Pages

Senin, Januari 14, 2013

Menhan Inggris Akan Kunjungi Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond M.P. akan mengunjungi Indonesia pada Selasa-Rabu, 15-16 Januari 2013. Menurut siaran pers Kedutaan Besar Inggris yang diterima Tempo, kunjungan ini akan semakin memperkuat hubungan erat kedua negara yang terjalin saat kunjungan kenegaraan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Inggris pada November serta kunjungan Perdana Menteri David Cameron ke Indonesia pada April 2012.
Hammond akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan, Hammond akan membahas kerja sama pertahanan yang tertuang dalam MOU antara Inggris dan Indonesia, yang ditandatangani baru-baru ini.  Dia juga akan bertemu dengan beberapa pejabat pemerintahan lainnya serta sejumlah perwakilan dari angkatan bersenjata Indonesia.

“Kunjungan ini secara jelas mencerminkan komitmen Inggris untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Indonesia,” kata Duta Besar Inggris Mark Canning.  “Sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara, dan sebuah bangsa yang sedang memainkan peran konstruktif dan penting dalam keamanan regional, Indonesia tetap menjadi mitra penting bagi Inggris.”

Hammond ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan pada 2011. Dia merupakan anggota Konservatif untuk Runnymede dan Weybridge. Ia lahir di Epping, Essex, pada 1955 dan menempuh pendidikan di Brentwood sebelum mempelajari politik, filsafat, dan ekonomi di University College, Oxford. Sebelum menjadi Menteri Pertahanan, Hammond pernah menjabat Menteri Transportasi pada Mei 2010, saat ia ditunjuk sebagai Privy Counsellor. Sebelum ini, dia juga beberapa kali menjabat untuk sejumlah posisi. Hammond diangkat menjadi anggota parlemen pada 1997.




Sumber : Tempo

Mabes TNI Segera Bentuk Kogabwilhan

JAKARTA-(IDB) : TNI, pada 2013, berencana membentuk Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan). Pembentukan Kogabwilhan dianggap penting untuk mengintegrasikan tugas tiga matra TNI, terutama dalam menjaga pertahanan secara berkelanjutan. "Kami akan lebih dulu membentuk Kogabwilhan sebelum membentuk Kohanla (Komando Pertahanan Laut)," kata Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, saat ditanya Koran Jakarta, Minggu (13/1).

Pembentukan Kogabwilhan ini juga sudah diwacanakan sejak 2008 lalu, seiring pelaksanaan Latihan Gabungan TNI pada 2008. Saat itu, TNI melaksanakan latihan gabungan bersandi Yudha Siaga yang digelar secara berturut-turut di tiga wilayah titik rawan, yakni Batam, Singkawang, dan Sangatta.

Latihan gabungan yang pertama kali dilaksanakan sejak masa reformasi 1998 itu dipimpin Letnan Jenderal George Toisutta. George yang saat ini masih menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat didapuk sebagai Komando Mandala Operasi. Adapun pembentukan Kohanla, tambah Panglima TNI, masih menunggu revisi Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi TNI.

Pembentukan Kohanla akan diikuti dengan pengembangan tiga komando armada TNI Angkatan Laut. Saat ini, TNI AL baru memiliki dua komando armada, yakni Komando Armada RI Kawasan Barat dan Komando Armada RI Kawasan Timur. Rencananya akan dibentuk satu komando armada lagi, yakni Komando Armada RI Kawasan Tengah. "Perpres 10 itu sedang dikaji kembali untuk direvisi, dan Presiden juga sudah menyetujuinya," kata Agus.

Penyiapan Organisasi
 
Sementara itu, terkait rencana pembentukan Kogabwilhan, pemerhati pertahanan dari Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, menyatakan butuh suatu penyiapan organisasi, personel, maupun alat utama sistem senjata (alutsista) yang memadai. "Organisasi yang harus disiapkan semestinya bersifat gabungan dan senantiasa memperhatikan kondisi geografi s," kata dia.

