Pages

Kamis, Februari 21, 2013

Sertijab Dandenjaka Marinir


JAKARTA-(IDB)Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington bertindak selaku inspektur upacara pada acara Serah Terima Jabatan Komandan Detasemen Jalamangkara (Dandenjaka) di Kesatrian Denjaka Arthur Solang, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (19/02)
Jabatan Komandan Detasemen Jalamangkara (Dandenjaka) diserahterimakan dari pejabat lama Kolonel Marinir Budi Purnama kepada penggantinya Kolonel Marinir Nur Alamsyah. Selanjutnya Kolonel Marinir Budi Purnama menjabat sebagai Komandan Komando Latih Marinir (Kolatmar).
Hadir pada upacara sertijab tersebut Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana, perwakilan Bais TNI Kolonel Inf Lukmanul, Sekdiswatpersal Kolonel Laut (T) Ade Suwardi dan pejabat teras Korps Marinir serta Para Asisten dan Dankolak Pasmar-2.



Sumber : Kormar

Sertijab Danmenart 1 Marinir


SURABAYA-(IDB)Komandan Pasmar-1 Kolonel Marinir Siswoyo Hari Santoso melantik Kolonel Marinir M. Nadir sebagai Komandan Resimen Artileri-1 Marinir dalam upacara serah terima jabatan di Bhumi Marinir Karang Pilang, Surabaya, Rabu, (20/2).
Mantan Kadisprov Kormar tersebut dilantik sebagai orang nomor satu di Resimen Artileri-1 Marinir menggantikan pejabat lama Kolonel Marinir Markos yang akan menempati pos baru sebagai Komandan Brigade Infanteri-1 Marinir di Gedangan, Sidoarjo.
Dalam amanatnya, Komandan Pasmar-1 mengatakan serah terima jabatan dalam organisasi militer memiliki makna yang sangat strategis, bukan hanya sekedar seremonial rutin tetapi mengandung maksud announcement atau pemberitahuan kepada anak buah bahwa telah terjadi pergantian jabatan. Selain itu, dengan serah terima jabatan ini menuntut adanya kinerja yang lebih baik sehingga akan tumbuh semangat baru (the new spirit) yang tentunya disertai dengan munculnya ide-ide segar yang dapat meningkatkan kinerja Korps Marinir ke depan.
Dalam kesempatan itu, Komandan Pasmar-1 mengucapkan terima kasih kepada Kolonel Marinir Markos atas dedikasi, loyalitas dan pengabdiannya selama menjabat sebagai Komandan Resimen Artileri-1 Marinir, juga ucapan selamat kepada Kolonel Marinir M. Nadir atas jabatan yang baru sebagai Komandan Resimen Artileri-1 Marinir, serta berharap agar Kolonel Marinir M. Nadir dapat mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai oleh pejabat lama.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Dedi Suhendar, Komandan Lanmar Surabaya Kolonel Marinir M. Hari, Danpuslatdiksarmil Kolonel Marinir Enjang Suryana, para Asisten Pasmar-1, Komandan Kolak/Satlak di jajaran Pasmar-1 serta pejabat TNI/Polri di wilayah Surabaya.



Sumber : Kormar

Update : Dansatran Koarmatim Tutup FPC Latma Joint Minex 16/13


SURABAYA-(IDB)Komandan Satuan Kapal Ranjau (Dansatran) Koarmatim Kolonel Laut (P) Benny Sukandari, S.E., M.M., menutup Final Planning Conference (FPC) Latihan Bersama (Latma) Joint Minex 16/13  di Hotel JW. Marriott Surabaya, Rabu (20/02). Hadir dalam acara tersebut delegasi dari TNI AL dan Republic Of Singapore Navy (RSN) yang dipimpin oleh Komandan Squadron Kapal Ranjau Angkatan Laut Singapura (Commanding Officer 194 Squadron) Leiutenant Commander (LTC) Lim Hee Pengdidampingi Atase Laut Singapura untuk Indonesia LTC Tan Bian.

