Pages

Rabu, Februari 06, 2013

Apa Kabar Leopard 2 RI...?

JAKARTA-(IDB) : Perkembangan tentang Leopard 2 tentu menjadi hot issue terpanas dalam masa-masa sekarang ini. Apabila dalam kesempatan sebelumnya sudah sempat dibahas bahwa kontrak sudah final, ternyata didapat info bahwa kontrak tersebut sedang difinalisasi detailnya, dan diharapkan akan selesai dalam waktu tiga bulan mendatang, yaitu pada bulan April. 

Ini akan langsung diikuti dengan pengiriman Leopard 2A4 pertama, yang diharapkan akan siap untuk parade bulan Oktober tahun 2013.  Penyiapan krunya sendiri juga tak dilupakan, dimana persiapan calon instruktur juga tengah berjalan. Para calon instruktur Leopard 2 ini diambil dari para instruktur tank AMX-13 dan Scorpion, dimana mayoritas datang dari instruktur Scorpion, tank ringan yang kita beli dari Inggris.


Sejalan dengan penyiapan calon instruktur tersebut, Pussenkav juga sudah menyelesaikan pembangunan gedung simulator, yang dibangun dengan fasilitas tercanggih untuk menyiapkan seluruh awak, baik itu komandan, penembak, pengisi peluru, dan pengemudi. Simulatornya yang pernah diturunkan ARC pada laporan sebelumnya, didesain secara modular sehingga bisa diganti-ganti. Butuh set sistem Leopard 2? Scorpion? AMX-13? Tinggal copot dan pasang saja modul di sisi atas, sehingga waktu penyiapan simulator dapat dipersingkat untuk melatih kru.

Menepis isu tak bertanggungjawab

Sembari menunggu Leopard 2 yang pasti datang ke Republik ini, diluar sana berkembang isu-isu tak bertanggungjawab yang menyudutkan TNI dan Leopard 2 yang akan dibeli. Isu seputar Leopard 2 dilepas sistem stabilisatornya, sehingga tidak bisa menembak sembari berjalan, Leopard 2 dikatakan downspec, Leopard 2 diejek sebagai barang bekas, adalah sebagian dari isu tak bertanggungjawab yang dilepas oleh oknum di beberapa forum.

Berdasar info yang diterima ARC dari tangan pertama, hal itu sama sekali tidak benar. Leopard 2 yang dibeli TNI AD sudah direkondisi di pabrik Rheinmetall sesuai standar Leopard 2A4 yang digunakan oleh Bundeswehr. Sedikit menyigi sejarah pengadaannya, TNI AD sudah melakukan perencanaan dan penyiapan pembelian MBT (Main Battle Tank) dengan studi yang menyeluruh dan mendalam sejak 2007. 

Berbagai platform tank telah dianalisis dan bahkan diuji secara langsung. Para perencana TNI AD sudah melakukan ujicoba terhadap MBT-MBT terkenal dunia seperti Challenger 2 Inggris, K1A1 Korsel, MBT-2000 RRC, Leclerc Perancis, T-90 Rusia, T-84 Oplot Ukraina, M1A1 Abrams, dan Merkava Israel. 

Sebagian besar MBT tersebut bahkan diuji langsung dengan mendatangi negara produsennya, baik dengan pengemudian maupun uji penembakan. Dan ketika Leopard 2A4/2Ri tersebut diputuskan untuk dipilih, hal tersebut menunjukkan bahwa itu adalah keputusan terbaik yang dilakukan dengan pertimbangan yang matang sesuai profil ancaman, kemampuan dan doktrin yang digunakan.

Less is More

Mengenai sejumlah opsi yang kemudian tidak diikutkan kedalam Leopard 2Ri, sekarang bisa dipastikan bahwa yang tidak dipasang adalah BMS, sistem RCWS (Remote Controlled Weapon Station), dan alat komunikasi. 