Dia berharap persoalan alutsista segera diselesaikan dulu sebelum Kogabwilhan dibentuk. "Jangan sampai organisasi baru itu dibentuk hanya demi merespons masalah banyaknya perwira tanpa jabatan yang dewasa ini melanda organisasi militer Indonesia," jelas dia.

Menurut dia, kalau pembentukan Kogabwilhan hanya mengandalkan kuantitas dan kualitas alutsista yang tersedia saat ini, pembentukan itu diprediksi tidak akan banyak menambah dampak penangkalan sebagaimana yang diharapkan. Lepas dari itu, Andi menyatakan pembentukan Kogabwilhan penting untuk menjamin adanya integrasi operasional antara tiga angkatan




Sumber : KoranJakarta

Pindad Kebut Produksi Rantis Komodo

BANDUNG-(IDB) : Di awal tahun, tidak ada waktu berleha-leha bagi PT.Pindad. Bahkan sejak akhir tahun 2012, perusahaan plat merah ini sudah sibuk menyelesaikan berbagai pesanan persenjataan. Salah satunya adalah Rantis KOMODO pesanan TNI-Polri.

Diawal tahun, sudah terlihat hasil nyata. Beberapa KOMODO pesana Brimob Polri sudah selesai dikerjakan dan siap dikirim. KOMODO pesanan polri ini sedikit berbeda dengan desain pesanan TNI baik untuk Kopassus maupun versi Mistral. Pada versi Brimob, kaca-kaca depan dan samping dilengkapi teralis besi. Hal ini diperlukan lantaran tugas Brimob biasanya juga mencakup pengamanan aksi demonstrasi atau huru-hara.

Seperti kita ketahui, TNI-Polri memesan sejumlah kendaraan taktis ini.  Brimob Polri memesan 3 unit, sementara Kopassus memesan varian pendobrak sebanyak 2 unit. Yang terbanyak adalah pesanan varian Mistral pesanan Arhanud yaitu sebanyak 56 unit. 

Namun demikian, Pindad juga akan memproduksi KOMODO varian Komando dan Komunikasi serta Radar Artileri, sebagai hasil ToT pembelian meriam Caesar buatan Prancis. KOMODO sendiri dibangun dengan sejumlah varian. 

 
Diantaranya varian V1 atau varian Intai, V2 varian APC, V3 varian Komando, V4 varian angkut rudal, V5 untuk varian khusus. Kita doakan saja, semoga pesanan KOMODO makin bertambah.





Sumber : ARC

Analisis : Perkiraan Prototype Tank Medium Pindad 2013


merkava4
JKGR-(IDB) : Saat ini Pimpinan Militer Rusia sedang dipusingkan dengan sebuah persoalan yang menurutnya tidak masuk logika. Bukan soal penempatan rudal Patriot oleh Turki  (NATO) di perbatasan Suriah, ataupun program perisai rudal AS yang akan dipasang di Eropa.
Mereka belum bisa memahami, mengapa program Tank Medium yang ditawarkan oleh Rusia, disambut dingin oleh Indonesia. Apa yang salah dengan tank buatan Rusia ?. Selama ini negara lain berebut untuk mendapatkan teknologi tank Rusia, namun Indonesia justru sebaliknya.
“Belagu amat…”, mungkin pikiran itu yang ada di otak para petinggi mililter Rusia, atas tingkah Indonesia yang dingin. Sebab siapa orang  yang meragukan produk militer Rusia ?.
November 2012 seperti yang dilansir oleh Interfax, Direktur Rosoboronexport Nicholas Dimidyuk menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk membuat tank ringan.
“Kami tentu saja akan membantu Indonesia, saat ini kami sedang melakukan negosiasi serta mengumpulkan industri pertahanan kedua negara untuk mencari solusi dalam pembuatan tank ringan tersebut.” Kata Dimidyuk.
Menurut pihak Rosoboronexport telah mengirim degelasi melakukan negosiasi selama kunjungannya ke Indonesia. Namum pihaknya belum memberikan secara detail jenis tank ringan apa yang ditawarkan kepada Indonesia.
Tank  Medium Jerman

Tank Marder Jerman (Upgrade)
Tank Medium Jerman (Upgrade Marder)
Negara produsen tank ternama lainnya adalah Jerman. Tank dari negara ini memang tidak usah diragukan lagi kemampuannya. Tampaknya orang Jerman dilahirkan untuk pintar membuat tank, seperti Panther dan Leopard yang ternama di perang dunia II.