Kegiatan FPC ini berupa diskusi untuk mencapai kesepahaman dan menyamakan persepsi antara delegasi kedua negara, tetang tahapan, kegiatan dan tempat latihan Latma Joint Minex 16/13. Adapun kesepakan yang dicapai oleh delegasi dari TNI AL dalam hal ini Satran Koarmatim dan Squadron Kapal Ranjau RSNdiantaranya adalah masing-masing sepakat untuk mengerahkan beberapa kapal perang jenis Buru Ranjau (BR) dan Penyapu Ranjau (PR) pada tahap sea phaseatau manuver lapangan pada pertengahan tahun 2013 nanti.

Latma Joint Minex merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh TNI AL dan RSN satu tahun sekali, dengan tujuan untuk mempererat hubungan bilateral antar angkatan laut kedua negara. Joint Minex tahun 2013 adalah latihan ke-16, yang dimulai sejak sekitar tahun 1997. 

Materi latihan diantaranya adalah pengembangan ilmu dan pengetahuan serta kemampuan awak kapal perang jenis BR maupun PR dalam menghadapi peperangan ranjau laut.

Dalam sambutannya Dansatran Koarmatim menyampaikan beberapa hal diantaranya komitmen yang disepakati pada Final Palnning Conference Joint Minex 16/13 di Surabaya ini dapat terlaksana dengan lancar pada tahap sea phase nanti. Penutupan FPC diakhiri dengan penandatanganan naskah kesepahaman latihan serta pertukaran cendera mata oleh kedua belah pihak.





Sumber : Koarmatim

Menhan Terima Kunjungan Sekjen Pertahanan Australia


JAKARTA-(IDB)Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Kamis (21/2), menerima Kunjungan  Secretary of the Department of Defence Australia Dennis Richardson AO, di kantor Kemhan, Jakarta.

Pada kesempatan tersebut dibahas beberapa rencana pertemuan forum diskusi kerjasama pertahanan yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 sebagai upaya untuk mempererat hubungan di bidang pertahanan kedua negara.

Kedatangan Sekjen Dephan Australia Dennis Richardson AO ini merupakan kunjungan resmi pertamanya sebagai Sekjen Dephan Australia jabatan yang disandangnya sejak Oktober 2012 lalu.

Sebelumnya Sekjen Dennis Richardson AO  juga telah melakukan rangkaian pertemuan dengan pejabat Kemhan lainnya serta menghadiri pertemuan Indonesia-Australia Defence Association (IKAHAN) di Jakarta. 

Selain itu Sekjen Dephan beserta delegasi Australia juga mengadakan forum diskusi “Australia Defence White Paper 2013 “ yang salah satunya membahas peningkatan kerjasama bidang pertahanan Regional khususnya dengan Indonesia.

Turut mendampingi Menhan, Staf Khusus Menhan Bidang Kerjasama Internasional Soemadi, Dirkersin Strahan Kemhan, Brigjen TNI Yan Pieter dan Kapuskom Publik Kemhan, Brigjen TNI Bambang Hartawan.





Sumber : DMC

Besok, Dua Sukhoi SU-MK2 Tiba Di Makassar


MAROS-(IDB)Dua pesawat tempur Sukhoi dari Rusia akan tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat (22/2) besok. Dua pesawat ini merupakan bagian dari enam pesawat tempur Sukhoi yang dibeli Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI tahun ini.


Selanjutnya empat pesawat sejenis akan tiba secara bertahap di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Keberadaan dua pesawat tempur Sukhoi ini akan meningkatkan kemampuan pertahanan udara melalui kekuatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Saat ini pesawat tempur Sukhoi yang ditempatkan di Lanud Sultan Hasanuddin berjumlah 10 unit.



Kepala Penerangan Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin Mayor Muliadi menjelaskan, spesifikasi pesawat Sukhoi yang baru ini hampir sama dengan 10 Sukhoisebelumnya,yang sudah berada di Lanud Sultan Hasanuddin sejak 2010 lalu.“Pesawat ini sama dengan pesawat Sukhoi yang sudah ada saat ini. Tidak ada kelebihan lain,”kata Muliadi. Muliadi menambahkan, dua Sukhoi yang akan tiba memiliki jenis 6006 dan 6007.