Di satu sisi, harga memang tak dipungkiri menjadi pertimbangan. Namun di sisi lain, TNI AD juga menganut prinsip less is more. TNI AD juga ingin bahwa industri pertahanan dalam negeri berkembang dan mampu memasok ketiga komponen yang disebutkan tersebut. 

Sebagai contoh, untuk RCWS sendiri TNI AD tengah menimbang-nimbang dan mengevaluasi tiga kandidat, yaitu FN Herstal DeFNder (pernah diulas ARC sebelumnya), sistem Adunok buatan Belarusia yang ditawarkan oleh PT Pindad, dan RCWS buatan Dislitbang TNI AD. 

Masih cukup dini untuk mengatakan yang mana yang akan dipilih, tetapi ARC sudah dibisiki mana yang terbaik menurut preferensi dan ujicoba Kavaleri TNI AD. 





Sumber : ARC

DPR : Pembelian Alutsista Harus Lengkap

JAKARTA-(IDB) : Komisi I meminta TNI memperhatikan kelengkapan elemen-elemen penting yang diperlukan dalam setiap pengadaan Alutsista agar Alutsista tersebut memiliki daya gentar (deterrence affect) yang maksimal.
 
Komisi I DPR RI menilai ada berbagai hal yang masih perlu mendapatkan perhatian dalam sistem pengadaan Alutsista TNI“TNI agar konsisten menjalankan rencana pengadaan Alutsista yang telah diputuskan dan menjaga kesesuaian dalam tata kelola pengadaan Alutsista,” kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq usai memimpin rapat kerja dengan Panglima TNI Agus Suhartono membahas pertanggungjawaban anggaran TNI 2012 dan rencana kerja 2013, di Gedung DPR, Selasa (5/2).

Selain itu, Komisi I mendukung pengalokasian kembali pengadaan Alutsista bagi TNI AL yang sebelumnya sudah diajukan pada APBN-P 2012 namun belum terealisasi. Alutsista yang dimaksud berupa sepaket enkripsi, seperangkat alat komunikasi taktis, dan 135 unit alat selam.  "Panglima TNI menjelaskan bahwa anggaran optimalisasi TNI 2012 sebesar Rp 678 miliar, realitanya hingga tutup buku tahun lalu, tidak kunjung bisa cair. Sementara program-program yang sudah diajukan di Komisi I itu penting dan perlu segera direalisasikan," kata Mahfudz.

Terkait dengan sengketa tanah, Komisi I mendesak TNI dan pihak terkait untuk melaksanakan moratorium konflik tanah dengan masyarakat, Komisi I berharap TNI mengedepankan musyawarah jika bersengketa soal tanah dengan masyarakat. “Sengketa tanah yang dihadapi TNI selanjutnya akan dibahas bersama Kemenhan, Kemenkeu, Badan Pertanahan Nasional dan lain-lain di Panja Tanah Komisi I DPR RI,” jelas Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Panglima TNI Agus Suhartono menjelaskan Tahun 2012, anggaran TNI Rp 54,21 triliun. Anggaran yang terealisasi sebesar Rp 53,53 triliun atau terserap 98,75 persen. Terdiri dari belanja untuk pegawai dengan pagu anggaran Rp 34,37 triliun, terserap 100 persen. Lalu, belanja barang dengan pagu anggaran Rp 10,16 triliun, terserap 100 persen. Dan, belanja modal dengan pagu anggaran Rp 9,67 triliun telah terealisasi Rp 8,98 triliun atau terserap 92,98 persen.

"Sisa anggaran sebesar Rp 678 miliar, merupakan anggaran belanja modal bersyarat yang masih berada ke Kemenkeu. Terdiri dari Rp 480 miliar untuk pengadaan alat komunikasi Mabes TNI dan Rp 198 miliar untuk pengadaan alat selam TNI AL. Hingga saat ini belum ada kejelasannya dari Kemenkeu maupun hasil preaudit dari BPKP," ujar  Agus Suhartono.