Indonesia pun kini sedang memesan 100-an tank Leopard Revo dan 2A4 serta 50 Marder 1A3 ke Jerman.  Mumpung masih dikerjakan di Jerman, lalu bagaimana nasib Tank Medium Pindad ?.

Seputar Indonesia 8 Nov 2012:

Pemerintah Indonesia menjajaki kemungkinan melakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium dengan Jerman sebagai bagian dari pengadaan 100 unit tank tempur utama (MBT) Leopard.

Jika proses ini lancar, Indonesia ke depan bakal memproduksi tank medium merujuk pada Marder 1A3 milik Jerman. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan, pemerintah sekarang ini dalam proses pembicaraan agar bisa dilakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium Marder 1A3 dari Jerman. “Semua pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) ada transfer of technology (alih teknologi /ToT),” tandas Eris di Jakarta.

Namun harapan bahwa tank medium Pindad akan merujuk Marder Jerman, ditepis oleh PT Pindad.

Tribunnews.com – Selasa, 16 Oktober 2012: Tank Tempur Medium Pindad Tak Tiru Buatan Jerman

Meski baru pertama kalinya PT. Pindad mengembangkan tank tempur Medium (Medium Battle Tank) pihaknya tidak akan meniru model tank tempur Medium Marder dari Jerman yang akan dipesan oleh Indonesia.

“Kami tidak akan meniru dari mana (Jerman),” ujar Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad, Hery Mochtady di PT. Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/2012).

Hery menerangkan, pengembangan tank tempur Medium ini tentunya dibuat sesuai kebutuhan dan permintaan TNI, sehingga ketika beroperasi nanti dapat digunakan secara maksimal. “Kami akan desain dengan menyesuaikan requirement dari kavaleri TNI,” ucap Hery.

Prototype Tank Pindad

Sudah dua negara pembuat Tank: Rusia dan Jerman, yang ditampik oleh PT Pindad. Kalau disain dari dua negara tersebut ditolak, tentu tank medium pindad nanti, akan lebih hebat atau setidaknya menyamai kemampuan tank Rusia atau Jerman.

Lalu PT Pindad akan belajar/ bekerjasama dengan siapa dalam pembuatan tank medium ini ?. Apakah Korea Selatan ? Kecil kemungkinan. Jerman dan Rusia saja ditanggapi dingin, apalagi Korea yang juga baru belajar membuat Tank.

16 Oktober 2012, JPNN:

“Target kami pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kami mulai produksi,” ujar Hery Mochtady, kepala divisi Kendaraan Khusus Pindad di PT. Pindad.
 
Kasus pembuatan alutsista dalam negeri biasanya akan menggunakan rujukan: Contohnya: Panser Anoa merujuk VAB Renault Perancis, sementara senjata SS1 Pindad awalnya merujuk kepada FNC Belgia.

MerkavaMkIVAlephLIC
Lalu seperti apa bentuk Tank Medium Pindad nanti ?.
 
Dua negara lain yang jago dalam membuat tank adalah: Amerika Serikat dan Israel.  Kemampuan tank dari negara ini bolehlah disejajarkan dengan tank Rusia dan Jerman. 
Akankah Tank medium Pindad nanti perpaduan antara Merkava (hull/body)  dan Abrahms (turret) ?, atau atas asistensi negara tersebut ?. Kalau itu yang terjadi mungkin petinggi militer Rusia bisa memahami mengapa Indonesia dingin-dingin saja menanggapi tawaran kerjasama pembuatan tank dari negeri mereka. Go…Pindad…Go…!!!
 
 
 
 
Sumber : JKGR

Perkembangan Pengadaan Kapal Selam Indonesia

KRI Cakra 401
KRI Cakra 401
JKGR-(IDB) : Laut Indonesia merupakan salah satu checkpoint yang paling penting di dunia kapal selam.  Sebagian besar dari perdagangan global harus melewati Selat Malaka dan perairan dangkal di sekitar pesisir kepulauan Indonesia.

