Ivan Yulivan, MM, perwira dari Mabes TNI dan para Pastaf serta Dansatlak Menkav-2 Mar.






Sumber : Kormar

Modernisasi Alutsista TNI Untuk Kedaulatan NKRI

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan kehadiran tentara yang kuat dan modern untuk bisa menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. Untuk bisa membentuk tentara yang kuat, diperlukan alat utama sistem senjata (alutsista) yang modern.

"Kedaulatan adalah harga mati. NKRI tidak bisa kita kompromikan. Maka, Indonesia perlu tentara kuat dan modern," kata Presiden Yudhoyono pada acara peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (22/7).

Presiden Yudhoyono menuturkan selama lima tahun ini, Indonesia terus memodernisasi alutsista agar tentara menjadi lebih kuat dan modern dalam menjalankan tugas. Hal itu bisa dilakukan karena perekonomian yang baik sehingga Indonesia bisa mengalokasikan anggaran lebih untuk belanja alutsista.

Kepala Negara memberikan contoh mengenai korelasi antara perang dan politik. Keputusan untuk perang adalah keputusan politik, sementara berperang adalah misi dari angkatan bersenjata. "Oleh karena itu, apa pun pertimbangan politik yang melatarbelakangi dan mendorong terjadinya peperangan, prajurit tak boleh disalahkan. Para prajurit yang bertugas tidak terlibat dalam kejahatan perang yang diatur dalam dunia internasional dan nasional," kata dia.

Hormati Pahlawan

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara meminta semua pihak bisa menghormati serta mengingat jasa-jasa para pahlawan yang ikut membantu dalam kemerdekaan Indonesia. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawan, pejuang, dan pendahulunya. Sedangkan bangsa yang cerdas adalah bangsa yang bisa memetik pelajaran dari apa yang dialami di masa lalu untuk jadi pelajaran di masa depan," ujar Kepala Negara.

Presiden Yudhoyono lalu mengaitkan pembangunan monumen tersebut dengan apa yang dilakukan Indonesia sebagai bangsa yang cerdas karena mengambil pelajaran dari masa lalunya. "Dibangunnya monumen ini adalah bagian dari upaya bersama agar bangsa kita bisa jadi bangsa yang besar dan cerdas," tutur Presiden.

Selain upaya menghargai jasa para pahlawan, lanjut Presiden, pembangunan monumen merupakan cara agar generasi muda Indonesia dapat benar-benar mengerti sejarah bangsanya dan perjuangan mempertahankan negaranya. "Kita bisa bikin buku, film dokumentasi, atau apa pun yang mengarah ke tujuan itu," lanjut Presiden.

Presiden Yudhoyono berharap dibangunnya monumen perjuangan yang berada di Mabes TNI, mulai dari Monumen Seroja, Trikora, Dwikora, hingga Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, bisa djadikan pelajaran dan pendidikan bagi para prajurit dan rakyat yang mengunjunginya nanti.

"Kita harap rakyat dapat diundang berkunjung ke tempat ini. Jajaran TNI dan Polri bisa ajak para siswa di jajajaran masing-masing untuk berkunjung, dan itu menjadi bagian dari studi mereka," harap Presiden.

Monumen tersebut dibangun di atas tanah seluas 6.000 meter perrsegi dengan luas bangunan 4.680 meter persegi dengan terdiri dua bagian, yaitu foot step Monumen Sudirman dan dinding relief. Foot step Monumen Sudirman berada di tengah-tengah Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI merupakan gambaran perjuangan Panglima Besar Sudirman dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI dari ancaman penjajah yang divisualisasikan dalam bentuk relief berjumlah tujuh.

Dinding relief yang berbentuk setengah lingkaran dan berjumlah 21 relief merupakan cerita atau gambaran perjuangan bangsa Indonesia. Cerita tersebut, mulai dari Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 hingga perjuangan bersenjata TNI dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dari ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri sampai akhirnya kemerdekaan RI diakui dunia internasional.