Dengan demikian, kata Panglima TNI, daya serap anggaran TNI tahun anggaran 2012 dengan pagu anggaran RP 54,21 triliun, telah terealisasi sebesar Rp 53,53 triliun atau 98,75 persen.

Selanjutnya Panglima TNI pun menjelaskan, anggaran TNI di 2013 masih akan difokuskan pada program pembangunan kekuatan pokok minimum TNI. Hal ini merupakan jabaran dari renstra tahap II2010-2014 dan dokumen pembangunan kekuatan pokok minimum TNI 2010-2024 (jangka menengah). Sesuai pagu definitif DIPA 2013, TNI mendapat alokasi anggaran Rp 58,93 triliun. Rinciannya, unit organisasi Mabes TNI dengan alokasi anggaran Rp 6,51 triliun akan digunakan untuk program penggunaan kekuatan pertahanan integratif Rp 1,78 triliun, program modernisasi alutsista dan non alutsista Rp 1,26 triliun, program peningkatan profesionalisme integratif prajurit TNI Rp 309,52 miliar, program penyelenggaraan manajemen dan operasional integratif Rp 3,15 triliun.

Pada unit organisasi TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, alokasi anggaran Rp 52,41 triliun dengan rincian, untuk program dukungan kegiatan kesiapan matra Rp 2,33 triliun. TNI AD Rp 946,47 miliar, TNI AL Rp 763,85 miliar, dan TNI AU Rp 624,39 miliar.

Untuk program modernisasi alutsista dan non alutsista, sarana dan prasarana matra Rp 9,38 triliun. Rinciannya, TNI AD Rp 3,44 triliun, TNI AL Rp 2,08 triliun, dan TNI AU Rp 3,85 triliun.  Sementara, untuk program profesionalisme personel matra sebesar Rp 1 ,70 triliun, terdiri dari TNI AD Rp 919,14 miliar, TNI AL Rp 319,83 miliar, dan TNI AU Rp 466,91 miliar. Sedangkan program manajemen dan operasional matra sebesar Rp 38,99 triliun dengan rincian TNI AD Rp 28,15 triliun, TNI AL Rp 7 triliun, dan TNI AU Rp 3,83 triliun.






Sumber : DPR

Indobatt Membentuk Desa Binaan Di Lebanon

BEIRUT-(IDB) : Pendekatan TNI dalam memelihara perdamaian dunia di bawah bendera Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendapat apresiasi tinggi. Salah satu terobosan yang disambut positif PBB adalah pembentukan desa binaan di Lebanon.

Satuan tugas Kontingen Garuda (Konga) XXIII-G/UNIFIL atau Indobatt (Indonesian Battalyon) menjadikan Desa Deir Serrian di Lebanon Selatan sebagai desa binaan. "Kami selalu memperlakukan personel Indobatt seperti keluarga sendiri," kata Kepala Desa Deir Serrian, Wafik Moh Karyem, di Lebanon, Selasa (5/2).

Wafik yang mewakili warganya mengucapkan terima kasih atas sikap yang ditunjukkan personel Indobatt kepada warganya. Pasalnya, pasukan Indobatt mampu menghilangkan trauma warga desa itu terhadap pasukan bersenjata dan pasukan berkendaraan tempur.

"Banyak warga yang awalnya trauma akan tragedi perang antara Israel dan Lebanon, berangsur pulih. Semua karena keramahan, sapa, dan salam personel Indobatt. Warga saat ini justru selalu mendekat," jelas dia. Wafik berharap komunikasi serta toleransi antara Indobatt dan warga Deir Serrian dapat terus berjalan dengan baik.