Situasi ini membuat Indonesia membutuhkan kapal selam yang memiliki teknologi Air-Independent Propulsion (AIP) yang memungkinkan kapal selam bisa beroperasi di dalam laut  hingga 3 minggu, pada kecepatan rendah. AIP membuat diesel-listrik kapal selam sulit  terdeteksi.

Pada kenyataannya Indonesia hanya memiliki 2 kapal selam Cakra yang sudah lawas, serta beberapa Frigate dan Korvet untuk menjaga wilayah yang luas. Kehadiran kapal selam yang terbaik akan memperkuat penjagaan wilayah bawah laut Indonesia, terutama yang  hot spot . Pertumbuhan ekonomi Indonesia ikut mendorong terciptanya revitalisasi kapal selam ini.

Indonesia pun mulai melakukan perburuan terhadap kapal selam dengan kriteria: senyap, bisa bertahan lebih lama di dalam air dan mematikan. Pada tahun 2007, Indonesia melakukan tender untuk membeli 3 sampai 6 kapal selam pengganti. Peserta tender adalah: Perancis, Jerman, Rusia, Korea Selatan dan Turki.

Kriteria kapal selam yang diinginkan Indonesia ternyata sesuai dengan produk ekspor terbaru dari Howaldtswerke Deutsche Werft (HDW)- Jerman, yakni  U214 yang memiliki sistem AIP, Namun harganya lebih mahal. Kapal ini  juga digunakan dan dikembangkan oleh Korea Selatan, Turki dan India.

Jerman, Korea Selatan dan Turki yang mendapatkan angin untuk memenangkan tender kapal selam yang diinginkan Indonesia. Namun Rusia membuat gebrakan dan telah menjalin hubungan erat dengan Indonesia, melalui pengadaan berbagai peralatan pertahanan dalam beberapa tahun terakhir, untuk pengadaan: kendaran tempur, pesawat, serta Rudal Yakhont P 800/SS-N-26.

Indonesia menghargai upaya Rusia itu. Apalagi kapal selam improved Kilo 636M adalah pilihan teknis yang baik untuk lingkungan di Indonesia, dan populer di seluruh dunia.  Beberapa negara terdekat  juga telah mengoperasikan kapal selam ini, termasuk India dan China.

kapal-selam-kilo-indonesia
Herald- Australia, 5 September 2007 (Mark Forbes, Koresponden  Jakarta):

INDONESIA akan menyelesaikan kesepakatan $ 1,2 miliar dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, besok  di Jakarta, untuk mendanai pembelian kapal selam Rusia, tank dan helikopter. Akuisisi dua kapal selam Kilo Class yang handal itu, memiliki implikasi strategi yang signifikan dan bisa mengikis dominasi angkatan laut Australia di kawasan.

Juru bicara Angkatan Laut Indonesia, Sugeng Darmawan, mengatakan kepada Herald,  Indonesia  juga memiliki rencana jangka panjang untuk membeli delapan kapal selam Kilo baru lainnya dan dan telah dibahas. Perjanjian Besok  (6 september 2007) akan memperdalam hubungan militer  Rusia dan Indonesia, demi  meningkatkan kemampuan angkatan darat, laut, dan angkatan udara.  Kerjasama ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada pasokan militer AS.

Berdasarkan kesepakatan itu, Rusia akan memberikan kredit  $ 1,2 miliar untuk membiayai pembelian peralatan militer. Indonesia akan mengakuisisi dua kapal selam konvensional paling canggih yang dibangun oleh Rusia, 22 helikopter dan 20 tank.

Langkah ini akan memicu meningkatnya kekhawatiran tentang perlombaan senjata di kawasan, dengan China, Jepang dan Australia yang juga terlibat dalam akuisisi militer berskala besar . Para pemimpin forum APEC , akhir pekan ini akan membahas pembangunan kekuatan militer yang mengkhawatirkan itu.