Sumber : KoranJakarta

Studi : China Dan Indonesia Sumber Utama Serangan Internet

WASHINGTON-(IDB) : China dan Indonesia memimpin daftar 177 negara yang disebut sebagai sumber serangan Internet, sebuah survei keamanan mengatakan pada Selasa.

Survei dari perusahaan keamanan AS Akamai, menemukan China tetap di puncak daftar dalam kuartal pertama 2013, tetapi pangsanya dari semua serangan turun menjadi 34 persen dari 41 persen pada kuartal keempat 2012, lapor AFP.

"Penurunan ini mungkin terkait dengan Indonesia yang mendadak muncul di slot tempat kedua," kata Bill Brenner dari Akamai, mencatat bahwa pangsa Indonesia dalam serangan cyber melonjak menjadi 21 persen dari hanya 0,7 persen pada kuartal sebelumnya.

Amerika Serikat merupakan sumber terbesar ketiga, tetapi pangsanya turun menjadi 8,3 persen dari sebelumnya 10 persen.

Sumber terbesar serangan cyber berikutnya adalah Turki (4,5 persen), Rusia (2,7 persen), India (2,6 persen), Taiwan (2,5 persen), Brazil (2,2 persen), Rumania (2,0 persen) dan Hong Kong (1,6 persen).

"Kami menemukan bahwa hampir 68 persen berasal dari wilayah Asia Pasifik/Oseania, naik dari 56 persen pada kuartal keempat 2012, mungkin karena peningkatan besar terlihat di Indonesia," kata Brenner.

"Eropa menyumbang hanya di bawah 19 persen, sementara yang berasal dari Amerika Utara dan Selatan secara gabungan hanya 13 persen."

Akamai juga mencatat kenaikan empat persen dalam rata-rata kecepatan koneksi global -- menjadi 3,1 megabit per detik.

Korea Selatan memiliki rata-rata tertinggi pada kecepatan koneksi 14,2 Mbps dan masih merupakan negara dengan adopsi "high broadband" tingkat tertinggi, tumbuh menjadi 50 persen, kata laporan itu.

Laporan ini memperkirakan lebih dari 733 juta alamat Internet yang unik dari 243 negara atau wilayah terhubung ke platform Akamai, meningkat 3,1 persen dari kuartal sebelumnya dan 10 persen dari tahun ke tahun.

Karena alamat IP tunggal dapat mewakili beberapa individu dalam beberapa kasus, Akamai memperkirakan jumlah pengguna Web unik yang terhubung ke platform selama kuartal tersebut menjadi lebih dari satu miliar. 






Sumber : Antara

Indonesia Rusia Kerjasama Penyediaan Material Dan Renovasi Kapal Selam

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Selasa (23/7) menerima kunjungan  Duta Besar  Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, di  Kementerian Pertahanan, Jakarta. 
 
Adapun maksud kunjungan Dubes Rusia kepada Menhan ini adalah untuk membicarakan beberapa hal yang menyangkut kerjasama teknik militer antara kedua negara. Diantaranya adalah  kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam. 

Selain itu Dubes Rusia pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa pemerintahnya akan mengadakan pameran senjata “Rusian Arms Expo” yang diselenggarakan pada akhir bulan September mendatang di salah satu kota disebelah timur  Moskow di Rusia. 

Dubes Rusia juga mengatakan bahwa pameran yang diselenggarakan saat ini merupakan pameran terbesar yang akan menampilkan persenjataan militer khususnya untuk Angkatan Darat. Dubes Rusia berharap Menhan dapat menghadiri pameran persenjataan militer tersebut.







Sumber : Kemhan

Indonesia Jepang Lakukan Pembicaraan Bilateral

JAKARTA-(IDB) : Pertukaran informasi dan isu-isu yang berkembang seputar hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang menjadi salah satu agenda pembahasan dalam pertemuan “The 5th Military to Military Talks between Republic of Indonesia and Japan”  yang berlangsung di Jakarta, Kamis (18/7). 