Apresiasi Wafik itu dikemukakan saat Komandan Satgas (Dansatgas) Indobatt, Mayor Inf Lucky Avianto, berkunjung ke sana. Lucky datang bersama Kasi CIMIC (Civil Military Coordination) Indobatt Kapten Inf Taufik Ismail, Danki Charli Kapten Mar Alex Zulkarnain, Perwira CIMIC Lettu Laut (E) Irawan, serta Language Assistant Yahya.

Lucky mengatakan Desa Deir Serrian memang merupakan desa binaan Indobatt. Dalam kegiatan yang dikembangkan oleh CIMIC, Indobatt telah berhasil menghidupkan kegiatan remaja seperti olah raga futsal dan voli. Di akhir kunjungannya, Lucky memberikan cendera mata serta buku-buku tentang kebudayaan dan pariwisata di Indonesia yang diterima langsung oleh Wafik.




Sumber : KoranJakarta 

Serangan Balasan Suriah Atas Israel ( 2 )

Balasan Kedua, Infiltrasi Pesawat  Tempur Suriah Di Wilayah Pendudukan Israel
 
TEL AVIV-(IDB) : Sebuah situs pemberitaan Suriah menyebutkan, jet-jet tempur Suriah terbang di atas dua kota Palestina pendudukan dan menebar selebaran.
 
FNA mengutip situs Dampress (6/2) melaporkan, jet tempur Suriah terbang pada ketinggian rendah di atas kota Haifa dan Tel Aviv serta menyebarkan selebaran.
 
Berita ini juga disiarkan oleh televisi Saluran 10 Israel dan mengklaim bahwa dalam selaran itu tertulis: "Kami dapat setiap waktu membalas, akan tetapi kami yang akan menentukan tempat dan waktu balasan itu."
 
Sistem pertahanan udara rezim Zionis tidak mampu menembak jatuh pesawat-pesawat Suriah itu karena mirip dengan jet tempur Israel.
 
Infiltrasi tersebut merupakan balasan terhadap serangan jet tempur Israel ke sebuah pusat riset militer di Damaskus.




Sumber : Irib

Serangan Balasan Suriah Atas Israel ( 1 )

 Balasan Pertama Suriah Lumpuhkan Operator Seluler Israel

TEL AVIV-(IDB) : Rezim Zionis Israel, kemarin Senin (4/2) merasakan balasan pertama atas serangannya ke Suriah. Salah satu operator layanan telepon terbesar Israel dilumpuhkan dan terpaksa berhenti beraktifitas.
 

Sebagaimana dilaporkan TV Alalam, Selasa (5/2), akibat lumpuhnya operator terbesar Israel itu, lebih dari tiga juta pelanggan perusahaan operator Belfon tidak dapat menikmati layanan perusahaan tersebut. Dampak dari kekacauan ini tidak hanya dirasakan warga Zionis, tapi juga berpengaruh pada sejumlah perundingan dan proses pembentukan kabinet rezim Israel.

 

Kekacauan yang terjadi kurang dari sepekan pasca serangan rezim Israel ke sebuah pusat penelitian di Suriah itu menimbulkan ketakutan di antara petinggi Tel Aviv. Pasalnya mereka khawatir mitra-mitra Suriah akan melakukan pembalasan kepada Israel. Oleh karena itu militer Israel saat ini tengah melakukan pengkajian terkait masalah ini.

 

Media-media Israel yang mempublikasikan berita lumpuhnya perusahaan operator tebesar rezim itu sejak kemarin, menulis, "Akibat lumpuhnya operator terbesar Israel, ratusan ribu pelanggan perusahaan Belfon bukan saja tidak bisa melakukan pembicaraan telepon, mereka bahkan tidak bisa mengirim pesan singkat dan mengakses internet."

 

Para teknisi perusahaan Belfon setelah menghabiskan waktu berjam-jam akhirnya berhasil mengatasi masalah ini pada Senin (4/2). Ini tidak berarti bahwa dua perusahaan operator Israel lain, Cellcom dan Orange dapat mengatasi masalah yang sama.  