Ketua Pusat studi Pertahanan dan Strategis,  Australia’s national university (ANU) Hugh White mengatakan, pembelian kapal selam Kilo  ”secara signifikan menyulitkan” perencanaan angkatan laut Australia, karena kapal selam Kilo Indonesia akan memberikan ancaman nyata terhadap kapal perang permukaan Australia. “Ini adalah kapal konvensional Rusia berkualitas tertinggi, yang kehadirannya secara signifikan meningkatkan kemampuan Indonesia,” ujarnya. “Kapal selam itu memiliki tantangan sangat strategis bagi Australia. Jika terjadi konflik dengan Indonesia, kapal selam Kilo  sangat mempersulit pergerakan kapal-kapal perang permukaan Australia.”

Pembelian persenjataan skala besar yang terus berlanjut di kawasan ini, mengikis keunggulan Angkatan Udara dan laut Australia,  meskipun Australia telah meyiapkan dana $ 10 miliar untuk pengadaan kapal perang destroyer (Air Warfare Destroyer).

Lembaga Pertahanan Australia merencanakan untuk memiliki kapal perusak (destroyer) demi melindungi kekuatan militer yang berada di lepas pantai.

Laksamana Pertama Darmawan mengatakan angkatan laut Indonesia sedang mengusulkan armada 10 kapal selam dan 260 kapal permukaan dalam jangka panjang.

Presiden Vladimir Putin dan Susilo Bambang Yudhoyono akan menyaksikan penandatanganan kesepakatan besok (6 September 2007),  ujar  Juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia, Edy Butar Butar.

Ini adalah kunjungan pertama pemimpin Rusia ke Indonesia dan kedua pemimpin akan mengadakan pembicaraan meliputi banyak aspek, sebelum melakukan perjalanan ke Sydney untuk KTT APEC.  Keduanya akan medorong Peningkatan perdagangan serta hubungan militer.

Brigadir Jenderal Butar mengatakan kesepakatan itu akan mengurangi ketergantungan militer Indonesia di AS. (Rompies Karuni).

Presiden SBY melihat modelKS  Kilo Class
Presiden SBY melihat modelKS Kilo Class
Lima hari setelah pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dengan Susilo Bambang Yudhoyono muncul berita: 

Voice of America (Sept 11/07) – Indonesia-Russia Arms Deal Raises Concern

Negara-negara di kawasan seperti Jepang meminta Indonesia untuk menjelaskan niatnya. Apakah Indonesia hanya membeli pengganti usang peralatan dan diversifikasi pemasok kapal selam? Apakah Indonesia hendak menempatkan diri secara mencolok di tengah perlombaan senjata yang relatif tenang di Asian ?  Atau Keduanya ?.  
www.defenseindustrydaily.com 30 Juni 2011:

Presiden Vladimir Putin mampir ke Indonesia untuk finalisasi pinjaman 1,2 miliar USD sebagai bagian dari kerjasama pertahanan dan untuk meningkatkan hubungan ekonomi. Indonesia pun menambah pembelian jet tempur flanker family  SU-27/30 seharga 335 miliar USD.
Juru bicara Kemhan (saat itu) Edy Butar Butar mengatakan kepada Reuter,  tidak ada bank yang mau menyelesaikan perjanjian tersebut. Rusia mengambil inisiatif dengan membuka paket kredit pertahanan itu selama 15 tahun ke depan.
Paket kredit untuk kapal selam tidak bisa dialihkan untuk alutsista lainnya. Adapun yang termasuk dalam daftar belanja adalah: 2  SSK Kilo Class attack submarines, 20 armored vehicles, serta 15-22 helicopters.
Komentar  President SBY:
“We want to diversify the sources of our equipment. Russia is offering us a generous package, and Russia also does not attach any conditions whatsoever. Russia is all business and does not attach any political conditions and that is the way we like it, and that is why we took up the offer.”
Sejak munculnya kekhawatiran Australia dan Jepang atas pembelian kapal selam Kilo oleh Indonesia, up date berita tentang pembelian dua kapal selam itu tidak lagi terdengar.