Dalam pertemuan tersebut delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan) Kemhan Mayjen TNI Sonny E.S. Prasetyo dan delegasi Jepang dipimpin Director General for International Affair, Bureau of Defence Policy, Ministry of Defence Jota Yamamoto.
 
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari Shangrilla dialogue yang berlangsung  di Singapura bulan lalu serta kunjungan Sekjen Kemhan Letjen TNI Budiman ke Tokyo, Jepang bulan Maret lalu. 

Selain itu beberapa hal yang  juga menjadi agenda pembahasan dalam pertemuan tersebut diantaranya mereview pertemuan The 4th Military to Military Talks tahun 2011, membahas Indonesia and Japan National Defence Policies, kerjasama pertahanan kedua negara diantaranya kerjasama capacity building support, education and training exchange, discussion on MoU on cooperation activities in the field of defense, possibility of procurement of US-2 Amphibian dan update on regional security cooperation ADMM plus.






Sumber : Kemhan

Kalimantan Menjadi Perhatian Khusus TNI

JAKARTA-(IDB) : Kasus kekerasan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, masih menjadi perhatian menarik jajaran TNI. Selain Wilayah Papua, daerah perbatasan yang masih rawan rawan konflik adalah wilayah kalimantan. 

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyebutkan 10 daerah di Pulau Kalimantan masih rawan konflik perbatasan atau outstanding boundary problems (ODP), beberapa waktu lalu. Dia mengatakan konflik-konflik di perbatasan umumnya dipicu oleh persoalan batas wilayah dan itu memerlukan upaya bersama untuk mengatasinya.

Ia menjelaskan terkait keberadaan daerah perbatasan rawan konflik tersebut, TNI mengirimkan pasukan guna membantu melakukan pengamanan di daerah tersebut.
  Standarisasi sarana dan prasarana pos pengamanan perbatasan (Pamtas), katanya, juga telah diterbitkan, sehingga penempatan ulang pos tersebut akan segera dilakukan dalam upaya peningkatan efektivitas pengamanan batas Negara oleh personel TNI.

Untuk pembangunan perbatasan, TNI membantu ke daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui peraturan presiden, seperti Papua dan Papua Barat. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan ada 11 lokasi prioritas yang menjadi perhatian utama dalam program BNPP untuk 2013.

Kementerian Dalam Negeri juga telah memiliki Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan, guna membantu percepatan pembangunan di daerah perbatasan. Hingga TA 2013, pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan telah memasuki 50 lokasi prioritas (lokpri), yang 39 di antaranya sudah terjangkau pada 2012.

BNPP sendiri telah mengusulkan kepada Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendagri agar 61 lokasi prioritas yang belum mendapatkan alokasi PNPM Mandiri Perdesaan dapat ditangani pada 2014, dengan usulan besaran alokasi Rp3,5 miliar per lokasi. Sementara itu terkait daerah perbatasan dengan negara tetangga, masih ada wilayah rawan konflik yang memerlukan perhatian dan negosiasi dengan negara terkait.

Pada perbatasan RI-Malaysia, Panitia Nasional Joint Indonesia-Malaysia Boundary Comittee (JIM) sedang dalam proses berunding untuk penyelesaian lima daerah ODP di sektor timur. Patok batas negara RI-Malaysia sepanjang 2.004 kilometer telah diselesaikan 24 persen dan sedang diupayakan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan agar tercapai 30 - 50 km per tahun per sektor. Semoga semua wilayah perbatasan di tanah air menjadi perhatian khusus pemerintah untuk terus di perhatikan !!






Sumber : Kompasiana

Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI

JAKARTA-(IDB) : Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden RI Boediono, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., meresmikan Monumen Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (22/7/2013).  

Pada kesempatan tersebut, Presiden RI juga melakukan peninjauan terhadap dinding relief yang terdapat pada monumen tersebut.

Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI merupakan salah satu monumen dalam jajaran Pusat Sejarah TNI (Pusjarah TNI) yang menyajikan visualisasi berbagai kisah pengabdian TNI terutama di bidang militer kepada NKRI, selain itu juga sebagai patung berkelompok terbesar di Indonesia yang  masuk kedalam Rekor Muri.


Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 6000 meter persegi dengan luas bangunan 4680 meter persegi terletak di kompleks Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur. Bangunan monumen ini terdiri dari dua bagian yakni: Foot Step monumen Sudirman dan dinding relief.

Foot Step monumen Sudirman yang berada di tengah-tengah monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI merupakan gambaran perjuangan Panglima Besar Sudirman dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI dari ancaman negara luar (penjajah) yang divisualisasikan dalam bentuk relief yang berjumlah 7 (tujuh) relief.

Gambaran cerita tentang perjuangan Panglima Besar Sudirman ini dimulai saat pertama kalinya Panglima Besar Sudirman menyatakan untuk bergerilya dan berjuang bersama-sama anak buahnya melawan agresi Belanda sampai akhirnya harus menutup mata untuk selama-lamanya.

Dinding relief yang berbentuk setengah lingkaran dan berjumlah 21 (dua puluh satu) relief menggambarkan cerita perjuangan bangsa Indonesia dari mulai Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, hingga perjuangan bersenjata TNI dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dari ancaman baik yang datang dari dalam negeri maupun yang datang dari luar negeri, sampai akhirnya kemerdekaan RI itu diakui oleh dunia internasional.


Sumber : Potret

Pembentukan Satuan Raider Di Batalyon 641 Raider Kodam XII/Tpr

TANJUNGPURA-(IDB) : Satuan khusus yang satu ini adalah pasukan versi up date dari jenis pasukan Raider yang ada terdahulu. Pasukan Raiders di TNI AD menjadi dikenal dan akrab di kalangan kombatan TNI sejak era 60-an karena Batalyon Infanteri berkualifikasi Raider saat itu menyisipkan nama Raider dibelakang nama Batalyonnya. Demikian disampaikan oleh Kasilistra Pendam XII/Tpr Kapten Inf Drs. Umar Affandi, M.H yang di dampingi reporter Radio Arinanda, Turiman Noor Faturrahman, SH, M.Hum. New Raiders.

Batalyon 641 Raider Kodam XII/Tpr di desain berkemampuan sebagai spesialis pemukul reaksi cepat, anti gerilya, perang berlarut, serangan Mobud dengan helikopter dan Gultor. Kemampuannya setara 3x lipat Batalyon Infanteri Reguler. Saat ini jumlah The Raiders di Indonesia 10 Batalyon, terdiri dari 8 Yonif Kodam (Linud dan non Linud) serta 2 Batalyon Kostrad. Sedangkan Kodam XII/Tpr belum ada Raider, oleh karenanya dalam waktu dekat ini akan segera membentuk Batalyon 641 Raider sebagai PPRC, kata Umar.

Batalyon 641 Raider Kodam XII/Tpr berkekuatan 747 prajurit dengan Alutsistanya sbb:

Senjata Serbu: SS 1 R5 (versi carbine) + scope, Pistol Sig Sauer, MP 5, AK 47, SS 1 + SPG1A, Daewoo K-7, Pistol Colt Remington M1911.
Senjata Sniper : Accuracy International Arctic Warfare kaliber 7, 62 mm.
Senjata Mesin  : Minimi, Ultimax 100.
Ranpur          : Jip terbuka buatan TNI AD 4.000 cc dan Helikopter Bell Penerbad (Untuk Operasi Mobud).

Kelengkapan tempur prajurit Raider meliputi : 

Rompi anti peluru, NVG (teropong malam), Helm ballistic anti peluru, pelindung siku dan lutut, maskara muka, PDL Acupat, PDL khusus anti teror hitam-hitam, sangkur Raider, Perahu karet untuk patroli pantai, peralatan Combat SAR, komunikasi/ telepon satelit dan rompi tempur khusus Raider.







Sumber : TNI AD