 

Perusahaan-perusahaan operator lokal kecil, tidak terlalu berpengaruh dan tidak memiliki infrastruktur sekuat Belfon dan Cellcom juga ikut lumpuh. Serangan itu menyasar bagian identifikasi pelanggan Belfon dan menimbulkan kekacauan dalam jaringan hubungan. Menurut keterangan para teknisi Israel, ini adalah serangan teroris. Sejak awal pekan ini sejumlah kelompok sibuk mencari pelaku penyerangan tersebut.  

 

Di Israel, beberapa lembaga bertugas untuk menjaga keamanan jaringan dan organisasi vital dari serangan asing. Di antaranya adalah lembaga keamanan nasional Israel, kelompok cyber nasional, Kementerian Pertahanan dan militer.

 

Putusnya akses perusahaan operator terbesar Israel, Belfon yang berlangsung sehari penuh dan ketidakmampuannya mengatasi masalah ini memunculkan keraguan, mungkin serangan elektronik ini dilakukan oleh negara-negara musuh. Contohnya, pada tahun 2010 perusahaan operator Israel, Cellcom selama sehari penuh, lumpuh.

 

Sebagian pejabat Israel mengaku bahwa infrastruktur sistem internet rezim itu selalu diserang oleh pasukan cyber Suriah. Oleh karena itu mereka memprediksikan bahwa serangan kali ini juga dilakukan Suriah dengan bantuan negara-negara mitra untuk membalas serangan Israel ke pusat penelitian di sekitar Damaskus.

 
Pasukan cyber Suriah pekan lalu mengaku selain telah meretas situs surat kabar Haaretz, juga berhasil melumpuhkan situs Kementerian Perhubungan Israel. 




Sumber : Irib

Kontras Dan KIP Minta Pemerintah Transparan Dalam Pengadaan Alutsista

JAKARTA-(IDB) : Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar, meminta agar pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan tank Leopard dan pesawat tempur Sukhoi, agar dibuka secara transparan ke publik.

Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan tidak bisa berlindung tentang rahasia negara dalam pengadaan dua Alutsista tersebut.

"Transparansi tentang anggaran keamananan untuk pembelian Sukhoi dan Leopard dipertanyakan,"kata Haris Azhar pada diskusi "Polemik Pengadaan Alutsista TNI: Mempertanyakan Efektifitas UU KIP Dalam Mengatur Ketentuan Rahasia Negara" di Jakarta, Kamis (10/1/2013).

Haris melihat, dalam pengadaan kedua Alutsista tersebut sangat tidak wajar karena menggunakan broker atau pihak ketiga. Menurutnya, pemerintah dapat menunjuk langsung negara  mana yang berkompeten dalam pengadaan tank Leopard dan pesawat tempur Sukhoi.

"Yang menarik disini, pengadaan Sukhoi dan Leoprad ada ketidakjelasan, misalnya barang sudah jelas kenapa harus dibrokerkan lagi padahalkan sudah jelas. Pembelian Sukhoi juga tidak menguntungkan karena ada pesawat yang lebih murah ," ujarnya.

Dia meminta, agar pemerintah dapat membuka pengadaan anggaran kedua Alutsita tersebut. Karena tidak termasuk dalam rahasia negara yang dapat membahayakan ketika dibuka ke publik.

"Pengalaman pengadaan Alutsista, Sukhoi dan Leopard yang dikorelasikan dengan keterbukaan informasi atau rahasia negara, pada  prinsipnya harus terbuka, karena Indonesia tidak bisa melakukan pengadaan sendiri. Melainkan lewat pihak ketiga," jelasnya.
Haris berpendapat, pemerintah dapat merahasiakan jika yang diungkap kepubik sangat penting sangat strategis. Dia mencontohkan, siapa pilot yang berada dalam pesawat tempur Sukhoi itu.