Namun yang jelas, barang-barang yang masuk ke dalam daftar belanjaan itu sudah berdatangan ke Indonesia: Tank BMP-3, Helikopter Mi35 dan Mi17, Sukhoi SU27/30.

Bagaimana dengan 2 KS Kilo ? Tidak jelas. Namun kontrak itu telah ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Wikipedia Rusia memasukkan Indonesia sebagai operator 2 KS Kilo, type 636M. Namun kepemilikan itu masih dibubuhi tanda tanya, dalam artian perlu verifikasi lebih lanjut. Beberapa wikipedia berbahasa non-latin, juga mencantumkan Indonesia sebagai pemilik 2 KS Kilo Rusia. Antara lain wikipedia berbahasa Korea.

Begitu pula dengan situs www.defenseindustrydaily.com . Situs ini meyakini Indonesia memiliki KS Kilo atau setidaknya berencana ke arah sana.

2 Agustus 2012:

Indonesia memesan memesan 3 kapal selam jenis U-209 dengan sistem internal kapal yang sepenuhnya modern. Pilihan itu dianggap efektif dan berbiaya rendah. Jenisnya diperkirakan antara  U209/1200 atau U209/1400.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan Indonesia resmi menandatangani kontrak  3 kapal selam Korea Selatan yang baru, di bawah skema transfer teknologi. Kapal selam baru pertama akan dibangun oleh Daewoo di Korea Selatan, dengan menghadirkan personil Indonesia dan pelatihan.  Pada tahap kedua akan dilakukan kolaborasi antara Daewoo dan PAL Indonesia. Tahap ketiga akan dibangun di Indonesia.

Biaya tidak diungkapkan, namun istilah-istilah itu bisa menjelaskan kenaikan harga.  Jakarta Globe: Kenaikan harga $ 300 juta USD.

Rencana Strategis Pertahanan Indonesia adalah memiliki 10 kapal selam pada tahun 2024.

Pertanyaannya adalah apakah ketika memasuki tahun 2024, dua KS Cakra masih bisa beroperasi atau harus dikandangkan karena faktor usia. Meski kedua KS Cakra telah di-upgrade di Korea Selatan, namun lambung kapal selam memiliki batas usia  (lifetime), akibat tekanan air saat kapal naik dan turun di dalam laut. Bisa jadi saat batas waktu MEF tercapai, jumlah kapal selam Indonesia kembali berkurang bahkan  bisa mendekati angka awal.

Rapat Kemenhan tanggal 9 Januari 2013 memutuskan untuk kemungkinan memajukan target MEF menjadi tahun 2019. Kok percaya diri banget ?. Ada apa ?

Kapal jenis  sub HDW  yang dipesan Indonesia ke Korea Selatan, juga diproduksi oleh Turki. Turki yang paham dengan proyeksi kapal selam Indonesia terus mengajukan penawaran meski Korea telah memenangkan tender 3 kapal selam.

19 Maret 2012:. Kenaikan Harga Turki Hurriyet Daily News :
Korea Selatan Daewoo Shipbuilding dan Marine Engineering mengumumkan telah memenangkan kesepakatan Indonesia sebesar $ 1,1 miliar untuk tiga kapal selam U209. Tetapi secara sepihak perusahaan Korea meminta pembayaran tambahan menjadi $ 1,4 miliar. “Sementara itu, kami memberikan tawaran terbaik kami untuk Indonesia pada 7 Februari. Sekarang kita sedang menunggu keputusan mereka, “kata pejabat Turki kepada Hurriyet Daily News. ”Kami pikir kami memiliki kesempatan.”

20 Maret 2012: Turki Hurriyet Daily News melaporkan Indonesia telah menghibur Turki atas hilangnya tender kapal selam baru-baru ini, yang Turki tampaknya hilang karena mereka tidak menawar dalam batas waktu yang ditentukan.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono ternyata membahas tender kapal selam masa depan (2024) yang melibatkan U214 subs di mana galangan kapal Turki sedang membangun kemitraan dengan HDW Jerman.