Pesawat buatan Rusia ini akan digunakan untuk memperkuat 10 Sukhoi yang ada sebelumnya. Semua pesawat Sukhoi yang ada Lanud Sultan Hasanuddin, kata Muliadi,bertugas menjaga keamanan negara di seluruh Indonesia. “Mengenai spesifikasi pesawat dengan yang lainnya, saya belum bisa sebutkan secara rinci. Apalagi pesawatnya belum datang,” kata Muliadi. 





Sumber : MakassarTerkini





TNI Tidak Persoalkan Penambahan Pasukan PNG Di Perbatasan

JAKARTA-(IDB)Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak mempermasalahkan adanya penambahan pasukan atau pos penjagaan oleh tentara nasional Papua Nugini di wilayah perbatasan dengan Indonesia di beberapa tempat di Papua. 

"Kita baik kok selama ini. Soal ada penambahan pasukan PNG atau bantuan asing itu adalah kewenangan mereka. Saat kita menambah pasukan di Kalimantan pun, tidak ada reaksi berlebihan dari Malaysia," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, di Jakarta, Rabu (20/2).

Bahkan menurut dia, ada rencana kerja sama di perbatasan antara PNG dan RI berupa penjagaan bersama di pos-pos penjagaan milik TNI. 

"Dan itu adalah permintaan mereka untuk melakukan penjagaan bersama di beberapa pos kita. Jadi hubungan baik sekali. Sedang kita pertimbangkan usulan itu di pos-pos mana saja nanti ada penjagaan bersama," jelas Iskandar.

Menurut dia, TNI memiliki 94 pos penjagaan di perbatasan RI-PNG yang terbentang dari wilayah Pegunungan Bintan, Bovan Digul, Jayapura, Arso, dan Kabupaten Kerom. 

"Soal jumlahnya itu kami tidak bisa beberkan detailnya. Pokoknya ada beberapa batalion di 94 pos penjagaan," tukas Iskandar. 





Sumber : Metrotvnews

Su-30MK2 Batch Ke-3 TNI-AU

ARC-(IDB)Hanya dalam hitungan hari, Batch ke-3 Flanker pesanan TNI AU segera tiba di tanah air. Dijadwalkan, sebuah pesawat Su-30MK2 akan tiba di Lanud Sultan Hasanuddin Makasar pada Jumat 22 Februari mendatang. Sementara, sebuah lagi pesawat Su-30MK2 dijadwalkan akan tiba  tanggal 27 Februari ke tempat yang sama. Seperti biasa, pesawat Su-30Mk2 itu akan tiba dengan menumpang pesawat AN-124 dalam kondisi terurai. Selanjutnya, perakitan akan dilakukan di Makassar.

Selain pesawat, informasi yang diperoleh ARC juga menyebutkan sejumlah suku cadang juga akan dikirim pada saat yang bersamaan. Salah satunya adalah mesin cadangan bagi keluarga Su-27/30. Seperti kita ketahui, kontrak pengadaan lanjutan yang ke-3 ini meliputi 6 buah Su-30MK2 dan berbagai jenis suku cadang termasuk mesin. Sementara itu, sisa 4 pesawat lainnya diperkirakan akan tiba pada bulan mei 2013, jika tidak ada aral melintang tentunya.

Kontrak 6 buah Su-30Mk2 ini di tandatangangi pada bulan desember 2011 dengan nilai sebesar US$ 470 juta. Dengan pengadaan ini, nantinya TNI AU akan mengoperasikan lengkap 1 skadron sejumlah 16 pesawat, yang terdiri dari 5 buah Su-27SK/SKM dan 11 buah Su-30MK/MK2. Paket persenjataan dibeli dalam kontrak terpisah.
Mengenai persenjataan berupa rudal udara ke udara maupun udara ke permukaan, belum ada informasi resmi kapan akan dikirim. Namun yang pasti saat ini beberapa kru Skadron 11 tengah melakukan pelatihan weapon delivery di Rusia.



Sumber : ARC

Akankah Indonesia Terus Jadi Negeri 1001 Prototype...???