"Yang bisa dirahasikan mungkin alat tertentu saja, kalau beli pesawat tempur itu masalah umum. Tetapi kalau pilotnya siapa, itu baru rahasia.  Tidak ada di dunia ini sistem pengadaan senjata dirahasiakan. Tetapi kalau sifatnya strategis atau melakukan tindakan yang rahasia bisa dirahasiakan," pungkasnya.

Sementara itu ditempat yang sama,

Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Abdul Rahman Makmun menambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperjelas posisi mana yang merupakan Undang-Undang Rahasia Negara atau bukan.

" Waktu itu UU Rahasia Negara disahkan DPR tapi kemudian ditarik pemerintah tidak diberlakukan. Sedangkan waktu itu juga UU KIP disahkan, lalu mana yang mau diberlakukan ? Karena itu UU Rahasia Negara ditangguhkan. Sehingga kita sampai hari ini belum punya UU Rahasia Negara," paparnya.

Dia mengutarakan, dalam UU KIP memang sudah diatur mana yang rahasia mana yang tidak. Kalau dibuka itu ada konsekuensi, tapi soal efektifitasnya seperti apa.

" Yang penting apa rahasia atau tidak rahasia tidak ada kewajiban untuk di publish dalam UU KIP. Memang ada yang dipublis tapi itu di luar informasi yang di luar dikecualikan. Misalnya kienerja, anggaran. Sehingga bisa diakses atau tidak,masyarakat bisa meminta dahulu. Kalau tidak masyarakat bisa menguji ke Komisi Informasi," pungkasnya. 





Sumber : Okezone

Tahun Ini Indonesia Dapat Tambahan 6 Pesawat Sukhoi

JAKARTA-(IDB) : Komitmen pemerintah Indonesia meningkatkan kemampuan pertahanan melalui kekuatan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) kiranya akan terwujud mulai tahun 2013 ini. Lantaran, Kementerian Pertahanan melalui TNI Angkatan Udara (TNI AU) akan mendapatkan beberapa pesawat seperti T 50 dari Korea dan 6 Pesawat Sukhoi dari Rusia.

"Ada program yg restra pertama yang lima tahunan itu untuk mendatangkan beberapa alutsista. Sebetulnya proses pembangunan pertahanan ini adalah domainnya kementrian pertahanan. Tapi perlu diketahui bahwa dalam tahun ini kita kedatangan pesawat T 50 dari korea, lalu kedatangan pesawat Sukoi dengan jumlah 6 unit lagi," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia di sela-sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2013 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).

Selain dua pesawat itu, TNI AU juga akan menambah Pesawat tempur jenis Super Tucano yang rencananya didatangkan sebanyak 16 unit. Saat ini baru 4 unit yang sampai di Indonesia.

"Periode berikutnya bertahap 4 unit lagi. kemudian F-16 dari Amerika keseluruhan 24 unit. bertahap akan datang. Diharapkan pertengahan 2014 akan datang 4 unit yang sudah ditingkatkan kemampuannya," tuturnya.

Jendral bintang tiga TNI AU ini juga menjelaskan, untuk meningkatkan alutsista yang semakin kuat, TNI AU ke depan juga rencana ada penambahan Pesawat Hercules dari Australia yang sudah ditingkatkan kemampuannya. "Heli juga ada dengan pengadaan dalam negeri, PT DI. CN 235 dan Casa juga dengan PT DI," pungkasnya.

Anggaran TNI AU 2013 Naik 8,3 Persen

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia menyatakan besar anggaran TNI AU di Tahun Anggaran (TA) 2013 secara keseluruhan tak jauh berbeda dengan TA 2012. Kenaikan tahun ini mencapai 8,3 persen. Kenaikan tersebut untuk anggaran non-pendidikan sebesar Rp 458,1 miliar.

"Dengan kenaikan tersebut, kita perlu betul-betul mengoptimalkan anggaran yang ada dengan membuat prioritas kegiatan dan belanja secara cerdas dan cermat," kata Bagus Putu di sela-sela acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2013 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/2/2013).