Korea Selatan juga membangun U214s dengan HDW dan siap untuk bersaing. Setiap tender Indonesia mendatang masih akan menarik. Indonesia dan Turki sedang menjajaki kontrak $ 100 juta untuk membangun radio militer dan rencana pembuatan “rudal” yang dirancang oleh Roketsan (kemungkinan 122mm dan 300mm roket, atau dipandu CIRIT 70mm roket), dan kemungkinan APC  FNSS Pars  8 × 8 APC. Malaysia telah  membeli Pars.

Wikipedia melansir, Indonesia juga memesan kapal Selam 209 ke Turki:

In December 2011, Daewoo won a contract to build Indonesia three 1,400-ton Chang Bogo-class submarines for $1.07 billion. Construction of the submarines will start in January 2012 for delivery by 2015 and 2016, for commissioning in the first half of 2018. They’ll be equipped with torpedoes and guided missiles. The submarines are described to be Korea’s original model, bigger and more advanced than Indonesia’s refurbished Type 209/1300. Initially the offered submarines were going to be in-service ROKN submarines. The sale will be done without the involvement of German companies. South Korea is currently the only country outside of Germany independently offering the Type 209 for sale.

Indonesia was also offered two license built Type 209 submarines manufactured by a group of Turkish (SSM – Undersecretariat for Defense Industries) and German companies (HDW/ThyssenKrupp), a deal reported to be valued at $1 billion. 

SSM was also offering the leases of Type 209 submarines until new submarines could be completed.  

The offer has since been superseded by the DSME submarine contract.

Tawaran Turki sangat menggiurkan karena (bersama HDW Jerman) akan memberikan lisensi perakitan U-209 serta dipinjamkan kapal selam sampai perakitan kapal selam selesai. Turki juga menawarkan pembangunan Roket dengan rancangan Roketsan.

U209/1400 Turki
U209/1400 Turki
Berbagai pesan Indonesia tentang kapal selam akhir-akhir ini:

3 Oktober 2012: Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News): 

Pangkalan kapal selam TNI AL di Teluk Palu, Sulawesi Tengah, akan selesai dibangun pada akhir 2012, dan segera beroperasi.

“Pada awal 2013, kapal selam dari Armatim (Armada RI Kawasan Timur) sudah bisa singgah di Teluk Palu,” kata Komandan Pangkalan TNI AL Palu, Kolonel Pelaut Boedi Oetomo, di Palu, Rabu.

30 Juli 2012: Pakta Kerjasama.

Indonesia dan Singapura menandatangani perjanjian penyelamatan kapal selam. Hal ini penting bagi kedua belah pihak. Singapura memiliki layanan kapal selam yang jauh lebih maju, sehingga keahlian mereka akan bermanfaat bagi Indonesia. RSN ini juga akan menguntungkan diri mereka sendiri, dengan memperluas zona bantuan sepanjang rentang yang sangat luas laut antara Samudra Hindia dan Pasifik.  

Bisa jadi Indonesia menyiapkan suplai kapal selam dari 3 negara: Rusia, Korea Selatan dan Turki.

Melalui Turki dan Korea Selatan, Indonesia akan belajar dan mendapatkan lisensi membuat U-209. Sementara lewat Rusia Indonesia mendapatkan kapal Selam Kilo Class, karena masa kreditnya diperpanjang 15 tahun.  Salah satu anggota DPR sempat mengatakan deal pembelian kapal selam dari Korea, mundur 4 tahun dari 2007.

Dengan kondisi ini bisa jadi TNI terlihat percaya diri untuk memajukan MEF  dari tahun 2024 menjadi 2019.

Dengan asumsi itu hingga tahun 2018 diperkirakan Indonesia akan mendapatkan 8 kapal selam baru, 6 dari Korea Selatan dan Turki, serta 2 dari Rusia.

Jangan-jangan sudah ada kapal selam yang  memasuki masa ujicoba sehingga TNI AL buru-buru membangun pangkalannya di Palu. Alutsista kategori strategis memang selalu terlihat abu-abu dan mengundang misteri.