JKGR-(IDB)Indonesia harus mulai mandiri dalam pengadaan alutsista  !”. “Pembelian alutsista  harus disertakan transfer of technology !”. Kata-kata itu sering mampir  ke telinga kita. Semua orang sepakat dengan kalimat itu. Indah, karena membawa angan ke masa kejayaan.

Sekarang, mari tarik ke dunia nyata. PT DI telah lama berencana membuat helikopter serang ringan. Beberapa tahun lalu dikeluarkan nama Bumblebee, helikopter serbu ringan yang akan merujuk kepada  NBO-105. Helikopter Bolkow 105 ini memang sering digunakan TNI AD dalam operasi militer sebagai bantuan serangan darat.

PT DI bisa dikatakan master untuk urusan teknologi NBO 105. Bedanya, Bumblebee akan dijadikan helikopter serang ringan dengan konfigurasi kursi tandem, dilengkapi dengan roket serta  machine gun pod.

Belum sempat prototype-nya dibuat, muncul lagi konsep helikopter serang ringan Gandiwa yang merujuk kepada helikopter NB-412. Selain master di bidang teknologi NB-105, Indonesia juga menguasai teknologi NB-412.

Konfigurasi Gandiwa juga tandem seat, namun memiliki kemampuan yang lebih besar dari Blumblebee.

Namun..lagi lagi namun. Helikopter serang ringan Gandiwa hanya ramai dibicarakan saat pameran dirgantara ataupun alutsista militer. “Indonesia bisa membuat helikopter serbu ! Hebat. Orang pun kagum. Setelah pameran usai, proyek helikopter Gandiwa kembali disimpan ke dalam laci dan dikunci.

Tanpa kita sadari rencana pembuatan helikopter Gandiwa membahana ramai dibicarakan dunia Internasional, termasuk di Eropa. Mereka paham PT DI telah puluhan tahun berkecimpung dipembuatan helikopter, jadi tidak meragukannya lagi.

Helikopter Serang Ringan Bumblebee PT DI
                                          Helikopter Serang Ringan Bumblebee PT DI

Karakteristik Helikopter Gandiwa:

Crew: 2 (pilot, and co-pilot/gunner)
Length: 58.17 ft (17.73 m) (with both rotors turning)
Rotor diameter: 48 ft 0 in (14.63 m)
Height: 12.7 ft (3.87 m)
Disc area: 1,809.5 ft² (168.11 m²)
Empty weight: 11,387 lb (5,165 kg)
Loaded weight: 17,650 lb (8,000 kg)
Max takeoff weight: 23,000 lb (10,433 kg)
Powerplant: 2 × General Electric T700-GE-701 and later upgraded to T700-GE-701C (1990–present) & T700-GE-701D (AH-64D block III) turboshafts, -701: 1,690 shp, -701C: 1,890 shp, -701D: 2,000 shp (-701: 1,260 kW, -701C: 1,490 kW, -701D: 1,490 kW) each.
Fuselage length: 49 ft 5 in (15.06 m)
Rotor systems: 4 blade main rotor, 4 blade tail rotor in non-orthogonal alignment

Performance:

Never exceed speed: 197 knots (227 mph, 365 km/h)
Maximum speed: 158 knots (182 mph, 293 km/h)
Cruise speed: 143 knots (165 mph, 265 km/h)
Range: 257 nmi (295 mi, 476 km) with Longbow radar mast
Combat radius: 260 nmi (300 mi, 480 km)
Ferry range: 1,024 nmi (1,180 mi, 1,900 km)
Service ceiling: 21,000 ft (6,400 m) minimum loaded
Rate of climb: 2,500 ft/min (12.7 m/s)
Disc loading: 9.80 lb/ft² (47.9 kg/m²)
Power/mass: 0.18 hp/lb (0.31 kW/kg)

Persenjataan:

Guns: 1× 30 × 113 mm (1.18 × 4.45 in) M230 Chain Gun with 1,200 rounds
Hardpoints: 4 pylon stations on the stub wings. Longbows also have a station on each wingtip for an AIM-92 ATAS twin missile pack.
Rockets: Hydra 70 70 mm, and CRV7 70 mm air-to-ground rockets
Missiles: Typically AGM-114 Hellfire variants; AIM-92 Stinger may also be carried.
Radar yang akan digunakan Gandiwa belum diketahui.
Gandiwa/ Nemesis, Helikopter Serang TNI
Gandiwa/ Nemesis, Helikopter Serang TNI
Helicopter Gandiwa ditujukan memiliki kemampuan menyergap target darat, seperti infanteri dan kendaraan lapis baja dan mampu membawa rudal udara ke udara untuk pertahanan diri. Selain memberikan dukungan udara bagi pasukan darat,  Gandiwa merupakan anti-tank, untuk menghancurkan kendaraan lapis baja lawan.

Design Development

Helikopter tempur Gandiwa memiliki dua engine dengan empat bilah blade komposit dan dilengkapi wing pylon untuk mensupport persenjataan yang dibawa. Main rotor, tail rotor, engine dan gearbox tidak mengalami perubahan besar dari basis helikopter. Namun avionik dan sistem diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan utama helikopter serang.

Untuk memudahkan pilot dalam menjalankan misinya digunakan glass cockpit avionic system.  Penambahan sistem senjata dan firing control juga menjadi hal utama dalam pengembangan helikopter ini.

Berat dan distribusi berat tidak berubah banyak dari basis helikopter. Namun penumpang dan payload yang biasa dibawa, diganti menjadi senjata dan amunisi. Gandiwa  adalah panah sakti milik Arjuna yang dilengkapi tabung berisi panah tak hingga jumlahnya.

PT DI telah memaparkan segalanya tentang prototype heli serang ringan Gandiwa. Baik dari seri: karakteristik, performance maupun persenjataannya. Lebih dari itu tidak ada orang di dunia ini yang meragukan kemampuan PT DI dalam membuat helikopter.

Anggaran TNI AD tahun 2013 mencapai Rp 14 triliun. Tentu tidak berlebihan sebagian dialokasikan untuk pembuatan helikopter serang ringan Gandiwa. Gandiwa adalah kemandirian alutsista yang sedang kita cari dan kita lontarkan saat berbicara pengadaan alutsista.

Akankah Helikopter Gandiwa Terwujud ? 

Kita coba lihat pemikiran Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso saat dikunjungi wartawan di Kantor Pusat PT DI, Jalan Pajajaran, Bandung, Jumat (15/2/2013).
PT DI tidak lagi boleh tergantung terhadap suntikan modal pemerintah, melainkan harus berpikir menjadi sebuah korporasi perusahaan pesawat terbang yang fokus pada pasar. 
“Sederhananya, prioritas pertama membuat PT DI kompetitif dibandingkan perusahaan lain terutama dalam produksi. Kita nggak jual desain, kita jual barang".  
“Kita perkuat PT DI menjadi persahaan bukan perusahaan riset, mudah-mudahan tidak tercampur politik. Pengalaman buruk begitu Pak Harto berhenti, program hancur semua. PT DI ke depan tidak mau lagi menjual mimpi, melainkan menghasilkan produk berdasarkan kemampuan".
Apakah anda optimis helikopter serang ringan Gandiwa segera terwujud atau sebaliknya, setelah mendengarkan pandangan Direktur PT DI  di atas ?

Helikopter T-129 Turki
Helikopter Serang TAI-T-129 Turki
 Helikopter Serang TAI-T-129 Turki

Jika Indonesia masih berdebat tentang wacana pembuatan helikopter serang ringan Gandiwa, maka Turki tahun 2013 ini mulai memproduksi helikopter serang buatan dalam negeri T-129. Apa yang diucapkan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan saat menyaksikan ujicoba prototype helikopter serang T-129:
" Our goal is fully provision with defense products through domestic production".
Helikopter Serang TAI-T-129 Turki
Pepatah Turki mengatakan: berpikir boleh berpikir. Berpikirlah sebelum melakukan sesuatu. Namun jangan engkau terus berpikir karena hidangan santap malam bisa terlanjur dingin. Ketika engkau meninggal, temanmu akan menuliskan angka “nol besar” di batu nisanmu. Pergi dan Lakukan




Sumber : JKGR