Jenderal bintang tiga TNI AU ini menjelaskan anggaran yang ada tersebut, harus diprioritaskan untuk kegiatan dan belanja secara cerdas dan cermat. Sebab untuk alokasi anggaran pemeliharaan dan perawatan alutsista, kenaikannya dinilai sangat kecil.

"Saya memahami bahwa dengan keterbatasan alokasi anggaran pemeliharaan akan berpengaruh terhadap kesiapan alutsista dan kesiapan satuan," tutur Bagus.

Tapi, ungkap Bagus, jika anggaran yang terbatas itu dapat dikelola dengan efektif, efesien, dan benar maka hasilnya adalah peningkatan kesiapan TNI AU. "Saya berharap dengan semangat Swa Bhuwana Paksa, profesionalisme awak pesawat tetap dapat ditingkatkan dan dipertahankan," ucap Bagus.





Sumber : SCTV

Berita Foto : Raker TNI Dan Komisi I DPR

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Agus Suhartono (kanan) mendengarkan pertanyaan dari anggota DPR dalam rapat kerja dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/2). Dalam rapat kerja tersebut, Panglima TNI memaparkan anggaran TNI pada 2012 sebesar Rp 54,21 triliun, sementara anggaran yang terealisasi sebesar Rp 53,53 triliun atau terserap 98,75 persen.

Panglima TNI Agus Suhartono memberi paparan dalam rapat kerja dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/2). Dalam rapat kerja tersebut, Panglima TNI memaparkan anggaran TNI pada 2012 sebesar Rp 54,21 triliun, sementara anggaran yang terealisasi sebesar Rp 53,53 triliun atau terserap 98,75 persen.




Sumber : Antara

KASAD : Ketimbang Jadi Presiden, Saya Lebih Cinta TNI

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Pramono Edhie Wibowo dikabarkan akan meramaikan bursa pencalonan presiden. Dia diisukan sebagai penerus Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari Partai Demokrat di Pemilu 2014 mendatang.

Saat diminta tanggapannya, Pramono enggan berkomentar panjang lebar. Menurutnya hingga kini adik ipar SBY itu belum berpikir soal pencalonan dirinya sebagai presiden di Pemilu 2014.
"Saya lebih senang diberi kesempatan saya untuk mengabdi di AD secara maksimal," kata Pramono usai menghadiri rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/2).

Dia pun mengaku hanya siap menghadapi masa pensiun yang sebentar lagi akan diterimanya daripada bersiap diri untuk dicalonkan menjadi presiden.

"Jadi sampai dengan hari ini, siapnya masih untuk pensiun saja. Saya pensiun akhir Mei," imbuhnya.




Sumber : Merdeka

Serapan Anggaran TNI Tahun 2012 Capai 98,75 Persen

JAKARTA-(IDB) : Tahun 2012, anggaran TNI Rp 54,21 triliun. Anggaran yang terealisasi sebesar Rp 53,53 triliun atau terserap 98,75 persen.

Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Selasa (5/2), Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menjelaskan, anggaran TNI tahun 2012 itu terdiri dari belanja untuk pegawai dengan pagu anggaran Rp 34,37 triliun, terserap 100 persen. Lalu, belanja barang dengan pagu anggaran Rp 10,16 triliun, terserap 100 persen. Dan, belanja modal dengan pagu anggaran Rp 9,67 triliun telah terealisasi Rp 8,98 triliun atau terserap 92,98 persen.

"Sisa anggaran sebesar Rp 678 miliar, merupakan anggaran belanja modal bersyarat yang masih berada ke Kemenkeu. Terdiri dari Rp 480 miliar untuk pengadaan alat komunikasi Mabes TNI dan Rp 198 miliar untuk pengadaan alat selam TNI AL. Hingga saat ini belum ada kejelasannya dari Kemenkeu maupun hasil preaudit dari BPKP," ujar  Agus Suhartono.