Sumber : JKGR 

Hamas Ujicoba Roket Daya Tembak 19 Km

IRIB-(IDB) : Situs Israel Hayom mengutip berbagai laporan di media massa berbahasa Arab menyebutkan bahwa Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) telah mengujicoba rudal dengan daya tempuh 10 kilometer.
 
FNA (13/1) melaporkan, Israel Hayom mengklaim Hamas telah mengujicoba rudal dengan jarak tempuh menengah. Rudal tersebut ditembakkan dari darat ke laut. Jenis rudal itu mirip dengan yang ditembakkan dari Gaza menuju Baitul Maqdis dan Tel Aviv dalam Perang Delapan Hari.
 
Disebutkan pula bahwa rudal itu ditembakkan dari bekas sebuah pangkalan militer Israel di Gaza. Pangkalan militer itu dikosongkan Israel pada tahun 2005 ketika menarik mundur pasukannya dari jalur Gaza.
 
Para pejabat Hamas sendiri belum mereaksi pemberitaan tersebut.




Sumber : Irib

KRI Sultan Hasanudin Dijadwalkan Merapat Di Koarmatim Hari Ini

SURABAYA-(IDB) : Setelah Delapan bulan sukses mengemban tugas United Nations Security Council Resolution (UNSCR) Nomor 1701, KRI Sultan Hasanuddin-366, hari ini Senin (14/1/2013) di rencanakan tiba dan merapat di Dermaga Madura, Ujung Koarmatim.

Kadispen Armatim Letkol Laut (KH) Yayan Sugiana mengatakan kedatangan  KRI Sultan Hasanuddin-366 akan disambut dengan upacara militer yang akan dipimpin langsung Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono.

Sebelumnya, KRI Hasanudin ini bertolak dari pelabuhan Beirut Lebanon, masa penugasan KRI Sultan Hasanuddin-366 dalam MTF/UNIFIL secara resmi berakhir (Out of Change Operations) pada tanggal 9 Desember 2012 pukul 15.00 local time, ditandai dengan penurunan bendera PBB dan penghapusan tulisan UN pada lambung kapal.

KRI Hasanuddin bergabung dengan Maritime Task Force/United Nations Interim Force In Lebanon (MTF/UNIFIL) di bawah bendera PBB sejak bulan Juni silam. 




Sumber : Surya

Kebakaran Tidak Ganggu Proses Produksi Pindad

BANDUNG-(IDB) : Gedung industri pertahanan strategis PT Pindad di Bandung terbakar. Jago merah yang mengamuk Jumat malam itu melahap salah satu bagian gudang. Namun, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memastikan kebakaran itu tak membahayakan sistem produksi senjata.
   
"Laporan yang masuk, musibah itu sudah tertangani dengan baik," ujar Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Mayjen Hartind Asrin kemarin. Kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa.
   
Menurut Hartind, saat ini Pindad sedang berkonsentrasi untuk memenuhi pesanan persenjataan dalam negeri. Di antaranya panser Anoa untuk TNI Angkatan Darat. "Mudah-mudahan tidak mempengaruhi kinerja. Selama ini kita optimistis Pindad mampu memenuhi pesanan tepat waktu," kata mantan Kapuskompublik Kemhan ini.
   
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas dan Hukum Pindad Tuning Rudyati menjelaskan kebakaran diduga karena korsleting arus listrik. "Lokasi titik api di satu gudang, kita bersyukur tidak merembet dan tidak menganggu produksi senjata," kata Tuning.
   
Kebakaran yang terjadi Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIB itu ditangani tim pemadam kebakaran Pindad. "Kita juga sangat terbantu dengan respons cepat dari Dinas Pemadam kebakaran Kota Bandung," katanya.
   
Saat ini tim dari Pindad sedang melakukan pembersihan dan menghitung kerugian. "Karena ini BUMN strategis tentu ada asuransinya. Nanti akan kami sampaikan (total kerugian) kalau sudah selesai direkap," kata Tuning.
   
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Martinus Sitompul memastikan tidak ada sabotase dalam kebakaran itu. Karena itu, tidak dilakukan pemeriksaan forensik. "Dugaan sementara karena korsleting. Jadi tidak ada unsur-unsur lain,"katanya.




Sumber : JPNN