Dengan demikian, kata Panglima TNI, daya serap anggaran TNI tahun anggaran 2012 dengan pagu anggaran RP 54,21 triliun, telah terealisasi sebesar Rp 53,53 triliun atau 98,75 persen.

Panglima TNI pun menjelaskan, anggaran TNI di 2013 ini masih akan difokuskan pada program pembangunan kekuatan pokok minimum TNI. Hal ini merupakan jabaran dari renstra tahap II2010-2014 dan dokumen pembangunan kekuatan pokok minimum TNI 2010-2024 (jangka menengah). Sesuai pagu definitif DIPA 2013, TNI mendapat alokasi anggaran Rp 58,93 triliun. Rinciannya, unit organisasi Mabes TNI dengan alokasi anggaran Rp 6,51 triliun akan digunakan untuk program penggunaan kekuatan pertahanan integratif Rp 1,78 triliun, program modernisasi alutsista dan non alutsista Rp 1,26 triliun, program peningkatan profesionalisme integratif prajurit TNI Rp 309,52 miliar, program penyelenggaraan manajemen dan operasional integratif Rp 3,15 triliun.

Lalu, untuk unit organisasi TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, alokasi anggaran Rp 52,41 triliun dengan rincian, untuk program dukungan kegiatan kesiapan matra Rp 2,33 triliun. TNI AD Rp 946,47 miliar, TNI AL Rp 763,85 miliar, dan TNI AU Rp 624,39 miliar.

Untuk program modernisasi alutsista dan non alutsista, sarana dan prasarana matra Rp 9,38 triliun. Rinciannya, TNI AD Rp 3,44 triliun, TNI AL Rp 2,08 triliun, dan TNI AU Rp 3,85 triliun.

Sementara, untuk program profesionalisme personel matra sebesar Rp 1 ,70 triliun, terdiri dari TNI AD Rp 919,14 miliar, TNI AL Rp 319,83 miliar, dan TNI AU Rp 466,91 miliar.

Sedangkan program manajemen dan operasional matra sebesar Rp 38,99 triliun dengan rincian TNI AD Rp 28,15 triliun, TNI AL Rp 7 triliun, dan TNI AU Rp 3,83 triliun.





Sumber : Jurnamen

PT DI Lanjutkan Pengembangan Pesawat N250 Besutan BJ Habibie

BANDUNG-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (DI) (Pesero) siap melahirkan kembali pesawat N-250 atau 'The New N-250' peninggalan BJ Habibie. Pesawat komersial yang terhenti pengembangannya sejak 1998 ini, dalam waktu enam bulan ke depan akan diputuskan kelanjutan atau masa depan pengembangannya.

Dirut PT DI, Budi Santoso menjelaskan, tahap awal pihaknya akan melakukan riset atau studi pasar mengenai prospek pesawat bermesin turboprop ini di mata industri penerbangan internasional.

"Kita sedang buat studi pasarnya. Apakah mau pakai desain yang lalu atau ada perubahan di N-250," ujar Budi.
 
Menurutnya, paling cepat 6 bulan ke depan hasil studi pesawat yang telah dikembangkan sejak akhir 1980-an ini mucul. Budi menjelaskan, The New N-250 ini siap masuk ke pasar penumpang berkapasitas 70 sampai 80 penumpang yakni di bawah pesawat jet komersial berpenumpang 100 orang dan di atas pesawat bermesin propeler (baling-baling) berpenumpang 50 orang.

"Market yang ada, 70 sampai 80 penumpang, jadi PT DI jangan sampai salah masuk," sebutnya.

Saingan terberat The New N-250 nantinya adalah pesawat pabrikan asal Eropa yakni Bombardier Q-400 dengan kapasitas 80 penumpang.

"Tapi dari desain kita lebih baik dari Bombardier Q-400," cetusnya.





Sumber : Detik